Lailatulqadar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Membatalkan 1 suntingan oleh AlGhifari109 (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa(Tw)
Tag: Pembatalan
 
(23 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{islam}}
[[Berkas:Qadr_night_in_Jamkaran_2.jpg|jmpl|240x240px|Upacara Lailat Al-Qadar di [[Masjid Jamkaran]], 2017]]
'''Lailatulqadar''' atau '''Lailat Al-Qadar''' ([[bahasa Arab]]: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, ''malam ketetapan'') adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan [[Ramadan]], yang dalam [[Al-Qur'an]] digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu [[bulan]]. Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada [[Surah Al-Qadr|Surah Al-Qadar]], surat ke-97 dalam Al Qur'an.
 
== Etimologi ==
Menurut [[Quraish Shihab]], kata Qadar (قﺩﺭ) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al-Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni :<ref name="shihab">[http://media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/LailatulQadar.html Muhammad Quraish Shihab, Wawasan Al Qur'an]</ref>:
# Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada [[surah Ad-Dukhan]] ayat 3-5: '' Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur'an) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami ''
# Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur'an. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada [[surah Al-An'am]] (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: '' Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat ''
Baris 18 ⟶ 19:
 
== Waktu ==
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatulqadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan [[hadis]] dari Aisyah yang mengatakan: ''" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatulqadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan" "'' (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).<ref>{{citeCite webnews|url=https://m.medcom.id/video/ramadan/Rb10paYN-lailatul-qadar?utm_source=desktop&utm_medium=video_terbaru&utm_campaign=WP|title=Lailatul Qadar|date=2020-05-09|websitework=[[Medcom.id]]|accessdate=2020-05-09}}</ref>
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Lailatulqadar kemungkinan akan "diwujudkan" oleh Allah pada malam ganjil, tetapi mengingat umat islam memulai awal puasa pada hari atau tanggal yang berbeda, maka umat islam yang menghendaki untuk mendapatkan keutamaan Lailatulqadar dapat "mencarinya" setiap malam.
Agar kita yang menghendaki "mendapatkan" Lailatulqadar, maka berbuka puasalah "sekadarnya" saja agar badan tidak "menjadi berat" dan malas serta menjadi sebab mengantuk dan mudah tertidur, sehingga yang kita inginkan untuk mendapatkan Lailatulqadar tidak membuahkan hasil.
Baris 27 ⟶ 28:
* [[Surah Al-Qadr|Surah Al-Qadar]]
* [[Ramadan]]
* [[Kalender Jawa Islamiyah dan Cara Menentukan Malam Lailatul Qadar]]
* http://www.youtube.com/watch?v=o5F5D1t1L6Y&feature=youtu.be
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}3. ك[[الف ليلة و ليلة، اعني، كتاب الف ليلة و ليلة, null. https://play.google.com/store/books/details?id=1ztbAAAAQAAJ|تاب ليلة القدر]] {{Muslimholidays}}
 
{{Islam-stub}}
{{Muslimholidays}}
{{Ramadan}}
 
[[Kategori:Ramadan]]
 
 
{{Islam-stub}}