Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Shofwah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Menghapus Nade_Ali.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Didym; alasan: per c:Commons:Deletion requests/File:Nade Ali.jpg.
 
(44 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
{{wikify}}
{{unreferencedSufisme}}
[[http://www.dokumenpemudatqn.com/2012/05/apa-itu-tharikat-qadiriyah-wa.html#.U0OwMnYQ90s|Tarekat
Qoodiriyah Naqsabandiyah]] atau [[http://www.suryalaya.org/ver2/main.html|TQN]] adalah perpaduan dari dua buah tharekat besar, yaitu Thariqah Qadiriyah dan
Thariqah Naqsabandiyah. Pendiri tarekat baru ini adalah seorang Syekh Sufi
besar yang saat itu menjadi Imam Masjid Al-Haram di Makkah al-Mukarramah,
Syaikh Ahmad Khatib Ibn Abd.Ghaffar al-Sambasi al-Jawi (w.1878 M.). Beliau
adalah ulama besar nusantara yang tinggal sampai akhir hayatnya di Makkah.
Syaikh Ahmad Khatib adalah mursyid Thariqah Qadiriyah.
 
'''Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah''', juga ditulis '''Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah''', adalah perpaduan dari dua buah tarekat besar, yaitu [[Tarekat Qadiriyah]] dan [[Tarekat Naqsyabandiyah]] yang didirikan oleh [[:en:Hazrat Ishaan|Mahmud al-Alavi]] dan [[Bahauddin al-Bukhari an-Naqsyabandi|Bahaudin]] di [[Makkah]] pada awal abad ke-13 hijriah/abad ke-19 M.<ref>https://syariathakikattarikatmakrifat.wordpress.com/2010/08/25/tarikat-qadiriah-naqsyabandiah-tqn/</ref> Tarekat ini adalah tarekat yang ''mu'tabarah'' (diakui keabsahannya).<ref>http://www.nu.or.id/post/read/55506/habib-luthfi-tarekat-samaniyah-t/ref{{Pranala mati|date=Maret 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}>
Sebagai seorang mursyid yang kamil mukammil Syaikh Ahmad Khatib sebenarnya
memiliki otoritas untuk membuat modifikasi tersendiri bagi thorekat yang
dipimpinnya. Karena dalam tradisi Thariqoh Qadiriyah memang ada kebebasan untuk
itu bagi yang telah mempunyai derajat mursyid. Karena pada masanya telah jelas
ada pusat penyebaran Thariqah Naqsabandiyah di kota suci Makkah maupun di
Madinah, maka sangat dimungkinkan beliau mendapat bai'at dari tarekat tersebut.
Kemudian beliau menggabungkan inti ajaran kedua tarekat tersebut, yaitu
Thariqoh Qadiriyah dan Thariqah Naqsabandiyah dan mengajarkannya kepada
murid-muridnya, khususnya yang berasal dari Indonesia.
 
SILSILAH THORIQOH QODIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH(TQN)
Penggabungan inti ajaran kedua tarekat tersebut adalah karena pertimbangan
logis dan strategis. Kedua thorekat tersebut memiliki inti ajaran yang saling
melengkapi, terutama jenis dan metode dzikirnya. Di samping keduanya memiliki
kecenderungan yang sama, yaitu sama-sama menekankan pentingnya syari'at dan
menentang faham Wihdatul Wujud, Thariqah Qadiriyah mengajarkan Dzikir Jahar
Nafi Itsbat, sedangkan Thariqah Naqsabandiyah mengajarkan Dzikir Sirri Ism
Dzat. Dengan penggabungan kedua jenis tersebut diharapkan para muridnya akan
mencapai derajat kesufian yang lebih tinggi, dengan cara yang lebih mudah atau
lebih efektif dan efisien. Dalam kitab ''Fath al-'Arifin'', dinyatakan
tarekat ini tidak hanya merupakan penggabungan dari dua thorekat tersebut.
Tetapi merupakan penggabungan dan modifikasi ajaran inti dari lima tarekat, yaitu Tarekat Qadiriyah, Tarekat Anfasiyah, Junaidiyah, dan Tarekat Muwafaqah
(Samaniyah). Karena yang diutamakan adalah ajaran Torekat Qadiriyah dan Tarekat
Naqsyabandiyah, maka tarekat tersebut diberi nama Thariqah Qadiriyah
Naqsabandiyah. Disinyalir tharekat ini belum berkembang di kawasan lain (selain
kawasan Asia Tenggara), meskipun secara personal para penganutnya sudah
tersebar di hampir seluruh penjuru dunia.
 
ALLAH SWT-
Penamaan tarekat ini tidak terlepas dari sikap tawadlu' dan ta'dhim Syaikh
Jibril AS-
Ahmad Khathib al-Sambasi terhadap pendiri kedua tarekat tersebut. Beliau tidak
Muhammad SAW-
menisbatkan nama tarekat itu kepada namanya. Padahal kalau melihat modifikasi
Sayyidina Ali KRW-
ajaran yang ada dan tatacara ritual tarekat itu, sebenarnya layak kalau ia
Sayyidina Husain bin Ali-
disebut dengan nama Tarekat Khathibiyah atau Sambasiyah, karena memang tarekat
Syeikh Zainal ‘Abidin-
ini adalah hasil ijtihadnya.
Syeikh Muhammad
Bakir.-
Imam Ja’far Shodiq-
Syeikh Musal-Kadlim-
Syeikh Abul Hasan Ali-
Syeikh Ma’rufil Karakhi-
Syeikh Saris-Saqothi-
Syeikh Abul Qosim Junaidil-baghdadi-
Syeikh Abu Bakar Asy-Syabili-
Syeikh Abdul Wahid At-Tamimi-
Syeikh Abul Faraj Ath-Thurthusi-
Syeikh Abul Hasan Ali Al-Hakari-
Syeikh Abu Sa’id Al- Mubarah-
Sulthonul ‘Auliya’ Syeikh Abdul Qodir Jaelani-
Syeikh Abdul ‘Aziz-
Syeikh Muhammad Al-Hattaki-
Syeikh Syamsuddin-
Syeikh Syarifuddin-
Syeikh Nuruddin-
Syeikh Waliyuddin-
Syeikh hisamuddin-
Syeikh Yahya-
Syeikh Abu Bakar-
Syeikh Abdur Rokhim-
Syeikh Ustman-
Syeikh Abdul Fatah-
Syeikh Muhammad murad-
Syeikh Syamsuddin-
Syeikh Ahmad Khotib Asy-Syambasi-
Syeikh Muhammad Jabal Qubais-
Syeikh hasanil Bisri Al-Ghoruti-
Syeikh Abas bin Afandi Al-Ilyasa-
Syeikh Muhammad Hidayat bin Sukandi Asy-Sumda'i-
Syeikh Muhammad Nur Al-achadiyyatillah Asy-Syumathroni.
Sumber;
Nurmedianet blogspot.com</ref>
 
== Latar belakang ==
Sebagai suatu mazhab dalam tasawuf, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah
Mahmud al-Alavi yang dijuluki ''Hazrat Ishaan'' dan pengikut tarekat [[Tarekat Naqsyabandiyah|Naqsyabandiyah]] mendukung kepemimpinan sebagai penerus sah [[Muhammad|Nabi Muhammad]] pada kesempatan garis biologis tertentu yang telah dicapai oleh Sayyid Mir Jan (putra Mahmud al-Alavi) sebagai ''Khwaja-e-Khwajagan-Jahan'', yang berarti "Khwaja dari semua Khwaja di dunia". Garis ini juga dianggap sebagai garis pemimpin Qadiriyah. Mereka semua turun dari satu sama lain.<ref>Tazkare Khwanadane Hazrat Eshan(Stammesverzeichnis der Hazrat Ishaan Kaste)(verfasst und geschriben von: Yasin Qasvari Naqshbandi Verlag: Talimat Naqshbandiyya in Lahore), p. 281</ref>
memiliki ajaran yang diyakini kebenarannya, terutama dalam hal-hal kesufian. Beberapa ajaran inti dalam tarekat ini diyakini paling efektif dan efisien
[[File:Grave of Eshan Shah, Sayyid Mir Jan and Sayyid Mahmud Agha in Lahore.jpg|thumb|Makam [[:en:Hazrat Ishaan|Mahmud]], dimakamkan di sebelah keturunannya Sayyid Mir Jan dan Mahmud II (Moinuddin).]]
untuk menghantarkan pengamalnya kepada tujuan tertinggi yakni Allah swt. Ajaran
sufistik dalam tarekat ini selalu berdasarkan pada Al-Qur'an, Al-Hadits, dan
perkataan para 'ulama arifin dari kalangan Salafus shalihin.
 
* [[Muhammad]] meramalkan kedatangan keturunannya yaitu [[Muhammad al-Baqir]].<ref>https://www.al-islam.org/story-holy-kaaba-and-its-people-smr-shabbar/fifth-imam-muhammad-ibn-ali-al-baqir; Muhammad ordered Jabir bin Abdullah to say salams to Muhammad Baqir, the Imam of time</ref>
Setidaknya ada empat ajaran pokok dalam tarekat ini, yaitu: tentang kesempurnaan suluk, adab
* [[Muhammad al-Baqir|Muhammad Baqir]] meramalkan kedatangan keturunannya yaitu Ali al-Ridha.<ref>https://www.youtube.com/watch?v=AzqX5xH-sSw ; "people they were always asking for the appearance of al-Ridha (yad´ un al Ridha min Ale Muhammad)"(4:55)</ref>
(etika),dzikir, dan murakabah.
* [[Ali al-Rida|Ali al-Ridha]] meramalkan kedatangan keturunannya yaitu [[Muhammad al-Mahdi]]<ref>Günther/Lawson in Roads to Paradise: Eschatology and Concepts of the Hereafter in Islam, p. 623 f.</ref>
* [[Muhammad al-Mahdi]] dan ayahnya Hasan al Askari serta adiknya Sayyid Ali Akbar meramalkan kedatangan [[Abdul Qadir al-Jailani|Abdul Qadir]], sang ''Mohyuddin'', pembaru iman. Ini menunjukkan bahwa Imamah setelah Muhammad al-Mahdi terus menjangkau kerabatnya Abdul Qadir al-Jailani.<ref>Skeikh Abu Muhammad in Kitab Makhzaanul Qadiriyya</ref>
* [[Abdul Qadir al-Jailani]] meramalkan kedatangan keturunannya yaitu [[Bahauddin al-Bukhari an-Naqsyabandi|Bahauddin]].<ref>Imam Abu‟l Hasan „Ali ash-Shattanawfi Nuruddin Alli Ibn Jaleel in Bahjat al Asrar</ref><ref>Shaykh Muhammad ibn Yahya al-Tadifi al-Hanbali in Qalaid Jawahir</ref>
* [[Bahauddin al-Bukhari an-Naqsyabandi|Bahauddin]] meramalkan kedatangan keturunannya yaitu Mahmud al-Alavi yang dijuluki ''Hazrat Ishaan''.<ref>David Damrel in Forgotten grace: Khwaja Khawand Mahmud Naqshbandi in Central Asia and Mughal India, p. 67</ref>
* Hazrat Ishaan dan keluarganya meramalkan kedatangan Sayyid Mir Jan yang dijuluki ''Khwaja dari semua Khwaja''.<ref>Tazkare Khwanadane Hazrat Eshan(Stammesverzeichnis der Hazrat Ishaan Kaste)(verfasst und geschriben von: Yasin Qasvari Naqshbandi Verlag: Talimat Naqshbandiyya in Lahore), p. 281</ref>
 
Khwaja Khawand Mahmud al-Alavi, yang dikenal oleh para pengikutnya sebagai ''Hazrat Ishaan'' diarahkan untuk menyebarkan Naqsyabandiyah wa Qadiriyah di [[Kesultanan Mughal|Mughal]], [[India]]. Pengaruhnya sebagian besar tetap di [[lembah Kashmir]], dimana Baqi Billah telah memperluas tatanan di bagian lain India.<ref>[https://www.google.de/books/edition/Expanding%20Frontiers%20in%20South%20Asian%20and%20W/h0%20xhdCScQkC?hl=de&gbpv=1&dq=khwaja+khawand+mahmud&pg=PA156&printsec=frontcover Richards, p. 156]</ref> Mahmud adalah orang suci yang signifikan dari tarekat karena ia adalah keturunan darah langsung di generasi ke-7 [[Bahauddin al-Bukhari an-Naqsyabandi|Bahaudin]], pendiri tarekat<ref>[https://www.google.de/books/edition/Expanding%20Frontiers%20in%20South%20Asian%20and%20W/h0%20xhdCScQkC?hl=de&gbpv=1&dq=khwaja+khawand+mahmud&pg=PA156&printsec=frontcover Fazili, p. 147]</ref> dan menantunya Alauddin Attar.<ref>[https://www.google.de/books/edition/The%20Naqshbandiyya/FxGnysn9QFwC?hl=de&gbpv=1&dq=khwaja+khawand+mahmud&pg=PA52&printsec=frontcover Weizmann, p. 52]</ref>
SILSILAH Tarekat Qoodiriyah Naqsyabandiyah
 
Karena hal inilah Mahmud mengklaim hubungan spiritual langsung dengan [[Leluhur|leluhurnya]] [[Bahauddin al-Bukhari an-Naqsyabandi|Bahaudin]].<ref>[https://www.google.de/books/edition/Expanding%20Frontiers%20in%20South%20Asian%20and%20W/h0%20xhdCScQkC?hl=de&gbpv=1&dq=khwaja+khawand+mahmud&pg=PA156&printsec=frontcover Fazili, p. 147]</ref> Selanjutnya Mahmud memiliki sejumlah besar bangsawan sebagai murid, menyoroti pengaruh populernya di [[Kesultanan Mughal|Kekaisaran Mughal]].<ref>[https://www.google.de/books/edition/The%20Mughal%20Empire/HHyVh29gy4QC?hl=de&gbpv=1&dq=khwaja+khawand+mahmud&pg=PA103&printsec=frontcover Johnson/Richars, p. 103]</ref> Penekanan utamanya adalah untuk menyoroti ajaran [[Sunni]] [[Ortodoksi|ortodoks]].<ref>[https://www.google.de/books/edition/The%20Mughal%20Empire/HHyVh29gy4QC?hl=de&gbpv=1&dq=khwaja+khawand+mahmud&pg=PA103&printsec=frontcover Johnson/Richars, p. 103]</ref> Putra Mahmud, Moinuddin, dimakamkan di [[Khanqah]] mereka bersama dengan istrinya yang merupakan putri Kaisar Mughal.
1. Robbul Arbaabi wa mu’tiqur-qoobi Allah S.w.t.
 
Ini adalah situs [[ziarah]] dimana para peziarah melakukan [[salat]] berjamaah, yang dikenal sebagai ''Khoja-Digar'' diadakan untuk menghormati Bahaudin pada peringatan kematiannya 3 [[Rabiulawal|Rabiul Awwal]] dari [[Kalender candra|kalender lunar]] Islam. Amalan ini termasuk ''Khatm Muazzamt'' adalah amalan yang kembali ke Mahmud dan putranya Moinuddin.<ref>[https://www.google.de/books/edition/Expanding%20Frontiers%20in%20South%20Asian%20and%20W/h0%20xhdCScQkC?hl=de&gbpv=1&dq=khwaja+khawand+mahmud&pg=PA156&printsec=frontcover Fazili, p. 147]</ref>
2. Sayyidunaa Jibril a.s.
 
Penduduk Kashmir memuliakan Mahmud dan keluarganya karena mereka dianggap sebagai kebangkitan Naqsyabandiyah di [[Kashmir]].<ref>[https://www.google.de/books/edition/Flower%20Garden/1iVTEAAAQBAJ?hl=de&gbpv=1&dq=khwaja+khawand+mahmud&pg=PA106&printsec=frontcover Shah, p. 106]</ref> Mahmud digantikan oleh putranya Moinuddin dan keturunan mereka sampai garis itu mati pada abad kedelapan belas.<ref>[https://www.google.de/books/edition/The%20Naqshbandiyya/FxGnysn9QFwC?hl=de&gbpv=1&dq=khwaja+khawand+mahmud&pg=PA52&printsec=frontcover Weizmann, p. 52]</ref> Namun garis ini dihidupkan kembali oleh seorang keturunan [[:en:Hazrat Ishaan|Mahmud]] pada generasi ke-8 yang disebut [[:en:Sayyid Mir Jan|Sayyid Mir Jan]], yang memusatkan aliran ini di [[Lahore]]. Sayyid Mir Jan dimakamkan di sebelah [[:en:Hazrat Ishaan|Mahmud]] di makamnya di Lahore.<ref>[https://www.proquest.com/docview/303945507/fulltextPDF?source=fedsrch&accountid=98641 Damrel, p. 287]</ref>
3. Sayyidunaa Nabi Muhammad S.a.w.
 
Imam Naqsyabandiyah wa Qadiriyah saat ini yang dianggap sebagai penerus sah [[Abdul Qadir al-Jailani]] adalah Sayyid Raphael Dakik, yang bertindak sebagai pemimpin lawan [[Kerajaan Afganistan|Kerajaan Afghanistan]]. Beliau adalah keturunan genetik dari leluhurnya Abdul Qadir al-Jailani melalui garis yang disebutkan di atas. Dia menyoroti bahwa tak ada perbedaan antara [[Tarekat Naqsyabandiyah|Naqsyabandiyah]] dan [[Tarekat Qadiriyah|Qadiriyah]] serta bahwa Qadiriyah wa Naqsyabandiyah adalah kelanjutan dari Qadiriyah melalui penerus sah Abdul Qadir al-Jailani.<ref>http://www.sayyidraphaeldakik.com</ref><ref>http://www.hazrat-ishaan.com</ref>
4. Sayyidunaa ‘Alliyyu karrama ‘llohu wajhah. (Sayyidunaa Ali Bin Abi Thalib
kw)
 
== Referensi ==
5. Sayyidunaa Hussain r.a.
{{ref-list}}
 
== Pranala luar ==
6. Sayyidunaa Zainul ‘Aabidinn r.a.
* [https://syariathakikattarikatmakrifat.wordpress.com/2010/08/25/tarikat-qadiriah-naqsyabandiah-tqn// tarikat-qadiriah-naqsyabandiah-tqn]
* [http://www.dokumenpemudatqn.com/p/amaliyah-ikhwan-tqns.html/ amaliyah-ikhwan-tqns]
 
[[Kategori:Tarekat Sufi]]
7. Sayyidunaa Muhammadul Baaqir r.a.
 
8. Sayyidunaa Ja’farus Shoodiq r.a
 
9. Sayyidunaa Imam Muusa Alkaadhim r.a
 
10. Syeikh Abul Hasan ‘Alii bin Muusa r.a
 
11. Syeikh Ma’ruuful Kurkhi r.a.
 
12. Syeikh Sirris Saqothii r.a.
 
13. Syeikh Abul Qoosim Al-Junaedil Baghdaadii r.a.
 
14. Syeikh Abuu Bakrin Dilfis Syibli r.a.
 
15. Syeikh Abul Fadli Ao’abdul Waahid at Tamiimii r.a.
 
16. Syeikh Abdul Faroj at Thurthuusi r.a.
 
17. Syeikh Abul Hasan ‘Alii bin Yuusuf al Qirsyi al Hakaarii r.a.
 
18. Syeikh Abuu Sa’iid al Mubarok bin ‘Alii al Makhzuumii r.a
 
19. Syeikh ‘Abdul Qodir Al Jaelanii q.s.
 
20. Syeikh ‘Abdul ‘Aziiz r.a.
 
21. Syeikh Muhammad Al Hattak r.a.
 
22. Syeikh Syamsuddin r.a
 
23. Syeikh Syarofuddiin r.a.
 
24. Syeikh Nuuruddiin r.a
 
25. Syeikh Waliyuddiin r.a.
 
26. Syeikh Hisyaamuddiin r.a.
 
27. Syeikh Yahya r.a.
 
28. Syeikh Abuu Bakrin r.a.
 
29. Syeikh ‘Abdur rohiim r.a.
 
30. Syeikh ‘Utsman r.a.
 
31. Syeikh ‘Abdul Fattah r.a.
 
32. Syeikh Muhammad Murood r.a.
 
33. Syeikh Syamsuddiin r.a.
 
34. Syeikh Ahmad Khootib Syambaasi Ibnu ‘Abdul Ghoffaar r.a.
 
35. Syeikh Thalhah Kali Sapu Cirebon r.a.
 
36. [[http://www.suryalaya.org/ver2/riwayat1.html|Syeikh
‘Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad r.a(Abah Sepuh) Pendiri Pondok Pesantren
Suryalaya.]]
 
37. [[http://www.suryalaya.org/ver2/riwayat2.html|Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin r.a. (Abah Anom) Pimpinan Pondok Pesantren Suryalaya.]]
 
'''DAFTAR  WAKIL TALKIN TQN PONPES SURYALAYA '''
 
Di seluruh nusantara khususnya Pulau Jawa, Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN) memiliki banyak pusat dan cabang, salah satunya yang terbesar adalah di
TQN Suryalaya yang berpusat di Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Ketika
Syeikh 'Abdullah Mubarak (Abah Sepuh) telah mencapai maqam ruhani yang mumpuni,
beliau diberikan mandat (khirqah) oleh mursyidnya Syeikh Thalhah dari Kalisapu, Cirebon, untuk mengajarkan TQN. Abah Sepuh kemudian kembali ke tanah
kelahirannya dan medirikan Pondok Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya, Jawa
Barat. Sejak saat itu dan hingga kini, Ponpes Suryalaya menjadi pusat TQN di Jawa Barat.
 
Sepeninggalan Abah Sepuh, jubah kemursyidan (''khirqah'') TQN Suryalaya diwarisi murid sekaligus putranya yaitu Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin
r.a atau lebih dikenal dengan nama Abah Anom. Sejak kepemimpinan beliau, TQN
Suryalaya berkembang sangat pesat hingga ke mancanegara.
 
Dalam melaksanakan tugas sehari-harinya memimpin dan mengembangkan pondok
pesantren, Abah Anom mengangkat tiga orang yang masih ahlul bait beliau,
sebagai pemegang amanat yang bertugas mengelola urusan pondok pesantren dan
tarekat, yaitu KH.Noor Anom Mubarok, KH.Zainal Abidin Anwar, dan H.Dudun
Nursaiduddin.
 
Untuk membantu membina dan melestarikan ajaran TQN Ponpes Suryalaya, Abah Anom memilih di antara murid-muridnya sebagai wakil talqin. Para wakil talqin
ini diberikan tugas membantu beliau untuk membaiat (mentalqinkan dzikir) kepada
para calon murid baru di daerahnya masing-masing dan memberikan bimbingan
ruhani kepada mereka. Oleh karena itu, siapa saja yang hendak belajar dzikir
TQN Suryalaya atau menjadi murid Abah Anom, di manapun berada, dapat
berkonsultasi kepada para wakil talqin yang terjangkau dari tempat tinggalnya.
 
Nama-nama wakil talqin Syekh Ahmad ShahibuL Wafa Tajul Arifin r.a beserta
alamat lengkapnya dapat dilihat di link berikut:
 
http://www.suryalaya.org/ver2/tausiyah-daftar.html
 
Abah Anom wafat pada Senin, 5 September 2011. Tetapi secara ruhani beliau
masih aktif memberikan bimbingan ruhani kepada murid-muridnya. Tugas pembaiatan
dan bimbingan secara langsung (tatap muka) tetap dilakukan oleh para wakil
talqinnya di bawah koordinasi Pemegang Amanah di Pondok Pesantren Suryalaya.
 
Namun demikian, sebelum wafatnya Abah Anom tidak menunjuk satu di antara
murid-muridnya menjadi pewaris ''khirqah'' (jubah kemursyidan). Beliau hanya
menunjuk tiga orang Pemegang Amanah, dan hingga kini estafet kemursyidan masih
di tangan Abah Anom dan belum diberikan kepada orang lain yang masih hidup di
dunia. Sehingga, dapat dimaklumi, apabila di daerah-daerah tertentu muncul
isu-isu tentang munculnya mursyid baru (ke-38). Segelintir orang dari
murid-murid Abah Anom ini diangkat secara sepihak oleh para pengikutnya sebagai
mursyid penerus Abah Anom. Salah seorang di antara mereka yang cukup gencar
dikampanyekan adalah KH.Abdul Gaos Saifullah Maslul dari Ciamis.
 
Menyikapi fenomena "mursyid-mursyid palsu" ini, Pondok Pesantren
Suryalaya telah mengerluarkan sikap tegas dengan menolak klaim-klaim
kemursyidan sepihak tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk
yang jelas kepada segenap murid Abah Anom di seluruh penjuru maupun kepada umat
Islam pada umumnya yang hendak mengenal dan belajar dzikir TQN Suryalaya,
sehingga dapat berhati-hati dan tidak salah informasi.
 
Tentang sikap tegas tegas segenap ahli waris, Pengembang Amanah dan para
Wakil Talqin Abah Anom terhadap klaim sepihak kemursyidan tersebut dapat
dilihat di link berikut:
 
http://www.dokumenpemudatqn.com/2013/03/hasil-kesepakatan-ijma-para-wakil.html#.U0OoRXYQ90s
 
Hasil Ijma' tersebut kemudian ditindaklanjuti beberapa bulan kemudian dengan
Ijma' berikut:
 
http://www.dokumenpemudatqn.com/2013/09/ijma-para-wakil-talqin-tqn-ppsuryalaya.html#.U0OoGXYQ90s
 
Berikut adalah website resmi Pondok Pesantren Suryalaya:
 
[[http://www.suryalaya.org/ver2/]]
 
[[http://www.dokumenpemudatqn.com/]]
 
[[Kategori:Tarekat|Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah]]