Ilyas Karim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
|||
| (18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
|name = Ilyas Karim
|residence = [[Jakarta]]
|image =
|alt =
|caption =
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date and age|1927|12|13|mf=y}}
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Padang]], [[Sumatera Barat]]
|death_date = <!--{{Death date and age||||||}}-->
|death_place =
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|other_names =
|alma_mater =
|occupation = [[Purnawirawan]] [[TNI]]
|known_for = Mengaku sebagai pengibar bendera [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan]] (kontroversi)
|religion = [[Islam]]
|spouse =
|children =
|parents =
|relations =
}}
'''Ilyas Karim''' ({{lahirmati|[[Padang]], [[Sumatera Barat]]|13|12|1927}}).<ref name="rumahgembel">[http://www.detiknews.com/read/2008/08/13/111620/987761/10/ilyas-karim-pejuang-yang-hidup-di-rumah-gembel Ilyas Karim, Pejuang yang Hidup di Rumah Gembel]</ref> adalah seorang veteran pejuang yang mengaku sebagai salah satu dari dua orang pengibar pertama [[bendera Indonesia|bendera merah putih]] pada saat [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|proklamasi kemerdekaan]] [[Indonesia]] pada tanggal 17 Agustus 1945.<ref name="pengibarpertama">[http://www.detiknews.com/read/2008/08/13/074925/987560/608/ilyas-karim-pengibar-pertama-sang-saka-merah-putih Ilyas Karim, Pengibar Pertama Sang Saka Merah Putih]</ref> Pengakuannya diragukan banyak pihak karena bertentangan dengan informasi yang telah diketahui secara luas bahwa pengibar pertama bendera merah putih adalah [[Latief Hendraningrat]] dan [[Suhud Sastro Kusumo]].<ref name="diragukan">[http://www.detiknews.com/read/2011/08/21/224842/1707847/10/benarkah-ilyas-karim-pengibar-bendera-saat-proklamasi Benarkah Ilyas Karim Pengibar Bendera Saat Proklamasi?]</ref>
== Pengakuan sebagai pengibar pertama bendera merah putih ==
Ilyas Karim pertama kali muncul dalam pemberitaan [[detikcom]] pada Agustus 2008. Ia mengaku sebagai pengibar pertama bendera merah putih bersama Latief Hendraningrat. Dalam pengakuannya, ia adalah orang bercelana pendek yang tampak dari belakang dalam foto pengibaran bendera merah putih pada proklamasi kemerdekaan Indonesia. Selama ini orang tersebut dikenal publik sebagai Suhud Sastro Kusumo.
Menurut pengakuan Ilyas, pada waktu itu, ia adalah seorang murid di Asrama Pemuda Islam (API) yang bermarkas di [[Menteng]], [[Jakarta Pusat]]. Malam hari sebelum pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Ilyas beserta 50-an teman dari API diundang ke rumah [[Soekarno]] di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56. Saat berkumpul di rumah Soekarno itulah [[Sudanco]] ([[Komandan Peleton]]) [[Latief Hendraningrat]] menunjuknya untuk menjadi pengibar bendera di acara proklamasi kemerdekaan keesokan harinya. Satu orang pengibar yang lain yang ditunjuk adalah Sudanco [[Singgih (pengibar bendera pusaka)|Singgih]], seorang tentara [[Pembela Tanah Air|PETA]]. Ia ditunjuk karena merupakan yang paling muda, saat itu ia berumur 18 tahun.<ref name="pengibarpertama"/>
=== Kontroversi ===
Pengakuan Ilyas diragukan dan ditolak mentah-mentah oleh berbagai kalangan yang terdiri dari keluarga pelaku sejarah dan sejarawan.<ref name="diragukan"/><ref>[http://nasional.kompas.com/read/2011/08/24/08554658/Ilyas.Karim.Bukan.Pengibar.Sang.Saka.Pertama Ilyas Karim Bukan Pengibar Sang Saka Pertama]</ref><ref>[http://news.okezone.com/read/2011/08/25/337/496110/keluarga-bung-hatta-kami-tak-kenal-ilyas-karim Keluarga Bung Hatta: Kami Tak Kenal Ilyas Karim]</ref><ref>[http://nasional.kompas.com/read/2011/08/25/10343075/Itu.Ayah.Kami..Bukan.Ilyas.Karim "Itu Ayah Kami, Bukan Ilyas Karim"]</ref> Ia diduga memiliki motif ekonomi terkait pengakuannya tersebut.<ref>[http://news.okezone.com/read/2011/08/24/337/495844/faktor-ekonomi-diduga-jadi-motif-ilyas-karim Faktor Ekonomi Diduga Jadi Motif Ilyas Karim]</ref>
Video:https://www.youtube.com/watch?v=jFq_6En37T8
=== Hadiah apartemen ===
Pada 17 Agustus 2011, Ilyas Karim mendapatkan hadiah sebuah apartemen di [[Kalibata City]]. Penyerahan dilakukan oleh [[Daftar Wakil Gubernur DKI Jakarta|Wakil Gubernur DKI Jakarta]] [[Prijanto]] dan CEO PT Pradani Sukses Abadi (pengembang Kalibata City) Budi Yanto Lusli. Apartemen tersebut masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan baru akan bisa dihuni pada Mei 2012.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2011/08/17/14383849/Kado.Apartemen.bagi.Pengibar.Pertama Kado Apartemen bagi Pengibar Pertama]</ref><ref name="belumpindah">[http://megapolitan.kompas.com/read/2011/08/17/17044871/Ilyas.Karim.Masih.Tinggal.di.Pinggir.Rel Ilyas Karim Masih Tinggal di Pinggir Rel]</ref>
== Karier ==
Setelah terlibat dalam pengibaran
Sebagai tentara, Ilyas pernah diterjunkan di sejumlah medan pertempuran di berbagai daerah, termasuk ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di [[Libanon]] dan [[Vietnam]]. Pada 1979, Ilyas pensiun dengan pangkat [[letnan kolonel]].
Sejak 1996, Ilyas menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Yayasan Pejuang Siliwangi Indonesia yang memiliki cabang di 14 provinsi, antara lain di Medan, Riau, Jambi, Palembang, Banten, dan Ambon. Jabatannya akan berakhir pada 2009. Yayasan itu sendiri bergerak di bidang sosial. Kegiatannya antara lain penyantunan anak yatim, pembangunan tempat ibadah, dan penyantunan orang jompo.<ref name="pengibarpertama"/>
== Kehidupan ==
Dua tahun setelah pensiun sebagai tentara, Ilyas diusir dari tempat tinggalnya di asrama tentara Siliwangi [[Lapangan Banteng]], [[Jakarta Pusat]].
Sejak 1985, Ilyas tinggal di rumah berukuran 50 meter persegi yang berdiri di atas sebidang tanah di pinggir rel kereta api di [[Kalibata]], [[Jakarta Selatan]]. Tanah itu ia peroleh dari PJKA (sekarang [[Kereta Api (perusahaan)|PTKA]]) dalam bentuk pinjaman. PJKA mempersilahkan Ilyas memakai tanah itu sampai kapan pun. Meskipun diberi pinjaman tanah, namun untuk rumahnya, Ilyas harus membangun sendiri. Dibantu oleh kawan-kawan seperjuangannya di Divisi Siliwangi, Ilyas mendirikan sebuah rumah sederhana dua lantai di tanah pinjaman tersebut.<ref name="rumahgembel"/> Namun, pada tahun 2008, ia mendapatkan surat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bahwa ia harus meninggalkan rumahnya pada tahun 2009 karena di dekat lokasi tersebut akan dibangun rumah susun milik pemerintah.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2008/08/13/200142/988148/10/rumah-pejuang-ilyas-karim-di-pinggir-rel-akan-digusur Rumah Pejuang Ilyas Karim di Pinggir Rel akan Digusur]</ref><ref>[http://www.detiknews.com/read/2008/08/14/072944/988231/10/digusur-pejuang-ilyas-karim-tagih-janji-foke-dan-sby Digusur, Pejuang Ilyas Karim Tagih Janji Foke dan SBY]</ref>
Pada Mei 2012, setelah selesainya apartemen Kalibata City yang dihadiahkan kepadanya, ia akan pindah.<ref name="belumpindah"/>
== Referensi ==
▲Setelah pengibaran Sang Saka Merah Putih itu, Ilyas kemudian menjadi tentara. Pada 1948, Ilyas dan sejumlah pemuda di Jakarta diundang ke [[Bandung]] oleh [[Mr Kasman Singodimejo]]. Di Bandung, dibentuk [[Tentara Keamanan Rakyat]] ([[TKR]]). Kesatuan tentara ini kemudian ini nama [[Siliwangi]]. Nama Siliwangi merupakan usul dari Ilyas.
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
▲Sebagai tentara, Ilyas pernah diterjunkan di sejumlah medan pertempuran di berbagai daerah, termasuk ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di [[Libanon]] dan [[Vietnam]]. Pada 1979, Ilyas pensiun dengan pangkat [[letnan kolonel]]. Kehidupannya mulai suram, karena dua tahun kemudian dia diusir dari tempat tinggalnya di asrama tentara Siliwangi, di [[Lapangan Banteng]], Jakpus. Sejak saat itu hingga saat ini dia tinggal di pinggir rel KA. (ded kurai)
* [http://m.detik.com/news/berita/3290719/keluarga-pengerek-bendera-saat-proklamasi-ilyas-karim-tak-terlibat-pengibaran?_ga=1.14124151.1126343717.1471584816]{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.
* [http://m.detik.com/news/berita/3290736/wagub-djarot-nyatakan-ilyas-karim-bukan-pengibar-bendera-pusaka]{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh pejuang Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
| |||