Tari Pagar Pengantin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
[[Berkas:Gadispalembang.jpg|jmpl|Pakaian adat ''aesan gede'' yang dikenakan pengantin wanita saat menarikan Tari Pagar Pengantin.]]
'''Tari Pagar Pengantin''' adalah tari tradisonal yang berasal dari [[Provinsi]] [[Sumatera Selatan]]. Tari Pagar Pengantin biasanya ditampilkan pada acara resepsi pernikahan adat [[Suku Palembang|Palembang]] dan [[Sumatera Selatan]] pada umumnya.<ref name="sakral">http://www.tribunnews.com/regional/2016/12/22/sakralnya-pernikahan-adat-khas-palembang-lama. Diakses tanggal 12-11-2017</ref> Tari Pagar Pengantin memiliki arti filosofis yang bermakna perpisahan pengantin perempuan kepada keluarganya yang lama dan memohon izin untuk membentuk keluarga yang baru. Tari Pagar Pengantin juga mempunyai fungsi sebagai tari penyambutan kepada seluruh tamu undangan yang hadir pada resepsi pernikahan tersebut. Tarian ini biasanya ditarikan oleh lima orang penari perempuan termasuk sang pengantin.
Keunikan pada tari ini adalah penari utamanya adalah sang pengantin wanita dan diiringi oleh empat orang penari lain sebagai dayang yang mengelilingi penari utama. Saat menari, mempelai wanita akan menari di dalam lingkaran atau nampan emas yang disebut dengan talam dengan menggunakan ''tanggai'' atau kuku palsu yang terbuat dari emas di delapan jemari pengantin wanita.
== Sejarah Tari Pagar Pengantin ==
Tari Pagar Pengantin awalnya disusun oleh Hj. Sukainah A. Rojak pada tahun 1960-an. Ia merupakan salah seorang penari terkenal di [[Sumatera Selatan]] khususnya [[Kota Palembang]]. Hj. Sukainah A. Rojak juga merupakan penari pertama yang menarikan [[Gending Sriwijaya|Tari Gending Sriwijaya]]. Pada perkembangannya Tari Pagar Pengantin berkembang baik terutama di kota Palembang sebagai tari pembuka pada saat upacara resepsi pernikahan adat Palembang.
== Ragam gerak tari ==
Tari Pagar Pengantin dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu
=== Bagian awal ===
Baris 22 ⟶ 24:
=== Bagian penutup ===
Bagian penutup dimulai ketika pengantin wanita selesai memberi gerakan penghormatan, lalu ''tanggai'' di lepaskan dari jari jemari pengantin wanita. Kemudian kedua mempelai diantar kembali oleh para dayang ke pelaminan. Kemudian para dayang melakukan penghormatan terakhir kepada tamu undangan lalu keluar pentas sambil membawa talam/dulang emas.
== Busana dan properti ==
Busana yang dipakai dalam Tari Pagar Pengantin ini adalah baju kurung bertabur dan kain [[Songket]] untuk para dayang, dan pakaian adat ''aesan gede'' bagi penganin wanita.
=== Busana dan aksesoris penari perempuan ===
Baris 31 ⟶ 33:
#* [[Songket|Kain songket]]
#* Teratai berbentuk panjang pada bagian depan
#* Hiasan kepala
#** Tajuk kembang 3 rangkai
#** Tampung (daun pandan)
Baris 39 ⟶ 41:
#** Sanggul ''Petek''
#** Kembang Rumpai
#* Hiasan tangan
#** Kecak
#** Gelang
Baris 51 ⟶ 53:
== Musik pengiring ==
Musik Pengiring Tari Pagar Pengantin ini adalah musik tradisional. Adapun instrumen pengiringnya adalah terdiri dari [[gong]], [[rebana]], [[ketipung]], dan kenong. Dalam perkembangannya, musik pengiring Tari Setabik dilengkapi instrumen musik modern seperti [[biola]], [[akordeon]], [[saksofon]], [[Kibor|''keyboard'']], dan [[simbal]].
== Lagu pengiring ==
Lirik dan aransemen lagu pengiring Tari Pagar Pengantin adalah karya seniman [[Palembang]] bernama Yulius Toha.<ref name="sejarah"/> Berikut lirik lagu dari Tari Pagar Pengantin
'''Tari Pagar Pengantin'''
Baris 72 ⟶ 74:
Ku mohon ampun pada ayah dan bunda, sanak keluarga
Ku mohon restu doakan kami selalu bahagia.
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{DEFAULTSORT:Pagar Pengantin}}
[[Kategori:Tari di Indonesia]]
[[Kategori:Kesenian Sumatera Selatan]]
|