Tun Sri Lanang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
Datok Bendahara (Perdana Menteri) Tun Sri Lanang nama aslinya Tun Muhammad yang dilahirkan di Selayut Batu Sawar Johor lama pada tahun 1565, Tun Sri Lanang adalah Tun Muhammad (Datok Bendahara orang kaya sri paduka Tun Seberang) mempunyai sambungan silsilah sampai ke Mani Purindan sebagai berikut:<ref>{{Cite news|title=Misteri Tun Sri Lanang|url=https://aceh.tribunnews.com/2011/12/08/misteri-tun-sri-lanang|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-11-12|last=Bakri}}</ref>
 
Tun Sri Lanang bin Tun Genggang bin Tun Jenal bin Tun Mad Ali bin Tun Hasan bin Tun Mutahir bin Tun Ali Sari Nara Bin Mani Purindan
 
Di Negeri Johor Malaysia Tun Sri Lanang menikah dengan Tun Aminah binti Tun Kadut bin Seri Amar Bangsa Tun Ping bin Tun Hasan bin Tun Biajid Rupat bin Bendahara Seri Maharaja, dari pernikahannya dengan Tun Aminah mempunyai empat anak yaitu tiga orang laki-laki dan satu perempuan.
Baris 21:
Setelah di Aceh Tun Sri Lanang menikah lagi dan mempunyai seorang anak bernama Tun Rembau bergelar Teuku Tjik Di Blang Panglima Perkasa32 Dalam sejarah melayu anak cucu Tun Seri Lanang kemudian menjadi para bangsawan di Malaysia, yaitu Sultan di Tringganu, Johor, Pahang dan Selangor. Pada tahun 1613 setelah peristiwa Batu Sawar Tun Sri Lanang hijrah ke Aceh Darussalam bersama keluarga Sultan Alauddin termasuk adiknya Raja Bungsu dan bersama mareka dibawa dua ribu penduduk Johor ke Aceh dan kemudian bermukim di Samalanga. Secara tradisional Jabatan penting dalam Kesultanan Melayu merupakan jabatan warisan turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
 
Menurut satu riwayat setelah Tun Sri Lanang pindah ke Aceh dan putra tertua di Malaysia bernama Tun Anum diangkat menjadi Bendahara Johor berikutnya. kemudian Tun Anum ini diduga meninggal dunia bersama pembesar Johor lainnya akibat wabah penyakit pada tahun 1642 dan di makamkan di Makam Tauhid ( Makam Sayed)35. Setelah Tun Anum mangkat adiknya yang bernama Tun Jenal diangkat menjadi Bendahara dengan gelar Paduka Raja atau Bendahara Sekudai. Tun Jenal merupakan bendahara Johor yang berjasa melepaskan Malaka dari penjajah Portugis tahun 19411641 Masehi. Peristiwa pelepasan malaka dari Portugis tercatat dalam hikayat Hang Tuah.
 
Keturunan Tun Jainal bergelar Bendahara Paduka Raja (BPR) alias Datuk Sekudai ini mempunyai seorang anak perempuan yang menikah dengan Said Zainal Abidin dari Aceh yang mempunyai seorang anak perempuan bernama Dato Maharaja Diraja. Dato Maharaja Diraja mempunyai dua orang putra yang bernama Sayid Jak’far alias Datuk Pasir Raja dan Habid Abdullah BSM.<ref>{{Cite web|last=dwifajariyanto|date=2013-12-11|title=RAJA SAMALANGA DALAM SEJARAH DUA BANGSA INDONESIA- MALAYSIA TUN SRI LANANG ABAD KE - 16|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbaceh/raja-samalanga-dalam-sejarah-dua-bangsa-indonesia-malaysia-tun-sri-lanang-abad-ke-16/|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Banda Aceh|language=en-US|access-date=2020-11-12}}</ref>
Baris 36:
 
== Perseteruan Aceh dan Portugis ==
Perseteruan kerajaan Aceh dengan [[Portugis]] terus berlangsung sampai tahun [[1641]]. Akibatnya banyak anak negeri yang syahid baik itu di Aceh sendiri, Aru, [[Bintan]], [[Kedah]], Johor, Pahang dan [[Terengganu]]. Populasi penduduk Aceh menurun drastis. [[Sultan Iskandar Muda]] mengambil kebijakan baru dengan menggalakkan penduduk di daerah takluknya untuk berimigrasi ke Aceh inti, misalnya dari [[SumatraSumatera Barat]], [[Kedah]], [[Pahang, Malaysia|Pahang]], [[Johor]] dan [[Melaka]], [[Perak, Malaysia|Perak]], [[Kesultanan Deli|Deli]].<br />W. Linehan, mengatakan "''the whole territory of Acheh was almost depopulated by war. The king endeavoured to repeople the country by his conquests. Having ravaged the kingdoms of Johore, Pahang, Kedah, Perak and Deli, he transported the inhabitants from those place to Acheh to the number of twenty-two thousand person''".<ref>W.LINEHAN, A History of Pahang, hlm 36</ref> Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan [[Sultan Iskandar Muda]] ([[1607]]-[[1636]]).
 
Pada tahun [[1613]], Iskandar Muda menghancurkan Batu Sawar, Johor seluruh penduduknya termasuk Sultan Alauddin Riayatshah III, adiknya Raja Abdullah, Raja Raden dan pembesar pembesar negeri Johor-Pahang seperti Raja Husein (Iskandar Thani), Putri Kamaliah (Protroe Phang), dan Bendaharanya (Perdana Menteri) Tun Muhammad, lebih dikenal dengan nama samarannya "Tun Sri Lanang" dipindahkan ke Aceh dan dijadikan raja pertama [[Samalanga, Bireuen|Samalanga]] (1615-1659). Tun Sri Lanang inilah yang akan penulis diskusikan pada hari ini didasarkan pada:
Baris 165:
* [https://archives.portalsatu.com/penghargaan-dari-pahang-untuk-penulis-aceh/ Pocut Haslinda Syahrul, ''Tun Seri Lanang dan Terungkapnya Akar Sejarah Melayu'']{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Lanang, Tun Sri}}
[[Kategori:Tokoh Aceh]]