Zuber Usman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
|birth_name =
|birth_date = 12 Desember 1916
|birth_place = [[Padang]], [[Sumatera Barat]], [[Hindia- Belanda]]
|death_date = {{death date and age|df=yes|1976|07|25|1916|12|12}}
|death_place = [[Jakarta]], Indonesia
Baris 23:
 
== Biografi ==
Zuber Usman lahir di [[Padang]], [[Sumatera Barat]] pada 12 Desember 1916. Ia mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah Islam sejak kecil. Tamat dari [[Adabiyah School]] di Padang, ia belajar ke [[SumateraSumatra Thawalib]] di [[Padang Panjang]].{{sfn|JCG, Zuber Usman}} Pada tahun 1937, setelah menyelesaikan pendidikannya di [[perguruan tinggi]] Islamic College di Padang, ia pindah ke [[Jakarta|Batavia]] (sekarang Jakarta) dan menjadi guru [[bahasa Melayu]] di sebuah sekolah [[Muhammadiyah]].{{sfn|Usman|2005|loc=back cover}} Ia terus mengajar di berbagai sekolah sampai ia meninggal.
 
Selama periode [[pendudukan Jepang di Indonesia]] (1942–1945) dan [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|perjuangan perang kemerdekaan]] (1945–1949), ia menulis sejumlah [[cerita pendek]] yang umumnya berkaitan dengan tema ketekunan dan perjalanan menuju cinta sejati. Sebelas dari cerita pendek yang ia tulis kemudian disusun dalam antologi ''Sepanjang Jalan (dan beberapa cerita lain)'', yang diterbitkan pada tahun 1953 oleh [[Balai Pustaka]]; pada tahun 2005, buku itu telah mengalami cetakan ketiga.{{sfn|Usman|2005|pp=1–185}} Setelah itu, ia menerbitkan dua buku sejarah [[sastra Indonesia]], yaitu ''Kesusastraan Lama Indonesia'' (1954) dan'' Kesusastraan Baru Indonesia'' (1957).{{sfn|JCG, Zuber Usman}} Kedua buku ini ditulis ringkas dan disusun berdasarkan urutan waktu.{{sfn|Salleh|2010|p=70}} Bekerja sama dengan [[H.B. Jassin]], ia juga menerjemahkan beberapa karya [[Poerbatjaraka]] yang kemudian ditulis dalam ''Tjerita Pandji'' pada tahun 1958.{{sfn|Salleh|2010|p=170}} Pada tahun 1960, ia menerbitkan sebuah karya akademis mengenai [[bahasa Indonesia|bahasa]] dan [[sastra Indonesia]] berjudul ''Kedudukan Bahasa dan Sastra Indonesia''.{{sfn|Usman|2005|loc=back cover}}
Baris 32:
Usman mengartikan sastra Melayu lama sebagai sastra yang ditulis sebelum munuclnya [[Abdullah bin Abdul Kadir|Abdullah bin Abdulkadir Munsyi]]. Menurut ia, Abdullah lebih memperhatikan masalah yang dihadapi orang dalam kehidupan sehari-hari, berbeda dari cerita tradisional yang penuh "dewa-dewa, raksasa-raksasa atau dongeng jang muluk-muluk dengan puterinya jang tjantik djelita serta dengan istananja jang indah permai".{{sfn|Christomy|2008|p=12}} Ini bisa dibedakan dengan periodisasi yang lebih nasionalis, seperti yang dilakukan [[A. Teeuw]], yang menekankan [[Kebangkitan Nasional Indonesia|kesadaran "Indonesia"]].{{sfn|Christomy|2008|p=12}}
 
Mengenai kebijikan bahasa Balai Pustaka selama [[Hindia- Belanda|masa kolonial]], Usman menulis bahwa bahasa Melayu yang diwajibkan lebih bebas daripada bahasa Melayu tulis tradisional. Meski demikian, ia mengaku bahwa terbitan-terbitan di luar Balai Pustaka lebih bebas dalam penggunaan bahasanya.{{sfn|Wahab Ali|2012|p=78}}
 
== Warisan ==
Baris 104:
|publisher=Universitas Andalas
|accessdate=22 December 2012
|archivedate=22 December 2012-12-22
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6D6Iq6cKK?url=http://fib.unand.ac.id/in/profil/sejarah
|url=http://fib.unand.ac.id/in/profil/sejarah
|ref={{sfnRef|Andalas 2011, Sejarah Ringkas}}
|dead-url=no
}}
* {{cite book
|last=Usman
Baris 124 ⟶ 125:
|publisher=Pemerintah Kota Jakarta
|accessdate=22 December 2012
|archivedate=22 December 2012-12-22
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6D6IbCUMH?url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3635/Zuber-Usman
|url=http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3635/Zuber-Usman
|ref={{sfnRef|JCG, Zuber Usman}}
|dead-url=no
}}
{{refend}}