Baradatu, Way Kanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 16:
 
== Lokasi ==
Baradatu berada di tepi [[Jalan Raya Lintas Sumatra|Jalan Lintas Tengah Sumatra]] yang menghubungkan [[Bandar Lampung]] hingga [[Palembang]]. Kota kecil ini cukup penting terutama karena menjadi semacam 'halte' bagi [[bus jurusanantarkota]] dengan trayek [[Rajabasa, Bandar Lampung|Rajabasa]]-[[Kasui, Way Kanan|Kasui]] yang melintasi rute tidak kurang dari 200 km, melintasi kota-kota utama di [[Lampung|Provinsi Lampung]] seperti [[Kota Bandar Lampung]], [[Natar, Lampung Selatan|Natar]], [[Terbanggi Besar, Lampung Tengah|Bandar Jaya]], dan [[Kotabumi, Lampung Utara|Kotabumi]].
 
== Ekonomi ==
Baris 43:
 
== Wisata ==
Baradatu tidak banyak memiliki potensi wisata. Satu dasawarsa yang lalu, banyak penduduk yang bertamasya ke [[Air Terjun]]. [[Air Terjun]] ini belum diberi nama, karena memang tidak dikelola dengan baik. Air Terjun ini berada di [[Desa Bhakti Negara]], dekat 'RW' Semarang. Sehingga penduduk sering menyebutnya [[Air Terjun Semarang]]. Adapula yang menyebutnya [[Air Terjun Kayu Agung]], karena pada tahun 1970-an, di sekitar air terjun ini bermukim sekira 15 kepala keluarga. Mereka menamakan wilayahnya sebagai [[Kampung Kayu Agung]]. Namun, sejak tahun 1990-an penduduk [[Kayu Agung]] banyak yang pindah ke [[Desa Tiuh Balak Pasar]] di [[ibu kota]] [[kecamatan]]. Tidak ada penduduk yang tinggal di [[Kayu Agung]] lagi, kecuali kebun lada dan kopi penduduk. Perpindahan ini sesuatu yang umum terjadi. Penduduk [[Kayu Agung]] banyak berasal dari sukubangsa [[Ogan Baturaja]] (SumatraSumatera Selatan). Penduduk [[Ogan]] banyak yang membuka 'hutan', berdiam di sana sembari mengolahnya menjadi ladang [[lada]], atau [[kopi]] hingga menghasilkan. Setelah mulai berbuah, mereka biasanya bermigrasi ke daerah-daerah yang lebih ramai.
 
[[Air Terjun Semarang]] ini memiliki ketinggian hingga 30 meter. Berada di aliran sungai kecil, [[Sungai Kayu Agung]] yang mata airnya tidak jelas berasal dari mana. Sejumlah penduduk menyebut mata airnya berasal dari sejumlah mata air kecil di cekungan-cekungan wilayah Baradatu yang berbukit-bukit. Ditambah sisa [[irigasi]] pengairan [[padi]] yang mengaliri cekungan-cekungan itu. Saat ini [[Air Terjun Semarang]] semakin sepi. Debit [[Sungai Kayu Agung]] juga menyusut drastis. Mungkin karena cekungan-cekungan di hulu Sungai Kayuagung mulai dibuka menjadi lahan pertanian.