Pulo Brayan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan Kesalahan Pengetikan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Underlinked|date=Maret 2016}}
{{kembangkan}}
'''Pulo Brayan''' adalah nama wilayah/[[kelurahan]] dalam kawasan Kecamatan [[Medan Barat]] selain Kelurahan [[Glugur Kota, Medan Barat, Medan|Glugur Kota]], Kelurahan [[Karang Berombak, Medan Barat, Medan|Karang Berombak]], Kelurahan [[Kesawan, Medan Barat, Medan|Kesawan]], Kelurahan [[Sei Agul, Medan Barat, Medan|Sei Agul]], dan Kelurahan [[Silalas, Medan Barat, Medan|Silalas]]. Pulo Brayan meliputi kira-kira 4 kelurahan yang berdekatan. Pulau ini memiliki luas 6,82
Terletak di kawasan padat penduduk, tepatnya 5 km dari pusat [[Kota Medan]], Pulau Brayan dikenal dengan kawasan pasar yang selalu ramai baik pada hari biasa maupun hari libur. Kawasan pasar dan pertokoan tersebut juga dikenal dengan "Pajak Brayan", berlokasi di pangkal bilangan Jalan Kl. Yos Sudarso, berbatasan dengan kawasan-kawasan lain seperti Jl. Bilal dan Helvetia, Medan Barat.
Penamaan Pulau Brayan memiliki riwayat tersendiri. Pulau Brayan merupakan serapan dari bahasa Melayu yang artinya Pulau dan Berayun. Pada awalnya, Pulau Brayan ini adalah sebuah pulau kecil yang dikelilingi oleh sungai, yang tak lain adalah [[
Sedikit yang berhubungan langsung dengan asal-usul Pulo Brayan, seperti bahwa [[Guru Patimpus]], putera karo bermarga Sembiring Pelawi, yang mendirikan sebuah kampung bernama Kampung Medan Putri sekitar tahun 1590-an. Guru Patimpus memiliki isteri seorang putri Datuk Pulo Brayan.
Lebih lanjut, disebutkan pada masa lalu, Kota Medan adalah titik pertemuan dua buah sungai yaitu Sungai Deli dan [[Sungai Babura]]. Ini rasanya cukup menjelaskan bahwa Kota Medan pada masa lalu memiliki lebih banyak kawasan perairan.
Bagaimanapun ceritanya, Pulo Brayan masih menjadi salah satu pusat perekonomian masyarakat Medan Barat dan sekitarnya. Kebetulan, beberapa orang menyebutnya "Titi Brayan", secara etimologis berarti titi yang berayun.
{{Medan Timur, Medan}}
{{
[[Kategori:Medan Timur, Medan]]
[[Kategori:Sejarah Sumatera Utara]]
|