Rangkah, Buayan, Kebumen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
|kecamatan =Buayan
|kode pos =54474
|nama pemimpin =
|luas =-
|penduduk =
|kepadatan =-
}}
'''Rangkah''' adalah merupakan sebuah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Buayan, Kebumen|Buayan]], [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa ini berjarak kurang lebih 3 kilometer dari pusat [[kecamatan]] [[Buayan, Kebumen|Buayan]], 13 kilometer dari kota Gombong dan 30 Kilometer dari ibu kota [[Kabupaten Kebumen]] melalui [[Kuwarasan, Kebumen|Kuwarasan]]. Sebagain wilayah desa ini merupakan [[Kawasan Karst Gombong Selatan]]. Di desa rangkah juga ada destinasi wisata alam curug kedung gong yang lokasinya dari ba
== Sejarah ==
Nama Rangkah sendiri berasal dari kata
{{Buayan, Kebumen}} ▼
{{kelurahan-stub}} ▼
== Batas
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
{{Batas_USBT
|utara= [[Geblug, Buayan, Kebumen|Desa Geblug]]
|barat= [[Wonodadi, Buayan, Kebumen|Desa Wonodadi]]
|timur= [[Kuwarasan, Kebumen|Kecamatan Kuwarasan]]
}}
== Pembagian wilayah ==
# Dukuh Jurutengah
# Dukuh Karang
# Dukuh Kaum
# Dukuh Pengadah
# Dukuh Serang
== Penduduk ==
Nuansa budaya/ adat masih kental di Desa Rangkah. Dengan masih uri-uri atau dilestarikan pacara-upacara adat desa yaitu Merdidesa atau selamatan desa yang dilakukan 1 (satu) kali dalam satu tahun. Tingkat kerukunan warga tergolong masih tinggi dengan ditandai tingkat kesadaran bergotongroyong/ istilahnya gugur gunung dan kerjabakti masih sangat tinggi. Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang kepala desa, Sekertaris desa dan beberapa orang kaur serta beberapa orang kepala dusun. Mata pencaharian penduduk setempat sebagian besar petani, pedagang, ada juga penyadap nira (nderes) sebagai bahan pembuat gula merah dan gula semut. Ada juga yang berprofesi sebagai pegiat seni, yaitu kesenian WAYANG KULIT yang di pelopori oleh Ki Langgeng Hidayat, dan kesenian kuda lumping.
{{Authority control}}
▲Nama Rangkah sendiri berasal dari kata [[Rancah]] yang berarti batas. Menurut sejarah yang berasal dari cerita orangtua yang diriwayatkan turun-temurun, wilayah Rangkah merupakan batas terluar dari suatu wilayah kerajaan. Dengan ditandai dengan adanya beberapa petilasan antaralain:
|