Tumpang negeri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Tumpang negeri.jpg|jmpl|Upacara tumpang negeri, Kalimantan Barat|ka|250px]]
 
'''Tumpang Negeri''' merupakan kegiatan yang berawal dari kearifan lokal orang [[Melayu]] atau orang laut di [[Kabupaten Landak]], [[Kalimantan Barat]].<ref name="Asep Haryono">{{cite web| url= http://www.pontianakpost.com/pro-kalbar/kapuas/14183-budaya-tumpang-negeri.html| title= ''Budaya Tumpang Negeri''| publisher= pontianakpost.com| accessdate= 1 Juni 2014.17.30| archive-date= 2014-06-05| archive-url= https://web.archive.org/web/20140605051723/http://www.pontianakpost.com/pro-kalbar/kapuas/14183-budaya-tumpang-negeri.html| dead-url= yes}}</ref>
Baris 5 ⟶ 4:
== Pelaksanaan ==
 
Upacara Tumpang Negeri meliputi buang [[telur]] ke [[air]], antar bubur abang, mencuci barang [[pusaka]] [[Keraton Ismahayana Landak]], membuat dan mengantar [[tumpeng]], [[sedekah]] kampung selama tiga hari berturut-turut, [[yasinan]], [[ziarah]] ke makam [[Raden Abdul Khara]], [[Ratu Bongkok]], dan [[Riam Serawak]].<ref name="Ismed Eka Kusuma "> {{cite web| url= http://www.aktual.co/warisanbudaya/143925tumpang-negeri-landak-dimeriahkan-lagu-etnis| title= ''"Tumpang Negeri" Landak Dimeriahkan Lagu Etnis''| publisher= aktual.co| accessdate= 3 Juni 2014.21.50}} </ref> Dalam prosesi ini [[Pangeran Landak]] yang ke-39 dibantu seorang [[pawang]] menghaturkan sesajian [[nasi pulut]] atau [[nasi kuning]] untuk mencegah pengaruh buruk dari ritual Tumpang Negeri.<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"> {{Cite news|url= http://news.liputan6.com/read/117080/tumpang-negeri-penolak-bala-raja-landak| title= Tumpang Negeri, Penolak Bala Raja Landak| publisher= liputan6.com| accessdate= 2 Juni 2014.22.00| language= id| work= [[Liputan6.com]]}} </ref> Tumpang Negeri sebagai lambang penghormatan dan permohonan kepada leluhur mereka dengan membuang sesajian di [[sungai]].<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"/> Masyarakat percaya akan hal ini dengan membuang tujuh macam makanan di [[sungai]] sebagi sesaji.<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"/> Sesaji tersebut dipercayai masyarakat [[Landak]] sebagai simbol kesuburan tanah yang dibawa oleh air sungai.<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"/> Beberapa persembahan disediakan dengan maksud meminta keselamatan bagi seluruh umat.<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"/> Wujud keselamatan tersebut dalam bentuk [[perahu]] rakit.<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"/> Dalam kepercayaan masyarakat Landak, roh-roh jahat yang singgah perlu diantar pergi agar tak menimbulkan malapetaka.<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"/> Ini adalah sebuah permohonan halus, agar roh gaib tak murka.<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"/> Perahu rakit yang ditaruh makanan atau sesaji tersebut dihanyutkan di muara sungai Landak dan [[Munggu]], yakni sungai pertemuan di antara pusat bekas [[Kerajaan Landak]] dahulu.<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"/>
 
Tumpang Negeri mempunyai dua dimensi, yakni sebagai doa agar terhindar dari segala malapetaka, bencana, dan penyakit.<ref name="Ismed Eka Kusuma "/> Selain itu, Tumpang Negeri juga sebagai permohonan keselamatan dan kesejahteraan agar pada masa depan, masyarakat Landak diberi kehidupan yang lebih baik.<ref name="Ismed Eka Kusuma "/>