SMP Negeri 1 Magelang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa)
Valeandro Rico (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
| gambar = [[Berkas:RANCA.jpg]]
| didirikan = 1942
| tipe = Rintisan Sekolah Bertaraf InternasionalNegeri
| akreditasi = A
| NSS =
Baris 12:
| maskot =
| rektor =
| kepsek = NurwiyonoBudi Slamet NugrohoWahyono, S.Pd., M.Pd.
| ketua komite =
| moderator =
Baris 67:
* Kepala Sekolah Ketigabelas: Bp. Toto Karta Gunawan, S.H. (PLH 2004)
* Kepala Sekolah Keempatbelas: Bp. Drs. Harry Sumaryanto, M.Pd. ( 2004 - 2006 )
* Kepala Sekolah Kelimabelas: Bp. Papa Riyadi, S.Pd., M.Pd. ( 2006 - 2012)
* Kepala Sekolah Keenambelas:Bapak Bp. Kunadi, S.Pd., M.Pd. (2012-2016)
* Kepala Sekolah Ketujuhbelas: BapakBp. Nurwiyono SNSlamet Nugroho, S.Pd., M.Pd. (2016-sekarang2022)
* Kepala Sekolah Ke delapanbelas: Bp. Budi wahyono, S.Pd. (2022-sekarang)
 
Telah disebutkan dimuka bahwa pada waktu berdiri hanya memiliki 4 kelas. Oleh karena kemajuan pembangunan, saat ini SMP Negeri 1 Magelang telah memiliki 21 ruang kelas dan ruang-ruang pendukung lainnya. Hal ini sesuai dengan perubahan tipe sekolah, dari tipe C menjadi tipe B (SK. Dirjen Dikmenum No. 443/C/Kep/I/1993, tanggal 21 September 1993). Selain fisik, prestasi akademik maupun non - akademik yang diraihpun selalu meningkat, baik ditingkat Kota, Provinsi, Nasional maupun Internasional.
Baris 110 ⟶ 111:
Tanpa disadari latihan baris berbaris dan perang-perangan dapat menumbuhkan jiwa penuh disiplin dan mulailah berkembang kesadaran dan cinta tanah air, semangat patriotisme, serta kesediaan untuk berkorban bagi nusa dan bangsanya. Dari sinilah cikal bakal munculnya semangat dengan cita-cita membebaskan negeri dari kungkungan penjajah. Hingga melahirkan pejuang-pejuang muda yang aktif dalam perjuangan fisik maupun diplomasi yang beberapa di antara mereka menjadi pahlawan yang berguguran di medan pertempuran dalam memperjuangkan kemedekaan bangsa dan negara.
 
Salah satu pahlawan yang akhirnya tempat dimana dia gugur dibangun Tugu Pahlawan Rantai Kentjana adalah Prapto Kecik. Pada waktu itu tanggal 31 Oktober 1945 (menurut cerita langsung dari kakak kandungnya Prapto Kecik, yaitu mbah Hardjo, yang pada saat itu ikut memandikan dan menguburkan jenazah adiknya Prapto kecik, saat itu beliau ingat sekali hari dimana Prapto Kecik gugur saat itu Prapto Kecik sedang puasa Senin-Kamis) artinya kejadian tersebut terjadi hari Senin atau Kamis. Info tgl 31 Oktober 1945 sepertinya kurang tepat, karena tgl 31 Oktober 1945 itu hari Rabu. Artinya tanggal kejadian kontak senjata antara Prapto Kecik dengan pasukan Jepang yang sedang melakukan teror berdarah di sekolah sepertinya perlu diralat. Yang lebih tepat kejadiannya tanggal 29 Oktober 1945 hari Senin. Soeprapto kecik gugur ditembak oleh tentara jepang tepat di kepala bagian belakang telinganya, sehingga ketika beliau dimandikan seperti tidak tampak ada luka tembak dikepalanya. Soeprapto Kecik tewas saat kontak senjata dengan tentara-tentara Jepang yang menyandera gurunya di sekolah. Demi membela almamater, kawan-kawan dan guru yang saat itu terancam jiwanya oleh pasukan teror Jepang, dia rela mengorbankan jiwanya. Akhirnya tempat dimana dia gugur; di salah satu sudut halaman dalam sekolah, dibangun monumen atas inisiatif murid-murid sendiri pada tahun 1947. Inilah yang melambangkan kepeloporan dan patriotisme pelajar waktu itu. Mudah2an Tugu Peejuangan Tentara Pelajar Prapto Kecik dkk bisa dibangun di tengah kota Magelang sebagai Maskot Kebanggaan Kota Magelang.
 
Para Eks Ketua Rantai Kentjana SMP Magelang (dari zaman Jepang - prakemerdekaan s/d thn 1948):
Baris 125 ⟶ 126:
[[Kategori:Sekolah menengah pertama di Jawa Tengah|Magelang]]
[[Kategori:Kota Magelang]]
[[Kategori:Sekolah menengah pertama]]