Lapangan Imam Bonjol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
[[Berkas:Tribune Imam Bonjol.JPG|jmpl|ka|260px|Tribun bernama Balairung yang terdapat di Lapangan Imam Bonjol, menghadap ke timur.]]
'''Lapangan Imam Bonjol''' (sebelumnya bernama '''Plein van Rome''', [[bahasa Belanda]]: Stadion Roma) adalah sebuah [[alun-alun]]
== Sejarah ==
Sebelum kemerdekaan, pemerintah Hindia Belanda menjadikan lapangan ini sebagai alun-alun kota karena letaknya yang dikelilingi sejumlah bangunan pemerintahan kolonial. Pada masa [[Sumatra Barat pada masa pendudukan Jepang|pendudukan Jepang]], lapangan ini sempat diberi nama dengan istilah Jepang ''Nanpo Hodo'' yang berarti "Angin dari Selatan". Setelah kemerdekaan, pemerintah sempat menjadikannya sebagai kompleks stadion dengan nama Stadion Benteng. Setelah berdirinya [[Stadion Gelora Haji Agus Salim]] pada 1980-an, pemerintah menyematkan nama Imam Bonjol untuk lapangan ini.<ref>[[Mardanas Safwan|Safwan, Mardanas]]. 1987. ''Sejarah Kota Padang''. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hal.22-23.</ref><ref>"Dari Plein van Rome hingga Lapangan Imam Bonjol". ''[[Harian Haluan|Haluan]]''. 4 Maret 1993.</ref><ref>Sejarah Sepakbola Kota Padang, Ini Faktanya; Bermula di Plein van Rome.</ref><ref>''Hatta: Jejak yang Malampaui Zaman.'' Majalah Tempo. hal. 12.</ref>▼
Sebelum kemerdekaan, pemerintah Hindia Belanda menjadikan lapangan ini sebagai alun-alun kota karena letaknya yang dikelilingi sejumlah bangunan pemerintahan kolonial. Pada masa [[Sumatera Barat pada masa pendudukan Jepang|pendudukan Jepang]], lapangan ini sempat diberi nama dengan istilah Jepang ''Nanpo Hodo'' yang berarti "Angin dari Selatan".
Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah setempat menjadikannya sebagai stadion dengan nama Stadion Benteng. Penamaan ini merujuk pada [[Dewan Banteng]]. Di sinilah, [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] [[Abdul Haris Nasution]] melantik Letkol [[Ahmad Husein]] sebagai Panglima Komando Militer Daerah Sumatera Tengah.<ref>{{Cite book|last=Djalal|first=Nasrul|last2=Hendrik|first2=Makmur|date=2018|url=https://books.google.com/books?id=-ujLwQEACAAJ&newbks=0&hl=id|title=Pelaku dan saksi sejarah angkatan 66 Sumatera Barat bertutur tentang Tritura|publisher=Erka|isbn=978-602-0738-03-1|language=id}}</ref>
▲
== Rujukan ==
Baris 12 ⟶ 15:
[[Kategori:Kota Padang]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di
[[Kategori:Alun-Alun]]
|