Bank Ekspor Impor Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alex Neman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(25 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{distinguish|text=[[Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia]], yang beroperasi sebagai Indonesia Eximbank}}
{{infobox company
| name = PT Bank Ekspor- Impor Indonesia (Persero)
| logo = [[Berkas:Bank Exim.png||230px]]
| caption =
| successor image = [[Bank Mandiri]].JPG
| type = [[Badan Usaha Milik Negara]]
| image_size = 250px
| genre =
| fate image_caption = DigabungBekas bersamakantor [[Bank Dagangpusat Negara]]BankExim, [[Bankkini Bumi Daya]] danmenjadi [[BankPlaza PembangunanMandiri|kantor Indonesia]]pusat kedalam [[Bank Mandiri]]
| type = [[Perseroan terbatas|Perusahaan perseroan]] ([[Badan usaha milik negara|Persero]])
| predecessor =
| genre =
| successor = [[Bank Mandiri]]
| fate = Digabung
| foundation = 1824 sebagai ''N.V. Nederlandsche Handels Maatschappij''<br>31 Desember 1968 sebagai Bank Ekspor-Impor Indonesia
| predecessor = [[Nederlandsche Handel-Maatschappij]] (operasi di Indonesia)
| founder =
| defunct successor = Juli [[1999Bank Mandiri]]
| foundation = 29 =Maret 1824 (sebagai ''N.V. Nederlandsche Handels Handel-Maatschappij'')<br>31 Desember 1968 (sebagai Bank Ekspor- Impor Indonesia)
| location_city = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| key_peopledefunct = 31 Juli = 1999
| industrylocation_city = =[[Jakarta]], [[PerbankanIndonesia]]
| products area_served = [[Jasa keuanganIndonesia]]
| key_people =
| owner = [[Pemerintah Indonesia]]
| industry = [[Jasa keuangan]]
| num_employees =
| parent products =
| location_city owner = [[Jakarta]],Pemerintah [[Indonesia]]
 
| num_employees =
| parent =
| website = {{URL|http://web.archive.org/web/19991103204842/http://www.bankexim.co.id/|http://www.bankexim.co.id}}
}}
'''PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero)''' (disingkatberbisnis dengan nama '''Bank Exim''') adalah sebuahbekas [[bankbadan usaha milik negara]] pemerintah[[Indonesia]] yang pernah adabergerak di bidang [[Indonesiaperbankan]]. SpesialisasinyaBank adalahini dalamfokus bidangmenyediakan pembiayaan perdagangan. Bankekspor inidan di''merger''impor. denganPada tigabulan bankJuli lainnya ([[Bank Bumi Daya1999]], [[Bankbank Dagangini Negara]],digabung dandengan [[Banktiga Pembangunanbank milik pemerintah Indonesia]]) padalainnya Juli [[1999]]untuk menjadimembentuk [[Bank Mandiri]].
 
Bank Ekspor Impor Indonesia berawal dari perusahaan dagang Belanda ''N.V. Nederlansche Handels Maatschappij'' yang didirikan pada tahun [[1824]]<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/bapindo-penerus-bin-yang-digarong-eddy-tansil-cHkN|title=Bapindo: Penerus BIN Yang Digarong Eddy Tansil - Tirto.ID|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=en|access-date=2018-04-09}}</ref> dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun [[1870]]. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun [[1960]], dan selanjutnya pada tahun [[1965]] perusahan ini digabung dengan [[Bank Negara Indonesia]] menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonesia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, bank pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.
 
== Sejarah ==
Bank ini memulai sejarahnya dari [[Nederlandsche Handel-Maatschappij]] (NHM), sebuah perusahaan perdagangan asal [[Belanda]] yang didirikan pada tahun [[1824]]<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/bapindo-penerus-bin-yang-digarong-eddy-tansil-cHkN|title=Bapindo: Penerus BIN Yang Digarong Eddy Tansil|last=Matanasi|first=Petrik|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2018-04-09}}</ref> dan kemudian mengembangkan bisnisnya ke sektor perbankan pada tahun [[1870]]. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1960, pemerintah me[[nasionalisasi]] bisnis-bisnis NHM di Indonesia,<ref name="nas">{{Cite web|title=Peraturan Pemerintah nomor 44 tahun 1960|url=https://peraturan.bpk.go.id/Download/65525/pp%20no%20044%20tahun%201960.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=14 Juli 2023}}</ref> dan kemudian menggabungkannya ke dalam [[Bank Koperasi, Tani dan Nelayan]] (BKTN). Pada tahun 1965, sebagai bagian dari penerapan konsep [[Bank di Indonesia#Doktrin Bank Berjuang|bank berjuang]], BKTN digabung ke dalam [[Bank Indonesia]]<ref name="bi">{{Cite web|title=Penetapan Presiden nomor 9 tahun 1965|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/1632/PENPRES0091965.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=4 Desember 2022}}</ref> dan mulai berbisnis dengan nama '''Bank Indonesia urusan Koperasi, Tani, dan Nelayan'''. Sebulan kemudian, pemerintah mengubah nama Bank Indonesia menjadi 'Bank Negara Indonesia',<ref name="bni">{{Cite web|title=Penetapan Presiden nomor 17 tahun 1965|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/1640/PENPRES0171965.pdf|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=4 Desember 2022}}</ref> sehingga bank tersebut juga diubah namanya menjadi '''Bank Negara Indonesia Unit II'''. Pada tanggal 31 Desember 1968, divisi ekspor-impor dari unit tersebut resmi dipisah untuk membentuk bank ini.<ref name="exim">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/49301/UU%20Nomor%2022%20Tahun%201968.pdf|title=Undang-Undang nomor 22 tahun 1968|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Januari 2023}}</ref>
Perusahaan dagang ''Nederlandsche Handels Maatschappij'' (NHM) didirikan berkat restu dari Raja Belanda Willem I yang mengeluarkan Surat Keputusan Raja Tanggal 29 Maret 1824 nomor 163. Pada tahun 1824, perusahaan ini membuka kantor cabangnya di Betawi yang dikenal sebagai Factorij.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://tirto.id/nhm-kompeni-kecil-cikal-bakal-bank-mandiri-cFxH|title=NHM, "Kompeni Kecil" Cikal Bakal Bank Mandiri - Tirto.ID|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=en|access-date=2018-04-09}}</ref> Menurut Alexander Claver<ref name=":1">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/893909815|title=Dutch commerce and Chinese merchants in Java : colonial relationships in trade and finance, 1800-1942|last=Alexander.|first=Claver,|isbn=9004256571|location=Leiden|oclc=893909815}}</ref>, NHM dengan cepat tumbuh menjadi besar dengan Amsterdam menjadi pangkalan komoditas dagang besarnya. NHM juga mengoperasikan kapal-kapal untuk memuat dagangan sejak 1830.
 
Bank Ekspor Impor Indonesia telah lama dikenal nasabah dan masyarakat umum dengan nama '''BankExim'''. Sehubungan dengan hal tersebut dan memperhatikan perkembangan Bank Ekspor Impor Indonesia, serta untuk kepentingan publikasi dalam menciptakan citra korporasi pada masyarakat, maka sejak awal tahun 1990, manajemen secara resmi telah menggunakan nama BankExim sebagai akronim. Pada tahun 1992, pemerintah Indonesia menetapkan bank ini sebagai sebuah [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/6116/PP%20NO%2022%20TH%201992.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 1992|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=30 Januari 2023}}</ref>
NHM mendapat hak istimewa dari Raja dan Pemerintah Belanda untuk mengangkut serta menjual hasil bumi Indonesia yang sebagian besar diperoleh dari hasil Cultuurstelsel atau tanam paksa.<ref>{{Cite book|title=Jakarta dari Tepian Air Ke Kota Proklamasi|last=Dumadi|first=Sagimun Mulus|publisher=Dinas Museum dan Sejarah Pemprov DKI Jakarta|year=1988|isbn=|location=Jakarta|pages=}}</ref> Anthony Reid dalam bukunya ''A History of Southeast Asia: Critical Crossroads'' menyebut NHM sebagai ''Kompeni Kecil''.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/893202848|title=A history of Southeast Asia : critical crossroads|last=1939-|first=Reid, Anthony,|isbn=1118512936|location=Chichester, West Sussex|oclc=893202848}}</ref>
 
Pada awalnya aktivitas BankExim adalah pembiayaan produksi dan pemasaran komoditas ekspor. Tetapi setelah dua dekade, BankExim berkembang dan memperluas aktivitasnya meliputi perbankan ritel, pinjaman usaha (''corporate lending''), investasi, dan kegiatan perbankan internasional (''international operations''). BankExim menyediakan produk-produk jasa dibidang keuangan yang mencakup skala bisnis kecil, sedang dan besar dalam berbagai macam sektor di bidang ekonomi, khususnya yang mendukung kegiatan ekspor.<ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/19980709230413/http://www.bankexim.co.id:80/ind/ikey1.htm|title=Situs Bank Exim dari Archive.org|website=web.archive.org|language=id|access-date=2018-08-08|archive-date=1998-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/19980709230413/http://www.bankexim.co.id/ind/ikey1.htm|dead-url=unfit}}</ref>
Seperti saudara tuanya [[VOC]], ada pegawai-pegawai NHM yang terlibat penyelundupan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/962743140|title=Makassar abad XIX : studi tentang kebijakan perdagangan maritim|last=1948-|first=Poelinggomang, Edward L. (Edward Lamberthus),|isbn=602424164X|edition=Cetakan kedua|location=Jakarta|oclc=962743140}}</ref> NHM juga mulai melakukan diversifikasi usaha. Sebelum tanam paksa dihapus pada 1870, mulai dari awal 1850-an, NHM mulai membiayai perkebunan di Hindia Belanda. Skema pembiayaannya berupa uang muka panen, pinjaman hipotek dan penyertaan modal.<ref name=":2">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/932622840|title=Colonial and imperial banking history|last=Hubert,|first=Bonin,|isbn=1317218914|location=London|oclc=932622840}}</ref>
Pembiayaan usaha yang dibantu NHM di antaranya adalah bisnis tekstil. Pemerintah Belanda mendukung industri yang masih muda dengan menciptakan gerai buatan untuk produknya di Hindia Belanda. Pada sebuah pukulan pena, keputusan dibuat untuk melipatgandakan ekspor tekstil ke koloni tersebut, dan NHM diberi kontrak pertamanya pada tahun 1835.<ref name=":1" />
NHM juga aktif dalam perdagangan valuta asing. Pada tahun 1880, NHM akhirnya menjadikan valas sebagai bisnis pentingnya. Kegiatan lainnya adalah, transaksi surat berharga, transfer via telegraf, dan pembiayaan impor di Hindia Belanda. Diversifikasi ke perbankan terutama dilakukan melalui De Factorij dan agen Singapura. NHM memiliki kelompok kegiatan ketiga, yang terkait dengan perannya yang lebih penting: berpartisipasi dalam pendirian industri.<ref name=":2" /> NHM sendiri punya pabrik-pabrik gula dan memiliki lebih dari 17 pabrik gula.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/53305485|title=Kepialangan, politik, dan revolusi : Palembang, 1900-1950|last=1955-|first=Zed, Mestika,|date=2003|publisher=LP3ES|isbn=9793330015|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=53305485}}</ref>
 
Pada tanggal 31 Juli 1999, bank ini digabung dengan [[Bank Dagang Negara]], [[Bank Bumi Daya]], dan [[Bank Pembangunan Indonesia]] untuk membentuk [[Bank Mandiri]].<ref name="mandiri">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/6547/pp0751998.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 75 tahun 1998|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=28 Januari 2023}}</ref>
Pada abad ke-20, perusahaan ini berkantor pusat di Jalan Stasiun Kota nomor 1, Jakarta di gedung bergaya Niew Zakelijk atau Art Deco Klasik, yang kini menjadi Gedung Museum Bank Mandiri. Gedung rancangan [[J.J.J de Bruyn]], [[A.P. Smits]] dan [[C. van de Linde]] ini mulai dibangun tahun 1929 dan resmi dibuka pada 14 Januari 1933 oleh C.J Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10. Gedung Museum ini sekarang termasuk dalam kawasan cagar budaya Kota Tua Jakarta.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==
Hingga 1950an, NHM masih menjadi salah satu dari ''The Big Eight'' dari perusahaan-perusahaan Belanda yang cukup berpengaruh di Indonesia. Dalam dunia perbankan di Indonesia saat itu, NHM, bersama ''Escompto Bank'' dan ''National Handel Bank'' adalah ''The Big Three Bank''. Di sana, orang-orang Belanda masih berkuasa. Namun, pada tahun 1950an bukan masa tenang untuk mereka karena nasionalisasi perusahaan asing membuat banyak aset milik Belanda menjadi milik negara.<ref name=":0" />
<references />
 
== Pranala luar ==
NHM dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1960 lalu dilebur menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan pada 5 Desember 1960. Namun, pada 31 Desember 1968 kembali diubah '''Bank Ekspor Impor Indonesia''' (BEII) berdasarkan Undang-undang no. 22 tahun 1968 menyusul Undang-undang Pokok Perbankan pada era Orde Baru.
 
* [https://web.archive.org/web/19991103204842/http://www.bankexim.co.id/ Situs web resmi]
Bank Ekspor Impor Indonesia telah lama dikenal nasabah dan masyarakat umum dengan nama '''BankExim'''. Sehubungan dengan hal tersebut dan memperhatikan perkembangan Bank Ekspor Impor Indonesia, serta untuk kepentingan publikasi dalam menciptakan citra korporasi pada masyarakat, maka sejak awal tahun 1990, manajemen secara resmi telah menggunakan nama BankExim sebagai akronim.
 
{{Mantan BUMN Indonesia}}
Pada awalnya aktivitas BankExim adalah pembiayaan produksi dan pemasaran komoditas ekspor. Tetapi setelah dua dekade BankExim berkembang dan memperluas aktivitasnya meliputi perbankan ritel, pinjaman usaha (''corporate lending''), investasi, dan kegiatan perbankan internasional (''international operations''). BankExim menyediakan produk-produk jasa dibidang keuangan yang mencakup skala bisnis kecil, sedang dan besar dalam berbagai macam sektor di bidang ekonomi, khususnya yang mendukung kegiatan ekspor.<ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/19980709230413/http://www.bankexim.co.id:80/ind/ikey1.htm|title=Situs Bank Exim dari Archive.org|website=web.archive.org|language=id|access-date=2018-08-08}}</ref>
 
[[Kategori:Bank di Indonesia yang sudah tidak beroperasi|Ekspor Impor Indonesia]]
Belakangan, bersama [[Bank Dagang Negara]], [[Bank Bumi Daya]], dan [[Bank Pembangunan Indonesia]], bank ini digabung menjadi Bank Mandiri pada 2 Oktober 1998.<ref name=":0" />
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia yang sudah tidak beroperasi]]
 
 
== Referensi ==
<references />{{indonesia-stub}}
{{perbankan-stub}}
 
[[Kategori:Bank di Indonesia yang sudah tidak beroperasi|Ekspor Impor Indonesia]]
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia yang sudah tidak beroperasi]]