Wikipedia:Artikel pilihan/Jadwal/Usulan/2022/Periode 4: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
{{JadwalAP/Hitung/2018|13|2022}}
<!-- Usulkan di bawah baris ini -->
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;">
{{HU/Tepigambar|Vincent van Gogh - Self-Portrait - Google Art Project (454045).jpg|125|Potret Diri, 1887|{{{selular|}}}}}
'''[[Vincent van Gogh]]''' adalah seorang [[pelukis]] [[pascaimpresionisme|pascaimpresionis]] [[Belanda]] yang menjadi salah satu tokoh paling terkenal dan berpengaruh dalam sejarah seni di Barat. Dalam waktu lebih dari satu dasawarsa, ia menciptakan kurang lebih 2.100 karya seni, termasuk sekitar 860 [[lukisan minyak]] yang kebanyakan dibuat selama dua tahun terakhir kehidupannya. Karya-karya tersebut meliputi lukisan [[Pohon dan Semak Belukar (serial Van Gogh)|bentang alam]], [[lukisan alam benda karya Vincent van Gogh (Paris)|alam benda]], [[Potret karya Vincent van Gogh|potret]], dan [[Potret Vincent van Gogh|potret diri]], dan memiliki ciri khas berupa warna yang tebal dan dramatis serta goresan kuas yang impulsif dan ekspresif. Van Gogh bukanlah seorang seniman yang sukses pada masa hidupnya dan dianggap sebagai orang gila. Ia menjadi terkenal setelah ia bunuh diri, dan tampil dalam khayalan publik sebagai seorang jenius yang disalahpahami dan "tempat bertemunya kegilaan dengan kreativitas". Reputasinya mulai bertumbuh pada awal abad ke-20 karena unsur-unsur gaya lukisnya digunakan oleh seniman [[Ekspresionisme Jerman|ekspresionis Jerman]] dan [[Fauvisme|Fauvis]]. Dalam beberapa dasawarsa berikutnya, ia meraih kesuksesan dari segi popularitas, komersial, dan kritik, dan namanya diingat sebagai seorang pelukis yang penting namun berakhir tragis, dan kepribadiannya yang bermasalah melambangkan idealisme romantik akan seorang [[seniman yang tersiksa]]. '''([[Vincent van Gogh|Selengkapnya...]])'''
</div>
 
Bertepatan dengan tanggal kelahirannya (30 Maret) --[[Pengguna:Glorious Engine|Glorious Engine]] ([[Pembicaraan Pengguna:Glorious Engine|bicara]]) 1 Februari 2022 09.19 (UTC)
 
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;">
{{HU/Tepigambar|Masjid Raya Ganting 2020 01.jpg|125|Masjid Raya Ganting|{{{seluler|}}}}}
'''[[Masjid Raya Ganting]]''' adalah masjid peninggalan abad ke-19 yang terletak di [[Ganting Parak Gadang, Padang Timur, Padang|Kampung Ganting]], [[Padang Timur, Padang|Kecamatan Padang Timur]], [[Kota Padang]], [[SumatraSumatera Barat]], [[Indonesia]]. Tercatat sebagai masjid tertua di Padang, cikal bakal masjid ini berawal dari sebuah [[surau]] di [[Seberang Padang, Padang Selatan, Padang|Seberang Padang]], daerah permukiman awal dalam [[sejarah Padang]]. Arsitekturnya merepresentasikan akulturasi etnis-etnis di Padang dengan pengaruh [[Arsitektur Neoklasik|Neoklasik]] dari Eropa yang dominan pada bagian fasad. Masjid Raya Ganting sempat menjadi masjid terbesar di Minangkabau pada awal abad ke-20. Masjid ini telah berkontribusi dalam pengembangan dakwah Islam, menjadi tempat perdebatan wacana [[Islam di Sumatra Barat|keislaman di Minangkabau]], hingga berperan pada masa genting ketika [[Sumatra Barat pada masa pendudukan Jepang|Sumatra Barat diduduki oleh tentara Jepang]]. Pamornya meredup pasca-pergolakan [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI) disusul kehadiran masjid besar baru seperti [[Masjid Agung Nurul Iman|Masjid Nurul Iman]] dan [[Masjid Taqwa Muhammadiyah]]. Bangunannya terpelihara dengan baik walaupun sempat mengalami kerusakan akibat [[Gempa bumi Sumatra 2005|gempa bumi tahun 2005]] dan [[Gempa bumi Sumatra Barat 2009|2009]]. '''([[Masjid Raya Ganting|Selengkapnya...]])'''
</div>
 
Baris 41 ⟶ 35:
{{JadwalAP/Hitung/2018|15|2022}}
<!-- Usulkan di bawah baris ini -->
 
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;">
{{HU/Tepigambar|KodialcheAndrea KatholikSolario - Mary Magdalen - Walters 37509.jpg|175100|BlasiusMaria D'Souza,Magdalena Genelia(ca. D'Souza,1524) Georgekarya FernandesAndrea Solari, danmenampilkannya Freidasebagai Pintosalah seorang Pembawa Mur.|{{{selulerselular|}}}}}
'''[[Maria Magdalena]]''' adalah seorang wanita [[Orang Yahudi|Yahudi]] pengikut [[Yesus]] yang ikut serta dalam pewartaan-pewartaan Yesus, dan pada kemudian hari menjadi saksi mata peristiwa [[penyaliban Yesus|penyaliban]], [[penguburan Yesus|penguburan]], dan [[kebangkitan Yesus]]. Mungkin sekali ia dijuluki "Magdalena" karena berasal dari [[Magdala]], kota nelayan di tepi barat [[Danau Galilea]]. Banyak Gereja dari berbagai mazhab menghormatinya sebagai "rasul para rasul". Maria Magdalena juga dijadikan tokoh utama dalam karya-karya tulis Kristen [[Gnostisisme|Gnostik]] yang apokrif (tidak sahih), antara lain [[Percakapan Juru Selamat]], ''[[Pistis Sofia]]'', [[Injil Tomas]], [[Injil Filipus]], dan [[Injil Maria]]. Maria Magdalena dihormati sebagai [[orang kudus]] oleh [[Gereja Katolik]], [[Gereja Ortodoks Timur]], [[Komuni Anglikan|persekutuan gereja-gereja Anglikan]], dan [[Lutheranisme|gereja-gereja Protestan bermazhab Lutheran]]. '''([[Maria Magdalena|Selengkapnya...]])'''
 
'''[[Umat Katolik Mangalore]]''' adalah sebuah komunitas [[kelompok etnoreligius|etno-religius]] [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]] yang mengikuti [[Ritus Latin]] dari [[Keuskupan Mangalore]] (terletak di distrik [[Kanara Selatan]]) di pesisir barat daya [[Karnataka]], India. Mereka adalah [[orang Konkani]] dan berbicara dalam [[bahasa Konkani]]. Meskipun berbagai pernyataan awal mengenai suatu identitas Katolik Mangalore yang berbeda bermula dari periode migrasi, namun perkembangan identitas budaya Katolik Mangalore baru timbul setelah masa pembuangan. Budaya umat Katolik Mangalore merupakan perpaduan antara [[budaya Mangalore]] dan [[budaya Goa|Goa]]. Setelah migrasi, mereka mengadopsi beberapa aspek budaya Mangalore setempat, tetapi mempertahankan banyak tradisi dan kebiasaan mereka dari Goa; dan layaknya leluhur mereka dari Goa, budaya Katolik Mangalore modern dapat digambarkan secara tepat sebagai suatu budaya Indo-Latin yang disesuaikan dengan norma-norma Inggris. [[Diaspora]] Katolik Mangalore sebagian besar terkonsentrasi di [[negara-negara Arab di Teluk Persia]] dan [[Anglosfer]]. '''([[Umat Katolik Mangalore|Selengkapnya...]])'''
</div>
Bertepatan dengan hari raya Jumat Agung/Wafatnya Isa Al Masih <span style="font-family:Trebuchet MS;">[[Pengguna:GuerraSucia|<span style="color:# 660066">GuerraSucia</span>]]</span> 12 Februari 2022 04.55 (UTC)
 
Bertepatan dengan [[Jumat Agung]] (15 April) --[[Pengguna:What a joke|What a joke]] ([[Pembicaraan Pengguna:What a joke|bicara]]) 3 Februari 2022 08.13 (UTC)
 
{{GP2020/Slot}}