Pabrik Gula Sudono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(16 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Pabrik Gula Soedhono''' adalah Pabrik Gula (PG) yang berlokasi di [[Tepas, Geneng, Ngawi|Desa Tepas]], [[Geneng, Ngawi|Kecamatan Geneng]], [[Kabupaten Ngawi]], [[Jawa Timur|Ngawi]] yang didirikan pada tahun 1888 oleh perusahaan [[Verenigde Vorsendsche Cultural Maatschaapy|Verenigde Vorstenlandsche Cultuur Maatschappij]] ('''VVCM'''). DanPabrik ini berada dibawah [[Perkebunan Nusantara XI|PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero)]].<ref>[http://www.ptpn-11.com/pg-soedhono.html "Sekilas Tentang PG Soedhono"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140714152422/http://www.ptpn-11.com/pg-soedhono.html|date=2014-07-14}} ''Website http://www.ptpn-11.com'' {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140713121826/http://www.ptpn-11.com/|date=2014-07-13}}</ref>
 
== Sejarah Singkat Berdirinya Pabrik ==
Pabrik Gula Soedhono adalah pabrik gula yang produksinya berbasis tebu dan telah beroperasi sejak tahun 1888. Pabrik Gula Soedhono didirikan pada tahun 1888 oleh perusahaan Verenigde Vorsendsche CulturalCultuur MaatschaapyMaatschappij (VVCM). Pada tanggal 10 Desember 1957, Direksidireksi sebagai pimpinan tertinggi Perusahaanperusahaan Negaranegara yang berpusat di Jakarta melakukan perubahan struktur organisasi perkebunan dari sentralisasi menjadi desentralisasi dan status PG Soedhono menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 1/1962 dan Nomor 2/1962 tentang Perusahaan Negara maka PG Soedhono
berubah dari PPN menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP).
 
Baris 10:
Konsumsi gula nasional saat ini sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dalam menghadapi situasi tersebut kenaikan akan produktivitas gula mutlak diperlukan. Untuk itu pabrik gula soedhono terus berupaya meningkatkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal menyangkut produktivitas lahan, kapasitas dan efisiensi pabrik, manajemen, dan sumber daya manusia. sedangkan faktor eksternal dengan mempekerjakan tenaga kerja dilingkungan pabrik gula untuk mengurangi jumlah pengangguran. Disisi lain sumber daya alam (lahan dan air) yang diperlukan untuk tanaman tebu semakin berkurang sedangkan produksi gula dituntut untuk terus meningkat guna mengimbangi peningkatan konsumsi gula yang semakin bertambah sejalan dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk. Untuk bangun kembali, kita masih menghadapi berbagai permasalahan, seperti (1) kesulitan mempertahankan dan memperluas areal, (2) kendala kultural di masyarakat yang menyebabkan tidak lancarnya adopsi teknologi yang tersedia, dan (3) kendala-kendala teknis di lapangan (kebun maupun pabrik).
 
Keberadaan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) Pabrik Gula Soedhono telah memberikan kontribusi yang antara lain dalam bentuk :
# Sebagai pencipta lapangan kerja dengan jumlah karyawan 1.489 orang.
# Multiplier effects yang diciptakan melalui tumbuhnya kesempatan berusaha bagi masyarakat sekitar.
Baris 16:
# Pajak, retribusi, iuran dan deviden kepada Negara.
 
Dalam musim giling tahun 2005 maupun tahun-tahun sebelumnya PG Soedhono mengalami kenaikan jumlah tenaga kerja seiring dengan kenaikan jumlah areal tanaman tebu. Adapun jumlah tenaga kerja PG Soedhono saat ini sebagai berikut :
* Golongan I-IV = 369 orang
* Karyawan Honorer = 3 orang
Baris 24:
* ''Jumlah = 1.489 orang''
 
Saat ini Pabrik Gula Soedhono memberi manfaat tidak kurang terhadap 285.780 orang dengan asumsi 1 orang menghidupi 3 orang lainya dengan rincian :
# Kegiatan tebang angkut dengan asumsi 1 orang tenaga tebang dapat menebang dan memuat tebu 0,4 ton per hari untuk kapasitas 21.000 ton per hari = 21.000/0,4 x 4 = 210.000 orang
# Multiplier Effects untuk masyarakat sekitar Pabrik Gula dan di wilayah kerja afdeling ± 50 orang = 50 x 4 = 200 orang.
Baris 32:
== Armada yang dipakai ==
Dalam setiap musim giling PG Soedhono sudah tidak mengaktifkan lagi loko yang ada untuk menarik tebu dari kebun ke pabrik, hal ini sebagai dampak dari usia loko dan mahalnya biaya perawatan. Untuk mengatasi hal tersebut PG Soedhono menggunakan armada truck untuk mengangkut tebu dari kebun ke pabrik dengan sistem kontrak. Hal ini dapat menghemat biaya pemeliharaan serta mempercepat proses penggilingan tebu. Pada tahun ini jumlah armada yang dipakai dari jumlah tebu digiling sebanyak 160 truck.
 
== Armada Lokomotif ==
Berikut daftar Armada Lokomotif/Lori milik Pabrik Gula Soedhono
{| class="wikitable"
|+
!Nomor
!Merek
!Tahun Pembuatan
!Seri Roda
!Tenaga
!Status
|-
|1
|J.A Maffei
|1910
|0-8-0T
|Uap
|Dirucat
|-
|2
|Arn. Jung
|1924
|0-6-0
|Uap
|Afkir, Disimpan
|-
|3
|Orenstein & Koppel
|1913
|0-6-0T
|Uap
|Aktif, Berjalan ketika disewa
|-
|4
|J.A Maffei
|1910
|0-8-0T
|Uap
|Dipreservasi, Dijadikan Monumen dengan Boiler dari salah satu Lokomotif Jung milik PG Sudhono yang telah Afkir
|-
|5
|Orenstein & Koppel
|1899
|0-4-0T
|Uap
|Dirucat
|-
|(6)
|Orenstein & Koppel
|1922
|0-8-0T
|Uap
|Dirucat
|-
|6
|Arn. Jung
|1924
|0-6-0
|Uap
|Afkir, Disimpan (dulu menggunakan nomor 7)
|-
|9
|Henschel & Sohn
|1926
|0-4-0T
|Uap
|Afkir, Disimpan
|-
|10
|Orenstein & Koppel
|1901
|0-4-2
|Uap
|Dirucat, eks-Rejosari 3
|-
|(2)
|J.A Maffei
|1910
|0-8-0T
|Uap
|Dirucat
|-
|(9)
|Arn. Jung
|1924
|0-6-0
|Uap
|Dirucat
|-
|(10)
|Orenstein & Koppel
|1925
|0-4-0T
|Uap
|Dirucat
|-
|1
|Henschel & Sohn
|1941
|4wDM
|Diesel
|Aktif
|-
|2
|Henschel & Sohn
|1941
|4wDM
|Diesel
|Aktif
|-
|3
|Christoph Schöttler Maschinenfabrik
|1972
|6wDH
|Diesel
|Aktif
|-
|4
|Christoph Schöttler Maschinenfabrik
|1972
|6wDH
|Diesel
|Aktif
|-
|5
|Christoph Schöttler Maschinenfabrik
|1972
|6wDH
|Diesel
|Aktif
|}
 
== UKL & UPL ==
Baris 37 ⟶ 168:
Dalam tahun 2005 telah dilakukan sample ulang oleh petugas PG Soedhono bekerjasama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Brawijaya Malang dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya dengan mengacu pada Baku Mutu berdasarkan kepada SK Gubernur Jatim No. 129/1996 dan SK Menkes 718/1987 untuk tingkat kebisingan. Dari hasil riset tersebut kualitas udara ambient di lokasi sekitar PG Soedhono cukup baik, tanpa ada kontaminasi dari zat-zat berbahaya dan semua nilai parameter kualitas udara masih dibawah baku mutu yang telah ditetapkan.
 
Peluang usaha dalam industri gula masih sangat menjanjikan sepanjang gula sebagai komoditikomoditas strategis pasarnya mendapatkan proteksi yang memadai dari pemerintah sebagaimana yang terjadi di hamper semua bagian dunia.
Namun tidak berarti bahwa dengan adanya proteksi tersebut PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) Pabrik Gula Soedhono mengabaikan soal kualitas dan tuntutan pasar. Manajemen perusahaan akan terus berusaha meningkatkan kinerjanya melalui berbagai usaha, antara lain dengan mengoptimalkan kinerja pabrik serta melakukan aliansi dengan mitra strategis maupun petani tebu sebagai pemasok bahan baku.
 
== Bergabung Dengan PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) ==
PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) atau lebih sering dikenal dengan sebutan Sugar Co adalah Sub Holding Komoditi Gula PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang ditugaskan untuk mengelola seluruh Pabrik Gula yang ada di lingkungan PTPN Group, didirikan sebagai wujud dari salah satu proyek strategis nasional (PSN) dan adalah satu dari 88 Program Kementerian BUMN tahun 2020-2023 untuk mendukung akselerasi Program Ketahanan Pangan khususnya tercapainya swasembada gula nasional.
 
Pada awal berdirinya PT SGN tanggal 17 Agustus 2021, saham perusahaan dimiliki oleh PTPN III (Persero) Holding Perkebunan dan PTPN XI.
 
Pada tanggal 10 Oktober 2022 seiring dengan dilakukannya spin off 36 pabrik gula milik tujuh anak usaha PTPN Group, yaitu PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV kedalam PT SGN, maka komposisi kepemilkan saham SGN dimiliki oleh 8 (delapan) PTPN yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, PTPN XIV serta PTPN III (Persero) Holding Perkebunan.
 
Konsep profesionalitas, sinergi, efisien dan efektif menjadi acuan PT SGN dalam mengelola seluruh pabrik gula miliknya yang terbentang dari Sumatera Utara , Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, disamping penerapan –nilai-nilai AKHLAK dalam setiap aspek operasional perusahaan, untuk menciptakan operational excellent guna mendukung program swasembada gula nasional.
 
'''2020''' Adanya tantangan operasional dan finansial Perusahaan dengan melonjaknya impor gula pada tahun 2020. Pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara merupakan satu dari 88 program Kementerian BUMN 2020-2023 dengan cita-cita meningkatkan produksi gula agar tidak impor dan mengembalikan kejayaan industri gula Indonesia seperti pada 1930.
 
'''2021''' Peresmian PT Sinergi Gula Nusantara
 
• Agustus – PT Sinergi Gula Nusantara sebagai cangkang sudah berdiri pada 17 Agustus 2021 terdiri ( 2 PTPN)
 
'''2022''' Spin Off PT Sinergi Gula Nusantara
 
• Oktober – PT Sinergi Gula Nusantara telah melakukan Spin Off pada 10 Oktober 2022
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
[[Kategori:Pabrik gula di Indonesia|Soedhono]]