H.B. Saanin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Psikiatri menggunakan HotCat |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(35 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Rumah_Sakit_Jiwa_HB_Saanin_Padang.jpg|jmpl|270x270px|Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang]]
[[Profesor|Prof.]]
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, H.B. Saanin pernah menjadi pemimpin Harian ''[[Berita Indonesia]]'' di Jakarta.<ref name="sampulbuku" />
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Hasan Basri lahir di Kayu Kalek, Kambang, [[Lengayang, Pesisir Selatan|Lengayang]], [[Pesisir Selatan]], Sumatera Barat pada 9 Juni 1917. Ia anak ketiga dari delapan bersaudara.<ref name=tempo>{{Cite web |url=https://majalah.tempo.co/read/album/26808/meninggal-dunia |title=Salinan arsip |access-date=2021-12-02 |archive-date=2022-07-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220707070225/https://majalah.tempo.co/read/album/26808/meninggal-dunia |dead-url=no }}</ref>
Ia mengenyam pendidikan di Sekolah Desa Lasi [[Ampek Angkek, Agam|Kecamatan IV Angkat]] [[Kabupaten Agam]], [[Hollandsch-Inlandsche School]] (HIS) dan [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]] (MULO) [[Bukittinggi]]. Setelah itu, ia diterima menjadi mahasiswa di [[Nederlandsch-Indische Artsen School]] (NIAS) [[Surabaya|Soerabaia]]. Pada [[Masa Pendudukan Jepang]] sekolah ini ditutup dan ia bergabung menjadi mahasiswa Ika Daigaku Djakarta<ref>https://books.google.co.id/books?id=BpdxAAAAMAAJ&q=HASAN+BASRI+SAANIN+DT+.+TAN+PARIAMAN+Haji+,+Profesor+Dokter+Ahli+Penyakit+Jiwa+;+Painan+,+9-6-1917+.+Alamat+:+Jl+.+Makmur+11+,+Bandung+;+Telp+.+022-82321+.+Pendidikan+HIS+,+MULO+,+NIAS+/+Ika+Daigaku+.&dq=HASAN+BASRI+SAANIN+DT+.+TAN+PARIAMAN+Haji+,+Profesor+Dokter+Ahli+Penyakit+Jiwa+;+Painan+,+9-6-1917+.+Alamat+:+Jl+.+Makmur+11+,+Bandung+;+Telp+.+022-82321+.+Pendidikan+HIS+,+MULO+,+NIAS+/+Ika+Daigaku+.&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwju8dqxwcX0AhUYH7cAHf-UAVcQ6AF6BAgDEAM</ref> (bekas [[School tot Opleiding van Inlandsche Artsen]]), satu-satunya sekolah kedokteran pada masa Jepang. Setelah [[kemerdekaan Indonesia]], Ika Daigaku dinasionalisasi menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran, Balai Perguruan Tinggi Djakarta (cikal bakal [[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia]]) dan ia meraih gelar dokter di kampus itu pada 27 November 1945.<ref name="sampulbuku">{{Cite web |url=https://www.aksiku.com/2016/07/psikiater-dan-pengadilan-psikiatri.html |title=Salinan arsip |access-date=2021-12-02 |archive-date=2023-06-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230601024650/https://www.aksiku.com/2016/07/psikiater-dan-pengadilan-psikiatri.html |dead-url=no }}</ref>
Hasan Basri diangkat sebagai guru besar/profesor ilmu psikiatri Universitas Padjadjaran pada 1978. Ia dikenal mampu menguasai dan menggabungkan ilmu hukum dan ilmu psikiatrik. Saat aktif di [[Ikatan Dokter Indonesia]] (IDI) [[Jawa Barat]], ia dikenal gigih membela para sejawat yang dituduh melakukan [[malapraktik]].<ref name=denny/>▼
Semula ia bercita-cita menjadi ahli hukum, tetapi kelak ia menjadi psikiater.<ref name="denny">{{Cite book|last=Thong|first=Denny|date=2011|url=https://books.google.co.id/books?id=yZNnDwAAQBAJ&pg=PA257&lpg=PA257&dq=hasan+basri+saanin+1917&source=bl&ots=ymGaHrEN3I&sig=ACfU3U0U3DRv3TdwmKcPdaGGjDITPHObkQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi3-9H508X0AhW_SWwGHaqGDgUQ6AF6BAgREAI#v=onepage&q=hasan%20basri%20saanin%201917&f=false|title=Memanusiakan Manusia: Menata Jiwa, Membangun Bangsa|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-7241-3|pages=257–258|url-status=live|access-date=2021-12-02|archive-date=2023-08-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20230812085332/https://books.google.co.id/books?id=yZNnDwAAQBAJ&pg=PA257&lpg=PA257&dq=hasan+basri+saanin+1917&source=bl&ots=ymGaHrEN3I&sig=ACfU3U0U3DRv3TdwmKcPdaGGjDITPHObkQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi3-9H508X0AhW_SWwGHaqGDgUQ6AF6BAgREAI#v=onepage&q=hasan%20basri%20saanin%201917&f=false|dead-url=no}}</ref> Ia sempat mengambil kuliah Tk C II Fakultas Hukum, Balai Pengajaran Tinggi Jakarta pada 1948.<ref name=sampulbuku/>
== Karier ==
Pada 1 Desember 1945, dr. Hasan Basri memulai karier dengan bekerja di [[Lembaga Eijkman|Laboratorium Eijkman]] Jakarta.<ref name=sampulbuku/>
Hasan Basri selanjutnya lama berkarier di rumah sakit. Karena [[Agresi Militer Belanda I]], pada 21 Januari 1947 pasien Koloni Orang Sakit Djiwa (KOSD) Ulu Gadut Padang diungsikan dan bergabung ke RSU Sawahlunto yang ia pimpin dan menjadi Rumah Perawatan Sakit Djiwa (RPSD) Sawahlunto.<ref name=rsj/><ref name="denny"/><ref>Umarak, S., & Hardi, E. (2023). Pengungsian Pasien Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang ke Sawahlunto Masa Perang Kemerdekaan. Jurnal Kronologi, 5(2), 1-7. https://doi.org/10.24036/jk.v5i2.721</ref> Pada 4 Februari 1948 ia juga bekerja di Tugas Transfusi Darah [[Palang Merah Indonesia]] (PMI) Sumatera Barat. Tahun 1948–1949 ia juga menjabat Kepala [[Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Mochtar|Rumah Sakit Umum (RSU) Bukittinggi]]. Dari 1949 hingga 1957, ia bertugas sebagai Kepala RSU Sawahlunto, dokter di [[Kabupaten Sijunjung|Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung]], Kepala Rumah Sakit Jiwa Sawahlunto dan Ulu Gadut Padang, Kepala Sekolah Jururawat Sawahlunto, dan Dokter [[Tambang Batu Bara Ombilin]] Sawahlunto. Pada 1954, Hasan Basri memimpin pembangunan ulang dan pemugaran bangunan rumah sakit yang rusak dan pemindahan kembali pasien ke Padang.<ref name=rsj/><ref name="sampulbuku" />
Pada 1957, Hasan Basri menjabat Pengawas Kepala Jawatan Kesehatan Provinsi [[Sumatera Tengah]] di Padang.<ref name=sampulbuku/><ref name=tempo/> Pada 1959 hingga 1961, ia dimutasi sebagai Dokter di Rumah Sakit Umum Rancabadak [[Bandung]] (kini [[Rumah Sakit Hasan Sadikin|Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin]]). Sejak 1961 hingga 1981, ia diangkat sebagai Direktur RSJ Bandung dan Cimahi (Cisarua) serta Kepala Bagian Penyakit Jiwa Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung.<ref name=sampulbuku/> Ia memimpin rumah sakit selama total 28 tahun.<ref name=denny/>
▲Hasan Basri diangkat sebagai Dosen Luar Biasa Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung pada 1964. Pada 1973, ia diangkat sebagai lektor kepala di fakultas itu. Ia diangkat sebagai guru besar/profesor
Denny Thong mencatat Hasan Basri sebagai sosok bersemangat tinggi, disiplin, dan sangat menyayangi keluarga. Para sejawat dan bawahannya mengenangnya sebagai sosok merakyat dan kekeluargaan, walaupun tampilan wajahnya terkesan 'angker'.<ref name=denny/>
== Wafat ==
Hasan Basri Saanin meninggal dunia di
== Penghargaan ==
Pada 2 November 2000, rumah sakit yang dahulu pernah dipimpin Hasan Basri Saanin di Padang diresmikan dengan nama baru yaitu Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Hasan Basri Saanin Datuk Tan Pariaman.<ref name=denny/>
Baris 17 ⟶ 31:
{{Reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
Baris 25 ⟶ 39:
[[Kategori:Psikiater Indonesia]]
[[Kategori:Psikiatri]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Universitas Padjadjaran]]
|