Reksodiwiryo Wiyotoarjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(14 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox officeholder|name=Reksodiwiryo Wiyotoarjo|birth_name=|battles=|commands=|unit=[[Pusat Kesehatan Angkatan Darat|Kesehatan]] (CKM)|rank=[[Berkas:Pdu letkoltni komando.png|25px]] [[Letnan Kolonel]]|serviceyears=1900—19631946—1963|branch=[[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]|allegiance={{flag|Indonesia}}|nickname=|children={{unbulleted list|Irawan|Iskandar}}|spouse=Amiatoen Ruth Nimpono|alma_mater={{unbulleted list|[[Geneeskundige Hoogeschool te Batavia]]}}|death_place={{negara|Indonesia}} [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Indonesia]]|death_date={{death date and age|1964|1|21|1901|1|7}}|image=Reksodiwiryo.jpg|birth_place={{negara|Hindia Belanda}} [[Kota Malang|Malang]], [[JawaKeresidenan TimurPasuruan]], [[Hindia Belanda]]|birth_date={{Birth date|1910|1|7}}|successor=[[Mohammad Tarekat Prawirowijoto|Letkol Dr. Mohammad Tarekat Prawirowijoto]]|predecessor=[[Satrio|Letkol Ckm dr. Satrio]]|term_end=1956|term_start=1952|order=ke-2|office=[[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto|{{!}}Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto]]|caption=|image_size=|awards=}}
 
[[Letnan Kolonel (Indonesia)|Letkol]] Ckm. [[Dokter|dr.]] '''Reksodiwiryo Wiyotoarjo''' ({{lahirmati|[[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]]|1|7|1910|[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]|21|1|1964}}) adalah seorang dokter Indonesia. Ia mengabdi sebagai dokter tentara di [[SumatraSumatera Barat]] dan [[Riau]] pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia pernah menjadi Kepala [[Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto|Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dari tahun 1952 sampai 1956, ketika itu masih bernama Rumah Sakit Tentara Pusat (RSTP).{{sfn|Langgam.id|2020}} {{sfn|Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah|2001}}
 
== Kelahiran dan pendidikan ==
Reksodiwiryo Wiyotoarjo lahir di [[Kota Malang|Malang]], [[Keresidenan Pasuruan]] pada 1 Juli 1910.{{sfn|Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah|2001}} Ia menempuh pendidikan di [[:min:Geneeskundige_Hoogeschool_te_Batavia|Geneeskundige Hoogeschool te Batavia]] yang biasa disingkat GH te Batavia atau GHS (kini menjadi Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]]).<ref>{{Cite web|date=2020-11-09|title=Kisah Dr. Reksodiwiryo, "Gerilyawan Kesehatan" yang Nyaris Terbunuh Bersama Keluarganya|url=https://padangkita.com/kisah-dr-reksodiwiryo-gerilyawan-kesehatan-yang-nyaris-terbunuh-bersama-keluarganya/|website=Padangkita.com|language=id-ID|access-date=2021-09-19}}</ref> Di sana, ia meraih gelar dokter bedah. Reksodiwiryo masuk seangkatan dengan Athos Ausri yang kelak juga menjadi dokter dan dipercaya sebagai Kepala [[Rumah sakit|Rumah Sakit]] Umum Padang.{{sfn|Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah|2001}}
Reksodiwiryo Wiyotoarjo berasal dari Malang, Jawa Timur. Berdasarkan buku ''Pejuang Kemerdekaan Sumbar-Riau'' yang disunting [[:min:Soewardi_Idris|Soewardi Idris]], Reksodiwiryo dilahirkan pada 1 Juli 1910.{{sfn|Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah|2001}}
 
Reksodiwiryo menempuh pendidikan di [[:min:Geneeskundige_Hoogeschool_te_Batavia|Geneeskundige Hoogeschool te Batavia]] yang biasa disingkat GH te Batavia atau GHS (kini menjadi Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]]). Di sana, ia meraih gelar dokter bedah. Reksodiwiryo masuk seangkatan dengan Athos Ausri yang kelak juga menjadi dokter dan dipercaya sebagai Kepala [[Rumah sakit|Rumah Sakit]] Umum Padang.{{sfn|Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah|2001}}
 
== Menjadi dokter ==
 
=== BetugasBertugas di Rengat, Riau ===
Setelah menyelesaikan pendidikan di GHS, Reksodiwiryo diangkat pemerintah Hindia Belanda sebagai dokter Onderafdeling (suatu wilayah administratif setingkat kawedanan yang diperintah oleh seorang wedana bangsa Belanda yang disebut Kontroleur) di Rengat, Riau. Ia diangkat menjadi dokter di pada 1939.
 
Baris 40 ⟶ 38:
Ada banyak kenangan Nyonya Rekso saat mendampingi suaminya bergerilya kesehatan. Misalnya, saat istri Komandan Batalyon II Kapten Arief Amin yang ikut gerilya melahirkan putra pertama di Sungai Pagu. Begitu pula istri Kepala Kesehatan Batalyon II Sersan Mayor Masthor yang melahirkan putra pertama di Kampung Sungai Aur. “Waktunya hampir bersamaan. Maklum sama-sama pengantin baru,” kenang Nyonya Rekso.
 
Selepas memimpin gerilya kesehatan, Dokter Rekso juga terlibat dalam penyidikan kasus-kasus kriminalitas yang terjadi semasa revolusi fisik. Bahkan, bersama Badan Siasat Perang (intelijen SumatraSumatera Barat pada masa itu), Dokter Rekso pernah terjun langsung ke sebuah kampung danau di pinggiran Danau Singkarak, untuk menyidiki kasus pembunuhan Pembantu Letnan A Moenaf “Baruang”.
 
Kasus pembunuhan ini terbilang unik. Mayat Letnan A Moenaf “Baruang” ditemukan di bawah sebatang pohon di lereng bukit, sedikit di luar kampung tersebut. Mayat masih utuh, walaupun peristiwa pembunuhan sudah berlangsung lebih kurang setahun. Karena mayat masih utuh, proses identifikasi, termasuk penyebab kematian, tak sulit diketahui.
Baris 47 ⟶ 45:
 
== Jadi Kepala RSPAD Gatot Soebroto ==
Dokter Reksowidiryo bertugas di SumatraSumatera Barat sampai 1952 atau lebih kurang enam tahun. Kurang dari separuh masa tugasnya di Riau. Namun bedanya, setelah bertugas dari SumatraSumatera Barat, Dokter Rekso langsung diberi amanah sebagai Kepala Rumah Sakit Tentara Pusat (RSTP) di Jakarta yang kemudian berganti nama menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) dan kini bernama RSPAD Gatot Soebroto.
 
Dalam situs resmi Rumah Sakit Kepresidenan ini, nama Dokter Rekso ditulis dengan ejaan lama. Yakni, Letkol Ckm dr. Reksodiwirjo Wijotoardjo. Dokter Rekso merupakan Kepala RSPAD Gatot Subroto yang kedua setelah Letkol dr Satrio. Sebelumnya, rumah sakit ini dikelola oleh militer Belanda. Dengan komandan terakhirnya Letkol dr Scheffer.
Baris 69 ⟶ 67:
=== Daftar Pustaka ===
 
* {{Cite web|date=2020-10-20|title=20 Oktober dalam Catatan Sejarah SumatraSumatera Barat|url=https://langgam.id/20-oktober-dalam-catatan-sejarah-sumatra-barat/|website=Langgam.id|language=id-ID|access-date=2020-12-24|ref={{sfnRef|Langgam.id|2020}}}}
 
* {{Cite book|last=|first=|date=2001|year=|url=https://books.google.co.id/books?id=Ab1wAAAAMAAJ&pg=PA134&dq=dr+reksodiwiryo&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjDjaPPga_tAhWBbisKHU7CDYMQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=dr%20reksodiwiryo&f=false|title=Pejuang Kemerdekaan Sumbar-Riau: Pengalaman Tak Terlupakan|location=|publisher=Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah|isbn=|pages=134-138|language=id|ref={{sfnRef|Yayasan Pembangunan Pejuang 1945 Sumatra Tengah|2001}}|url-status=live}}
 
* {{cite book
|volume=Jilid 2
Baris 101 ⟶ 97:
|ref={{sfnRef|Departemen Kesehatan RI|1978}}}}
 
[[Kategori:Letnan kolonel]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:LetnanDokter kolonelIndonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Malang]]