Batu Batikam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2016}}
 
[[Berkas:Batu batikam.JPG|jmpl|Batu Batikam merupakan benda bersejarah bagi masyarakat [[Minangkabau]]]]
 
'''Batu Batikam''' adalah salah satu benda cagar budaya bersejarah di [[Jorong Dusun Tuo]], [[Limo Kaum, Lima Kaum, Tanah Datar|Nagari Limo Kaum]], [[Lima Kaum, Tanah Datar|Kecamatan Lima Kaum]], Kabupaten [[Tanah Datar]], Provinsi [[SumatraSumatera Barat]].<ref name="c">{{id}} {{cite journal
| author = Haluan
| year =
Baris 12 ⟶ 10:
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://www.harianhaluan.com/index.php/lancong/12233-batu-batikam-lambang-perdamaian-
| format =
| publisher =
| accessdate = 12 Mei 2014
| archive-date = 2014-09-26
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20140926154744/http://www.harianhaluan.com/index.php/lancong/12233-batu-batikam-lambang-perdamaian-
</ref> Jika diartikan kedalam Bahasa [[Indonesia]], Batu Batikam berarti batu yang tertusuk.<ref name=f/> Menurut sejarah, lubang atau tusukan yang ada di tengah batu itu merupakan bekas dari tusukan [[keris]] [[Datuk Perpatih Nan Sebatang|Datuak Parpatiah Nan Sabatang]].<ref name="f">{{id}} {{cite journal
| dead-url = yes
}}</ref> Jika diartikan kedalam Bahasa [[Indonesia]], Batu Batikam berarti batu yang tertusuk.<ref name=f/> Menurut sejarah, lubang atau tusukan yang ada di tengah batu itu merupakan bekas dari tusukan [[keris]] [[Datuk Perpatih Nan Sebatang|Datuak Parpatiah Nan Sabatang]].<ref name="f">{{id}} {{cite journal
| author = Antara SumBar
| year =
Baris 35:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> Luas situs cagar budaya Batu Batikam adalah 1.800 meter persegi, dulu berfungsi sebagai ''medan nan bapaneh'' atau tempat bermusyawarah kepala suku.<ref name=d/> Susunan batu disekelilingdi sekeliling batu batikam seperti sandaran tempat duduk, berbentuk persegi panjang melingkar.<ref name=d/> Pada bagian tengah terdapat batu batikam dari bahan batuan [[Andesit]].<ref name=d/> Batu ini berukuran 55 x 20 x 40 sentimeter, dengan bentuk hampir segitiga.<ref name="d">{{id}} {{cite journal
| author = Padang Today
| year =
Baris 92:
 
== Sejarah ==
Datuak Parpatiah Nan Sabatang dan [[Datuk Ketumanggungan|Datuak Katumanggungan]] adalah dua orang saudara yang berlainan bapak.<ref name=b/> Datuak Parpatiah Nan Sabatang adalah seorang sosok yang dilahirkan dari seorang bapak yang memiliki darah [[aristokrat]] (cerdik pandai), sementara Datuak Katumanggungan adalah sosok yang dilahirkan dari seorang bapak yang [[otokrat]] (raja-berpunya).<ref name=b/> Tetapi kedua di antara mereka lahir dari seorang rahim ibu yang sama, dimana seorang wanita biasa seperti lainnya.<ref name=b/>
Datuak Parpatiah menginginkan masyarakat diatur dalam semangat yang [[demokratis]], atau dalam tatanannya, "Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi".<ref name=b/> Namun Datuak Katumanggungan menginginkan rakyat diatur dalam tatanan yang [[hierarki]] "berjenjang sama naik, bertangga sama turun".<ref name=b/> Dan karena perbedaan tersebut mereka berdua bertengkar hebat.<ref name=b/>
Untuk menghindari pertikaian dan tidak saling melukai, Datuak Parpatiah dan Datuak Katumanggungan kemudian menikam [[batu]] tersebut dengan keris sebagai pelampiasan emosinya.<ref name=b/>
Baris 117:
 
== Lokasi ==
Batu Batikam terletak di Jorong Dusun Tuo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Tanah Datar, SumatraSumatera Barat,<ref name="h">{{id}} {{cite journal
| author = Foursquare
| year =
Baris 133:
| accessdate = 12 Mei 2014
}}
</ref> sekitar 10 menit perjalanan dari Kota Batusangkar.<ref name=a/> sedangkan dari kota Padang, ibu kota provinsi SumatraSumatera Barat berjarak lebih kurang 100&nbsp;km atau dua sampai tiga jam perjalanan dengan bus dan kenderaankendaraan pribadi. lokasinya tepat berada di pinggir jalan raya sehingga sangat mudah untuk di kunjungi. Batu Batikam termasuk salah satu lokasi cagar budaya, berada dalam pengawasan Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sum­bar, Riau dan Jambi yang ber­kantor di Pagaruyung.<ref name=c/>
 
== Referensi ==