Berahoi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Berahoi''' merupakan tradisi berpantun pada masyarakat Melayu Langkat di Sumatera Utara yang dilakukan sambil mengirik padi atau melepaskan padi dari tangk...' |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(44 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Berahoi''' merupakan tradisi berpantun ketika panen pada
Peserta yang terlibat adalah pemuda-pemudi (biasanya diikuti 40 orang) yang tinggal satu kampung atau bertetangga dengan si pemilik sawah. Pekerjaan ini dilakukan dengan gembira ria, secara sukarela, tanpa meminta bayaran sepeser pun. Si pemilik sawah cukup menyediakan minuman dan makanan saja, biasanya berupa [[nasi]] dan [[lemang]]. Yang disajikan itu hanyalah untuk pengganti rasa lelah bagi yang terlibat dalam prosesi tersebut.
Selain agar melepas padi dari tangkai cepat selesai, tradisi berahoi dilaksanakan dengan tujuan untuk mempererat pergaulan antar muda-mudi. Bahkan bukan tidak mungkin diharapkan diantara mereka nantinya ada yang saling jatuh cinta, sampai berlanjut ke pelaminian. Tradisi Berahoi dilakukan pada malam hari. Ada pembagian tugasnya: Laki-laki mengangkat padi dari tumpukan ke anjaian lalu mengiriknya sambil berpantun, sedangkan yang wanita bertugas mengangkat padi dari bawah anjaian ke tempat lainnya. Anjaian sendiri adalah sebuah wadah yang ditinggikan menggunakan tiang, dimana dasarnya terbuat dari [[bambu]] yang di[[Anyaman|anyam]] [[rotan]].
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Indonesia]]
|