Masjid Nurul Iman Koto Gadang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple image|direction=horizontal|align=right|image2=Masjid Nurul Iman Koto Gadang 2020 02.jpg|image1=Moskee Fort de Kock.jpg|width2=230|width1=237|footer=Masjid Nurul Iman Koto Gadang sebelum [[Gempa bumi SumatraSumatera Barat 2007|gempa bumi 2007]] (kiri) dan setelah pembangunan kembali (kanan)}}
 
'''Masjid Nurul Iman Koto Gadang''' atau '''Masjid Tapi Koto Gadang''' terletak di [[Koto Gadang, IV Koto, Agam|Nagari Koto Gadang]], [[IV Koto, Agam|Kecamatan IV Koto]], [[Kabupaten Agam]], [[SumatraSumatera Barat]]. Masjid ini merupakan masjid terbesar di Koto Gadang.
 
Sejak didirikan pertama kali pada tahun 1856, masjid ini telah mengalami perubahan bentuk dan beberapa kali perbaikan. Masjid paling awal, dikenal sebagai Masjid Jamik Tua, bergaya khas Minangkabau dengan atap-atap lancip berbentuk kerucut. Namun, bangunan masjid rusak berat akibat [[Gempa bumi Padang Panjang 1926|gempa bumi Padang Panjang]] pada tahun 1926.
 
Beberapa bulan setelah gempa, masjid yang baru segera dibangun atas prakarsa [[Yahya Datuk Kayo]]—seorang anggota [[Volksraad]] yang mewakili [[Minangkabau]]—dan diresmikan pemakaiannya pada 5 Februari 1932. Diarsiteki oleh [[Yazid Rajo Mangkuto]], bentuk bangunan masjid berubah total dari sebelumnya. Namun, bangunan masjid kembali hancur akibat [[Gempa bumi SumatraSumatera Barat 2007|gempa pada Maret 2007]]. Setelah direnovasi, masjid ini sudah kembali berdiri dengan bentuk yang hampir sama seperti sebelum gempa 2007.
 
== Letak ==
Baris 27:
Setelah mufakat tercapai, [[Yazid Rajo Mangkuto]]—yang sebelumnya telah merancang [[Jam Gadang]] pada tahun 1926—segera membuat gambar rancangan masjid yang baru.{{sfn|Azizah, dkk|2012|pp=11}} Selama hampir lima tahun, panitia pembangunan masjid yang diketuai oleh oleh [[A.M. Sutan Maharaja]] dapat menghimpun uang sebesar 848,50 [[Gulden Hindia Belanda|gulden]].{{sfn|Azizah, dkk|2012|pp=142}} Namun, kekurangan uang yang cukup banyak dicarikan dengan meminjam uang 2.000 gulden.{{sfn|Sura Kota Gadang Tahun X/No.8/Augustus 1926}} Masjid yang baru dapat dibangun dalam tempo yang relatif singkat, dan akhirnya diresmikan pemakaiannya pada Jumat, 5 Februari 1932.{{sfn|Azizah, dkk|2012|pp=142}}
 
Setelah berdiri sekian lama, [[Gempa bumi SumatraSumatera Barat 2007|gempa bumi pada bulan Maret 2007]] kembali membuat bangunan masjid rusak. Dengan bantuan para [[Perantau Minangkabau|perantau Minang]] dan masyarakat setempat, dalam beberapa bulan masjid ini bisa dibangun kembali.{{sfn|Ramadan Kareem|2012}}
 
== Rujukan ==