Tambang Batu Bara Ombilin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(18 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox World Heritage Site
| WHS = Situs Tambang Batu Bara Ombilin
| Image = [[Berkas:PanoramaPuncak Cemara Sawahlunto View 2.jpg|270px]]
| State Party = {{INA}}
| Type = Budaya
Baris 13:
}}
[[Berkas:KITLV - 94259 - Demmeni, J. - Coalmine Ombilin at Sawahlunto - circa 1915.tif|jmpl|Tambang Ombilin, Sawahlunto sekitar tahun 1915.|275px]]
'''Tambang Batu Bara Ombilin''' adalah bekas tambang batu bara di dekat [[Kota Sawahlunto]], tepatnya di lembah sempit di sepanjang [[Pegunungan Bukit Barisan]], [[SumatraSumatera Barat]], [[Indonesia]]. Letaknya sekitar {{Convert|70|km}} dari timur laut [[Kota Padang]], ibu kota provinsi. Tambang ini dikenal sebagai situs tambang batu bara tertua di [[Asia Tenggara]] dan satu-satunya tambang batu bara bawah tanah di Indonesia. Tambang ini dimiliki oleh [[Bukit Asam|PT Bukit Asam Tbk.]]<ref name=":0">https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/08/20/pdr94y430-pt-ba-buru-investor-lanjutkan-proyek-batu-bara-sawahlunto</ref><ref name=":1">https://www.thejakartapost.com/travel/2019/07/09/what-to-know-about-the-ombilin-coal-mine-in-sawahlunto.html</ref><ref>https://travel.kompas.com/read/2019/07/08/064729027/8-fakta-tambang-batubara-ombilin-sawahlunto-yang-baru-jadi-warisan-dunia?page=all</ref>
 
Batu bara di Sawahlunto ditemukan pertama kali pada pertengahan abad ke-19 oleh [[Willem Hendrik de Greve|Willem Hendrik d]][[Willem Hendrik de Greve|e Greve]]. Sejak saat itu, eksploitasi batu bara dilakukan diiringi dengan pembangunan infrastruktur pendukung untuk kegiatan pertambangan. Penambangan batu bara secara signifikan mengubah lanskap Sawahlunto yang semula pedesaan menjadi situs industri.<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref>https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/12/05/pj9mei430-sawahlunto-menuju-kota-berwarisan-budaya-yang-diakui-unesco</ref><ref name=":1" />
'''Tambang Batu Bara Ombilin''' adalah tambang batu bara di dekat [[Kota Sawahlunto]], tepatnya di lembah sempit di sepanjang [[Pegunungan Bukit Barisan]], [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]. Letaknya sekitar {{Convert|70|km}} dari timur laut [[Kota Padang]], ibu kota provinsi. Tambang ini dikenal sebagai situs tambang batu bara tertua di [[Asia Tenggara]] dan satu-satunya tambang batu bara bawah tanah di Indonesia.<ref name=":0">https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/08/20/pdr94y430-pt-ba-buru-investor-lanjutkan-proyek-batu-bara-sawahlunto</ref><ref name=":1">https://www.thejakartapost.com/travel/2019/07/09/what-to-know-about-the-ombilin-coal-mine-in-sawahlunto.html</ref><ref>https://travel.kompas.com/read/2019/07/08/064729027/8-fakta-tambang-batubara-ombilin-sawahlunto-yang-baru-jadi-warisan-dunia?page=all</ref>
 
<span data-segmentid="98" class="cx-segment">Pada 6 Juli 2019, Situs Tambang Batu Bara Ombilin secara resmi dikukuhkan sebagai [[Situs Warisan Dunia UNESCO|Situs Warisan Dunia]] oleh [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa "UNESCO"]].<ref>{{Cite webnews|url=https://en.antaranews.com/news/128467/ombilin-coal-mine-makes-it-into-unesco-world-heritage-list|title=Ombilin coal mine makes it into UNESCO World Heritage list|date=6 July 2019|websitework=antaranews.com[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|last=Pramudy|first=Indriani/Yashinta Difa|editor-last=Suharto}}</ref>
Batu bara di Sawahlunto ditemukan pertama kali pada pertengahan abad ke-19 oleh [[Willem Hendrik de Greve|Willem Hendrik d]][[Willem Hendrik de Greve|e Greve]]. Sejak saat itu, eksploitasi batu bara dilakukan diiringi dengan pembangunan infrastruktur pendukung untuk kegiatan pertambangan. Penambangan batu bara secara signifikan mengubah lanskap Sawahlunto yang semula pedesaan menjadi situs industri.<ref name=":0" /><ref>https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/12/05/pj9mei430-sawahlunto-menuju-kota-berwarisan-budaya-yang-diakui-unesco</ref><ref name=":1" />
 
<span data-segmentid="98" class="cx-segment">Pada 6 Juli 2019, Situs Tambang Batu Bara Ombilin secara resmi dikukuhkan sebagai [[Situs Warisan Dunia UNESCO|Situs Warisan Dunia]] oleh [[Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa "UNESCO"]].<ref>{{Cite web|url=https://en.antaranews.com/news/128467/ombilin-coal-mine-makes-it-into-unesco-world-heritage-list|title=Ombilin coal mine makes it into UNESCO World Heritage list|date=6 July 2019|website=antaranews.com}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Transport van kool per elektrische lorrie in de steenkolenmijn Ombilin te Sawahloento KITLV 84265.tiff|ka|jmpl|Pengangkutan batubara dengan troli listrik di tambang batubara Ombilin di Sawahlunto.]]
Batu bara di daerah ini ditemukan oleh insinyur Belanda [[Willem Hendrik de Greve|Willem Hendrik d]][[Willem Hendrik de Greve|e Greve]] pada tahun 1868. Penambangan di tambang terbuka dimulai pada tahun 1892 seiring dengan rampungnya infrastruktur pendukung berupa jaringan kereta api guna mengangkut batu bara ke [[Pelabuhan Teluk Bayur]], [[Padang]]. Sebelum kemerdekaan, produksi batu bara mencapai puncaknya pada tahun 1930, dengan produksi lebih dari 620.000 ton per tahun. Pada periode 1942–1945, tambang dikendalikan oleh [[Sumatra Barat pada masa pendudukan Jepang|pemerintah pendudukan Jepang]]. Pada periode 1945–1958, tambang dikelola oleh [[Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia|Direktorat Pertambangan]] dan pada periode 1958–1968, oleh biro perusahaan pertambangan negara. Pada tahun 1968, tambang Ombilin menjadi unit produksi Ombilin dari perusahaan pertambangan batu bara negara Bukit Asam. Produksinya pernah mencapai pada tahun 1976 dengan total 1.201.846 ton per tahun.<ref name="jp230311">
[[Berkas:Dagbouw in de steenkolenmijn Ombilin te Sawahloento KITLV 84849.tiff|jmpl|ka|Tambang batu bara terbuka yang ada di Ombilin, sekitar 1890.]]
Batu bara di daerah ini ditemukan oleh insinyur Belanda [[Willem Hendrik de Greve]] pada tahun 1868. [[Penambangan terbuka]] lalu dimulai pada tahun 1892 seiring dengan rampungnya pembangunan infrastruktur pendukung berupa rel kereta api untuk mengangkut batu bara dari tambang ini ke [[Pelabuhan Teluk Bayur]], [[Padang]]. Sebelum Indonesia merdeka, produksi batu bara di tambang ini mencapai puncaknya pada tahun 1930, dengan total produksi mencapai lebih dari 620.000 ton. Produksi batu bara di Ombilin pun dapat memenuhi 90% dari total kebutuhan energi di seantero Hindia Belanda.<ref name=":1" />
 
Mulai tahun 1942 hingga 1945, tambang ini dikendalikan oleh [[Sumatera Barat pada masa pendudukan Jepang|pemerintah pendudukan Jepang]]. Setelah Indonesia merdeka, mulai tahun 1945 hingga 1961, tambang ini dikelola oleh [[Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia|Direktorat Pertambangan]]. Mulai tahun 1961 hingga 1968, tambang ini dikelola oleh sebuah [[perusahaan negara]] (PN) bernama PN Tambang Batubara Ombilin.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/2063/pp0921961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 92 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=1 Maret 2023}}</ref> Pada tahun 1968, PN Tambang Batubara Ombilin digabung dengan PN Tambang Batubara Mahakam dan PN Tambang Batubara Bukit Asam untuk membentuk PN Tambang Batubara.<ref name="merger">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/60926/pp%20no%20023%20tahun%201968.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1968|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="ubah">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61815/PP%20NO%2028%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1990, [[Perum Tambang Batubara]] digabung ke dalam PT [[Tambang Batubara Bukit Asam]].<ref name="perum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3513/PP%20NO%2056%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Produksi tambang ini pernah mencapai puncaknya pada tahun 1976 dengan total produksi sebesar 1.201.846 ton per tahun.<ref name="jp230311">
{{Cite news|title=From COAL MINE to tourist spot|newspaper=[[The Jakarta Post]]|date=2011-03-23|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/03/23/from-coal-mine-tourist-spot.html|first=Khairul|last=Saleh|accessdate=2015-01-04}}
</ref>
 
Pada 2002, cadangan batu bara di tambang terbuka Ombilin mulai menipis. Setelah itu, hanya tambang bawah tanah yang terus beroperasi.<ref name="b-inside2">{{Cite web|url=http://www.b-inside-international.com/download/infodatenbank/BUKIT-ASAM-Studie%20vom%2023.November.pdf|title=Tambang Batubara Bukit Asam|date=2004-11-22|publisher=B-Inside International Media GmbH|format=PDF|access-date=2015-01-04|archive-date=2015-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20150104134321/http://www.b-inside-international.com/download/infodatenbank/BUKIT-ASAM-Studie%20vom%2023.November.pdf|dead-url=yes}}</ref> [[Perusahaan Impor-Ekspor Teknologi Nasional Cina|China National Technology Import-Export Corporation]] (CNTIC) pernah menginvestasikan $100 juta untuk tambang Ombilin.<ref name="b-inside2" /><ref>[http://www.accessmylibrary.com/coms2/summary_0286-22926951_ITM PT BUKIT ASAM TO EXPLOIT COAL IN OMBILIN WITH CHINESE FIRM.], April 7, 2003. </ref><ref name="b-inside2" />
 
Pada 2008, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan sekitar 90,3&nbsp;juta ton [[batu bara]] pembuat [[kokas]], di antaranya 43&nbsp;juta ton bisa ditambang.<ref name="jp230311" /> Tambang ini menghasilkan sekitar 500.000 ton batu bara setiap tahunnya.<ref name="jp230311" /> Pada tahun 2019, Bukit Asam menghentikan operasinya di Ombilin.
 
== Daya tarik wisata ==
Saat ini, sisa-sisa kejayaan tambang di Sawahlunto dikelola untuk menggerakkan roda perekonomian kota berbasis industri pariwisata warisan budaya. Kawasan bekas tambang dihijaukan dan infrastruktur peninggalan kolonial direvitalisasi untuk tujuan wisata, di antaranya kini telah dijadikan kebun binatang, pacuan kuda, dan fasilitas umum lainnyadanau. Lubang bekas galian tambang diberi pencahayaan yang cukup dan pasokan udara, salah satunya [[Lubang Tambang Mbah Soero]], untuk menarik wisatawan lokal dan asing, terutama dari Malaysia dan Singapura. Wisatawan dapat masuk dengan biaya Rp30.000 per orang.<ref name="jp230311:1" /><ref name=":1jp230311" />
 
== Galeri ==
<gallery>
Koeliebarakken van de steenkolenmijn Ombilin te Sawahloento KITLV 84848.tiff|Barak pekerja tambang batu bara Ombilin.
</gallery>
 
== Lihat pula ==
Baris 40 ⟶ 48:
 
== Pranala luar ==
*https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/08/20/pdr94y430-pt-ba-buru-investor-lanjutkan-proyek-batu-bara-sawahlunto
{{Commonscat|Ombilin Coal Mine|Tambang Batu Bara Ombilin}}
 
* https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/08/20/pdr94y430-pt-ba-buru-investor-lanjutkan-proyek-batu-bara-sawahlunto
* [http://www.infomine.com/index/properties/OMBILIN_OP_COAL_MINE.html Infomine]
{{Situs Warisan Dunia di Indonesia}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tambang di Indonesia]]