Masjid Agung Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
pindah foto/gambar
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious building
| name = Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo
| native_name = مسجد أڬوڠ سلطان محمود بدار الدين ا جاوي ويكرام
| native_name =
| native_name_lang = id
| image = Palembang Grand Mosque.jpg
Baris 14:
| longitude=104.760243
| religious_affiliation = [[Islam]]
| location = [[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatra Selatan]], [[Indonesia]]
| province= {{flag|Sumatera Selatan}}
| country = {{flag|Indonesia}}
|groundbreaking = 1738
|year_completed = 1748
Baris 27 ⟶ 29:
|minaret_height = 20 meter dan 45 meter
}}
'''Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo'''<ref>{{Cite news|url=http://www.mediasriwijaya.com/masjid-agung-palembang-resmi-berubah-nama|title=Masjid Agung Palembang Resmi Berubah Nama|last=|first=|date=2 Februari 2019|work=mediasriwijaya.com|access-date=|archive-date=2019-09-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20190928072425/http://www.mediasriwijaya.com/masjid-agung-palembang-resmi-berubah-nama|dead-url=yes}}</ref> atau biasa disebut ('''Masjid[[Jawi]]: Agungمسجيد Palembangأڬوڠ سولطن محمود بدارودين ١ جايو ويكرامو''') adalah sebuah masjid paling besar di [[Kota Palembang]], [[SumatraSumatera Selatan]]. Masjid ini didirikan pada abad ke-18 oleh [[Mahmud Badaruddin I dari Palembang|Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo]]. Saat ini, Masjid Agung Palembang telah menjadi Masjid regional di kawasan [[ASEAN]]. Masjid ini menempati kompleks seluas 15.400 meter persegi, di kawasan 19 Ilir, di mana merupakan salah satu Kampung Asli Melayu Palembang dan Arab yang telah lama didiami.
 
== Arsitektur ==
[[Berkas:Masjid Agung Palembang.jpg|kiri|jmpl]]
Masjid ini dipengaruhi oleh 3 arsitektur yakni [[IndonesiaMelayu]], [[China]] dan [[Eropa]]. Gaya khas arsitektur Nusantara adalah pola struktur bangunan utama berundak tiga dengan puncaknya berbentuk limas. Undakan ketiga yang menjadi puncak masjid atau mustaka memiliki jenjang berukiran bunga tropis. Pada bagian ujung mustaka terdapat mustika berpola bunga merekah. Bentuk undakan bangunan masjid dipengaruhi bangunan dasar candi Hindu-Jawa, yang kemudian diserap Masjid Agung Demak. Ciri khas arsitektur Eropa terdapat pada rupa jendela masjid yang besar dan tinggi. Pilar masjid berukuran besar dan memberi kesan kokoh. Material bangunan seperti marmer dan kaca diimpor langsung dari Eropa. Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya berbentuk limas, terdiri dari tiga tingkat. Pada bagian atas sisi limas atap terdapat jurai daun simbar menyerupai tanduk kambing yang melengkung. Setiap sisi limas memiliki 13 jurai. Bentuk jurai melengkung dan lancip. Rupa ini merupakan bentuk atap [[kelenteng]].<ref name=":2">{{Cite web|url=http://pelajaran-dunia.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-berdirinya-masjid-agung.html|title=Sejarah Berdirinya Masjid Agung Palembang|last=|first=|date=7 November 2012|website=|archive-url=https://web.archive.org/web/20151112114335/http://pelajaran-dunia.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-berdirinya-masjid-agung.html|archive-date=12 November 2015|access-date=}}</ref> Masjid ini dulunya adalah masjid terbesar di [[Indonesia]] selama beberapa tahun.<ref name=":0" /> Bentuk masjid yang ada sekarang adalah hasil renovasi tahun 2000 dan selesai tahun 2003. [[Megawati Soekarnoputri]] adalah orang yang meresmikan masjid raksasa SumatraSumatera Selatan modern ini.
 
== Sejarah ==
Baris 45 ⟶ 47:
Masjid Agung Palembang sebagai salah satu masjid tertua yang ada di nusantara sudah mengalami berbagai renovasi.
 
Dari 1819-1821, renovasi dilakukan oleh [[Hindia Belanda|pemerintah kolonial Belanda]]. Setelah itu, ekspansi lebih lanjut dilakukan pada tahun 1893, 1916, 1950, 1970, dan terakhir pada tahun 1990-an. Selama ekspansi pada 1966-1969 oleh Yayasan Masjid Agung, lantai kedua dibangun dengan luas tanah 5.520 meter persegi dengan kapasitas 7.750 orang.<ref name=":0" /> Pada tanggal 22 Januari 1970 dimulai pembangunan menara baru yang disponsori oleh [[Pertamina (Persero)|Pertamina]]. Menara baru ini setinggi 45 meter, mendampingi menara asli bergaya Cina, diresmikan pada tanggal 1 Februari 1971.<ref name=":2" /> Masjid ini sangat khas dengan tradisi Melayu Palembangnya. Sebagian besar kayu yang terdapat di arsitektur masjid memiliki ukiran khas Melayu Palembang yang disebut Lekeur.<ref name=":0" />
 
Salah satu renovasi terbesar terjadi pada tahun 1999. Renovasi yang dilakukan oleh [[Gubernur Sumatera Selatan|Gubernur]] [[Rosihan Arsyad|Laksamana Muda H Rosihan Arsyad]] tidak hanya memperbaiki bagian yang rusak, tetapi juga merestorasi bangunan masjid dengan menambahkan tiga bangunan baru. Ketiga bangunan tersebut antara lain, bangunan di bagian selatan masjid, di bagian utara, dan bagian timur. Pada renovasi dan restorasi ini, kubah masjid juga mengalami perbaikan di berbagai sisinya.
Baris 52 ⟶ 54:
 
== Cagar Budaya ==
Mengingat Masjid Agung Palembang merupakan salah satu peninggalan sultan, maka berdasarkan Keputusan [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Menteri Agama Republik Indonesia]] MA/233/2003 tertanggal 23 Juli 2003, masjid ini ditetapkan sebagai salah satu masjid nasional. Kemudian pada 2009, berdasarkan UU No 5 tahun 1992 tentang bangunan cagar budaya,  serta Surat Peraturan Menteri No PM19/UM.101/MKP/2009, Masjid Agung Palembang menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dilindungi pemerintah.<ref name=":1" />
 
== Referensi ==
Baris 58 ⟶ 60:
 
{{DEFAULTSORT:Agung Palembang}}
[[Kategori:Masjid di Sumatera Selatan]]
{{Masjid-stub}}
[[Kategori:MasjidBangunan didan Sumatrastruktur di SelatanPalembang]]
[[Kategori:Kota Palembang]]