Pembicaraan:Kerajaan Pagaruyung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Notification of altered sources needing review) #IABot (v2.0.9.5
 
(77 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{WikiProject Indonesia|class=C|importance=mid}}
{{pilihan}}
{{StatusAP batal}}
 
adakah keturunannyer masih ader skrag..?{{tanpattd|60.51.121.174}}
 
Pembahasan tentang Adityawarman saya hapus. Sudah cukup di artikelnya sendiri.
Baris 18 ⟶ 21:
{{tanpattd|222.124.193.134]}}
:Sebelum anda melanjutkan, mungkin sebaiknya lihat dahulu [[Wikipedia:Bukan riset asli]] dan [[Wikipedia:Otobiografi]]. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] 08:09, 25 Mei 2008 (UTC)
SILSILAH RAJA – RAJA MINANGKABAU DAN KETURUNANNYA
 
KULAWARGA MAHARAJO DI RAJO TAMBO ALAM MINANGKABAU
SANG SAPURBA BATU BERSURAT
KETURUNAN MAHARAJO INDO TAMBO ALAM MINANGKABAU
KULAWARGA/ MAHARAJO SAKO TAMBO ALAM MINANGKABAU
MAHARAJO DI RAJO
1347 - 1375 ADITYAWARMAN TAMBO ALAM MINANGKABAU
1375 - 1425 RAJO HAKAD TAMBO ALAM MINANGKABAU
1425 - 1475 SULTAN BAKILAB ALAM TAMBO ALAM PAGARUYUNG
1475 – 1560 SULTAN PASAMBAHAN TAMBO ALAM PAGARUYUNG
1560 – 1580 SULTAN ALIF TAMBO ALAM PAGARUYUNG
1580 – 1600 BANDAHARO INDOMO DAN TAMBO ALAM PAGARUYUNG
TUAN KALI SEBAGAI
PEJABAT SEMENTARA
RAJO PAGARUYUNG
1600 – 1650 SULTAN PAMANDANGAN TAMBO ALAM PAGARUYUNG
1650 – 1680 SULTAN AHMAD SYAH TAMBO ALAM PAGARUYUNG
1680 – 1720 SULTAN MUNING SYAH I TAMBO ALAM PAGARUYUNG
1720 – 1770 SULTAN MUNING SYAH II TAMBO ALAM PAGARUYUNG
1770 - 1819 SULTAN MUNING SYAH III TAMBO ALAM PAGARUYUNG
1819-1833 Sultan Alam Bagagar Syah putra ====>Sultan Mangun ===> :
Abdul Kadir Datuk Lelo Barenda dan Abdullah Gelar Datuk Bandharo Kuning Nan Badarah Putih
Abdul Kadir Datuk Lelo Barenda menikah dengan Rasimah dari Inderapura dan mempunyai anak bernama Ramalah
Abdullah Gelar Datuk Bandharo Kuning Nan Badarah Putih mempunyai anak bernama Intan Sidi Datuk Lelo Pahlawan Gelar Sutan Machudum. anak Intan Sidi Datuk Lelo Pahlawan adalah Adenan Sutan Machudum
ADENAN SUTAN MAKHUDUM MENDAPAT GELAR SEJAK BERUMUR 16 TAHUN. GELAR TERSEBUT MERUPAKAN PEMBERIAN AYAH INTAN SIDI DATUK LELO PAHLAWAN ATAS PESAN DARI RAJA ALAM BAGAGAR SYAH. BUKTI GELAR BELIAU DIDAPAT PADA UMUR 16 TAHUN DAPAT DILIHAT PADA IJAZAH TERTANGGAL 30 SEPTEMBER 1919.
 
 
catatan ; pada situs cucu Stialam's site Raja Pagaruyung diwariskan dari pihak ibu (Matrilineal), tapi dengan melihat susunan raja-raja di atas bersifat patrilineal. sedikit sumbangan kepada ahli sejarah, moga menjadi bahan penelitian yang menarik.
sampai hari ini saya belum sempat menulis ulang suatu kisah yang ditulis oleh salah seorang keluarga yaitu Syamsul Bahrun ditulis tgl 27 Maret 1970. "No Feodalizm"
 
==Re:Malayapura==
Mengenai nama Malayapura sebagai nama kerajaan yang dipimpin Adityawarman ditemukan dalam prasasti Amoghapasa berbahasa Sansekerta (beda dengan prasasti Amoghapasa zaman Kertanagara). Prasasti Amoghapasa Sansekerta ditulis oleh Adityawarman sendiri. Saya menemukan informasi ini dari bukunya Slamet Muljana berjudul ''Tafsir Sejarah Nagarakretagama'', juga ''Menuju Puncak Kemegahan''. Adityawarman sendiri tidak pernah menjabat sebagai raja Dharmasraya sehingga antara Dharmasraya dengan Malayapura tidak bisa disamakan. Hal ini juga diperkuat oleh catatan Dinasti Ming bahwa di Sumatra pada abad ke-14 terdapat tiga kerajaan, yaitu Palembang (bekas Sriwijaya), Dharmasraya (bekas Malayu), serta Malayapura (alias Pagaruyung). Salam ([[Pengguna:Antapurwa|Antapurwa]] 08:22, 26 Mei 2008 (UTC))
: Mungkin buku Slamet Muljana bisa dimasukkan ke Daftar pustaka. Anyway, bukannya pada saat itu Palembang menjadi bawahan Melayu (dan baru lepas pada zaman Palembang Darussalam). Saya sendiri juga ingin tahu lebih jauh kaitan antara ketiga kerajaan ini. --[[Pengguna:Gombang|Gombang]] 09:31, 26 Mei 2008 (UTC)
 
== Hubungan dengan Belanda dan Inggris ==
 
Ketika VOC berhasil mengalahkan Kesultanan Aceh pada peperangan tahun '''1667''', melemahlah pengaruh Aceh pada Pagaruyung. Hubungan antara daerah-daerah rantau dan pesisir dengan pusat Kerajaan Pagaruyung menjadi erat kembali.
...........referensi untuk kalimat ini tidak jelas, karena [[Perang Aceh]] baru dimulai sejak Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873.
Salam, [[Pengguna:VoteITP|VoteITP]] ([[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|bicara]]) 09:23, 24 Januari 2010 (UTC)
:Saya bisa mencari, misalnya di buku ''Sumatera Barat hingga Plakat Panjang'' karya Rusli Amran. Meskipun belum berperang di tanah Aceh sendiri, VOC dan Aceh sudah berkonflik di Sumatera Barat sebelum perang Aceh terjadi. Di buku Rusli Amran konflik Aceh-Belanda ini banyak dibahas. [[Pengguna:Gombang|Gombang]] ([[Pembicaraan Pengguna:Gombang|bicara]]) 07:55, 26 Januari 2010 (UTC)
:Tambahan: konflik Aceh-VOC tersebut memang tidak bisa dibandingkan skalanya dengan [[Perang Aceh]]. Kata perang di sini mungkin tidak tepat. [[Pengguna:Gombang|Gombang]] ([[Pembicaraan Pengguna:Gombang|bicara]]) 07:57, 26 Januari 2010 (UTC)
:: Ok, setuju dengan Bung Gombang, Salam, [[Pengguna:VoteITP|VoteITP]] ([[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|bicara]]) 09:12, 26 Januari 2010 (UTC)
 
== Berdirinya Pagaruyung ==
Kerajaan Pagaruyung didirikan oleh seorang peranakan Minangkabau - Majapahit yang bernama Adityawarman, pada tahun 1347.
: Redaksi kalimat diatas masih menimbulkan pertanyaan, karena munculnya nama '''Minangkabau''' sendiri hanya berdasarkan '''Tambo''', dan sampai sekarang masih dipertentangkan kapan munculnya?.
: Bagaimana kalau sebaiknya redaksi kalimatnya seperti,...keturunan '''Malayu''' - Majapahit...., karena kata Malayu telah disebut dalam [[Prasasti Padang Roco]] jauh sebelum berdirinya Pagaruyung.
:: Salam, [[Pengguna:VoteITP|VoteITP]] ([[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|bicara]]) 09:12, 26 Januari 2010 (UTC)
 
:Kita bisa memperdebatkan Adityawarman orang Minang atau bukan, tapi cukup banyak buku yang menyebutnya sebagai peranakan Minang-Jawa. Saya sendiri berpendapat pada saat itu perbedaan Minang dan Malayu mungkin belum terlalu penting. [[Pengguna:Gombang|Gombang]] ([[Pembicaraan Pengguna:Gombang|bicara]]) 09:12, 26 Januari 2010 (UTC)
::Tambahan saja. Jangan lupa bahwa pada [[Prasasti Kedukan Bukit]] yang bertarikh 682 Masehi, telah terdapat kata ''Minanga''/''Minanga Tamwan''. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 09:41, 27 Januari 2010 (UTC)
 
== Pemerintahan mirip Majapahit? ==
Halo Bung VoteITP. Anda menuliskan: ''"...Adityawarman menyusun sistem pemerintahannya mirip dengan sistem pemerintahan yang ada di Majapahit...., dst."'' Apakah ada referensinya yang dapat ditambahkan?. Kalau tidak ada, berarti ini [[Wikipedia:Bukan riset asli|pendapat pribadi]] dan saya lebih condong kepada versi sebelumnya. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 04:18, 2 Februari 2010 (UTC)
: Halo juga Bung Naval Scene, Terima Kasih, referensinya ada, akan saya tambahkan citenya, Salam, [[Pengguna:VoteITP|VoteITP]] ([[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|bicara]]) 19:04, 2 Februari 2010 (UTC)
 
== Transliterasi Bhs Arab, dll. ==
Hai Bung VoteITP. Saya usul bagaimana kalau transliteras teks Bhs. Arabnya dibuat lebih menyesuaikan penyebutan & penulisan umum (pelafalan) di Bhs. Indonesia? Tertulis huruf miring: ''Sultan Tunggal Alam Bagagar ibn Sultan Khalīfat Allāh yang mempunyai tahta kerajaan dalam negeri Pagaruyung dār al-qadār johan berdaulat zill Allāh fī al-‘ālam''. Saya usulkan jadi: "Sultan Tangkal Alam bin Sultan Khalifatullah", dan "Pagaruyung Darul Qadar", serta "Johan Berdaulat Zillullah fil Alam". Kelihatannya lebih enak dibacanya. Kemudian, apakah itu benar penulisan gelarnya "Tunggal Alam"? Kalau menurut saya "Tangkal Alam". Oh iya satu lagi, apakah anda pernah mendengar tentang Bendera Kerajaan Pagaruyung yang namanya "Merawa"? Kalau tak salah warnanya merah, kuning, dan hitam. Elok juga kalau ditambahkan di bagian atas kotak info, disamping cap mahor. Tadinya saya mau buat, sayangnya saya tidak tahu urutan warnanya serta apakah peletakkannya membujur atau melintang. ''Last but not least'', artikel sekarang jadi semakin bagus dengan kotak info yang anda buat. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 04:33, 22 April 2010 (UTC)
: Salam Bung [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]], terima kasih, sepertinya saya sependapat dengan usulan anda, termasuk kata ''Tangkal'', sedangkan mengenai bendera kerajaan ini mungkin dengan membandingkannya dengan ''Merawa'' yang masih digunakan masyarakat setempat, menurut pendapat saya seperti mirip dengan [[bendera jerman]] yang dibalik 90°, dimana dengan urutan warna hitam (luhak limapuluh), merah (luhak agam) dan kuning (luhak tanah datar), Salam, [[Pengguna:VoteITP|VoteITP]] ([[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|bicara]]) 12:20, 22 April 2010 (UTC)
Adakah penjelasan tentang arti "Tangkal"? sementara "Tunggal" lebih mudah untuk dipahami [[Istimewa:Kontribusi pengguna/180.252.156.33|180.252.156.33]] 22 Maret 2013 08.07 (UTC)
 
:Kalau saya tidak salah, [[abjad Jawi|tulisan Jawi]] ini <big><big> تڠكل </big></big> dibacanya "tangkal" karena hanya memakai huruf "nga" dan kaf, sebagaimana terdapat di cap mohor tsb. Kalau yang dibacanya "tunggal" mungkin seperti ini <big><big> توڠڬل </big></big>, yaitu memakai wawu (u), "nga" dan juga "gaf". Demikian menurut saya. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 28 Juni 2013 13.58 (UTC)
 
===Darul Qadar atau Darul Qarar?===
Setelah saya lihat lagi tulisan Arab di cap mohor, saya curiga jangan-jangan gelar negeri Pagaruyung yang tertulis bukan Darul Qadar, tetapi Darul Qarar (دار القرار , tempat yang kekal/negeri tempat menetap, = nama surga/akhirat)?. Ada pendapat? Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 08:55, 25 Agustus 2010 (UTC)
 
:FYI, tulisan Suryadi tentang cap mohor ini. http://niadilova.blogdetik.com/2008/07/25/cap-mohor-sultan-tunggal-alam-babagarsyah/ Kalau menurut pembacaan Rusli Amran, Darul Qarar (saya juga membacanya begitu). [[Pengguna:Gombang|Gombang]] ([[Pembicaraan Pengguna:Gombang|bicara]]) 12:26, 22 November 2010 (UTC)
 
Saya melihat ada transkrip surat dari Raja Alam Pagaruyung saat ini (Sultan Taufiq Thaib) ke masyarakat Sungai Pagu. Di surat itu, Taufiq Thaib menyebut kerajaanya dengan Pagaruyung Darul Qoror. Apakah ini berarti tulisan di Mohn Sultan Bagagarsyah memang lebih tepat dibaca darul qarar daripada darul qadar?
Surat itu bertanggal 16 Februari 2009, Nomor 002/DYDRAP/II-2009
Sumbernya di sini http://www.indoplaces.com/mod.php?mod=indonesia&op=view_region&regid=1671
[[Pengguna:Yudihelfi|Yudihelfi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Yudihelfi|bicara]]) 5 Maret 2013 02.23 (UTC)
::Ok deh, jadi untuk sementara saya ubah ke ''Darul Qarar'' ya. Nanti kalau ada yg keberatan bisa kita bahas lagi. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 6 Maret 2013 05.40 (UTC)
 
== Rujukan E. Netscher ==
Saya ingin mengomentari bagian yang disembunyikan di paragraf pembuka artikel:
:''menurut catatan dari laporan pada bulan Mei tahun 1862 dari seorang Residen di Riau bernama E. Netscher ternyata tidak tercantum atau disebutkan nama Sultan Tangkal Alam Bagagar beserta kedaulatannya. Rujukan: Luckman Sinar, The history of Medan in the olden times, (University of Michigan Press) hal. 29.''
Komentar saya: kalau benar memang tahun 1862 kutipan dari E. Netscher maka tentu saja sudah tidak ada Raja Pagaruyung karena tanggal 2 Mei 1833 ia (Sultan Tangkal Alam Bagagar) sudah ditawan. Lihat di artikel ini subjudul "Runtuhnya Pagaruyung" alinea ke-4. Jadi rujukan tsb tidak menafikan bahwa Sultan Bagagar pernah dianggap sebagai raja. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 05:25, 25 November 2010 (UTC)
:Setuju. Beberapa perubahan terakhir sudah saya kembalikan sekarang. [[Pengguna:Gombang|Gombang]] ([[Pembicaraan Pengguna:Gombang|bicara]]) 07:13, 25 November 2010 (UTC)
 
==Usulan==
Bagaimana kalau artikel ini namanya [[Pagaruyung]] saja tanpa pakai kerajaan, sehingga terlihat hubungannya dengan artikel [[Dharmasraya]], Salam, <span style="-moz-border-radius: 5px; border: solid 0px #4B0082;background-color: #7FFF00; color=#ffffff">{{Emoticon|Senyum|2=}} [[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|<small>'''&nbsp;VoteITP&nbsp;'''</small><font color="black"><sup>✉</sup></font>]] </span> 12:03, 26 November 2010 (UTC)
 
:Bisa saja, tapi sebaiknya penamaan artikel kerajaan ini konsisten. Ada [[Dharmasraya]] dan [[Majapahit]], tapi juga ada [[Kesultanan Aceh]], [[Kesultanan Malaka]], [[Kesultanan Mataram]]. Jadi bagaimana baiknya? [[Pengguna:Gombang|Gombang]] ([[Pembicaraan Pengguna:Gombang|bicara]]) 12:21, 26 November 2010 (UTC)
 
::Berarti perlu dibuat konsensus dari seluruh komunitas juga sehingga penamaan tsb dapat konsisten, sepertinya saya berharap bung [[Pengguna:Gombang|Gombang]] dapat memulainya, Salam, <span style="-moz-border-radius: 5px; border: solid 0px #4B0082;background-color: #7FFF00; color=#ffffff">{{Emoticon|Senyum|2=}} [[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|<small>'''&nbsp;VoteITP&nbsp;'''</small><font color="black"><sup>✉</sup></font>]] </span> 12:45, 26 November 2010 (UTC)
 
:Ikut urun rembug ya. Umumnya saya mendukung konsistensi, namun tidak menolak bila ada perkecualian yang diperlukan. Perbedaan antara Majapahit (dan Sriwijaya, Singasari, dll.) dengan Kesultanan Aceh (Dharmasraya, dan lain-lain): tidak ada provinsi Majapahit, kabupaten Majapahit, selat Majapahit, atau lebih dari satu nama kerajaan (kasus Mataram). Ini kasus perkecualian (di en: juga ada kok). Kalau ada kemungkinan ambigu, maka sebaiknya diperjelas. OOT: Usul saya untuk Dharmasraya ==> Kerajaan Dharmasraya, agar tidak ambigu dengan Kabupaten Dharmasraya. [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 12:49, 26 November 2010 (UTC)
 
== Pengaruh Hindu-Budha ==
Ada yang mempunyai informasi tambahan tentang bagian ini? Isinya sepertinya terlalu pendek dan hanya ada satu referensinya. Saya berpendapat akan lebih bagus kalau ada informasi tambahan. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]])
 
 
== Tidak ada catatan menyebut Adityawarman memindahkan ibukota dari jambi ==
 
Mungkin bisa dilihat pada buku, Datuk Putih Asral (2005), ''Duabelas jurus pertahanan menolak serangan'', LPPM Tan Malaka hlm 33, ISBN 9799903815. salam [[Pengguna:Geyol|Geyol]] ([[Pembicaraan Pengguna:Geyol|bicara]]) 05:03, 29 November 2010 (UTC)
 
:Pendapat saya: setelah lihat cuplikan buku Datuk Putih Asral (2005) terutama hlm. 33, disitu disebutkan jelas Melayu Jambi, namun yang tepat itu adalah [[Dharmasraya]], dan bandingkan dengan [[Prasasti Padang Roco]] dan [[Prasasti Amoghapasa]]. Menurut saya buku rujukan diatas masih perlu dibandingkan dengan buku sejarah lainnya seperti yang telah terdapat pada rujukan artikel. Salam, <span style="-moz-border-radius: 5px; border: solid 0px #4B0082;background-color: #7FFF00; color=#ffffff">{{Emoticon|Senyum|2=}} [[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|<small>'''&nbsp;VoteITP&nbsp;'''</small><font color="black"><sup>✉</sup></font>]] </span> 11:09, 29 November 2010 (UTC)
 
== Menolak perubahan ==
 
Halo <span style="-moz-border-radius: 5px; border: solid 0px #4B0082;background-color: #7FFF00; color=#ffffff">[[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|<small>'''&nbsp;VoteITP&nbsp;'''</small><font color="black"><sup>✉</sup></font>]] </span>, Apakah ada mekanismenya ? tolong disebutkan rujukannya [[Istimewa:Kontribusi pengguna/118.96.220.87|118.96.220.87]] 04:08, 4 Desember 2010 (UTC)
: Halo juga, alasan saya menolak perubahan yg diberikan, pertama rujukan dari Sophia Raffles,(1835), Vol I, yg berkaitan dengan Pagaruyung adalah pada chapter XII bukan chater V apalagi hlm 155 yang tidak ada hubungan dengan pagaruyung sama sekali. Kedua saya lebih cendrung suntingan itu ditambahkan pada bab artikel misal pd bagian ''Runtuhnya Pagaruyung'' atau ''Hubungan dengan Belanda dan Inggris''. Ketiga jika mempertentangkan tentang raja atau tidaknya Sultan Tangkal Alam Bagagar, sepertinya tidak tepat diletakkan pada paragraf pembuka. Tentang mekanisme yg dimaksud saya tidak paham, tetapi yg jelas siapa pun boleh menyunting dan menolak perubahan serta untuk rujukan adalah [[Wikipedia:Sumber tepercaya]] atau [[Wikipedia:Sudut pandang netral]]. Salam, <span style="-moz-border-radius: 5px; border: solid 0px #4B0082;background-color: #7FFF00; color=#ffffff">{{Emoticon|Senyum|2=}} [[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|<small>'''&nbsp;VoteITP&nbsp;'''</small><font color="black"><sup>✉</sup></font>]] </span> 04:31, 4 Desember 2010 (UTC)
 
:: Halo <span style="-moz-border-radius: 5px; border: solid 0px #4B0082;background-color: #7FFF00; color=#ffffff">[[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|<small>'''&nbsp;VoteITP&nbsp;'''</small><font color="black"><sup>✉</sup></font>]] </span>, anda benar, tapi kedua bab tersebut dan artikel ini berkaitan dengan sejarah Kerajaan Pagaruyung bukannya mengenai Sultan Tangkal Alam Bagagar, salam [[Istimewa:Kontribusi pengguna/118.96.220.87|118.96.220.87]] 07:22, 6 Desember 2010 (UTC)
 
::Buat anon, bila yang Anda maksud adalah penolakan karena validasi artikel, ini hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang jadi editor. Hanya pengguna terdaftar yang dapat menjadi editor (beserta syarat-syarat lainnya). [[Pengguna:Gombang|Gombang]] ([[Pembicaraan Pengguna:Gombang|bicara]]) 05:53, 4 Desember 2010 (UTC)
 
:::Ikut berpendapat ya. Saya setuju dengan Bung VoteITP, sebaiknya tentang raja terakhir Pagaruyung tidak dibahas di paragraf pembuka melainkan di badan artikel. Buat Bung [[Istimewa:Kontribusi pengguna/118.96.220.87|118.96.220.87]], salam kenal dan terima kasih atas apapun kontribusi anda. Saya berharap anda menjadi pengguna terdaftar, artikel-artikel bertema Minang sangat membutuhkan para peminat untuk menambah kualitasnya. Salam, [[Pengguna:Naval Scene|Naval Scene]] ([[Pembicaraan Pengguna:Naval Scene|bicara]]) 08:22, 8 Desember 2010 (UTC)
 
==Bendera Pagaruyung==
Mengenai bendera Pagaruyung, saya mau tanya bagaimana urutan warna yang tepat untuk bendera tsb, apakah (merah, kuning, hitam) atau (hitam, merah, emas(kuning)) atau ada rujukan yang lain?, namun kalau melihat bentuk ''marawa'' yg masih digunakan saat ini adalah dengan urutan (hitam, merah, emas(kuning)), mohon kalau ada pendapat dari yang lain, Salam <span style="-moz-border-radius: 5px; border: solid 0px #4B0082;background-color: #7FFF00; color=#ffffff">{{Emoticon|Senyum|2=}} [[Pembicaraan Pengguna:VoteITP|<small>'''&nbsp;VoteITP&nbsp;'''</small><font color="black"><sup>✉</sup></font>]] </span> 20:16, 15 Desember 2010 (UTC)
 
==Kerajaan Pagaruyung atau Kerajaan Minangkabau ?==
Perhatikan lagi cap/mohor tersebut yang menyatakan bahwa Raja di dalam negeri Pagaruyung, itu diartikan bahwa Raja tersebut berkedudukan di Pagaruyung. Seperti juga Negara yang Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Saya agak keberatan dengan
istilah kerajaan Pagaruyung. Ada banyak manuskrip lain yang menyatakan kerajaan itu Minangkabau.
 
Pada cap/mohor tertulis : ''Sultan Abdul Jalil mempunyai tahta kebesaran '''kerajaan negeri Minangkabau''' mengaku anak kepada tahta Sultan Seri [or Besar?] yang kurnia? siap?'' . Cap ini diberikan kepada Raja Mahkota dari Anak Sungai, Bengkulu. Surat ini dibuat kira-kira tahun 1712 (halaman 9, dari rujukan dibawah).
 
The remaining seals to be described are all found as single impressions on documents.
One seal, only partially decipherable, is found on a document dated 1815/68, at a time when
the Raja Alam can be identified as Raja Muning Syah9:
Sultan Seri Maharaja Diraja ibn Sultan Khalîfat Allah yang mempunyai tahta
kerajaan dalam '''alam Minangakabau''' dari sekalian Pulau Perca ini ...,
‘Sultan Seri Maharaja Diraja, son of Sultan Khalifat Allah, who possesses the throne
of sovereignty in the lands of Minangkabau in the whole of this island of Perca [i.e.
Sumatra] ...’ (#656).
The next three seals are documented from photographs taken by P.Voorhoeve in 1941 of
pusaka documents and artefacts held in Kerinci10:
al-wâthiq bi-‘inâyat Allâh al-‘Azîm Sultan Seri Maharaja Diraja ibn Sultan Abdul
Jalil Marhum Syah
‘He who trusts in the favour of God, the Most Supreme One, Sultan Seri Maharaja
Diraja, son of Sultan Abdul Jalil, the late Syah’ (#1422).
The second seal is impressed on a piagam held in Kerinci, issued by Pangiran Temenggung
Nyata Negaro Kerto Pati to Dipati Kerto Kayum Nyata Negaro11:
Paduka Seri Sultan ... al-din? ... fi al-àlam wa-imam ... mempunyai [tahta?] dalam
alam Minangkabau,
‘Paduka Seri Sultan ... of the world ... possesses the [throne?] in the land of
Minangkabau’ (#1415).
 
'''Silakan Rujuk''' sumber : Annabel Teh Gallop. MERANTAU: IMAGINING MIGRATION IN THE MALAY WORLD. ROYAL MINANGKABAU SEALS:
DISSEMINATING AUTHORITY IN THE RANTAU, International Seminar in honour of Prof. E.U. Kratz, University of Frankfurt, 30-31 March 2011
 
Jadi dengan adanya Proof ini, saya mengusulkan kerajaan Pagaruyung diganti Kerajaan Minangkabau . Kelihatannya teks tersebut harus dibaca Raja Minangkabau yang berkedudukan di [[nagari]] Pagaruyung, persis dengan Presiden Indonesia yang berkedudukan di '''Daerah''' Khusus Ibukota Jakarta. Kerajaan lebih besar dari nagari. terima kasih. [[User:limpato|<font style="color:blask;background:white;">'''&nbsp;Limpato&nbsp;'''</font>]][[User talk:Limpato|<font style="color:black;background:white;"><sup>'''&nbsp;Bicara&nbsp;'''</sup></font>]] 11 Januari 2013 05.33 (UTC)
 
== Kelanjutan Kerajaan ==
 
Seperti kita ketahui, banyak kerajaan-kerajaan lama yang sampai saat ini masih eksis secara institusional meskipun terjadi perubahan peran dan fungsinya. Apakah sebaiknya artikel tentang Pagaruyung ini dilanjutkan hingga kerajaan Pagaruyung yang hari ini masih ada rajanya? [[Pengguna:Yudihelfi|Yudihelfi]] ([[Pembicaraan Pengguna:Yudihelfi|bicara]]) 1 Desember 2018 06.13 (UTC)
 
== Penggabungan ==
 
Mengusulkan agar [[Daftar Raja Pagaruyung]], [[Yang Dipertuan Pagaruyung]], dan [[Rajo Tigo Selo]] digabungan ke satu artikel khsus yang membahas otoritas diraja di Pagaruyung, mungkin judulnya [[Raja Pagaruyung]]. Mohon pendapat: {{ping|Naval Scene}} {{ping|Rahmatdenas}} {{ping|Ardzun}} '''[[Pengguna:David Wadie Fisher-Freberg|D.W. Fisher-Freberg]]''' ([[Pembicaraan Pengguna:David Wadie Fisher-Freberg|bicara]]) 12 Juni 2020 00.19 (UTC)
 
: Setuju, agar digabung dalam satu artikel berjudul [[Raja Pagaruyung]]. Dari interwiki yang saya lihat, belum ditulis dalam banyak bahasa. Baru [[Yang Dipertuan Pagaruyung]] yang juga ditulis dalam bahasa Minang serta [[Rajo Tigo Selo]] yang telah ditulis dalam bahasa Melayu. Mungkin dapat dirundingkan juga artikel mana yang menjadi tempat penggabungannya. [[Pengguna:Ardzun|Ardzun]] ([[Pembicaraan Pengguna:Ardzun|bicara]]) 12 Juni 2020 04.33 (UTC)
::Sudah dialih dan dikembangkan di [[Raja Pagaruyung]]. Dimohon partisipasi untuk mengoreksi dan mempermantap. '''[[Pengguna:David Wadie Fisher-Freberg|D.W. Fisher-Freberg]]''' ([[Pembicaraan Pengguna:David Wadie Fisher-Freberg|bicara]]) 12 Juni 2020 11.28 (UTC)
 
== External links found that need fixing (Oktober 2023) ==
 
Hello fellow editors,
 
I have found one or more external links on [[Kerajaan Pagaruyung]] that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:
*http://repositori.kemdikbud.go.id/10454/1/ST.BAGAGARSYAH.pdf is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220707053850/http://repositori.kemdikbud.go.id/10454/1/ST.BAGAGARSYAH.pdf to the original URL.
*http://travel.kompas.com/read/2013/06/22/0943204/Pagaruyung.Simbol.Perekat.Nusantara is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20220615164315/https://travel.kompas.com/read/2013/06/22/0943204/Pagaruyung.Simbol.Perekat.Nusantara to the original URL.
 
When you have finished making the appropriate changes, please visit [[:m:InternetArchiveBot/FAQ|this simple FaQ]] for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.
 
This notice will only be made once for these URLs.
 
Cheers.—[[User:InternetArchiveBot|'''<span style="color:darkgrey;font-family:Courier New">InternetArchiveBot</span>''']] <span style="color:green;font-family:Rockwell">([[:en:User talk:InternetArchiveBot|Melaporkan kesalahan]])</span> 3 Oktober 2023 20.07 (UTC)
Kembali ke halaman "Kerajaan Pagaruyung".