Masjid Jamik Birugo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 23:
'''Masjid Jamik Birugo''' terletak di Jalan Sudirman, [[Birugo, Aur Birugo Tigo Baleh, Bukittinggi|Kelurahan Birugo]], [[Kota Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]. Masjid ini dibangun pada 1956 ditandai dengan peletakan batu pertama oleh [[Ibrahim Musa|Syekh Ibrahim Musa Parabek]] didampingi Haji Abu Samah atau Inyiak Kurai.<ref>Sheiful Y. Tk. Mangkudun. "Masjid Para Aktivis, Tempat Lahir Majelis Ulama". ''Harian Khazanah''. 5 April 2019.</ref>
Masjid ini merupakan tempat diadakannya musyawarah yang melahirkan Majelis Ulama
Bentuk masjid ini menyerupai [[Masjid Syuhada Kotabaru, Yogyakarta|Masjid Syuhada]] di [[Yogyakarta]].
Baris 30:
Masjid ini dibangun sebagai pengganti masjid yang telah ada sebelumnya di lokasi yang sama. Masjid terdahulu terbuat dari kayu beratapkan ijuk, karena tidak lagi cukup untuk menampung jamaah yang semakin banyak. Meski demikian, mimbar masjid yang digunakan masih menggunakan mimbar lama yang berasal dari abad ke-19.<ref>https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/94656/1/A18usa.pdf</ref>
Masjid ini berlokasi di pusat kota, tepatnya di tepi jalan utama Bukittinggi. Di masjid ini, dulu diadakan pengajian rutin yang dibina Muhammad Siddik (wafat 1965) yang sekaligus merupakan imam masjid.<ref>{{Cite book|date=2002|url=https://books.google.com/books?id=T1LaAAAAMAAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=%22MeSJID+*+BUKITTINGGI%22&q=%22MeSJID+*+BUKITTINGGI%22&hl=en|title=17 perempuan
Berada di lokasi strategis, Masjid Jamik Birugo kerap menjadi tempat diadakan pertemuan atau musyawarah dulunya. Pada 26 sampai 27 Mei 1968, sejumlah ulama
== Bangunan ==
|