Bidadari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k Suntingan 120.188.72.56 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 2001:448A:2061:D4CB:CCEA:D9D1:D535:D6F6
Tag: Pengembalian
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(16 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo}}
{{about|bidadari dalam kepercayaan Hindu|bidadari dalam Islam|Huur}}
[[Berkas:GoldenApsara Celestial Nymph of Majapahit441.jpg|ka|200px|jmpl|lurus|''BidadariPatung Majapahit''bidadari yangatau anggun,apsari dari ukiransuatu kuil di [[emasBangalore]], ''[[apsaraKarnataka]]'' (bidadari surgawi) khas, [[MajapahitIndia]].]]
 
'''Bidadari''' {{Sanskerta|विध्यधरी|Vidhyadharī}}|juga ataudisebut dengan istilah '''Apsaraapsara''' atau '''apsari'''<ref>{{Sanskertacitation|अप्सराःurl=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/apsara |Apsarāḥtitle=Definisi 'apsari'| publisher=Kemdikbud| author=[[Kamus Besar Bahasa Indonesia]]| edition=V}}</ref>}}, menurut kepercayaan [[agama Hindu|Hindu]], adalah makhluk gaib berwujud [[manusia]] berjenis kelamin [[wanita]] yang tinggal di [[kahyangan]] ([[surga]]) dan menjadi istri para [[gandarwa]].<ref name="dictionary"/> Kepercayaan tersebut juga tersebar di kawasan yang mendapatkan pengaruh Hindu, antara lain [[Asia Selatan]] dan [[asia Tenggara|Tenggara]].<ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/topic/apsara|title=Apsara {{!}} Indian religion and mythology|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2020-04-15}}</ref>
 
Tugas dan fungsi mereka, menurut agama Hindu, adalah menjadi penyampai pesan para [[dewa]] kepada manusia, sebagaimana para [[malaikat]] dalam kepercayaan [[Semit]]. Adakalanya mereka diutus untuk menguji sejauh mana ketekunan seseorang ([[pria]]) dalam bertapa, dengan cara mencoba membangunkan para petapa dari [[tapa]] mereka. Para bidadari memanfaatkan kecantikan fisik mereka untuk menguji para petapa.
 
== Etimologi dan terminologi ==
[[Berkas:Apsara relief.jpg|ka|jmpl|Relief bidadari yang ditemukan di [[Angkor Wat]], [[Kamboja]].]]
<!--
 
Baris 24 ⟶ 23:
 
== Kepercayaan Hindu ==
[[Berkas:Uttar Pradesh Apsara.jpg|ka|jmpl|Patung bidadari yang dibuat pada abad ke-12, dari [[Uttar Pradesh]], [[India]].]]
=== Penampilan jasmani ===
Dalam penampilan fisik, mereka memang dilukiskan sebagai sosok yang sangat cantik jelita dan sempurna tanpa cela. Tak jarang mereka diberikan kepada seseorang untuk diperistri sebagai hadiah atas jasa mereka melakukan sesuatu yang luar biasa demi kebaikan, misalnya dalam legenda [[Arjuna]] yang dijodohkan dengan bidadari [[Supraba]] setelah berhasil menumpas [[Niwatakawaca]] yang meneror para [[dewa]] dan manusia.
 
[[Berkas:Uttar Pradesh Apsara.jpg|ka|jmpl|Patung bidadari yang dibuat pada abad ke-12, dari [[Uttar Pradesh]], [[India]].]]
=== ''Regweda'' ===
Dalam kitab ''[[Regweda]]'' ada cerita tentang seorang bidadari yang merupakan istri seorang [[bidadara]]; namun, ''Regweda'' juga mengakui keberadaan bidadari yang jumlahnya lebih dari satu. Bidadari yang paling istimewa bernama [[Urwasi]]. Ada sebuah [[himne]] yang mengandung percakapan antara Urwasi dan kekasihnya dari golongan manusia bernama [[Pururawa]].<ref>''Rig Veda'', Book X, Hymn 95.</ref> Kemudian, banyak [[sastra Hindu]] yang menyatakan adanya banyak bidadari, yang bekerja sebagai dayang-dayang [[Indra]] atau sebagai penari di [[kahyangan]].<ref name="EB1911">{{Cite EB1911|wstitle=Apsaras|volume=2|page=231}}</ref>
Baris 42:
 
== Seni rupa dan pertunjukan ==
[[Berkas:Bali-Danse 0704a.jpg|240px|jmpl|Tari [[Legong]] dari [[Bali]], menampilkan wanita yang berperan sebagai bidadari.]]
 
=== Budaya Indonesia ===
Baris 48:
Secara tradisional, bidadari digambarkan sebagai wanita kahyangan yang menghuni surga [[Dewa (Hindu)|Dewa]] [[Indra]] ([[bahasa Jawa|Jawa]]: ''Kaéndran''). Mereka dikenal sebagai pelaksana tugas istimewa, yaitu dikirim ke bumi oleh Indra untuk merayu, menggoda dan menguji keimanan para pertapa yang mungkin berkat tapa, mereka dapat memperoleh kekuatan melebihi para dewa. Tema ini sering muncul dalam tradisi [[Jawa]], misalnya ''[[Kakawin Arjunawiwaha]]'', ditulis oleh [[Mpu Kanwa]] pada tahun 1030, selama masa pemerintahan Raja [[Airlangga]]. Kisah itu bercerita tentang [[Arjuna]], yang sedang berusaha mengalahkan raksasa [[Niwatakawaca]], mencoba bertapa dan ber[[meditasi]]. Maka dari itu, Indra mengirim beberapa apsara untuk mengujinya. Bagaimanapun juga, Arjuna dapat mengendalikan nafsunya dan kemudian memperoleh senjata sakti dari para dewa untuk mengalahkan sang raksasa.
[[Berkas:Apsara Borobudur.jpg|kaki|180px|jmpl|Relief bidadari, atau wanita surgawi, di Candi [[Borobudur]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].]]
 
[[Legenda Jaka Tarub]] merupakan cerita rakyat dari [[Jawa Tengah]] yang mengisahkan tentang pemuda bernama Jaka Tarub yang nekat mencuri selendang seorang bidadari dari kahyangan bernama Nawang Wulan lalu menikahinya. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putri bernama Nawangsih. Dalam naskah [[Babad Tanah Jawi]], tertulis bahwa Jaka Tarub, Nawang Wulan, dan Nawangsih adalah leluhur dari keluarga [[Kesultanan Mataram]].
 
Dalam [[Kakawin Arjunawiwāha]], dikisahkan Arjuna diutus oleh Batara Indra untuk membunuh raja raksasa bernama [[Niwatakawaca]], karena Niwatakawaca mengancam akan memporakporandakan kahyangan dan bumi. Kemudian, Batara Indra mengutus tujuh oranh bidadari untuk menguji Arjuna yang bertapa. Dari tujuh bidadari itu, Batara Indra mengutus seorang bidadari bernama Supraba untuk menemani Arjuna dalam menjalankan misinya karena Supraba adalah kelemahan dari Niwatakawaca. Setelah Arjuna berhasil membunuh Niwatakawaca, Arjuna menikah dengan Supraba.
 
Tradisi [[Agama Hindu|Hindu]]-[[Agama Buddha|Buddha]] di [[Jawa]] juga memengaruhi [[Bali]]. Dalam tarian Bali, tema tentang wanita kahyangan sering muncul. Tarian seperti misalnya [[Sang Hyang Dedari]] dan [[Legong]] menggambarkan wanita kahyangan menurut cara mereka. Di keraton [[Kesultanan Mataram]], tradisi menampilkan penari kahyangan dalam tarian masih tetap ada dan tetap bagus. Tarian [[Tari Bedhaya|Bedhaya]] di keraton-keraton Jawa menampilkan bidadari.
 
=== Budaya Kamboja ===
[[Berkas:Apsara frameDance, 8Siem Reap, Cambodia, Oct. 2008.jpg|ka|jmpl|240px|Seniman Kamboja mempertunjukkan Tari Khmer Klasik bulanyang Januarimelambangkan 2007apsara di [[Siem Reap]].]]
Bidadari merupakan motif yang utama pada [[relief]] di kuil-kuil [[Angkor]] di [[Kamboja]]. Lukisan di kuil sering kali dibedakan menjadi dua macam penghuni kahyangan: Gambaran sosok makhluk yang menari atau dalam posisi tari, disebut "bidadari"; dan penggambaran sosok yang tegak berdiri, menghadap ke depan, dalam sikap selayaknya penjaga kuil, disebut "dewata".<ref>Maurice Glaize, ''Monuments of the Angkor Group'', p.37.</ref>
 
Ukiran bidadari biasanya ditemukan di [[Angkor Wat]], kuil [[Angkor]] kuno yang terbesar. Para sarjana telah menghitung ada lebih dari 1.860 ukiran pada monumen [[abad ke-12]] tersebut. Beberapa diukir pada pilar, beberapa pada tembok, kadang terletak di menara. Penelitian yang diumumkan pada tahun [[1927]] oleh [[Sappho Marchal]] telah mencatat perbedaan yang menarik tentang rambut, hiasan kepala, kain, permata dan bunga-bunga hiasan, yang disimpulkan oleh Marchal bahwa itu dibuat sesuai dengan kehidupan masyarakat selama zaman Angkor.<ref>{{Cite web|url=https://www.roughguides.com/?titleid=107&xid=idbox_head33982200_0171|title=Home|website=Rough Guides|language=en-US|access-date=2020-04-15}}</ref>
 
[[Berkas:Apsara frame 8.jpg|ka|jmpl|240px|Seniman Kamboja mempertunjukkan Tari Khmer Klasik bulan Januari 2007 di [[Siem Reap]].]]
[[Tarian Khmer klasik]], yaitu seni pertunjukan seperti balet asli dari [[Kamboja]], sering kali disebut "Tarian Bidadari". Konon tarian Khmer kalsik pada zaman sekarang dihubungkan dengan tradisi menari di istana raja-raja [[Angkor]], yang terinspirasi dari mitologi tentang istana para dewa di kahyangan dan penarinya adalah para bidadari.
Baris 71 ⟶ 73:
* Pada tahun 2014, [[SCTV]] menayangkan sinetron ''[[Bidadari Takut Jatuh Cinta]]'', rumah produksi [[Amanah Surga Production]]. Sinetron ini dibintangi [[Gritte Agatha]], [[Chantiq Schagerl]], dan [[Sharon Sahertian]] yang berperan sebagai bidadari.
* Pada tahun 2016, [[SCTV]] menayangkan sinetron ''[[Pink Angel]]'', produksi [[Screenplay Productions]], dibintangi oleh [[Febby Rastanty]] sebagai bidadari pink, dan [[Michelle Joan]] sebagai bidadari hitam.
* [[Line Webtoon]] meluncurkan komik daring berjudul ''7 Wonders'', yang menceritakan tentang Jaka, seorang pemuda keturunan Jaka Tarub dan Bidadari Nawangwulan yang hidup pada era modern telah mengulangi kesalahan kakek moyangnya dengan mencuri selendang seorang bidadari bernama Kenanga.
 
== Padanan dalam Islam ==
Baris 80 ⟶ 82:
 
==Galeri==
<gallery mode="packed" heights=180px>
File:Fronton Guimet 240907 3.jpg|Ukiran bidadari di kuil [[Bayon]], [[Angkor]], [[Kamboja]].
[[Berkas:Apsara relief.jpg|ka|jmpl|Relief bidadari yang ditemukan di [[Angkor Wat]], [[Kamboja]].]]
File:Apsara Gandharva Dancer Pedestal Tra Kieu.jpg|Ukiran apsara. Karya seni Cham abad ke-10.
File:Apsara yulin cave.jpg|Lukisan bidadari di [[Gua-gua Yulin]] dekat [[Dunhuang]], [[Tiongkok]].
 
File:Tara Borobudur 2.jpg|Apsara [[Surasundari]] di [[Borobudur]].
File:Golden_Celestial_Nymph_of_Majapahit.jpg|Patung bidadari [[emas]] peninggalan [[Majapahit]].
File:Sigiriya ladies 01.jpg|Lukisan apsara di [[Sigiriya]], [[Sri Lanka]].
File:ApsaraDancers dancein Angkor 0945.jpg|PenariPara apsarapenari bidadari di [[Angkor]], [[KhmerKamboja]].
File:Dancing art Thai ancient show in the Wat Phra Thaen Sila At fair 01.jpg|Kostum penari [[Thailand]] sebagai bidadari.
File:Mỹ Sơn, apsara dance (6224375894).jpg|Tari apsara dari [[Mi Son]], [[Vietnam]].
</gallery>
 
Baris 103 ⟶ 109:
* {{en}} [http://angkorblog.com/_wsn/page6.html The Depiction of Apsaras at Angkor Wat, Ta Prohm and Bayon in Cambodia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090124123958/http://angkorblog.com/_wsn/page6.html |date=2009-01-24 }}
* {{en}} [http://angkorblog.com/_wsn/page9.html The Depiction of Devatas at Angkor Wat, Preah Khan and Ta Prohm in Cambodia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070503150533/http://angkorblog.com/_wsn/page9.html |date=2007-05-03 }}
 
{{hindu makhluk}}
 
[[Kategori:Makhluk dalam mitologi Hindu]]