SKALU: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Pendidikan di Indonesia}}
'''Sekretariat Kerjasama Antar Lima Universitas''' atau disingkat '''SKALU''' adalah suatu sistem penerimaan mahasiswa baru tingkat nasional yang pertama kali dilakukan secara serempak oleh beberapa [[Perguruan Tinggi]] terkemuka di Indonesia. SKALU beranggotakan lima universitas yaitu [[Universitas Indonesia]], [[Institut Teknologi Bandung]], [[Institut Pertanian Bogor]], [[Universitas Gadjah Mada]], dan [[Universitas Airlangga]].<ref name="buku77">[http://buku30tahun.blogspot.com/2007/07/ujian-skalu-pertama-kali-dalam-sejarah.html "Ujian SKALU - pertama kali dalam sejarah Ujian masuk ke perguruan tinggi dilakukan secara serempak di lima kota untuk lima perguruan tinggi", dalam ''Kisah-kisah Sebuah Angkatan: Sebuah buku langka yang menceritakan tentang perjalanan karier para insinyur ITB setelah lulus dari Kampus Ganesha''.]</ref> Ujian SKALU pertama kali diselenggarakan pada bulan Desember 1976 untuk penerimaan mahasiswa baru angkatan 1977, disusul SKALU untuk penerimaan mahasiswa baru angkatan 1978. Setelah dua kali pelaksanaan, ujian ini dikembangkan menjadi [[SKASU]] atau [[Proyek Perintis I]].
Baris 44 ⟶ 45:
Pemeriksaan hasil ujian dan proses pengalokasian dilakukan sepenuhnya dengan komputerisasi Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Dengan SKALU sistem baru, mobilitas peserta ujian masuk perguruan tinggi dapat ditekan. Calon mahasiswa hanya perlu datang ke salah satu tempat (Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya) untuk mengisi formulir pendaftaran dan mengikuti ujian masuk. Mereka tidak perlu datang ke kampus dimana program studi pilihannya berada. Pengumuman hasil ujian juga dapat dilihat di tempat calon mahasiswa mengikuti ujian masuk. Karena setiap peserta ujian hanya bisa diterima di satu program studi, maka bangku kosong yang ditinggalkan oleh calon mahasiswa yang diterima di beberapa program studi juga hilang dengan sendirinya.<ref name="rep"/>
SKALU adalah tonggak sejarah. Bagaimana sekelompok perguruan tinggi negeri terkemuka dengan masing-masing kebiasaan dan kebanggaan yang sudah kuat berakar yang sulit
Karena keberhasilan SKALU dalam menyederhanakan sistem penerimaan mahasiswa baru, dan untuk memberi kesempatan yang lebih besar kepada lulusan SMTA di daerah lain, maka pada tahun 1979 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional menawarkan kepada 6 universitas lain untuk bergabung dengan SKALU dalam penerimaan mahasiswa baru.{{refn|group=note|name=ta79|SKALU ke-1 dilaksanakan pada bulan Desember 1976 untuk penerimaan mahasiswa baru angkatan 1977 yang memulai kegiatan akademiknya di awal tahun 1977; SKALU ke-2 dilaksanakan pada sekitar akhir tahun 1977 untuk penerimaan mahasiswa baru angkatan 1978 yang memulai kegiatan akademiknya di awal tahun 1978; sedangkan untuk penerimaan mahasiswa baru angkatan 1979 diadakan pada pertengahan tahun 1979 karena adanya pergeseran kalender akademik semula Januari-Desember ke Juli-Juni.<ref>Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0211/U/1978 tentang Sistem Tahun Ajaran Sekolah.</ref>}} [[Universitas Padjadjaran]] di Bandung, [[Universitas Diponegoro]] di Semarang, [[Universitas Brawijaya]] di Malang, [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]] di Surabaya dan [[Universitas Sumatera Utara]] di Medan memutuskan untuk bergabung dengan SKALU. Sementara [[Universitas Hasanuddin]] di Makassar belum bersedia untuk bergabung. Sistem penerimaan mahasiswa baru yang kemudian dikenal sebagai Proyek Perintis I (PPI).<ref name="rep"/>
|