Masjid Raya Sultan Ahmadsyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
Baris 3:
 
== Sejarah ==
Awal pembangunan Masjid Raya Sultan Ahmadsyah ini dimulai pada tahun 1884. Proses pembangunannya menghabiskan waktu selama 2 tahun, yang pada akhirnya pembangunan masjid tersebut selesai pada 1886. Pembangunan masjid ini digagas oleh Sultan Ahmadsyah atau juga dikenal dengan gelar Marhum Maharaja Indrasakti yang memerintah Kesultanan Asahan dari tahun 1854 hingga 1888. Masjid Raya Sultan Akhmadsyah juga merupakan masjid yang lebih tua dari dua masjid tua lain yang berada di Provinsi SumatraSumatera Utara, yaitu [[Masjid Raya Medan|Masjid Raya Al-Mahsun]] yang berdiri tahun 1909 di Kota [[Kota Medan|Medan]], dan Masjid Raya Sulimaniya yang berdiri tahun 1894 di Kabupaten [[Kabupaten Serdang Bedagai|Serdang Bedagai]]. Masjid ini dahulunya tidak hanya difungsikan sebagai tempat salat jemaah saja, namun juga difungsikan sebagai tempat pengembangan diri bagi masyarakat sekitar dan tempat penyusunan strategi penyebaran agama Islam di wilayah tersebut. Bangunan masjid ini juga digunakan sebagai tempat berkumpulnya para pejuang SumatraSumatera Utara dalam mengobarkan semangat untuk melawan para penjajah.<ref>{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/mesjid-raya-sultan-akhmadsyah-sumatera-utara/|title=Mesjid Raya Sultan Akhmadsyah Sumatera Utara|date=2018-02-06|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-05-16}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Arsitektur ==