Walter Spies: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 42:
Setelah kontraknya selesai, ia lalu pindah ke [[Ubud]], [[Bali]], pada tahun [[1927]]. Di sinilah ia menemukan tempat impiannya dan menetap hingga menjelang kematiannya. Di bawah perlindungan raja Ubud masa itu, Cokorda Gede Agung Sukawati, Spies banyak berkenalan dengan seniman lokal dan sangat terpengaruh oleh estetika seni Bali. Ia mengembangkan apa yang dikenal sebagai gaya lukisan Bali yang bercorak dekoratif. Dalam seni tari ia juga bekerja sama dengan seniman setempat, Limbak, memoles sendratari yang sekarang sangat populer di Bali, [[Kecak]].
[[Perang Dunia Kedua]] membawanya pada nasib buruk. Sebagai orang Jerman, ia ditangkap pemerintah Hindia Belanda. Ia meninggal [[19 Januari]] [[1942]] karena tenggelam bersama-sama dengan kapal [[Tenggelamnya Kapal Van Imhoff|'Van Imhoff']] yang ditumpanginya. Kapal dengan 477 tawanan dan 110 awak kapal itu tidak mempunyai ciri-ciri yang khas yang menandai bahwa kapal itu kapal yang membawa tahanan perang, sehingga diserang oleh armada [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] di perairan barat [[
== Hidup dan karya ==
Spies lahir pada tahun 1895 di [[Moskwa]], [[Rusia]][ dari seorang diplomat Jerman dan istrinya yang ditempatkan di sana. Keluarga itu kemudian kembali ke Jerman, tempat ia besar dan dididik. Dia memiliki saudara laki-laki [[Leo Spies|Leo]], yang menjadi komposer dan konduktor, dan saudara perempuan Daisy, yang menjadi penari balet. Dia mulai melukis sebagai seorang pemuda dan dikenal di Eropa untuk karyanya pada tahun 1923. Dia juga belajar musik, termasuk seni budaya lainnya. Pada tahun 1923, ia pindah ke Jawa, Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai [[Hindia Belanda]] di bawah kendali kolonial. Pada tahun 1927, ia bermukim di Bali.
Seniman dan antropolog Meksiko [[Miguel Covarrubias]] tinggal dan meneliti di Bali pada tahun 1930-an bersama istrinya Rose, di mana mereka berteman dengan Spies. Dia kemudian menulis bahwa Spies meninggalkan gangguan sosial di Eropa setelah [[Perang Dunia I|Perang Besar]] dan akhirnya mencapai [[Jawa]]. [[Hamengkubuwana|Sultan Djokjakarta]] memintanya untuk mengatur dan memimpin orkestra Barat. Spies mempelajari musik mereka saat tinggal di istana. Dia mengunjungi Bali, di bawah kendali Eropa sebagai bagian dari [[Hindia Belanda]], dan memutuskan untuk tinggal di sana.<ref>{{cite book|last=Covarrubias|first=Miguel|title=The Island of Bali|url=https://archive.org/details/islandofbali0000migu|year=1937|publisher=Alfred A. Knopf|location=New York|pages=xxi-xxii}}</ref>
Covarrubias dan Spies menjadi sangat dekat. Covarrubias menulis tentang temannya: ''"Bulan-bulan berlalu ketika Rose dan saya menjelajahi seluruh pulau bersama Spies, menonton upacara-upacara aneh, menikmati musik mereka, mendengarkan kisah-kisah fantastis, berkemah di alam liar Bali Barat atau di terumbu karang [[Sanur, Bali|Sanur]]. Walter suka mengumpulkan capung beludru, laba-laba aneh, dan siput laut, bukan di kotak naturalis, tapi dalam gambar yang sangat akurat. Selama berhari-hari dia akan berada di tendanya untuk menggambar mereka, karena setelah mati, warna-warna indah mereka menghilang. Dia temperamental ketika dia pergi ke pengasingan untuk melukis, dia akan bekerja tanpa henti selama berbulan-bulan di salah satu kanvasnya yang langka. (...). Dia juga melukis pemandangan seperti mimpi di mana setiap cabang dan setiap daun dilukis dengan hati-hati, dikerjakan dengan cinta seorang miniaturis Persia, Cranach, Breughel, atau Douanier Rousseau".''
Baris 95:
{{Authority control}}
{{lifetime|1895|1942|Spies, Walter}}
{{DEFAULTSORT:Spies, Walter}}
[[Kategori:Pelukis Jerman]]
Baris 103 ⟶ 104:
[[Kategori:Pemusik Bali]]
[[Kategori:Tahanan politik Hindia Belanda]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh dari Moskwa]]
[[Kategori:Tokoh dari Ubud]]
|