Pemerintahan dalam pengasingan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: tetapi (di awal kalimat) → namun
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bentuk dasar pemerintahan}}
 
'''Pemerintahan (dalam) pengasingan''' ({{Lang-en|government in exile}}, {{Lang-nl|regering in ballingschap}}) adalah grupkelompok politik yang mengklaim sebagai pemerintah resmi suatu negara, tetapi karena beberapa alasan tidak mampu menggunakan kekuatan legalnya dan tinggal di negara lain. Pemerintahan dalam pengasingan biasanya beroperasi dengan asumsi bahwa mereka suatu hari akan kembali ke negara asal mereka dan mengambil kembali kekuasaan.
 
Pemerintahan dalam pengasingan muncul selama pendudukan perang. Contohnya, selama ekspansi [[Jerman Nazi|Jerman]] dalam [[Perang Dunia II]], beberapa pemerintah dan monarki [[Eropa]] terpaksa mengungsi ke [[Britania Raya]].
 
[[Indonesia]] juga pernah dalam pengasingan, saat [[Aksi Polisionil|Belanda mencoba menduduki Indonesia kembali]], 2 tahun setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, Belanda menyatakan bahwa Indonesia sudah tidak ada. Namun, [[Soekarno]] dan beberapa tokoh membentuk suatu [[PDRI|pemerintahan darurat]] di [[Bukittinggi]], [[SumatraSumatera Barat]] yang dipimpin oleh [[Syafruddin Prawiranegara]].
 
{{politik-stub}}