Rangkiang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(21 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Rijstschuur_op_Sumatra_'s_Westkust,_KITLV_179559.tiff|jmpl|Rangkiang]]
'''Rangkiang''' adalah [[lumbung padi]] yang digunakan oleh masyarakat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] untuk menyimpan padi hasil panen.{{sfn|Dr. Edwin|2006|p=153}} Bangunan Rangkiangini pada umumnya dapat ditemui di halaman [[Rumah Gadang|rumah gadang]].{{sfn|Navis|2001|pp=7–11}} Bentuknya mengikuti bentuk rumah gadang dengan atap bergonjong dan lantai yang ditinggikan dari atas tanah.
 
Rangkiang melambangkan kesejahteraan ekonomi dan jiwa sosial yang dimiliki oleh orang Minangkabau.<ref>{{Cite web|title=Filosofi Rangkiang, Salah Satu Solusi Pemberantasan Gizi Buruk|url=https://dinaspangan.sumbarprov.go.id/details/news/504|website=dinaspangan.sumbarprov.go.id|access-date=2021-11-09}}</ref>
 
== Etimologi ==
Rangkiang berasal dari kata ''ruang hyang'', yang berarti ruang [[Sri|dewi sri]] atau dewi pertanian.{{sfn|Syamsidar|1991|pp=52–54}}
 
== Arsitektur ==
Rangkiang didirikan di halaman rumah gadang, rumah adat tradisional Minangkabau. Seperti rumah gadang, bangunan ini memiliki atap berbentuk gonjong yang terbuat dari ijuk. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu tanpa jendela dan pintu. Pada salah satu dinding singkok atau loteng, terdapat bukaan kecil berbentuk persegi tempat memasukkan padi hasil panen. Untuk menaikinya, digunakan tangga yang terbuat dari bambu. Tangga ini dapat dipindahkan bila tidak digunakan dan disimpan di bawah kolong rangkiang.{{sfn|Syamsidar|1991|pp=52–54}}
 
Ukuran rangkiang berbeda-beda menurut jenisnya. Rangkiang Si Bayau-bayau merupakan yang terbesar dari semua rangkiang. Rangkiang ini ditopang oleh enam tiang atau lebih, seperti pada rangkiang [[Istana Pagaruyung]] yang memiliki dua belas tiang. Rangkiang Si TangguqngTangguang Lapa dan Rangkiang Si Tinjau Lauik berbentuk identik dan sama-sama ditopang oleh empat tiang. Adapun rangkiangRangkiang Kaciak memiliki ukuran lebih kecil dan rendah.
 
=== Jenis ===
AdaFungsi dari beberapa jenis rangkiang menurut fungsinya. Beberapa jenis rangkiang di antaranyayakni:{{sfn|Schefold|2008|pp=104–5}}
 
# '''Rangkiang Si Bayau-bayau''': menyimpan padi yang akan digunakan untuk makan sehari-hari.
# '''Rangkiang Si TangguqngTangguang Lapa''': menyimpan padi cadangan yang akan digunakan pada musim paceklik.
# '''Rangkiang Si Tinjau Lauik''': menyimpan padi yang akan dijual. Hasil penjualan digunakan untuk membeli barang atau keperluan rumah tangga yang tidak dapat dibikin sendiri.
# '''Rangkiang Kaciak''': menyimpan pada yang akan digunakan untuk benih dan biaya mengerjakan sawah pada musim berikutnya.
 
== Keberadaan ==
<!--DISIMPANDULU Selain itu juga dikenal beberapa rangkiang lainnya:
1. Mandah Pahlawan
Disebut juga Kapuak Tuhuek Parang, untuk keperluan orang-orang yang
mempertahankan kampung halaman dari serangan musuh.
2. Harimau Paunyi Koto
Disebut juga Kapuak Pambangunan Nagari, yang berguna untuk pembangunan
daerah.
3. Galuang Bulek Basandiang
Disebut juga Kapuak Abuan Panghulu, untuk kepentingan panghulu yang ada
dalam kaum tersebut, agar memiliki jaminan ekonomi dalam menjalankan
tugas-tugas adat.
4. Garuik Simajo Labiah
Disebut juga Kapuak Abuan Sumando, yang berguna untuk kepentingan anak dan
istri urang sumando.
Pada umumnya, paling kurang di depan setiap rumah gadang terdapat tiga buah
rangkiang yaitu Sibayau-Bayau, Sitinjau Lauik dan Sitangka Lapa.
Dari bermacam-macam nama dan fungsi rangkiang, hal tersebut mencerminkan
kesejahteraan ekonomi orang Minangkabau di masa dahulu. Dan juga, hal ini
menunjukkan rasa dan jiwa sosial yang dimiliki oleh orang Minangkabau
terhadap orang lain.
Hal ini terlihat pada pepatah berikut:
Hati tungau samo dicacah hati gajah samo dilapah
Indak samo dicari, ado sama dimakan-->
 
== Referensi ==
<references />
 
== Daftar pustaka ==
{{refbegin}}
* {{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=-_rsAAAAMAAJ|title=Tanah komunal: memudarnya solidaritas sosial pada masyarakat matrilineal Minangkabau|last=Dr. Edwin|date=2006|publisher=Andalas University|isbn=9789793364292|location=Andalas|language=Indonesian|trans-title=Communal land: the disappearing social solidarity in the matrilineal society of Minangkabau|ref=harv}}
* {{cite journal|author1=Elda Franzia|author2=Yasraf Amir Piliang|author3=Acep Iwan Saidi|date=JanuaryJanuari 2015|title=Rumah Gadang as a Symbolic Representation of Minangkabau Ethnic Identity|url=http://www.ijssh.org/papers/419-H00026.pdf|journal=International Journal of Social Science and Humanity|location=|publisher=|volume=5|issue=1|doi=10.7763/IJSSH.2015.V5.419|issn=2010-3646|archive-url=|archive-date=|access-date=|ref=harv}}
* {{cite book|title=Architecture|publisher=Archipelago Press|year=1998|isbn=981-3018-30-5|editor=Gunawan Tjahjono|series=Indonesian Heritage|volume=6|location=Singapore|ref={{sfnRef|Gunawan Tjahjono 1998}}}}
* {{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=5b46JKnwebMC&dq=rangkiang&source=gbs_navlinks_s|title=Cerita Rakyat Dari Sumatera Barat 3|last=Navis|first=A.A.|date=July 2001Juli|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya|others=Contributed by the Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya (Indonesia)|isbn=|location=Jakarta|language=Indonesian|trans-title=West Sumatra Folk Stories 3|ref=harv}}
* {{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=ibViAAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Indonesian+Houses:+Survey+of+Vernacular+Architecture+in+Western+Indonesia&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=rangkiang&f=false|title=Indonesian Houses: Survey of Vernacular Architecture in Western Indonesia|publisher=KITLV Press|year=2008|isbn=9789004253988|editor-last=Schefold|editor-first=Reimar|series=LeidenSeri seriesArsitektur on Indonesian architectureIndonesia|volume=2|location=Leiden|ref=harv}}
* {{cite book|url=|title=Arsitektur Tradisional Daerah Sumatera Barat|author=Syamsidar|date=1991|publisher=Grasindo|isbn=9789797595517|location=Padang|language=Indonesian|trans-title=Traditional Architecture of West Sumatra Region|ref=harv}}
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Minangkabau barns|Rangkiang}}
 
{{Arsitektur Indonesia}}
 
[[Kategori:Arsitektur Minangkabau]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Sumatera Barat]]