Fauzan Misra el-Muhammady: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
→‎Referensi: Bagian dari pemeliharaan Kategori:Tokoh Minangkabau
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{copyedit}} {{tone}}
'''Drs. H. Fauzan Misra el-Muhammady, MA''' ({{lahirmati|[[Pitalah, Batipuh, Tanah Datar|Pitalah]], [[Batipuh, Tanah Datar|Batipuh]], [[Tanah Datar]]|6|7|1939}}) adalah seorang akademisi Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Presidium Rektor [[IAIN Imam Bonjol]], Padang periode 1974''–''1976 dan Kakanwil Depag Sumbar periode 1992''–''1996.<ref>{{Cite book|title=IAIN Imam Bonjol 1966–2016: Tonggak Bersejarah Kebangkitan Perguruan Tinggi Islam di SumatraSumatera Barat|last=Amar|first=Raichul|publisher=Imam Bonjol Press|year=2016|isbn=978-979-1389-95-2|location=Padang|pages=168}}</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Fauzan lahir di Tanjung Rumpanai, Pitalah Tanah Datar, SumatraSumatera Barat, 6 Juli 1939. Orangtuanya Abdul Mun’im El Muhammady (ayah) Asra (Ibu) memberi nama ''Fauzan'' yang berarti kemenangan (dan memeang membawa keberuntungan) mempunyai latar historis pada saat-saat kelahirannya.<ref name=kemenag/>
 
Pada masa hamil tua ibunya, seperti biasa rajin membaca Alquran. Saat qira’at muratal ibu sampai pada lafal “Fauzan ‘azima” (mungkin pada salah satu ayat QS An-Nisa 4:73, atau QS Al Ahzab 33:71 atau QS Al Fath 47:5), rasa nyeri pertanda melahirkan, dirasakan ibu. Ditakdirkan dalam waktu relatif pendek, ibu melahirkan. Dengan dasar itu usulan ibu menamai anaknya dengan “Fauzan” disetujui ayah, demikian cerita tokoh ini didampingi keluarga tercinta Huda Hanum dengan senyum penuh arti.<ref name=kemenag/>
Baris 37:
Di Mesir, Fauzan mengambil Fakultas Ushuluddin [[Universitas Al Azhar]] jurusan Filsafat, tamat tahun 1965. Selama di Mesir mempunyai kesempatan menunaikan rukun Islam ke lima yakni “haji ilalbait”.<ref name=kemenag/>
 
H. Fauzan belajar di Mesir ini pada angkatan ini sekitar 25 orang dari Indonesia. Ini adalah satu-satunya dari SumatraSumatera Barat.<ref name=kemenag/>
 
Tahun 1966 memasuki spesialisasi dalam Aqidah. Kemudian spesialisasi pada tadris di Ma’had Ali daatt wat taujih.<ref name=kemenag/>
 
== Karier ==
Jenjang karier H. Fauzan dimulai menjadi guru SD No. 28 di Padang. Di sini Fauzan mengajar pelajaran Agama dari tahun 1958-1959. Bekerja sebagai pegawai di Kandepag Kodya Padang tahun 1959. Tahun ini juga pada organisasi keagamaan Sumbar duduk pula sebagai sekretaris PHBI SumatraSumatera Barat.<ref name=kemenag/>
 
Di Mesir sempat pula mengajar tahun 1966 di SMP Arab. Mengajar pula di SMA Indonesia untuk anak-anak Diplomatik dimulai tahun 1965. Bekerja pada perusahaan Garuda sebagai Asisten Station Manager di Cairro, Mesir 1965-1968.<ref name=kemenag/>
Baris 50:
Akhir tahun 1971 ditunjuk sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol, menggantikan [[Baharuddin Syarif]] yang meninggal dalam kecelakaan jatuhnya pesawat di Pulau Nyamuk 10 Nopember 1971. H. [[Baharuddin Syarif]] tamatan Al Azhar University 1963, Fauzan 1964. Tahun 1972 diangkat pula menjadi Ketua Jurusan Perbandingan Agama dan Filsafat, merangkap Dekan Fakultas Ushuluddin, Mei 1972 diangkat sebagai Wakil Rektor IAIN Imam Bonjol merangkap Dekan Fakultas Ushuluddin. Tahun 1974 terpilih sebagai anggota Presidium Rektor IAIN Imam Bonjol, dan pada gilirannya kemudian tahun itu juga sampai tahun 1976 terpilih menjadi ketua presidium Rektor IAIN Imam Bonjol Padang.<ref name=kemenag/>
 
Pengabdiannya dalam pembinaan masyarakat bangsa, banyak pula bergerak dalam berbagai lapangan dan wadah yang ada. Tahun 1972-1975 menjadi asisten III Bappemdam (Bappeda-kini) yang ketuanya ketika itu Drs. Mawardi Yunus. Tahun 1976-1978 menjadi Wakil Rektor IAIN Imam Bonjol merangkap Dekan Fakultas Ushuluddin. Tahun 1978 melepaskan jabatan Wakil Rektor I, dan kembali sebagai anggota [[DPRD SumatraSumatera Barat|DPRD Tk. I]] yang dipegangnya sejak tahun 1977 sampai 1987. Sementara tahun 1971 ikut membentuk Kokar IAIN Imam Bonjol bersama Drs. Kamaruttaman, Drs. Aguslir Nutr, Drs. Ruslan Lathief, dan ia terpilih sebagai wakil ketua. Kokar IAIN Imam Bonjol selanjutnya pada tahun 1972 ditunjuk menjadi anggota DPD Golkar Tk. I SumatraSumatera Barat sampai sekarang. Tahun 1973 sampai 1980 memangku jabatan wakil ketua KORPRI SumatraSumatera Baratdan Wakil Ketua KORPSI unit IAIN Imam Bonjol. Tahun 1975 unsur pimpinan (ketua) [[Majelis Ulama Indonesia]] SumatraSumatera Barat sampai sekarang. Tahun 1978 Wakil Ketua Majelis Dakwah Islamiyah SumatraSumatera Barat. Tahun 1976- 1980 Ketua GUPPI SumatraSumatera Barat. Tahun 1976-1983 Ketua PAI (Pecinta Anggrek Indonesia) Padang. Tahun 1976 mewakili SumatraSumatera Barat The Scond Asean Orched Congres. Tahun 1975-1982 unsur pimpinan LKAAM Sumbar, kini sebagai Anggota Dewan Pertimbangan LKAAM SumatraSumatera Barat.<ref name=kemenag/>
 
Fauzan (juga sarjana jurusan Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol tahun 1982) disamping sebagai Wakil Rektor I IAIN Imam Bonjol juga sebagai dosen senior yang memiliki bidang pengetahuan dengan disiplin Ilmu Filsafat dan Perbandingan Agama.<ref name=kemenag/>
 
Drs. H. Fauzan Misra El Muhammady, dilantik menjadi Kepala Kanwil Departemen Agama Propinsi SumatraSumatera Barat 12 Oktober 1992 menggantikan Drs. H. Bachtiar Ilyas yang memperoleh jabatan Sekretaris Ditjen Binbaga Islam Depag.<ref name=kemenag>{{cite web|url=https://sumbar.kemenag.go.id/v2/kakanwil-sumbar-dari-masa-ke-masa|title=Kakanwil Sumbar dari Masa ke Masa|publisher=Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi SumatraSumatera Barat|access-date=13 Januari 2020|archive-date=2023-07-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230710095732/https://sumbar.kemenag.go.id/v2/kakanwil-sumbar-dari-masa-ke-masa|dead-url=no}}</ref>
 
Kini Ketua MDI Sumbar, Wakil Ketua LKAAM Sumbar serta beberapa jabatan lainnya. Pernah mengikuti beberapa seminar berskala nasional dan internasional seperti Malaysia dan Singapura seperti Seminar 100 Tahun Parlemen Agama di Dunia, Muktamar dakwah Asia Pasifik.<ref name=kemenag/>
Baris 70:
 
== Kontroversi ==
Badan Pelaksana Kegiatan Mahasiswa (BP KM) IAIN Imam Bonjol Padang mempertanyakan keabsahan sidang tertutup ''munaqasah''/ujian skripsi doktorandus H. Fauzan pada jurusan Sejarah Kebudayaan Islam Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol, 17 September 1982. Sidang dilakukan tertutup tanpa diketahui mahasiswa lainnya. Timbul kecurigaan berkaitan dengan jabatannya sebagai Pembantu Rektor I IAIN Imam Bonjol Padang. Fauzan juga mendapat dispensasi untuk tidak menghadiri kuliah. Ujian skripsi hanya didasarkan pada paper yang harus dibuatnya sebelum menempuh ujian.<ref name=tempo>{{Cite news|url=https://majalah.tempo.co/read/48612/munaqasah-tertutup-khas-padang|title=Salinan arsip|access-date=2020-01-13|archive-date=2020-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200113051630/https://majalah.tempo.co/read/48612/munaqasah-tertutup-khas-padang|dead-url=no}}</ref>
 
Sejak kedatangannya di [[Padang]] (1969) dari [[Kairo]], Fauzan mengaku dirinya lulus dari [[Universitas Al-Azhar]] dengan gelar [[Master of Arts]] (MA). Zaman Menteri Agama [[Mukti Ali]], gelar MA dari Universitas Al-Azhar itu diteliti. Ternyata MA itu berasal dari kepanjangan nama orang tuanya Misra Al-Muhammady. Namun, ia menjadi penasaran. MA yang katanya diraih sambil bekerja pada kantor perwakilan penerbangan [[Garuda Indonesia|Garuda]] di Kairo tidak diakui pemerintah. Maka ia menemui Rektor IAIN ketika itu Drs. M. [[Sanusi Latief]] dan mendaftarkan diri untuk kuliah pada Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam Fakultas Adab. Tapi karena kesibukannya, ia meninta keringanan untuk tidak mengikuti kuliah secara penuh. Rektor waktu itu (1979) mengizinkan wakil rakyat itu menempuh 60% mata kuliah, namun ia mesti menutupi kekurangannya dengan membuat paper sebelum menempuh ujian mata kuliah masing-masing.<ref name=tempo/>