Pilakuik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
'''Pilakuik''' adalah alat tradisional yang terdapat di Jorong Matua Katik, Nagari [[Matua Hilia, Matur, Agam|Matua Hilia]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat|Sumatera Barat.]] Alat ini dibuat untuk mempermudah pekerjaan di lahan pertanian. ''Pilakuik'' dibuat dengan mempergunakan alat-alat seperti kayu atau bambu, tali nilon dan ranting kayu atau ranting bambu. Maksud pembuatan ''pilakuik'' adalah untuk menakut-nakuti tikus dan babi yang sering merusak tanaman warga seperti padi dan tanaman lain di ladang. Proses pembuatan dan penggunaan ''pilakuik'' sangat sederhana. Pertama, bambu yang sudah dibersihkan dibelah dua. Belahan bambu selanjutnya ditopang dengan kayu kecil dengan jarak sekira 15 cm. Satu meter bambu yang dibelah tersebut diletakkan umpan di atas ranting-ranting yang diikaat jadi satu lalu dihubungkan dengan tali ke bambu terbelah tersebut.<ref>Hasanadi, dkk.{{Cite book|title=Warisan Budaya Tak Benda di Provinsi Sumatera Barat|first=Hasanadi,dkk|publisher=Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang|year=2013|isbn=978-602-8742-67-2|location=Padang|pages=60}}Parameter <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;first1=</code> tanpa <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;last1=</code> di Authors list ([[Bantuan:Galat CS1#first missing last|bantuan]])
 
[[Kategori:Galat CS1: tidak memiliki penulis atau penyunting]]</ref>
'''Pilakuik''' adalah alat tradisional yang terdapat di Jorong Matua Katik, Nagari [[Matua Hilia, Matur, Agam|Matua Hilia]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat|Sumatera Barat.]]. Alat ini dibuat untuk mempermudah pekerjaan di lahan pertanian. ''Pilakuik'' dibuat dengan mempergunakan alat-alat seperti kayu atau bambu, tali nilon dan ranting kayu atau ranting bambu. Maksud pembuatan ''pilakuik'' adalah untuk menakut-nakuti tikus dan babi yang sering merusak tanaman warga seperti padi dan tanaman lain di ladang. Proses pembuatan dan penggunaan ''pilakuik'' sangat sederhana. Pertama, bambu yang sudah dibersihkan dibelah dua. Belahan bambu selanjutnya ditopang dengan kayu kecil dengan jarak sekira 15 &nbsp;cm. Satu meter bambu yang dibelah tersebut diletakkan umpan di atas ranting-ranting yang diikaat jadi satu lalu dihubungkan dengan tali ke bambu terbelah tersebut.<ref>Hasanadi, dkk.{{Cite book|title=Warisan Budaya Tak Benda di Provinsi Sumatera Barat|first=Hasanadi,dkk|publisher=Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang|year=2013|isbn=978-602-8742-67-2|location=Padang|pages=60}}Parameter <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;first1=</code> tanpa <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;last1=</code> di Authors list ([[Bantuan:Galat CS1#first missing last|bantuan]])
</ref>
 
Proses kerjanya adalah apabila ranting-ranting diinjak tikus, kera atau babi, maka tali yang terhubung ke belahan bambu tersebut akan menegang. akibatnya satu belahan akan terbanting ke atas hingga mengeluarkan suara berisik, sehingga hewan-hewan tersebut akan lari. Secara sosial, proses kerja ''pilakuik'' juga nilai strategis'' yang tersimpan di dalamnya di''internalisasi dalam usaha menyadarkan warga yang enggan terlibat dalam kerja sosial.
Baris 10 ⟶ 12:
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Galat CS1: tidak memiliki penulis atau penyunting]]</ref>
[[Kategori:Peralatan Tradisional]]
[[Kategori:Kabupaten Agam]]