Uccaihsrawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(20 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[BerkasFile:Wayang kuda yang mirip UccaihsrawaUchchaisravas.jpg|rightthumb|275px240px|thumb|Gambar wayangIlustrasi kuda yang mirip dengan Uccaihsrawa.]]
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Uccaihsrawa''' ([[bahasa {{Sanskerta|Sanskerta]]: उच्चैःश्रवा; ''|Uccaiḥśravā'')}} atau '''Ucaisrawas''' ([[bahasa {{Sanskerta|Sanskerta]]: उछैश्रवास्; ''|Uchaiśravās'') (terkadang disebut '''Oncèrsrawa''')}} adalah seekor [[kuda]] putih berkepala tujuh milik Dewa [[Indra]], yang muncul saat pengadukan "lautan susu". Cerita tersebut muncul dalam kitab ''[[Adiparwa]]''. Warna Uccaihsrawa menjadi bahan taruhan antara Winatā (ibu [[Garuda]]) dan [[Kadru]] (ibu para ular). Akhirnya, ekor kuda Uccaihsrawa menjadi hitam karena disemprot oleh [[racun|bisa]] para naga.<ref name="Penguin UK"/>
 
[[George Harrison]] menggunakan kuda Ucaisrawas sebagai label musik [[Dark Horse Records]]. Konon Ucaisrawa berwarna seputih salju, dengan ekor hitam pekat.
 
== Arti nama ==
[[Berkas:Darkhorserecords.jpg|thumb|Logo [[Dark Horse Records]] yang menampilkan gambar Uccaihsrawa.]]
 
Dalam [[bahasa Sanskerta]], nama ''Uccaihsrawa'' secara [[harfiah]] berarti "ringkikan nyaring", atau dapat pula berarti "bertelinga panjang".<ref name="Penguin UK">{{cite book |last1=Doniger |first1=Wendy |title=Hindu Myths: A Sourcebook Translated from the Sanskrit |date=2004 |publisher=Penguin UK |isbn=9780141903750 |url=https://books.google.com/books?id=KzlCthJ4SLkC&q=Uccai%E1%B8%A5%C5%9Bravas&pg=PA220 |language=en}}</ref>
 
== Kuda utama ==
 
Dalam [[mitologi Hindu]], kuda Uccaihsrawa dianggap sebagai kuda yang paling utama (istimewa) di antara segala jenis [[kuda]].<ref>{{cite book|last=Radhakrishnan|first=S.|author-link=Sarvepalli Radhakrishnan|title=The Bhagavadgita|date=January 1977|publisher=Blackie & Son (India) Ltd.|page=264|chapter=10.27}}</ref> Hal itu antara lain tersirat dalam sebuah [[sloka]] dari kitab ''[[Bhagawadgita]]'' (bab 10 sloka 27):
 
<div style="text-align:left">
Baris 19 ⟶ 18:
!'''Arti'''
|-
| उच्चैःश्रवसमश्वानाम्<{{br />}}(''Uccaiḥśravasam aśvānāṁ'')
| Di antara bangsa kuda,<{{br />}}Uccaihsrawa yang utama.
|}
</div>
 
== Mitologi ==
[[File:Kamadhenu Uchchaisravas.jpg|thumb|240px|Lukisan [[India]], menggambarkan Uccaihsrawa sebagai kuda berkepala tujuh, yang diperoleh dari peristiwa ''[[Samudramanthana]]''.]]
=== Asal- usul ===
{{main|Samudramantana}}
Pada zaman [[Satyayuga]], para [[Dewa (Hindu)|dewa]], [[rakshasa|raksasa]] dan [[asura]] berunding untuk mendapatkan tirta [[amerta]], yaitu minuman kekekalan.<ref name="Mani"/> Oleh saran Dewa [[Wisnu]], para dewa dan raksasa pergi ke ''Kṣirārṇawa''[[Ksirasagara]] (Kesirarnawa, atau "lautan susu") untuk mencari tirta amerta. Cara mendapatkannya adalah dengan mengaduk ''Kṣirārṇawa''Ksirasagara tersebut. [[Gunung Mandara]] dari Sangkadwipa dipakai sebagai tongkat pengaduk, sedangkan naga [[Basuki (mitologi Bali)|Wasuki]] melilit gunung tersebut agar gunung itu bisa diputar bersama-sama oleh para dewa dan raksasa. Setelah mengaduk setelah sekian lama, timbulah racun [[Halahala]]. Karena Dewa [[Siwa]] tanggap, maka semua racun tersebut diminum sehingga lehernya menjadi biru (''Nilakhanta'').<ref name="Mani">{{cite book |author=Mani, Vettam |url=https://archive.org/details/puranicencyclopa00maniuoft |title=Puranic Encyclopaedia: A Comprehensive Dictionary With Special Reference to the Epic and Puranic Literature |publisher=Motilal Banarsidass |year=1975 |isbn=0-8426-0822-2 |location=Delhi |page=[https://archive.org/details/puranicencyclopa00maniuoft/page/800 800]}}</ref>
 
Akhirnya, munculah makhluk beserta harta karun dari hasil pengadukan tersebut, yaitu permata [[Kastuba]], Dewi [[Laksmi]], gajah putih bernama [[Airawata]], kuda putih yang bernama Uccaihsrawa, dan lain-lain.<ref name="beer">{{cite book |last=Beér |first=Robert |title=The encyclopedia of Tibetan symbols and motifs |publisher=Serindia Publications, Inc. |year=2004 |pages=65, 109}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.sacred-texts.com/hin/vp/vp044.htm#fr_236|title=The Vishnu Purana: Book I: Chapter IX|last=Horace Hayman Wilson|author-link=Horace Hayman Wilson|year=1840|publisher=Sacred Texts Archive|access-date=14 July 2010|archive-date=9 September 2006|archive-url=https://web.archive.org/web/20060909124522/http://www.sacred-texts.com/hin/vp/vp044.htm#fr_236|url-status=live}}</ref>
Pada zaman [[Satyayuga]], para [[Dewa (Hindu)|dewa]], [[rakshasa|raksasa]] dan [[asura]] berunding untuk mendapatkan tirta [[amerta]], yaitu minuman kekekalan. Oleh saran Dewa [[Wisnu]], para dewa dan raksasa pergi ke ''Kṣirārṇawa'' (Kesirarnawa, atau "lautan susu") untuk mencari tirta amerta. Cara mendapatkannya adalah dengan mengaduk ''Kṣirārṇawa''. Gunung Mandara dari Sangkadwipa dipakai sebagai tongkat pengaduk, sedangkan naga [[Basuki (mitologi Bali)|Wasuki]] melilit gunung tersebut agar gunung itu bisa diputar bersama-sama oleh para dewa dan raksasa. Setelah mengaduk setelah sekian lama, timbulah racun. Karena Dewa [[Siwa]] tanggap, maka semua racun tersebut diminum sehingga lehernya menjadi biru (''Nilakhanta'').
 
Akhirnya, munculah makhluk beserta harta karun dari hasil pengadukan tersebut, yaitu permata [[Kastubha]], Dewi [[Laksmi]], gajah putih bernama [[Airawata]], kuda putih yang bernama Uccaihsrawa, dan lain-lain.
 
=== Ekor yang hitam ===
 
Berita mengenai kemunculan kuda Uccaihsrawa tersiar sampai ke telinga Dewi [[Winata]] dan [[Kadru]], istri Resi [[Kasyapa]]. Dewi Kadru berkata bahwa kuda Uccaihsrawa berbulu putih namun berekor hitam, sedangkan Dewi Winata berkata bahwa kuda Uccaihsrawa berwarna putih belaka. Hal itu kemudian menjadi perdebatan, sehingga mereka bertaruh bahwa siapa yang salah harus menjadi budak yang menang. Lalu Dewi Kadru bercerita kepada anaknya yaitu para [[Naga (mitologi Hindu)|naga]], bahwa ia bertaruh dengan Dewi Winata tentang warna kuda Uccaihsrawa. Saat ibunya berkata bahwa kuda itu berwarna putih dan berekor hitam, para naga kaget karena ibunya akan kalah sebab mereka melihat bahwa kuda itu berwarna putih saja, tidak berekor hitam.<ref name="Mani" />
 
Dewi [[Kadru]] yang cemas lalu menyuruh anak-anaknya untuk menyembur ekor kuda Uccaihsrawa dengan [[racun|bisa]] supaya berwarna hitam. Namun putera-puteranya menolak sebab perbuatan tersebut dinilai curang. Akhirnya Dewi Kadru mengutuk putera-puteranya agar mereka dan keturunannya mati pada saat upacara ''Sarpahoma'' (''Sarpa Yajña'') yang akan diselenggarakan oleh Maharaja [[Janamejaya]]. Tetapi para naga bersedia juga menciprati ekor kuda Uccaihsrawa dengan [[racun|bisa]] supaya menjadi hitam. Keesokan harinya, Dewi Kadru dan [[Winata]] datang untuk menyaksikan warna kuda Uccaihsrawa. BerkataBerkat usaha para naga, Dewi Kadru memenangkan taruhan sehingga Dewi Winata diperbudak.<ref name="beer" />
 
== Lihat pulaGaleri ==
<gallery widths=240 heights=180>
* [[Kurma (Hindu)|Kurma Awatara]]
Berkas:Wayang kuda yang mirip Uccaihsrawa.jpg| Gambar wayang kuda yang mirip dengan Uccaihsrawa.
* ''[[Adiparwa]]''
[[Berkas:Darkhorserecords.jpg|thumb| Logo [[Dark Horse Records]] yang menampilkan gambar Uccaihsrawa.]]
File:Uchchaihshravas1.jpg| Suatu potongan dari lukisan India yang menggambarkan kuda Uccaihsrawa.
</gallery>
 
== Referensi ==
[[Kategori:Makhluk dalam mitologi Hindu]]
{{reflist}}
 
{{hindu makhluk}}
[[en:Uchaishravas]]
 
[[Kategori:Makhluk dalam mitologi Hindu]]
[[Kategori:Kuda mitologis]]