Masjid Raya Sultan Ahmadsyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
'''Masjid Raya Sultan Ahmadsyah''' adalah salah satu masjid peninggalan monumental Kesultanan Negeri Asahan yang masih ada sampai saat ini. Masjid ini terletak di Kota [[Kota Tanjungbalai|Tanjungbalai]], Provinsi [[
== Sejarah ==
Awal pembangunan Masjid Raya Sultan Ahmadsyah ini dimulai pada tahun 1884. Proses pembangunannya menghabiskan waktu selama 2 tahun, yang pada akhirnya pembangunan masjid tersebut selesai pada 1886. Pembangunan masjid ini digagas oleh Sultan Ahmadsyah atau juga dikenal dengan gelar Marhum Maharaja Indrasakti yang memerintah Kesultanan Asahan dari tahun 1854 hingga 1888. Masjid Raya Sultan Akhmadsyah juga merupakan masjid yang lebih tua dari dua masjid tua lain yang berada di Provinsi
==
Pada bagian arsitekturnya, masjid ini memiliki ciri khas masjid Melayu, dimana bangunannya berbentuk persegi panjang, kemudian pinggiran atapnya memiliki khas bangunan Melayu yaitu memiliki pahatan [[pucuk rebung]]. Masjid ini memiliki keunikan tersendiri dalam bentuk bangunannya yang mana tidak adanya tonggak atau pilar penyangga loteng yang berada ditengah bangunan masjid. Struktur bangunan masjid yang demikian mempunyai makna bahwa Allah tidak memerlukan penyangga untuk berdiri. Selain itu makna yang lainya ialah agar shaf sholat tidak terhalang atau terputus oleh tonggak atau tiang tersebut.<ref name=":0" />
Keunikan lainnya dari arsitektur Masjid Raya Sultan Ahmadsyah ialah pondasi dari masjid ini tidak dibuat dengan menggunakan semen melainkan hanya menggunakan pasir, tanah liat dan batu bata. Hal tersebut sampai sekarang masih kokoh dan membuat masjid tersebut masih tetap berdiri. Kemudian tata letak kubah masjid ini juga berbeda dengan kebanyakan masjid lainnya, kalau kebanyakan masjid letak kubahnya nya persis di tengah-tengah bangunan masjid maka untuk masjid Sultan Ahmadsyah in letak kubah masjidnya berada di bagian depan bangunan. Pada bagian dalam masjid sendiri terdapat sebuah mimbar yang berornamen Cina. Mimbar ini didatangkan langsung oleh Sultan dari Cina pada saat itu. Di bagian belakang mimbar terdapat panji hijau kembar terpancang kokoh. Seperti kebanyakan di masjid masjid kesultanan lainnya, pada bagian depan mimbar tersebut terpahat hiasan kaligrafi dengan gaya khas tsuluts yang indah.<ref>{{Cite
== Kondisi saat ini ==
Baris 17 ⟶ 18:
[[Kategori:Masjid Kesultanan|Ahmadsyah]]
[[Kategori:Masjid di
[[Kategori:Tanjung Balai, Asahan]]
|