Tawanto Lawolo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wirda Nissa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(23 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
== Latar Belakang ==
'''Tawanto Lawolo''' adalah salah satu tokoh masyarakat Nias yang sangat peduli dengan kebudayaan orang Nias di [[Kota Padang|Padang]]. Dibuktikan dengan berdirinya [[IKMN]] (Ikatan keluarga masyarakat Nias)
 
'''Tawanto Lawolo''' ({{lahirmati|[[Ganting Parak Gadang, Padang Timur, Padang|Kampung Ganting]], [[Kota Padang]], [[Sumatera Barat]]|16|8|1949}}) adalah seorang seniman yang berjasa dalam pelestarian kesenian tradisi [[Suku Nias]] di [[Kota Padang]].<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/501315227|title=Tari balanse madam pada masyarakat Nias, Padang : sebuah perspektif etnologi|last=Indrayuda, 1964-|date=[2008]|publisher=Universitas Negeri Padang Press|isbn=978-979-8587-32-0|location=Padang, Sumatera Barat, Indonesia|oclc=501315227}}</ref><ref>http://jim.stkip-pgri-sumbar.ac.id/jurnal/view/jK5Z</ref> Selain itu, ia dikenal sebagai tokoh masyarakat Nias Kota Padang yang memprakarsai berdirinya [[Ikatan keluarga Masyarakat Nias]] (IKMN) dan memimpin organisasi tersebut sejak 1989 sampai 1998. Ia berperan dalam membantu Pemerintah Kota Padang melakukan pemindahan sebanyak 500 makam orang Nias dari [[Gunung Padang]] ke tanah yang disediakan pemerintah di [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Bungus]], [[Tunggul Hitam]], dan [[Bukit lubuk|Bukit Lubuk]] pada 1995.<ref name=":0" />
Tawanto Lawolo lahir di kampung Ganting,Kota padang pada tanggal 16 Agustus 1949 yakni saat berlangsungnya agresi militer Belanda II. Ayahnya bernama Karim merupakan seorang keturunan Nias dengan suku Lawolo. Karim lebih mementingkan pendidikan anaknya sebab pendiidikan adalah sarana untuk menimba harta beharga yang bernilai tinggi yakni,ilmu. terbukti dengan Karim yang bisa menyekolahkan anaknya meskipun berprofesi sebagai petani. Tawantosempat berhenti sekolah dari SR Mata Air karena berkelahi dengan seorang temannya, namun ayahnya terus memaksanya terus bersekolah, atas perintah ayahnya tersebut, Tawanto akhirnya mau melanjutakan sekolahnya di SR 17 Air Manis tahun 1957.
 
== PrestasiBiografi ==
Selain peduli dengan pendidikan, Karim juga menekankan pemahaman adat pada anak-anaknya,baginya [[adat]] merupakan warisan nenek moyang yang mesti dipelihara dimanapun mereka berada. Orang [[Nias]] sangat menjaga adatnya meskipun berbeda agama, menurut mereka agama bukanlah penghalang untuk menjalankan adat. seperti yang pernah dikatakan oleh seorangn penduduk niasndulu, Si'ulu Barani kepada salah seorang pendeta yang bernama Fries:
Tawanto Lawolo lahir di kampung[[Ganting Parak Gadang, Padang Timur, Padang|Kampung Ganting]],Kota padangPadang pada tanggal 16 Agustus 1949 yakni saat berlangsungnya agresi[[Agresi militerMiliter Belanda II]]. Ayahnya bernama Karim merupakan, seorang keturunan Nias dengandari suku Lawolo. Karimyang lebihberprofesi mementingkansebagai pendidikanpetani. anaknyaAdapun sebabibunya pendiidikanbernama adalah sarana untuk menimba harta behargaSitiana yang bernilaimempunyai tinggidarah yakni,ilmuMinangkabau. terbukti dengan Karim yang bisa menyekolahkan anaknya meskipun berprofesi sebagai petani.Tawanto Tawantosempatsempat berhenti sekolah dari SR Mata Air karena berkelahi dengan seorang temannya. Namun, namun ayahnya terus memaksanya terus bersekolah, atas perintah ayahnya tersebut,sehingga Tawanto akhirnya mau melanjutakan sekolahnya di SR 17 Air Manis tahunpada 1957.
 
Dari ayahnya, Tawanto mempelajari [[gamad]] dan [[Tari Balanse Madam|tarian balanse madam]] yang kelak ia kembangkan sebagai kesenian masyarakat Nias di Padang.
yang artinya:
 
== Kehidupan pribadi ==
"Memang saya mau datang mengikuti dikau,Tuan!
Tawanto menikahi Rohati, tetapi tidak berlangsung lama karena bercerai pada 1969 dan telah mempunyai anak yang bernama Armanto. Setelah menjadi [[Mualaf|muallaf]], ia menikah dengan seorang perempuan keturunan Nias yakni Salmi Indriani Harefa pada akhir tahun 1971. Dari pernikahan ini, Tawanto mempunyai empat orang anak: Titin Gustu Salwanti, Tomi Melki Veronika, Tila Yeni Yarni Silvita, dan Trivirman.<ref name=":0">{{Cite thesis|last=Putri Wulandari|first=|title=Biografi Tawanto Lawolo: Tokoh Masyarakat Nias dan Seniman Kota Padang (1987-2012)|date=|degree=|publisher=Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Padang|url=|doi=}}</ref>
 
== Referensi ==
Memang saya mau datang untuk percaya pada Yesus!
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tokoh Nias]]
Memang saya mau datang untuk bernyanyi!
[[Kategori:Nias-Padang]]
 
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
Tetapi saya tidak melenyapkan adat orang tuaku!"
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
 
Karim seorang seniman yang senang bermain gamad dan menari [[tari balanse]] madam bersama teman-temannya. sejak kecil Tawanto memang banyak belajar dari ayahnya.Ibu tawanto bernama Sitiana yang mempunyai darah minangkabau.
 
Pernikahan campuran yang terjadi di keluarga tawanto merupakan sebuah proses asimilasi. Tawanto lebih memilih marga ayahnya sebab masyarakat menganut sistem patrilineal.
 
== Pendidikan ==
[[SR Air Manis]] tahun 1957
 
[[SMP 4 Belantung]] yang menjadi [[SMK Nasional Padang]]
 
[[SMA Netral]]
 
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik [[Imam Bonjol]] tahun 1983
 
== Pekerjaan dan Keluarga ==
Tawanto menikahi Rohati, tetapi tidak berlangsung lama karena bercerai pada tahun 1969 dan telah mempunyai anak yang bernama Armanto. Tawanto pun menjadi [[Mualaf|muallaf]].
 
kemudian Tawanto Lawolo menikah dengan seorang perempuan yang juga merupakan keturunan Nias yakni Salmi Indriani Harefa diakhir tahun 1971, dari pernikahan ini, Tawanto mempunyai 4 orang anak yaitu:
 
# Titin Gustu Salwanti
# Tomi Melki Veronika
# Tila Yeni Yarni Silvita
# Trivirman
 
== IKMN(Ikatan keluarga Masyarakat Nias) ==
IKMN Diprakarsai oleh Tawanto bersama dua orang temannya yaitu Faigil Gea dan Faosiaro Bawamanewi.
 
Faktor pendorong berdirinya adalah karena adanya dinding pembatas antara orang Nias yang telah lama tinggal dipadang dengan mereka para pendatang dari Nias yang datang ke padang.
 
== Prestasi ==
1)Menjadi ketua selam dua periode, periode I tahun 1989-1994 dan Periode II tahun 1994-1998.
 
2)Membuat buletin IKMN padang yaitu Warta
 
3)Mengadakan lomba bola voli dan group vokal untuk memperkenalkan IKMN
 
4)Membantu pemerintah padang melakukan pemindahan makam orang nias sebanyak 500 makam dari [[Gunung Padang|gunung padang]] ke tanah yang disediakan di [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Bungus]],[[Tunggul Hitam]] dan di [[bukit lubuk]] tahun 1995
 
== Referensi ==
<ref>{{Cite thesis|last=Putri Wulandari|first=|title=Biografi TAWANTO LAWOLO: TOKOH MASYARAKAT NIAS DAN SENIMAN KOTA PADANG (1987-2012)|date=|degree=|publisher=Jurusan Ilmu sejarah Fakultas Ilmu budaya Universitas Andalas Padang|url=|doi=}}</ref>