(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Candi Bahal 1.JPG|jmpl|300 px|ka|[[Candi Bahal]] I, di Padang Lawas, SumatraSumatera Utara. Salah satu peninggalan Kerajaan Pannai.]]
'''Kerajaan Pannai''', '''Panai''' atau '''Pane''' merupakan [[kerajaan]] [[Buddhisme|Buddhis]] yang pernah berdiri pada abad ke-11 sampai ke-14 di pesisir timur [[SumatraSumatera Utara]]. Lokasi kerajaan ini tepatnya di lembah sungai Panai dan Barumun yang mengalir di [[Kabupaten Labuhanbatu]] dan [[Kabupaten Tapanuli Selatan]] sekarang. Kerajaan ini kurang dikenal akibat minimnya sumber sejarah dan sedikitnya prasasti yang menyebutkan kerajaan ini. Sebagai kerajaan kecil, kemungkinan kerajaan Pannai merupakan kerajaan bawahan dari [[Kerajaan Sriwijaya]] kemudian [[Dharmasraya]]. Meskipun kurang dikenal, kerajaan Buddha beraliran Tantrayana ini meninggalkan peninggalan belasan candi-candi Buddha yang tersebar di kawasan [[Percandian Padanglawas]], yakni sebanyak 16 bangunan, salah satunya [[Candi Bahal]].
== Catatan sejarah ==
Baris 8:
== Peninggalan bersejarah ==
Para arkeolog dan sejarahwan berusaha mencari lokasi kerajaan ini, dan karena kesamaan nama tempat maka merujuk pada daerah di sekitar muara [[sungai Panai]] dan [[sungai Barumun]], pantai timur SumatraSumatera Utara yang menghadap perairan [[Selat Melaka]], kini terletak di [[Kabupaten Labuhanbatu]], SumatraSumatera Utara. Pada tahun 1846 [[Franz Wilhelm Junghuhn|Franz Junghuhn]], seorang ahli geologi dan Komisaris Hindia Timur melaporkan temuan [[Percandian Padanglawas|kompleks biaro di Padanglawas]] di daerah hulu sungai Barumun. Daerah luas yang sunyi dengan runtuhan biaronya, dahulu kala pernah menjadi pusat keagamaan Kerajaan Pannai.<ref name="Bambang">{{cite web