Tambang Batu Bara Ombilin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(36 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox mineWorld Heritage Site
| WHS = Situs Tambang Batu Bara Ombilin
| name = Ombilin Coal Mine
| Image = [[Berkas:Puncak Cemara Sawahlunto View 2.jpg|270px]]
| image =COLLECTIE TROPENMUSEUM Een ingang van de Ombilin steenkoolmijnen TMnr 20018524.jpg
| State Party = {{INA}}
| width = frameless
| Type = Budaya
| caption =An entrance to the Ombilin coal mine in 1971
| Criteria = ii, vi
| pushpin_map =Indonesia
| designation1ID = WHS1610
| pushpin_label =
| Region = [[Daftar Situs Warisan Dunia di Asia dan Oseania|Asia Pasifik]]
| pushpin_map_caption =
| Year = 2019
| coordinates = {{coord|0|41|S|100|46|E|format=dms|display=inline,title}}
| displaySession = 43
| Link = https://wiki-indonesia.club/wiki/Situs_Warisan_Dunia_UNESCO_di_Indonesia#cite_note-4
| place =
| coordinates = {{coord|0|41|S|100|46|E|format=dms|display=inline,title}}
| subdivision_type = Province
| state/province = [[West Sumatra]]
| country = [[Indonesia]]
| owner =
| stock_exchange =
| stock_code =
| official website =
| acquisition year =
| products = [[Coke (fuel)|Coking coal]]
| financial year =
| amount =
| opening year =
| closing year =
| embedded = {{Designation list | embed=yes
| designation1 = WHS
| designation1_offname = Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto
| designation1_date = [[List of World Heritage Sites by year of inscription#2019 (43rd session)|2019]] <small>(43rd [[World Heritage Committee|session]])</small>
| designation1_number = [https://whc.unesco.org/en/list/1610 1610]
| designation1_criteria = {{UNESCO WHS type|(ii), (iv)}}(ii), (iv)
| Year = 2019
| area = 268.18 ha
| buffer_zone = 7,356.92 ha
| designation1_free1name = State Party
| designation1_free1value = {{flag|Indonesia}}
| designation1_free2name = Region
| designation1_free2value = [[List of World Heritage Sites in Southeast Asia|Southeast Asia]]
}}
}}
[[Berkas:KITLV - 94259 - Demmeni, J. - Coalmine Ombilin at Sawahlunto - circa 1915.tif|jmpl|Tambang Ombilin, Sawahlunto sekitar tahun 1915.|275px]]
'''Tambang Batu Bara Ombilin''' adalah bekas tambang batu bara di [[Kota Sawahlunto]], tepatnya di lembah sempit di sepanjang [[Pegunungan Bukit Barisan]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Letaknya sekitar {{Convert|70|km}} dari timur laut [[Kota Padang]], ibu kota provinsi. Tambang ini dikenal sebagai situs tambang batu bara tertua di [[Asia Tenggara]] dan satu-satunya tambang batu bara bawah tanah di Indonesia. Tambang ini dimiliki oleh [[Bukit Asam|PT Bukit Asam Tbk.]]<ref name=":0">https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/08/20/pdr94y430-pt-ba-buru-investor-lanjutkan-proyek-batu-bara-sawahlunto</ref><ref name=":1">https://www.thejakartapost.com/travel/2019/07/09/what-to-know-about-the-ombilin-coal-mine-in-sawahlunto.html</ref><ref>https://travel.kompas.com/read/2019/07/08/064729027/8-fakta-tambang-batubara-ombilin-sawahlunto-yang-baru-jadi-warisan-dunia?page=all</ref>
 
Batu bara di Sawahlunto ditemukan pertama kali pada pertengahan abad ke-19 oleh [[Willem Hendrik de Greve]]. Sejak saat itu, eksploitasi batu bara dilakukan diiringi dengan pembangunan infrastruktur pendukung untuk kegiatan pertambangan. Penambangan batu bara secara signifikan mengubah lanskap Sawahlunto yang semula pedesaan menjadi situs industri.<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref>https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/12/05/pj9mei430-sawahlunto-menuju-kota-berwarisan-budaya-yang-diakui-unesco</ref>
<span data-segmentid="72" class="cx-segment">'''Tambang Batu Bara Ombilin''' adalah tambang batu bara di dekat [[Kota Sawahlunto]], [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]].</span> <span data-segmentid="75" class="cx-segment">Letaknya sekitar {{Convert|70|km}} dari timur laut [[Kota Padang]], ibu kota provinsi.</span> <span data-segmentid="77" class="cx-segment">Pada 2008, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan sekitar 90,3&nbsp;juta ton [[batu bara]] pembuat [[kokas]], di antaranya 43&nbsp;juta ton bisa ditambang. <ref name="jp2303112">{{Cite news|title=From COAL MINE to tourist spot|work=[[The Jakarta Post]]|date=2011-03-23|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/03/23/from-coal-mine-tourist-spot.html|first=Khairul|last=Saleh|access-date=2015-01-04}}</ref></span> <span data-segmentid="79" class="cx-segment">Tambang Ombilin dimiliki oleh [[ PT Tambang Batubara Bukit Asam|PT Tambang Batubara Bukit Asam]] (PTBA) dan dikelola oleh [[ Perusahaan Impor-Ekspor Teknologi Nasional Cina|China National Technology Import-Export Corporation]] (CNTIC).<ref name="b-inside2">{{Cite web|url=http://www.b-inside-international.com/download/infodatenbank/BUKIT-ASAM-Studie%20vom%2023.November.pdf|title=Tambang Batubara Bukit Asam|date=2004-11-22|publisher=B-Inside International Media GmbH|format=PDF|access-date=2015-01-04}}</ref></span> <span data-segmentid="82" class="cx-segment">Tambang ini menghasilkan sekitar 500.000 ton batu bara setiap tahunnya.<ref name="jp230311" /></span>
 
<span data-segmentid="98" class="cx-segment">Pada 6 Juli 2019, Situs Tambang Batu Bara Ombilin masuksecara keresmi dalamdikukuhkan sebagai [[Situs Warisan Dunia UNESCO|Situs Warisan Dunia]] oleh [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa "UNESCO"]].<ref>{{Cite webnews|url=https://en.antaranews.com/news/128467/ombilin-coal-mine-makes-it-into-unesco-world-heritage-list|title=Ombilin coal mine makes it into UNESCO World Heritage list|date=6 July 2019|websitework=antaranews.com[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|last=Pramudy|first=Indriani/Yashinta Difa|editor-last=Suharto}}</ref></span><br />
<span data-segmentid="83" class="cx-segment">Batu bara di daerah ini ditemukan oleh insinyur Belanda [[Willem Hendrik de Greve|Willem Hendrik d]]</span>[[Willem Hendrik de Greve|<span data-segmentid="84" class="cx-segment">e Gereve</span>]] <span data-segmentid="84" class="cx-segment">pada 1868.</span> <span data-segmentid="85" class="cx-segment">Penambangan di tambang terbuka dimulai pada tahun 1892 seiring dengan rampungnya infrastruktur kereta api.</span> <span data-segmentid="86" class="cx-segment">Sebelum kemerdekaan, produksi batu bara mencapai puncaknya pada tahun 1930, dengan produksi lebih dari 620.000 ton per tahun.</span> <span data-segmentid="87" class="cx-segment">Pada <span data-segmentid="88" class="cx-segment">periode</span> 1942–1945, tambang dikendalikan oleh [[Sumatra Barat pada masa pendudukan Jepang|pemerintah pendudukan Jepang]].</span> <span data-segmentid="88" class="cx-segment">Pada periode 1945–1958, tambang dikelola oleh [[Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia|Direktorat Pertambangan]] dan pada periode 1958–1968, oleh biro perusahaan pertambangan negara.</span> <span data-segmentid="89" class="cx-segment">Pada tahun 1968, tambang Ombilin menjadi unit produksi Ombilin dari perusahaan pertambangan batu bara negara [[Bukit Asam]].</span> <span data-segmentid="90" class="cx-segment">Produksinya pernah mencapai pada tahun 1976 dengan total 1.201.846 ton per tahun.</span><ref name="jp230311">
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Transport van kool per elektrische lorrie in de steenkolenmijn Ombilin te Sawahloento KITLV 84265.tiff|ka|jmpl|Pengangkutan batubara dengan troli listrik di tambang batubara Ombilin di Sawahlunto.]]
[[Berkas:Dagbouw in de steenkolenmijn Ombilin te Sawahloento KITLV 84849.tiff|jmpl|ka|Tambang batu bara terbuka yang ada di Ombilin, sekitar 1890.]]
Batu bara di daerah ini ditemukan oleh insinyur Belanda [[Willem Hendrik de Greve]] pada tahun 1868. [[Penambangan terbuka]] lalu dimulai pada tahun 1892 seiring dengan rampungnya pembangunan infrastruktur pendukung berupa rel kereta api untuk mengangkut batu bara dari tambang ini ke [[Pelabuhan Teluk Bayur]], [[Padang]]. Sebelum Indonesia merdeka, produksi batu bara di tambang ini mencapai puncaknya pada tahun 1930, dengan total produksi mencapai lebih dari 620.000 ton. Produksi batu bara di Ombilin pun dapat memenuhi 90% dari total kebutuhan energi di seantero Hindia Belanda.<ref name=":1" />
 
Mulai tahun 1942 hingga 1945, tambang ini dikendalikan oleh [[Sumatera Barat pada masa pendudukan Jepang|pemerintah pendudukan Jepang]]. Setelah Indonesia merdeka, mulai tahun 1945 hingga 1961, tambang ini dikelola oleh [[Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia|Direktorat Pertambangan]]. Mulai tahun 1961 hingga 1968, tambang ini dikelola oleh sebuah [[perusahaan negara]] (PN) bernama PN Tambang Batubara Ombilin.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/2063/pp0921961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 92 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=1 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1968, PN Tambang Batubara Ombilin digabung dengan PN Tambang Batubara Mahakam dan PN Tambang Batubara Bukit Asam untuk membentuk PN Tambang Batubara.<ref name="merger">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/60926/pp%20no%20023%20tahun%201968.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1968|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="ubah">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61815/PP%20NO%2028%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1990, [[Perum Tambang Batubara]] digabung ke dalam PT [[Tambang Batubara Bukit Asam]].<ref name="perum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3513/PP%20NO%2056%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Produksi tambang ini pernah mencapai puncaknya pada tahun 1976 dengan total produksi sebesar 1.201.846 ton per tahun.<ref name="jp230311">
{{Cite news|title=From COAL MINE to tourist spot|newspaper=[[The Jakarta Post]]|date=2011-03-23|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/03/23/from-coal-mine-tourist-spot.html|first=Khairul|last=Saleh|accessdate=2015-01-04}}
</ref>
 
<span data-segmentid="91" class="cx-segment">Pada 2002, cadangan batu bara di tambang terbuka Ombilin mulai menipis.</span> <span data-segmentid="92" class="cx-segment">Setelah itu, hanya tambang bawah tanah yang terus beroperasi.<ref name="b-inside3inside2">{{Cite web|url=http://www.b-inside-international.com/download/infodatenbank/BUKIT-ASAM-Studie%20vom%2023.November.pdf|title=Tambang Batubara Bukit Asam|date=2004-11-22|publisher=B-Inside International Media GmbH|format=PDF|access-date=2015-01-04|archive-date=2015-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20150104134321/http://www.b-inside-international.com/download/infodatenbank/BUKIT-ASAM-Studie%20vom%2023.November.pdf|dead-url=yes}}</ref></span> <span[[Perusahaan dataImpor-segmentid="93"Ekspor class="cx-segment">BaruTeknologi Nasional Cina|China National Technology Import-baruExport ini,Corporation]] (CNTIC) telahpernah menginvestasikan $100 juta untuk tambang Ombilin.<ref name="b-inside2" /><ref>[http://www.accessmylibrary.com/coms2/summary_0286-22926951_ITM PT BUKIT ASAM TO EXPLOIT COAL IN OMBILIN WITH CHINESE FIRM.], April 7, 2003 {{Webarchive}}.</ref></span>
 
Pada 2008, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan sekitar 90,3&nbsp;juta ton [[batu bara]] pembuat [[kokas]], di antaranya 43&nbsp;juta ton bisa ditambang.<ref name="jp230311" /> Tambang ini menghasilkan sekitar 500.000 ton batu bara setiap tahunnya.<ref name="jp230311" /> Pada tahun 2019, Bukit Asam menghentikan operasinya di Ombilin.
<span data-segmentid="94" class="cx-segment">Saat ini, sisa-sisa kejayaan tambang di Sawahlunto dikelola untuk <span data-segmentid="96" class="cx-segment">menggerakkan roda perekonomian kota berbasis industri pariwisata warisan budaya. Kawasan bekas tambang dihijaukan</span> dan infrastruktur peninggalan kolonial direvitalisasi untuk tujuan wisata.</span> <span data-segmentid="95" class="cx-segment">Lubang bekas galian tambang diberi pencahayaan yang cukup dan pasokan udara untuk menarik wisatawan lokal dan asing, terutama dari Malaysia dan Singapura.</span> <span data-segmentid="96" class="cx-segment">Wisatawan dapat masuk dengan biaya Rp30.000 (US $ 3,5) per orang.<ref name="jp2303113">{{Cite news|title=From COAL MINE to tourist spot|work=[[The Jakarta Post]]|date=2011-03-23|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/03/23/from-coal-mine-tourist-spot.html|first=Khairul|last=Saleh|access-date=2015-01-04}}</ref></span>[[File:KITLV - 94259 - Demmeni, J. - Coalmine Ombilin at Sawahlunto - circa 1915.tif|thumb|Coalmine Ombilin at Sawahlunto circa 1915.]]
 
== Daya tarik wisata ==
<span data-segmentid="98" class="cx-segment">Pada 6 Juli 2019, Situs Tambang Batu Bara Ombilin masuk ke dalam [[Situs Warisan Dunia UNESCO|Situs Warisan Dunia]] oleh [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa "UNESCO"]].<ref>{{Cite web|url=https://en.antaranews.com/news/128467/ombilin-coal-mine-makes-it-into-unesco-world-heritage-list|title=Ombilin coal mine makes it into UNESCO World Heritage list|date=6 July 2019|website=antaranews.com}}</ref></span><br />
<span data-segmentid="94" class="cx-segment">Saat ini, sisa-sisa kejayaan tambang di Sawahlunto dikelola untuk <span data-segmentid="96" class="cx-segment">menggerakkan roda perekonomian kota berbasis industri pariwisata warisan budaya. Kawasan bekas tambang dihijaukan</span> dan infrastruktur peninggalan kolonial direvitalisasi untuk tujuan wisata.</span>, <spandi data-segmentid="95"antaranya kini dijadikan kebun binatang, pacuan kuda, dan danau. class="cx-segment">Lubang bekas galian tambang diberi pencahayaan yang cukup dan pasokan udara, salah satunya [[Lubang Tambang Mbah Soero]], untuk menarik wisatawan lokal dan asing, terutama dari Malaysia dan Singapura.</span> <span data-segmentid="96" class="cx-segment">Wisatawan dapat masuk dengan biaya Rp30.000 (US $ 3,5) per orang.<ref name="jp2303113:1" />{{Cite<ref news|titlename=From"jp230311" COAL MINE to tourist spot|work=[[The Jakarta Post]]|date=2011-03-23|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/03/23/from-coal-mine-tourist-spot.html|first=Khairul|last=Saleh|access-date=2015-01-04}}</ref></span>[[File:KITLV - 94259 - Demmeni, J. - Coalmine Ombilin at Sawahlunto - circa 1915.tif|thumb|Coalmine Ombilin at Sawahlunto circa 1915.]]
 
==References Galeri ==
<gallery>
{{Reflist}}
Koeliebarakken van de steenkolenmijn Ombilin te Sawahloento KITLV 84848.tiff|Barak pekerja tambang batu bara Ombilin.
</gallery>
 
==External linksLihat pula ==
 
*[http://www.infomine.com/index/properties/OMBILIN_OP_COAL_MINE.html Infomine]
* [[Situs Tambang Wallonia]]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{World Heritage Sites in Indonesia}}
{{Commonscat|Ombilin Coal Mine|Tambang Batu Bara Ombilin}}
 
* https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/08/20/pdr94y430-pt-ba-buru-investor-lanjutkan-proyek-batu-bara-sawahlunto
[[Category:Coal mines in Indonesia]]
* [http://www.infomine.com/index/properties/OMBILIN_OP_COAL_MINE.html Infomine]
[[Category:World Heritage Sites in Indonesia]]
{{WorldSitus HeritageWarisan SitesDunia indi Indonesia}}
{{Authority control}}
 
[[CategoryKategori:CoalTambang mines indi Indonesia]]
{{Commonscat|Ombilin Coal Mine}}
[[Kategori:Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia]]
{{mining-stub}}
[[Kategori:Kota Sawahlunto]]
{{Indonesia-stub}}
{{coal-company-stub}}