Peristiwa Situjuah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{nofootnote}}
[[Berkas:Makam Pahlawan Situjuah Gadang - panoramio (2).jpg|jmpl|Makam para pemimpin sipil dan militer SumatraSumatera Barat yang tewas dalam Peristiwa Situjuh]]
'''Peristiwa Situjuah''' adalah suatu peristiwa penyerangan oleh pasukan penjajah [[Belanda]] terhadap para pejuang kemerdekaan [[Indonesia]] pada masa [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] ([[PDRI]]) yang menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang dan puluhan orang anggota pasukan lainnya, termasuk [[Chatib Sulaiman]], [[Arisun Sutan Alamsyah]], dan [[Kapten Thantowi]].
 
Baris 8 ⟶ 9:
 
== Patriot Bangsa ==
{{Campaignbox Revolusi Nasional Indonesia}}
{{Campaignbox Revolusi Nasional Indonesia}}Dalam salah satu mata rantai perjuangan PDRI itulah terjadi suatu peristiwa pada tanggal 15 Januari 1949, dimana puluhan orang pejuang yang terdiri dari beberapa pimpinan dan puluhan anggota pasukan [[Barisan Pengawal Nagari dan Kota]] (BPNK) tewas seketika diberondong tembakan oleh pihak penjajah Belanda. Peristiwa itu terjadi di Lurah Kincia, Situjuah Batua, [[Situjuh Lima Nagari, Lima Puluh Kota|Kecamatan Situjuah Limo Nagari]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Sumatra Barat]].
{{multiple image|align=left|direction=horizontal|caption_align=center|image1=Begraafplaats Situjuh Batur met slachtoffers van de Tweede Politionele Actie bij Payakumbuh, KITLV 168768.tiff|width1=200|footer=Makam Pahlawan Situjuh Batur|image2=Begraafplaats voor nationale helden te Payakumbuh, KITLV 159782.tiff|width2=200}}
 
{{Campaignbox Revolusi Nasional Indonesia}}Dalam salah satu mata rantai perjuangan PDRI itulah terjadi suatu peristiwa pada tanggal 15 Januari 1949, dimana puluhan orang pejuang yang terdiri dari beberapa pimpinan dan puluhan anggota pasukan [[Barisan Pengawal Nagari dan Kota]] (BPNK) tewas seketika diberondong tembakan oleh pihak penjajah Belanda. Peristiwa itu terjadi di Lurah Kincia, Situjuah Batua, [[Situjuh Lima Nagari, Lima Puluh Kota|Kecamatan Situjuah Limo Nagari]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[SumatraSumatera Barat]].
 
Malam sebelumnya pada 14 Januari 1949 para pejuang tersebut mengadakan rapat untuk membahas strategi dalam menghadapi agresi yang dilakukan pihak Belanda yang dikenal sebagai Agresi Militer Belanda II. Rapat itu atas instruksi Gubernur Militer Sumatra Tengah [[Sutan Mohammad Rasjid]] dan dipimpin oleh [[Chatib Sulaiman]] selaku Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah. Selain itu rapat juga diikuti oleh beberapa orang pimpinan pejuang lainnya, diantaranya [[Arisun Sutan Alamsyah]] (Bupati Militer [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Lima Puluh Kota]]), [[Letnan Kolonel]] [[Munir Latief]], [[Mayor]] Zainuddin, [[Kapten]] Tantawi, Lettu Azinar, Letda Syamsul Bahri serta 69 orang pasukan BPNK.
Baris 16 ⟶ 20:
Subuh hari setelah beristirahat seusai rapat, ketika hendak melaksanakan shalat subuh tiba-tiba mereka diserang oleh pihak Belanda. Para pimpinan pejuang yang ikut menghadiri rapat tersebut beserta puluhan pejuang lainnya-pun gugur seketika.
 
Peristiwa yang terjadi di Lurah Kincia, Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, SumatraSumatera Barat itu dikenang sebagai "Peristiwa Situjuah".
 
== Lihat pula ==
Baris 24 ⟶ 28:
== Pranala luar ==
* [http://www.solselkab.go.id/post/read/230/peristiwa-situjuh-adalah-rangkaian-perjuangan-pdri-yang-dicabik-cabik-oleh-belanda.html Peristiwa Situjuh Adalah Rangkaian Perjuangan PDRI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120501205058/http://www.solselkab.go.id/post/read/230/peristiwa-situjuh-adalah-rangkaian-perjuangan-pdri-yang-dicabik-cabik-oleh-belanda.html |date=2012-05-01 }}
{{Sejarah konflik di Indonesia}}
 
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1947]]
[[Kategori:Perang Kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah SumatraSumatera Barat]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1949]]