Gelar kebangsawanan Eropa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Kebangsawanan di Eropa modern: tidak pantas menyebut kepausan sebagai monarki, hormatilah
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231009)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(47 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Microcosm of London Plate 052 - House of Lords Microcosm edited.jpg|thumbjmpl|rightka|200px|House of Lords Inggris (kamar lama, terbakar pada 1834) dilukis oleh Augustus Pugin dan Thomas Rowlandson (1808-11).]]
Peringkat kebangsawanan di kalangan masyarakat Eropa telah mengakar sejak [[Abad Kuno Akhir]] dan [[Abad Pertengahan]]. Meskipun begitu, memang terdapat beberapa perbedaan di tiap masa dan tiap daerah. Gelar kebangsawanan ini ditulis dalam [[bahasa Inggris]] dengan penyertaan padanannya dalam beberapa bahasa Eropa lain dan gelar di luar Eropa.
 
== ''Peerage'' ==
'''''Peerage''''' adalah sistem hukum yang secara historis tersusun dari beberapa gelar kebangsawanan (biasanya turun-temurun). Sistem ''peerage'' dapat berbeda-beda di tiap negara. Misalnya, sistem ''peerage'' Inggris Raya tersusun dari lima peringkat: ''duke'', ''marquess'', ''earl'', ''viscount'', dan ''baron''.
 
== Tingkatan gelar ==
Di Eropa pada abad pertengahan dan sebelumnya, sebuah kekaisaran atau kerajaan biasanya tidak memiliki pemerintahan terpusat. Beberapa daerah dan wilayah dalam sebuah monarki besar (kekaisaran atau kerajaan) biasanya dikelola dan dipimpin oleh bangsawan yang memiliki kekuasaan otonomi, mirip dengan sistem republik federal yang memberikan kewenangan pada tiap pemimpin daerah untuk mengelola daerahnya sendiri tanpa campur tangan yang terlalu banyak dari pusat. Para bangsawan tersebut memiliki peringkat yang berbeda-beda, yang juga berdampak pada besarnya jumlah kekuasaan yang mereka pegang. Peringkat dan gelar tersebut biasanya dianugerahkan oleh kaisar atau raja yang menjadi pemimpin para bangsawan tersebut, yang pada banyak kasus kemudian gelar tersebut dapat diwariskan kepada keturunan mereka.
 
Setiap daerah di Eropa memiliki tingkatan kebangsawanan masing-masing yang memiliki beberapa perbedaan antara satu negara dengan negara lainnya. Beberapa gelar di suatu negara terkadang tidak memiliki padanannya di negara dan bahasa lain, meski masih dalam satu lingkup benua Eropa. Namun begitu, beberapa tingkatan yang umum didiketahui seluruhdi benua Eropa adalah: ''emperor'' (kaisar), ''king'' (raja), ''duke'' (adipati), ''marquess'', ''count'' atau ''earl'', ''viscount'', dan ''baron<u>.</u>''.
 
=== Emperor (Kaisar) ===
'''''Emperor''''' adalah tingkat kebangsawanan dan [[penguasa monarki]] tertinggi dalam tingkatan kebangsawanan Eropa. Gelar ini berasal dari bahasa Prancis kuno ''empereor'', berasal dari bahasa Latin ''imperator''<ref>{{OEtymD|emperor|accessdate=2010-08-30}}</ref>) yang awalnya bermakna “komandan” pada [[Republik Romawi]]. Dalam bahasa Indonesia, gelar yang dapat disepadankan dengan ''emperor'' adalah [[kaisar]] dan [[maharaja]]. Dalam penggunaannya, kaisar lebih bersifat umum, sedangkan maharaja lebih berkonotasi pada kaisar Hindu. Wilayah kekuasaan ''emperor'' disebut '''''empire''''' yang dapat disejajarkan dengan "kekaisaran" atau "kemaharajaan" dalam bahasa Indonesia.
 
[[Berkas:Ruling-monarchs.jpg|thumbjmpl|rightka|250px|Kartu pos tahun 1908 menunjukkan sembilan belas [[penguasa monarki]] dunia yang sedang berkuasa: (kiri ke kanan) (1) [[Chulalongkorn|Rama V/Chulalongkorn, Raja Siam]] (2) [[George I dari Yunani|George I, Raja Yunani]] (3) Peter I, Raja Serbia (4) [[Karol I dari Rumania|Carol I, Raja Romania]] (5) [[Franz Joseph I dari Austria|Franz Joseph, Kaisar Austria-Hungaria]] (6) [[Ferdinand I dari Bulgaria|Ferdinand I, Tsar Bulgaria]] (7) [[Abdul Hamid II|Abdul Hamid II, Khalifah dan Sultan-Kaisar Utsmani]] (8) [[Vittorio Emanuele III|Vittorio Emanuele III, Raja Italia]] (9) [[Nikolai II dari Rusia|Nikolai II, Kaisar dan Autokrat Rusia]] (10) [[Edward VII dari Britania Raya|Edward VII, Raja Inggris Raya dan Kaisar India]] (11) [[Wilhelm II dari Jerman|Wilhelm II, Kaisar Jerman dan Raja Prusia]] (12) [[Gustaf V dari Swedia|Gustaf V, Raja Swedia]] (13) [[Haakon VII dari Norwegia|Haakon VII, Raja Norwegia]] (14) [[Frederick VIII dari Denmark|Frederick VIII, Raja Denmark]] (15) [[Wilhelmina dari Belanda|Wilhelmina, Ratu Belanda]] (16) [[Kaisar Guangxu|Zaitian, Kaisar Guangxu Tiongkok]] (17) [[Mutsuhito|Mutsuhito, Kaisar Meiji Jepang]] (18) [[Manuel II dari Portugal|Manuel II, Raja Portugal dan Algarves]] (19) [[Alfonso XIII dari Spanyol|Alfonso XIII, Raja Spanyol]].]]
 
Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''empress''''' dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni ''empress regnant'' yang merupakan seorang wanita yang memerintah ''empire'' atas namanya sendiri atau ''empress consort'' yang merupakan istri dari ''emperor''. Dalam bahasa Indonesia, gelar yang dapat disejajarkan dengan ''empress regnant'' secara umum adalah [[kaisarina|maharani]]. Sedangkan untukkhusus mengindikasikan ''empress consort'', cukup menggunakan “[[Permaisuri|permaisuri kaisar]]” atau “[[Permaisuri|permaisuri maharaja]]”. Dalam konteks kemaharajaan, maharani dapat digunakan untuk merujuk ''empress regnant'' ataupun ''empress consort''.
 
Beberapa gelar non-Eropa yang dapat disejajarkan dengan ''emperor'' dan ''empress'' adalah:
* ''[[Padisyah]]'', ''Badisyah'', ''Badsyah'' (پادشاه‎‎پادشاه). Digunakan oleh [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran Utsmani]] sejak abad lima belas dan [[Kesultanan Mughal|Kekaisaran Mughal]].
* ''[[Negus|Nəgusä Nägäst]]''. Gelar untuk Kaisar Ethiopia. Bentuk wanita dari gelar ini adalah ''nəgəstä nägäst''.
* ''[[Kaisar Tiongkok|Huángdì]]'' (皇帝). Gelar untuk Kaisar Tiongkok. Digunakan sejak tahun 221 SM. Digunakan oleh pria dan wanita.
* ''[[Kaisar Jepang|Tennō]]'' (天皇). Gelar untuk Kaisar Jepang. Digunakan oleh pria dan wanita.
Baris 23 ⟶ 26:
* [[Sultan]] dapat disejajarkan dengan ''emperor'' maupun ''king''.
 
=== King (Raja) ===
'''''King''''' berasal dari bahasa Jerman ''kuningaz'', yang bermakna “putra bangsa.” Gelar yang sepadan dalam bahasa Indonesia untuk ''king'' adalah raja dan wilayah kekuasaan ''king'' disebut '''''kingdom''''', dapat disejajarkan dengan "kerajaan" dalam bahasa Indonesia. Kedudukan ''king'' (raja) secara umum berada di bawah ''emperor'' (kaisar atau maharaja), sedang ''king'' yang berdaulat lebih tinggi daripada ''king'' yang menjadi bawahan pemimpin lain.
 
Bentuk wanita dari ''king'' adalah '''''queen'''''. ''Queen'' berasal dari bahasa Jerman ''kwoeniz'' atau ''kwenon'' yang bermakna “istri.” ''Queen'' sendiri dapat digunakan sebagai gelar bagi seorang wanita yang memimpin kerajaan (''queen regnant'') atau sebatas istri dari ''king'' (''queen consort''). Dalam bahasa Indonesia, gelar yang sepadan dengan ''queen'' secara umum, baik dalam konteksnya sebagai penguasa atau sebatas istri penguasa, adalah [[Ratu (gelar)|ratu]]. Sedangkan [[permaisuri]], atau lebih spesifiknya, permaisuri raja, hanya dapat disejajarkan dengan ''queen'' dalam konteksnya sebagai istri penguasa (''queen consort'').
 
Beberapa gelar non-Eropa yang dapat disejajarkan dengan ''king'' dan ''queen'' adalah:
* [[Syah (شاه‎‎gelar)|Syah]] (شاه). Raja Persia.
* ''[[Khan (gelar)|Khan]]''. Gelar yang awalnya untuk pemimpin Mongolia.
* 王 ([[Hanyu Pinyin|pinyin]]: ''wáng'', Korea: ([[hangeul]]: 왕) ''wang'', [[romaji]]: ''ō''). Gelar untuk raja di Asia Timur. Di Jepang, gelar ini juga ditujukan pangeran yang merupakan kerabat jauh kaisar. Di Korea, ''wang'' dapat juga digunakan untuk ratu (wanita yang memimpin kerajaan), meskipun terkadang juga digunakan istilah ''yeowang'' (여왕). Di Jepang, bentuk wanita dari ''ō'' adalah ''joō'' (女王) yang digunakan untuk merujuk pada ratu yang memimpin kerajaan, sedangkan istilah untuk permaisuri raja adalah ''ōhi'' (王妃).
* ''[[Malik (gelar)|Malik]]'' (ملك‎‎ملك). Gelar untuk raja dalam [[bahasa Arab]]. Bentuk wanitanya adalah ''malikah'' (ملكة‎‎ملكة).
* [[Firaun]]. Gelar untuk pemimpin Mesir kuno. Digunakan oleh pria dan wanita.
* [[Sultan]] dapat disejajarkan dengan ''emperor'' maupun ''king''.
 
==== GelarHigh terkaitKing ====
'''''High King''''' adalah gelar yang digunakan oleh ''king'' yang memiliki senioritas di atas ''king'' lain, tanpa menyandang gelar ''emperor''. Gelar lain yang setara dengan ''hinghigh king'' adalah '''''king of kings''''' atau [[Rajadiraja|raja diraja]].
 
=== PrinceDuke (Adipati) ===
'''''Duke''''' adalah salah satu gelar kebangsawanan Eropa yang kedudukannya di bawah ''king''. Gelar ini diturunkan dari [[bahasa Latin]] ''dux'' atau pemimpin, gelar yang disandang untuk pemimpin militer [[Republik Romawi]]. Penganugerahan gelar ''duke'' seringnya sangat terbatas pada keluarga kerajaan atau pada mereka yang dipandang memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan layak di mata keluarga kerajaan. Gelar di Indonesia yang dapat disepadankan dengan ''duke'' adalah ''bhre'' (gelar untuk keluarga istana yang memimpin provinsi dalam [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]]) dan [[adipati]].
'''''Prince''''' adalah salah satu gelar kebangsawanan Eropa dalam bahasa Inggris dan disepadankan dengan “pangeran” dalam bahasa Indonesia. Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''princess''''' yang disepadankan dengan “putri” dalam bahasa Indonesia.
 
Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''duchess''''' yang dapat mengindikasikan seorang wanita yang menyandang gelar tersebut atas namanya sendiri, atau hanya sebatas istri dari ''duke''. ''Duchess'' dapat diterjemahkan menjadi istri adipati atau adipati wanita jika dia menyandang gelar tersebut atas namanya sendiri, bukan karena pernikahan. Walaupun demikian, [[Elizabeth II|Ratu Elizabeth II]] menyandang gelar ''Duke of Normandy'' di Kepulauan Channel dan ''Duke of Lancaster'' di Lancashire, dan bukan ''duchess''.
Dalam bahasa Inggris, ''prince'' tidak hanya gelar yang diperuntukkan bagi keturunan raja atau kaisar, tetapi juga digunakan untuk penguasa monarki yang tingkatannya di bawah ''kingdom'' atau kerajaan. Bahasa Eropa lain yang berakar dari bahasa Latin juga menggunakan gelar yang sama untuk kedua jenis pangeran tersebut, sedangkan bahasa Belanda, Skandinavia, dan rumpun bahasa Slavia memiliki dua gelar berbeda. Seperti dalam bahasa Jerman, pangeran yang menjadi pemimpin monarki disebut ''fürst'' (''fürstin'' untuk wanita), sedangkan pangeran yang merupakan keturunan penguasa monarki (kaisar, raja, atau ''fürst'') disebut ''prinz'' (''prinzessin'' untuk wanita). Baik ''fürst'' maupun ''prinz'', keduanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai ''prince''.<ref name="DDNP2">{{cite encyclopedia |encyclopedia=[[Duden]] |title=Definition of the German title Prinz |url=http://www.duden.de/rechtschreibung/Prinz |language=de }}</ref>
 
Wilayah kekuasaan ''duke'' atau ''duchess'' disebut ''duchy'' atau ''dukedom''. Status ''duchy'' dapat berupa negara berdaulat ataupun wilayah bagian dari sebuah kerajaan (''kingdom'') atau kekaisaran (''empire''). Di masa modern, banyak orang yang menyandang gelar ''duke'' atau ''duchess'' hanya sebatas gelar kehormatan dan kebangsawanan semata tanpa wilayah kekuasaan. ''Duchy'' dapat disepadankan dengan [[kadipaten]] di Indonesia. Contoh kadipaten di Indonesia yang masih bertahan adalah [[Praja Mangkunegaran|Mangkunegaran]] dan [[Kadipaten Paku Alaman|Paku Alaman]].
Sebuah wilayah yang dipimpin seorang ''prince'' (''fürst'') disebut '''''principality''''' (''fürstentum'' dalam bahasa Jerman)<ref name="DDNP3">{{cite encyclopedia |encyclopedia=[[Duden]] |title=Definition of Fürstentum |url=http://www.duden.de/rechtschreibung/Fuerstentum |language=de }}</ref> atau “kepangeranan” dalam bahasa Indonesia. Negara berdaulat yang berbentuk ''principality'' saat ini adalah [[Andorra]], [[Liechtenstein]], dan [[Monako]]. Di Eropa tengah, kedudukan ''fürst'' berada di bawah ''duke''.
 
==== Grand Duke ====
Seiring berjalannya waktu, pamor ''duke'' semakin menurun pada Abad Pertengahan lantaran gelar ini kerap diberikan kepada penguasa feudal dengan wilayah kekuasaan yang sempit, menjadikan kemudian dibentuklah sebuah gelar baru, yakni '''''grand duke'''''. Gelar ini dapat diterjemahkan sebagai adipati agung dalam bahasa Indonesia. Di Eropa Barat, gelar ini pertama kali disandang penguasa wilayah Tuscana yang berada di [[semenanjung Italia]]. ''Grand duke'' menunjukkan penguasa monarki yang memiliki peran penting dalam bidang politik, militer, ataupun ekonomi, tetapi tidak cukup besar untuk dipandang sebagai kerajaan. Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''grand duchess''''' dan wilayah kekuasaannya disebut '''''grand duchy'''''. Di masa sekarang, satu-satunya negara berdaulat yang berbentuk ''grand duchy'' adalah [[Luksemburg]].
'''''Duke''''' adalah salah satu gelar kebangsawanan Eropa yang kedudukannya di bawah ''king''. Gelar ini diturunkan dari [[bahasa Latin]] ''dux'' atau pemimpin, gelar yang disandang untuk pemimpin militer [[Republik Romawi]]. Penganugerahan gelar ''duke'' seringnya sangat terbatas pada keluarga kerajaan atau pada mereka yang dipandang memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan layak di mata keluarga kerajaan. Gelar di Indonesia yang dapat disepadankan dengan ''duke'' adalah ''bhre'' (gelar untuk keluarga istana yang memimpin provinsi dalam [[Majapahit|Kerajaan Majapahit]]) dan [[adipati]].
 
==== Archduke ====
Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''duchess''''' yang dapat mengindikasikan seorang wanita yang menyandang gelar tersebut atas namanya sendiri, atau hanya sebatas istri dari ''duke''. Bila ''duke'' dimaknai sebagai adipati, ''duchess'' dapat berarti adipati putri. Walaupun demikian, [[Elizabeth II|Ratu Elizabeth II]] menyandang gelar ''Duke of Normandy'' di Kepulauan Channel dan ''Duke of Lancaster'' di Lancashire, dan bukan ''duchess''.
'''''Archduke''''' (wanita: '''''archduchess''''') adalah gelar yang digunakan sejak 1358 oleh penguasa dari wangsa [[Wangsa Habsburg|Habsburg]] yang memerintah Austria. Dalam konteks ini, gelar ini diterjemahkan menjadi adipati agung dalam bahasa Indonesia sebagaimana ''grand duke'', meskipun keduanya adalah gelar yang berbeda. Di dalam [[Kekaisaran Romawi Suci]], gelar ini berada di bawah ''emperor'' dan ''king'' dan di atas ''grand duke'' (diperdebatkan) dan ''duke''. Wilayah kekuasaan ''archduke'' disebut ''archduchy''.
 
Kemudian semenjak abad keenam belas, gelar ''archduke'' dan ''archduchess'' disandang oleh semua anggota Dinasti Habsburg tanpa disertai wilayah kekuasaan. Dalam konteks ini, pengertian gelar ini bergeser menjadi pangeran dan putri dalam bahasa Indonesia, dan bukannya adipati agung sebagaimana awal mula penggunaannya.
Wilayah kekuasaan ''duke'' atau ''duchess'' disebut '''''duchy'''''. Status ''duchy'' dapat berupa negara berdaulat ataupun wilayah bagian dari sebuah kerajaan (''kingdom'') atau kekaisaran (''empire''). Di masa modern, banyak orang yang menyandang gelar ''duke'' atau ''duchess'' hanya sebatas gelar kehormatan dan kebangsawanan semata tanpa wilayah kekuasaan. ''Duchy'' dapat disepadanakan dengan kadipaten di Indonesia. Contoh kadipaten di Indonesia yang masih bertahan adalah [[Praja Mangkunegaran|Mangkunegaran]] dan [[Kadipaten Paku Alaman|Paku Alaman]].
 
=== Prince (''Pangeran'') ===
'''''Prince''''' adalah salah satu gelar kebangsawanan Eropa dalam bahasa Inggris dan disepadankan dengan “pangeran” dalam bahasa Indonesia. Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''princess''''' yang disepadankan dengan “putri” dalam bahasa Indonesia.
 
Meskipun sering diidentikan dengan gelar untuk keturunan raja atau kaisar, ''prince'' sebenarnya juga merupakan gelar untuk kepala monarki yang tingkatannya di bawah raja. Hanya saja, bahasa Inggris menggunakan gelar yang sama untuk dua kedudukan yang berbeda tersebut, begitu juga dalam rumpun bahasa Roman yang lain. Hal ini berbeda dengan bahasa Belanda, Skandinavia, dan rumpun bahasa Slavia yang memiliki dua gelar berbeda untuk ini. Seperti dalam bahasa Jerman, pangeran yang menjadi pemimpin monarki disebut ''fürst'' (bentuk wanitanya ''fürstin''), sedangkan pangeran yang merupakan keturunan penguasa monarki (kaisar, raja, atau ''fürst'') disebut ''prinz'' (''prinzessin'' untuk wanita). Baik ''fürst'' maupun ''prinz'', keduanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai ''prince''.<ref name="DDNP2">{{cite encyclopedia|encyclopedia=[[Duden]]|title=Definition of the German title Prinz|url=http://www.duden.de/rechtschreibung/Prinz|language=de}}</ref>
==== Gelar terkait ====
'''''Grand Duke''''' adalah gelar kebangsawanan yang berada di bawah ''king'' dan di atas ''duke'' dan dapat diterjemahkan sebagai adipati agung. Gelar ini mulai digunakan seiring semakin merosotnya pamor dan reputasi dari gelar ''duke'' di Abad Pertengahan yang kerap dianugerahkan kepada pemimpin dari wilayah feudal yang sempit. Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''grand duchess''''' dan wilayah kekuasaannya disebut '''''grand duchy'''''. Di masa sekarang, satu-satunya negara berdaulat yang berbentuk ''grand duchy'' adalah [[Luksemburg]].
 
Sebuah wilayah yang dipimpin seorang ''prince'' (''fürst'') disebut '''''principality''''' (''fürstentum'' dalam bahasa Jerman)<ref name="DDNP3">{{cite encyclopedia|encyclopedia=[[Duden]]|title=Definition of Fürstentum|url=http://www.duden.de/rechtschreibung/Fuerstentum|language=de}}</ref> atau “kepangeranan” dalam bahasa Indonesia. Negara berdaulat yang berbentuk ''principality'' saat ini adalah [[Andorra]], [[Liechtenstein]], dan [[Monako]]. Di Eropa tengah, kedudukan ''fürst'' berada di bawah ''duke''.
'''''Archduke''''' adalah gelar yang digunakan sejak 1358 oleh penguasa [[Wangsa Habsburg|Habsburg]]. Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''archduchess'''''. Di dalam [[Kekaisaran Romawi Suci]], gelar ini berada di bawah ''emperor'' dan ''king'' dan di atas ''grand duke'' (diperdebatkan) dan ''duke''.
 
=== MarquessMarquis ===
'''''Marquess''''' adalah gelar kebangsawanan yang berada di bawah ''duke'' dan di atas ''earl'' atau ''count''. Pelafalan Prancis untuk gelar ini, '''''marquis''''', kerap digunakan dalam bahasa Inggris. Wanita yang berada pada tingkatan ini, baik atas namanya sendiri maupun sebagai istri dari ''marquess'', menyandang gelar '''''marchioness''''' di [[Britania Raya|Britania Raya dan Irlandia]] atau '''''marquise''''' di tempat lain di Eropa. Di masa lalu, perbedaan antara ''marquess'' dan ''count'' adalah tanah kepemimpinan ''marquess'', disebut ''march'' atau ''mark'', berada di tanah perbatasan negara, sedangkan biasanya ''count'' tidak. Hal ini menjadikan seorang ''marquess'' dipercaya untuk melindungi negara dari potensi serangan negara tetangga, menjadikan kedudukannya berada di atas ''count''.
 
=== Count ===
'''''Count''''' (pria) atau '''''countess''''' (wanita) adalah gelar kebangsawanan Eropa yang memiliki bermacam-macam status. Kata ini diturunkan dari bahasa Prancis ''comte'', dari bahasa Latin ''comes'', yang bermakna sekutu, dan kemudian bermakna “sekutu kaisar” atau “duta kaisar.”<ref>{{cite web
|title= An Online Encyclopedia of Roman Emperors
|publisher=''University of South Carolina''
|url=http://www.roman-emperors.org/anthemiu.htm
|accessdate=2008-04-10
|archive-date=2009-06-28
}}</ref> Di [[Kekaisaran Romawi Barat]], ''count'' adalah pemimpin angkatan bersenjata tanpa peringkat yang spesifik. Sedangkan di [[Kekaisaran Romawi Timur]] pada abad ketujuh, ''count'' merujuk peringkat seorang pemimpin dari dua ratus orang. Pada masa [[Kekaisaran Karoling]], ''count'' dapat diserupakan dengan gubernur yang memimpin sebuah provinsi atau wilayah lain yang lebih kecil. Di Inggris Raya, gelar ini disepadankan dengan gelar ''earl''. Wilayah kekuasaan ''count'' disebut '''''county'''''.
|archive-url=https://web.archive.org/web/20090628102552/http://www.roman-emperors.org/anthemiu.htm
|dead-url=no
}}</ref> Di [[Kekaisaran Romawi Barat]], ''count'' adalah pemimpin angkatan bersenjata tanpa peringkat yang spesifik. Sedangkan di [[Kekaisaran Romawi Timur]] pada abad ketujuh, ''count'' merujuk peringkat seorang pemimpin dari dua ratus orang. Pada masa [[Kekaisaran Karoling]], ''count'' dapat diserupakan dengan gubernur yang memimpin sebuah provinsi atau wilayah lain yang lebih kecil. Wilayah kekuasaan ''count'' disebut '''''county'''''. Sistem ''peerage'' Inggris Raya tidak menggunakan gelar ini, tetapi menggunakan gelar ''earl''.
 
=== Earl ===
'''''Earl''''' adalah gelar kebangsawanan. Di sistem ''peerage'' [[Inggris Raya]], gelar ini berada di bawah ''marquess''.<ref name="ShorterOxfordEnglishDictionary">{{cite book| title=Shorter Oxford English Dictionary|editor=Stevenson, Angus| url=| edition=6th|volume=1 A-M| year=2007| publisher=Oxford University Press| location= Oxford|isbn=978-0-19-920687-2| pages=|accessdate=}}</ref> dan kedudukannya disamakan dengan ''count''. Gelar ini berasal dari [[Bahasa Inggris Kuno|bahasa Inggris kuno]], mirip bahasa Skandinavia ''jarl'' yang bermakna “kepala suku” yang memerintah sebuah wilayah atas nama raja. Tidak ada bentuk wanita dari kata ''earl'', sehingga gelar ''countess'' menjadi padanan wanitanya, yang merujuk pada wanita yang berada di peringkat ini atas namanya sendiri, atau istri dari ''earl''.
 
Awalnya ''earl'' berperan sebagai gubernur kerajaan. Berbeda dengan ''duke'', ''earl'' tidak memerintah atas namanya sendiri. Di masa Inggris kuno, ''earl'' memiliki kewenangan terhadap wilayah mereka dan hak untuk pengadilan pada mahkamah provinsi sebagai duta raja. Mereka juga dapat menarik denda dan pajak. Pada masa perang, ''earl'' diberi amanah memimpin pasukan raja. Beberapa ''shire'' (istilah lama untuk sebuah bagian dalam satu wilayah dalam Inggris Raya) bersatu dan membentuk wilayah kesatuan yang lebih besar yang disebut ''earldom'' yang dikepalai seorang ''earl''.
 
=== Viscount ===
'''''Viscount''''' adalah gelar kebangsawanan Eropa yang memiliki beberapa macam status, tetapi secara historis berada pada peringkat menengah bawah.<ref name="Debretts: Ranks and Privileges of the Peerage">{{cite web|title=Ranks and Privileges of the Peerage|date=n.d.|publisher=[[Debretts]]|url=http://www.debretts.com/people/essential-guide-peerage/ranks-and-privileges-peerage|accessdate=18 June 2014|archive-date=2014-06-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20140612013400/http://www.debretts.com/people/essential-guide-peerage/ranks-and-privileges-peerage|dead-url=no}}</ref> Di banyak negara, ''viscount'' awalnya bukan merupakan gelar turun-temurun hingga beberapa waktu belakangan dan memegang posisi tata usaha dan kehakiman.<ref name='Upshur, Terry, Holoka, Goff & Cassar' /> Bentuk wanita dari gelar ini adalah '''''viscountess'''''.
 
Kata ''viscount'' berasal dari bahasa Latin ''vice'' “wakil” dan ''comes'' “sekutu kaisar”.<ref name="Online Etymology">{{cite web|title=Viscount (n.)|publisher=Online Etymology Dictionary|date=n.d.|accessdate=18 June 2014|url=http://www.etymonline.com/index.php?term=viscount|archive-date=2017-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20170107171001/http://www.etymonline.com/index.php?term=viscount|dead-url=no}}</ref> Pada masa Kekaisaran Karoling, raja mengutus ''count'' sebagai administrator sebuah provinsi dan wilayah yang lebih kecil sebagai gubernur dan komandan angkatan bersenjata, sedangkan ''viscount'' ditugaskan sebagai wakil ''count'' dalam mengurus provinsi, dan sering bertanggung jawab atas masalah kehakiman.<ref name='Upshur, Terry, Holoka, Goff & Cassar'>{{cite book|title=Cengage Advantage Books: World History|last=Upshur|first=Jiu-Hwa|last2=Terry|first2=Janice|last3=Holoka|first3=Jim|last4=Goff|first4=Richard|last5=Cassar|first5=George H.|volume=I|year=2011|pages=329|isbn=9781111345167|publisher=Wadsworth Publishing Co Inc|location=California}}</ref> Raja secara ketat menjaga agar jabatan ''count'' dan ''viscount'' tidak menjadi gelar turun-temurun, untuk menjaga kewenangan mereka dan menekan kemungkinan pemberontakan.<ref name='Upshur, Terry, Holoka, Goff & Cassar' />
 
=== Baron ===
Baris 85 ⟶ 94:
'''''Baronet''''' adalah gelar kehormatan turun-temurun yang tidak termasuk ke dalam ''peerage''. ''Baronet'' tidak dipandang sebagai kelas bangsawan, atau termasuk bangsawan rendah. Bentuk wanitanya adalah '''''baronetess'''''.
 
=== Knight (Kesatria) ===
'''''Knight''''' adalah gelar kehormatan yang dianugerahkan oleh pemimpin monarki atau pemimpin politik lain kepada mereka yang telah berjasa terhadap monarki atau negara, biasanya dalam bidang ketentaraan.<ref>Clark, p. 1.</ref> Istilah dalam bahasa Indonesia yang hampir serupa dengan ''knight'' adalah ksatriakesatria. Pada abad pertengahan, ''knight'' dianggap sebagai kelas bangsawan rendah. Gelar '''''dame''''' digunakan sebagai padanan resmi dari ''knight'' untuk wanita diperkenalkan sejak tahun 1917 oleh Ordo Kekaisaran Britania.
 
{{Gallery
Baris 103 ⟶ 112:
 
== Gelar untuk wanita ==
Sebagaimana lazimnya gelar kebangsawanan Eropa, tiap gelar memiliki bentuk pria dan wanita. BentukDalam bahasa Inggris, bentuk wanita dari tiapsebuah gelar bermakna,atau secaraposisi teori,akan bahwamenyandang gelarakhiran tersebut''-ess'', disandangsebagaimana olehakhiran wanita''-wati'' yangdalam dudukbahasa di posisi tersebutIndonesia. Misalnya,Namun seorangada priagelar yang memimpin sebuah kekaisaran disebutberakhiran ''emperor-ess'' (kaisar),tapi makatidak diperuntukkan untuk wanita, yangmisal: memimpin''marquess''. sebuahSelain kekaisaranitu, akanada menyandangjuga gelar yanguntuk merupakanwanita bentukyang wanitatidak dariberakhiran ''emperor-ess'', yaknimisal: ''empressqueen'' (kaisarina). Seorang istri bangsawan juga akan menyandang bentuk wanita dari gelar yang disandang suaminya.
 
Gelar ''queen'' dibagi menjadi dua, yaitu ''queen regnant'' ([[Ratu (gelar)|ratu]]) dan ''queen consort'' ([[permaisuri]]). Contohnya dalam kasus [[monarki Britania Raya]], gelar ''queen regnant'' dan ''queen consort'' memang menjadi masalah yang cukup besar. Biasanya, istri seorang raja menjadi ''queen consort'' jika dia sendiri tidak dilahirkan dalam keluarga bangsawan. [[Camilla Rosemary Shand|Camilla]], istri dari [[Charles III]], menyandang gelar ''queen consort'' bukan ''queen regnant'' karena Charles sewaktu menyandang gelar sebagai Pangeran Wales berselingkuh dengannya saat Charles masih menikah dengan [[Putri Diana]], dan seolah-olah, karena ini adalah pernikahan kedua mereka, sebelum pernyataan Ratu Elizabeth diyakini bahwa Camilla Parker Bowles akan mengambil gelar ''princess consort''. Ini mirip dengan [[Pangeran Philip]], yang gelar resminya adalah ''prince consort''. Namun dalam sebuah pernyataan yang menandai peringatan 70 tahun aksesi ke takhta awal tahun 2022, Ratu [[Elizabeth II]] mengumumkan bahwa dia ingin Camilla dikenal sebagai "permaisuri" atau ''queen consort'' ketika Charles menjadi raja. Ratu Elizabeth II sendiri adalah ''queen regnant''. Ini adalah gelar yang diberikan kepada seorang wanita yang mewarisi mahkota Inggris dengan hak lahir. Seorang ''queen regnant'' memiliki kekuasaan berdaulat penuh. Sementara itu, seorang permaisuri (''queen consort'') memegang gelar perempuan yang setara dengan gelar suaminya dan memiliki mahkota mewah untuk dirinya sendiri. Namun, dia tidak berbagi kedaulatan raja juga tidak berbagi kekuatan politik dan militernya. Oleh karena itu, Camilla akan menjadi Permaisuri Camilla. Selain itu, permaisuri ini nanti tidak akan memiliki kekuatan politik atau kedaulatan.
Dalam prakteknya, gelar-gelar untuk wanita ini lebih terkesan sebagai gelar untuk istri-istri bangsawan daripada seorang wanita yang menyandang gelar tersebut atas namanya sendiri. Hal ini karena di masa lalu, seorang wanita memang dibatasi ruang geraknya dalam urusan publik dan politik secara resmi, menjadikan mereka hanya mendapat gelar kebangsawanan melalui pernikahan. Beberapa wanita yang menyandang gelar kebangsawanan atas namanya sendiri kadang menyandang gelar yang lazimnya digunakan oleh pria, agar menegaskan bahwa status mereka tidak sekadar "istri". Contoh kasus ini adalah Ratu Jadgiwa yang memerintah Polandia pada tahun 1384–1399. Dia menyandang gelar ''król'' saat memerintah, yang sering diterjemahkan menjadi ''king'' dalam bahasa Inggris atau raja dalam bahasa Indonesia, dan bukannya menyandang gelar ''króla'' (''queen'' atau ratu) yang merupakan bentuk wanita dari ''król''. Kasus yang mirip terjadi sebelumnya di [[Kekaisaran Romawi Timur]]. Kaisarina Irene yang memerintah pada tahun 797–802 bahkan tidak konsisten dalam menggunakan gelarnya. Saat memerintah, Irene menyebut dirinya sebagai ''basileus'' (βασιλεύς), gelar yang biasanya disandang Kaisar Romawi Timur, dan bukannya ''basilissa'' (βασίλισσα), bentuk wanita dari gelar ''basileus'' yang biasanya digunakan oleh permaisuri kaisar. Dia menandatangani dua dokumen dengan memakai gelar ''basileus'', dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar ''basilissa''.<ref>James, p. 45, 46.</ref>
 
Saat seorang wanita menikah dengan pria bangsawan, wanita tersebut juga akan dianugerahi bentuk wanita dari gelar suaminya. Jika suaminya adalah seorang ''king'', maka sang istri akan menjadi ''queen'', jika seorang wanita menikah dengan seorang ''duke'', maka dia akan menjadi ''duchess'', begitu seterusnya. Hal ini didasarkan pada prinsip Kristen bahwa pernikahan adalah penyatuan dua individu.<ref>Matius 19:6</ref> Namun meskipun telah berbagi kedudukan yang setara, hal ini tidak diikuti pembagian peran dan kewenangan. Misalnya, meskipun seorang wanita telah menikah dengan ''king'', seorang ''queen'' tidak bisa ikut campur dalam urusan pemerintahan dan negara.
Dalam bahasa Inggris, bentuk wanita dari sebuah gelar atau posisi akan menyandang akhiran ''-ess'', sebagaimana akhiran ''-wati'' dalam bahasa Indonesia. Namun ada gelar yang berakhiran ''-ess'' tapi tidak diperuntukkan untuk wanita, misal: ''marquess''. Selain itu, ada juga gelar untuk wanita yang tidak berakhiran ''-ess'', misal: ''queen''.
 
Berbagi kedudukan yang setara juga terjadi jika pihak wanitalah yang pada dasarnya menyandang gelar kebangsawanan, seperti seorang pria akan menjadi ''king'' jika menikahi ''queen''. Namun dalam kasus ini, peran dan kewenangan dalam gelar tersebut akan jatuh ke tangan suami yang notabene hanya mendapat gelar karena menikahi wanita bangsawan. Atau paling tidak, kedua orang itu akan berbagi peran dengan setara secara hukum. Namun sangat jarang seorang wanita menjalankan peran dan kewenangannya secara mandiri selama dia masih memiliki suami. Hal ini karena biasanya urusan pemerintahan merupakan ranah kewenangan kaum pria.
 
Dengan keadaan seperti ini, meski secara teori setara, pada kenyataannya gelar kebangsawanan wanita akan dipandang lebih rendah daripada gelar kebangsawanan pria. ''Queen'' dipandang lebih rendah dari ''king'', ''duchess'' dipandang rendah dari ''duke'', dan sejenisnya. Oleh karena masalah ini, beberapa wanita yang menjadi bangsawan atas namanya sendiri memilih untuk menyandang gelar yang lazimnya dipakai pria untuk menegaskan peran dan kewenangan mereka. Contoh kasus ini adalah Ratu Jadwiga yang memerintah Polandia pada tahun 1384–1399. Dia menyandang gelar ''król'' saat memerintah, yang sering diterjemahkan menjadi ''king'' dalam bahasa Inggris atau raja dalam bahasa Indonesia, dan bukannya menyandang gelar ''króla'' (''queen'' atau ratu) yang merupakan bentuk wanita dari ''król''. Kasus yang mirip terjadi sebelumnya di [[Kekaisaran Romawi Timur]]. [[Irene dari Athena|Maharani Irene]] yang memerintah pada tahun 797–802 bahkan tidak konsisten dalam menggunakan gelarnya. Dia menandatangani dua dokumen dengan memakai gelar ''basileus'' (βασιλεύς), gelar yang biasanya disandang Kaisar Romawi Timur, dan gelar itu pula yang muncul di koin emasnya yang ditemukan di Sisilia. Namun dalam dokumen dan koin yang lain, Irene menggunakan gelar ''basilissa'' (βασίλισσα), bentuk wanita dari gelar ''basileus'' yang biasanya digunakan oleh permaisuri kaisar.<ref>James, p. 45, 46.</ref> Beberapa hal yang lain yang dilakukan para wanita untuk menegaskan kewenangan mereka secara mandiri adalah dengan mengadakan perjanjian tertulis, tidak menikah, atau memberikan gelar yang lebih rendah kepada suaminya. Pembahasan lebih lanjut ada di bagian "hak atas gelar: ''jure uxoris"'' di bawah.
 
== Hak atas gelar ==
Baris 114 ⟶ 127:
''Suo jure'' adalah istilah dalam bahasa Latin yang berarti "atas namanya sendiri." Maknanya adalah bahwa sang penyandang gelar menerima gelar tersebut atas namanya sendiri, karena pihak yang bersangkutan adalah pewaris dari status kebangsawanan tersebut, dan bukan hanya karena pernikahan. ''Duchess suo jure'' berarti bermakna bahwa wanita yang bersangkutan menjadi ''duchess'' atas namanya sendiri, bukan karena dia menikah dengan seorang ''duke''.
 
Untuk ''empress'' dan ''queen'' atas namanya sendiri, biasanya digunakan istilah ''regnant'' dalam bahasa Inggris daripada menggunakan ''suo jure'', yakni ''empress regnant'' (kaisarinamaharani) dan ''queen regnant'' (ratu), bertolak belakang dengan ''empress consort'' (permaisuri kaisar) maupun ''queen consort'' (permaisuri raja). Dalam penulisan dan pengucapan sehari-hari, tambahan ''regnant'' dan ''consort'' tidak digunakan, sehingga cukup ''empress'' dan ''queen'', baik mereka memerintah atas namanya sendiri maupun hanya sebatas permaisuri.
 
=== ''Jure Uxoris'' ===
Baris 121 ⟶ 134:
Prinsip ''jure uxoris'' didasarkan pada prinsip feodal abad pertengahan Eropa. Hukum di Eropa, baik dari Kristen yang merupakan agama mayoritas masyarakat Eropa, maupun dari hukum pra-Kristen, tidak memberikan seorang wanita hak milik pribadi bila telah menikah. Seluruh hak milik istri akan lebur menjadi milik suami, penguasaan dan pengelolaannya juga sesuai kehendak sang suami, meskipun istrinya tidak setuju.<ref>Emanuel, p. 121.</ref> Masalah hak milik ini juga termasuk gelar dan hak kebangsawanan. Hukum ini mengikat semua wanita yang menjadi istri, bahkan termasuk seorang ratu sekalipun. Seorang lelaki bahkan dapat meneguhkan kepemilikan atas gelar dan segala hak milik istri bahkan setelah pernikahan mereka berakhir. Saat pernikahan Matius dan Marie dibatalkan oleh Paus pada 1170, Marie yang merupakan pemimpin [[Daftar Comte Boulogne|''County'' Boulogne]] hidup di biara, sedangkan suaminya tetap melanjutkan kepemimpinannya atas ''county'' tersebut.
 
Pada [[Abad Pencerahan|masa pencerahan]], perlakuanterdapat inibeberapa berubahupaya diyang beberapadilakukan negara.untuk Pemimpinmenegaskan monarkikemandirian wanita hanyamenyangkut akanperan memberikandan sebagiankewenangannya haknyaagar kepadatidak dibayang-bayangi suaminya. agarBeberapa kendalidi monarkiantaranya tetapadalah beradamelakukan diperjanjian tangantertulis sangagar wanitakedudukan yangdan memangperan merupakansang pewariswanita dinastitetap dari kerajaanmenjadi yang bersangkutanpaling tinggi. Hal ini terjadi saat pernikahan [[Mary I dari Inggris|Mary I]], Ratu Inggris, yang hendak menikah dengan [[Felipe II dari Spanyol|Felipe II]]. Meski Felipe dilantik menjadi Raja Inggris setelah menikah dengan Mary, kewenangannya berada di bawah istrinya. Upaya lain yang dilakukan untuk menjaga kekuasaan seorang wanita adalah dengan tidak menikah, seperti yang dilakukan oleh [[Elizabeth I dari Inggris|Elizabeth I]], Ratu Inggris dan saudari Mary I.
 
Di masa-masa selanjutnya, seorang pria yang menikahi wanita bangsawan akan dianugerahi gelar yang tingkatannya lebih rendah dari istrinya. Hal ini untuk lebih menegaskan lagi kedudukan sang wanita. Misalnya, seorang pria yang menikahi ''queen'' (ratu) akan dianugerahi gelar ''prince'' (pangeran) dan bukannya ''king'' (raja). Suami tiga Ratu Belanda, [[Wilhelmina dari Belanda|Wilhelmina]] (berkuasa 1890-1948), [[Juliana dari Belanda|Juliana]] (berkuasa 1948-1980), dan [[Beatrix dari Belanda|Beatrix]] (berkuasa 1980-2013), masing-masingnya bergelar pangeran, dan bukan raja. Di Inggris Raya, tradisi untuk tidak memberikan gelar ''king'' kepada suami ratu dimulai semenjak masa [[Anne dari Britania Raya|Ratu Anne]] (berkuasa 1702-1713). [[Victoria dari Britania Raya|Ratu Victoria]] (berkuasa 1837-1901) hendak menganugerahkan gelar ''king'' kepada suaminya, [[Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha|Albert]], tetapi parlemen tidak menyetujui hal itu karena sentimen anti-Jerman dan upaya untuk menjauhkan Albert dari politik.{{sfn|Weintraub|1997|p=88}} Suami [[Elizabeth II dari Britania Raya|Ratu Elizabeth II]] (berkuasa sejak 1952) juga tidak diangkat menjadi raja, begitu pula suami [[Margrethe II dari Denmark|Margrethe II]], Ratu Denmark (berkuasa sejak 1972).
 
=== ''Jure Matris'' ===
''Jure matris'' adalah istilah dalam bahasa Latin yang bermakna "atas nama ibunya." Istilah ini digunakan ketika gelar kebangsawanan diturunkan dari ibu ke anaknya. Istilah ini juga digunakan untuk seorang wanita yang memberikan sebagian kewenangannya dalam memerintah kepada anaknya. Di Eropa pada umumnya, seorang suami akan memerintah atas nama istrinya bila pihak wanita menyandang gelar kebangsawanan atas namanya sendiri. Namun saat suaminya wafat, sang wanita dapat melimpahkan kewenangan tersebut kepada anaknya.
 
=== ''Consort'' ===
Baris 131 ⟶ 146:
Sebagai tambahan, ''king consort'' (raja pendamping) berbeda dengan ''king jure uxoris'' (raja ''jure uxoris''). ''King jure uxoris'' bermakna bahwa laki-laki tersebut memiliki kewenangan memerintah lantaran menikah dengan ''queen regnant'', sementara ''king consort'' bermakna bahwa dia hanyalah sebatas pasangan dari ''queen regnant'' tanpa kewenangan memerintah. ''King consort'' sepadan dengan ''queen consort'' (permaisuri raja).
 
==== Gelar kebangsawanan dalam berbagai bahasa Eropa ====
 
{| class="wikitable"
! &nbsp;Inggris
! Latin{{refn|group=cat|Gelar Latin untuk perbandingan secara harfiah, tidak secara akurat menggambarkan padanannya pada abad pertengahan.}}
! Prancis
Baris 225 ⟶ 240:
| Caballero
|}
 
== Gelar dan sapaan kehormatan ==
 
=== Majesty ===
''Majesty'' adalah kata dalam bahasa Inggris yang diturunkan dari bahasa Latin ''maiestas'' yang bermakna "agung" dan biasanya digunakan sebagai sapaan (''style'') kepada kepala monarki, biasanya yang setingkat dengan ''king'' (raja) dan ''emperor'' (kaisar) beserta pasangannya. Saat digunakan sebagai menyebut orang ketiga penyebutannya adalah "His/Her Majesty" (tergantung jenis kelamin) dan saat digunakan untuk menyapa orang kedua penyebutannya "Your Majesty". Kata ini mulai digunakan untuk menyapa Raja Inggris pada masa Raja Henry VIII. Terkadang sapaan ini juga dibubuhi kata lain dalam penggunaannya, seperti "Your Imperial Majesty" untuk merujuk kaisar beserta permaisurinya atau maharani (kaisar wanita). Contoh lain adalah "Catholic Majesty" untuk menyapa Raja Spanyol dan permaisurinya atau Ratu Spanyol.
 
Dalam bahasa Indonesia, kata yang dapat disepadankan dengan "Majesty" adalah 'Baginda'. Sapaan ini secara resmi digunakan untuk menyapa Sultan Brunei beserta permaisurinya. Dalam percakapan sehari-hari, baginda juga digunakan oleh umat Islam untuk merujuk kepada Nabi Muhammad.
 
Contoh penggunaan resmi di Inggris Raya:
* ''His Majesty'' The King (Baginda Raja): digunakan untuk menyapa raja yang sedang berkuasa
* ''Her Majesty'' The Queen (Baginda Ratu atau Baginda Permaisuri): digunakan untuk menyapa ratu yang sedang berkuasa atau permaisuri dari raja yang sekarang
* ''Her Majesty'' Queen Mother / Queen Dowager (Baginda Ibu Suri): digunakan kepada istri dari raja yang sudah mangkat / ibu dari raja atau ratu yang sedang berkuasa
 
=== Highness ===
''Highness'' adalah sapaan resmi yang digunakan untuk merujuk kepada anggota dinasti yang sedang berkuasa (pangeran dan putri) atau kepala monarki yang tingkatannya berada di bawah raja. Keturunan atau kerabat kaisar biasanya menggunakan sapaan "Imperial Highness" sedangkan keturunan atau kerabat raja menggunakan sapaan "Royal Highness." Di Abad Pertengahan, sapaan ini juga digunakan untuk menyapa Raja Inggris dan digunakan secara bergantian dengan ''majesty'', sebelum akhirnya raja secara khusus hanya menggunakan ''majesty''. Dalam bahasa Indonesia, sapaan yang dapat disepadankan dengan ''highness'' adalah 'Paduka' atau 'Yang Mulia'.
 
Contoh penggunaan resmi di Inggris Raya:
* ''His Royal Highness'' The Prince of Wales (Paduka Pangeran Wales): digunakan untuk menyapa putra mahkota di kerajaan Inggris Raya
* ''Her Royal Highness'' The Princess Royal (Paduka Putri Kerajaan): digunakan untuk menyapa putri sulung raja atau ratu di kerajaan Inggris Raya
 
=== Grace ===
''Grace'' adalah sapaan yang digunakan untuk menyapa pihak dengan peringkat tinggi. Dulunya hal ini juga menjadi salah satu sapaan Raja Inggris. Di Inggris Raya sekarang, sapaan ini digunakan untuk menyapa ''duke'' dan ''duchess'' yang bukan anggota keluarga kerajaan. ''Grace'' juga digunakan untuk menyapa uskup agung. Dalam bahasa Indonesia, sapaan ini dapat disejajarkan dengan 'Yang Mulia'.
 
Contoh penggunaan resmi di Inggris Raya:
* ''His Grace'' The Duke of Devonshire (Yang Mulia Adipati Devonshire)
* ''His Grace'' The Archbishop of Canterbury (Yang Mulia Uskup Agung Canterbury)
 
=== Lord ===
''[[Lord]]'' adalah sapaan untuk pihak yang memiliki wewenang, kendali, atau kuasa atas hal lain, dan ini bisa digunakan kepada Tuhan dan zat supernatural lain atau kepada bangsawan. Biasanya kata ini diterjemahkan menjadi 'tuan' dalam bahasa Indonesia. Sapaan ''my lord'' dapat digunakan untuk menyapa raja pada masa lalu, selain juga menggunakan sapaan lain semisal ''Your Highness'' atau ''Your Majesty''. Sekarang sapaan ini masih secara resmi digunakan kepada bangsawan di Inggris Raya.
 
Normalnya, ''lord'' digunakan untuk sebagai gelar dan sapaan untuk kaum pria. Meski begitu, ada beberapa kasus saat wanita juga menggunakan gelar ini. Sebagai pemimpin [[Pulau Man]], Ratu Elizabeth II menyandang gelar "Lord of Mann."
 
=== Sir ===
''[[Sir]]'' adalah sapaan kehormatan dalam bahasa Inggris. Secara resmi, sapaan ini ditujukan kepada laki-laki yang menyandang gelar kebangsawanan tertentu (''knight'' atau ''baronet''). Dalam kegiatan sehari-hari, sapaan ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan rasa penghormatan kepada pihak yang disapa, seperti kepada guru laki-laki. ''Sir'' juga dapat digunakan untuk menyapa pria yang namanya tidak diketahui.
 
=== Sire ===
''Sire'' adalah sapaan yang digunakan untuk menyapa Raja Inggris Raya dan Belgia. Setelah menyapa sekali dengan sapaan ''Your Majesty'', selanjutnya dibenarkan menyapa raja dengan ''sire''. ''Sire'' dan ''sir'', juga ''(mon)sieur'' dalam bahasa Prancis, berakar dari bahasa Latin ''senior''.<ref>{{cite book|title=A History of the French Language Through Texts|last=Ayres-Bennet|first=Wendy|year=1996|publisher=Routledge|location=London|isbn=0415099994|section=The 'heyday' of Old French (French in the 12th and 13th centuries)}}</ref>
 
=== Gentleman ===
Pada awalnya, ''gentleman'' digunakan untuk merujuk pada laki-laki dari kalangan atas. Di istana, ''gentleman'' digunakan secara resmi sebagai gelar dari pejabat dan petugas istana. Misalnya, ''gentleman of the bedchamber'' adalah seorang pria yang bertugas sebagai asisten pribadi raja, menunggunya saat makan, atau membantunya saat berpakaian. Istilah ''gentlewoman'' juga digunakan untuk wanita yang menjadi asisten pribadi atau dayang dari ratu atau permaisuri, meskipun kemudian kata itu diganti dengan ''lady'' pada masa-masa selanjutnya.
 
Dalam penggunaan modern, kata ini merujuk kepada mereka yang dipandang sebagai pria terhormat. Penggunaan ''gentleman'' juga digunakan secara umum kepada semua pria, atau sebagai tanda pemisahan fasilitas berdasar jenis kelamin, seperti penanda dalam kamar mandi. Dalam suatu acara atau pengumuman di berbagai tempat umum, pembawa acara atau pewarta biasanya menyapa orang-orang dengan ''ladies and gentlemen'' sebagai bentuk rasa hormat.
 
=== Lady ===
''Lady'' adalah kata dalam bahasa Inggris yang awalnya digunakan sebagai gelar atau sapaan resmi wanita bangsawan, kemudian diikuti nama marganya. Dalam konteks ini, ''lady'' menjadi padanan dari kata ''lord''. Pada masa Abad Pertengahan, ''lady'' digunakan untuk merujuk pada anak perempuan raja, diikuti nama pertamanya, misalnya: ''The Lady'' Mary, karena bahasa dan Inggis Pertengahan tidak memiliki padanan wanita bagi gelar-gelar bangsawan. Ungkapan ''my lady'' juga digunakan saat menyapa wanita bangsawan, meski hal ini sudah tidak digunakan dalam penggunaan resmi pada masa modern ini. Dalam keberjalanannya, kata ini juga digunakan untuk merujuk pada mereka yang dipandang sebagai wanita terhormat, sebagaimana ''gentleman'' digunakan untuk merujuk pada pria terhormat. ''Lady'' juga digunakan sebagai gelar bagi dayang istana.
 
Dalam penggunaan modern, kata ini digunakan untuk merujuk kepada semua wanita secara umum untuk menunjukkan rasa hormat, utamanya kepada wanita tua atau wanita yang memiliki perangai baik. Namun dalam beberapa kasus, kata ini juga digunakan untuk merujuk pada wanita yang pada umumnya dipandang tidak memiliki pekerjaan bergengsi, semisal wanita petugas kebersihan yang disebut ''the cleaning lady'' atau wanita tuna wisma yang disebut ''a bag lady''.
 
=== Madam ===
''Madam'' adalah panggilan kepada wanita sebagai bentuk kesopanan dan kerap disingkat ''ma'am''. Setelah menyapa sekali dengan sapaan ''Your Majesty'', selanjutnya dibenarkan menyapa ratu atau permaisuri dengan ''ma'am''. Secara resmi, ''madam'' juga menjadi sapaan resmi bagi wanita bangsawan di Inggris Raya modern, menjadikannya padanan bagi ''lord''. Dalam percakapan sehari-hari, ''madam'' juga digunakan untuk menyapa wanita yang namanya tidak diketahui.
 
Dalam penggunaan lain, ''madam'' juga digunakan sebagai padanan dari ''mister''. Misal, jika seorang presiden adalah pria maka akan disapa ''Mister President'', sedangkan jika wanita akan disapa ''Madam President''. Dalam konteks negatif, ''madam'' juga sering diidentikan untuk wanita yang mengelola rumah pelacuran.
 
== Kebangsawanan di Eropa modern ==
Sekitar abad kedelapan belas, kekuasaan para penguasa monarki dan para bangsawan mendapat penentangan hebat dari masyarakat lantaran masalah kesenjangan sosial. Salah satu bentuk penentangan sistem kebangsawanan yang paling terkenal dalam sejarah Eropa adalah [[Revolusi Perancis|Revolusi Prancis]]. Terilhami dari gagasan liberal dan radikal, semangat revolusi ini menyebar ke berbagai bagian Eropa dan dunia dan mengubah arah gerak sejarah modern, menurunkan jumlah [[monarki mutlak]] di dunia secara dramatis dan menggantinya dengan republik dan demokrasi liberal.<ref>Livesey, James. ''Making Democracy in the French Revolution'' p. 19 ''The Revolution created and elaborated...the ideal of democracy, which forms the creative tension with the notion of sovereignty that informs the functioning of modern democratic liberal states. This was the truly original contribution of the Revolution to modern political culture.''</ref>
 
Walaupun begitu, beberapa monarki masih bertahan dipada masa modern, meskipun dengan memangkas banyak kekuasaan yang mereka miliki, sehingga lahirlah [[monarki konstitusional]]. SemuaKecuali [[kepausan]], semua monarki di Eropa yang tersisa dipada masa modern berbentuk monarki konstitusional, membatasi kewenangan penguasa monarki dan para bangsawan dalam sebuah hukum yang diatur parlemen. Hal ini juga berdampak dalam kekuasaan para bangsawan. Meskipun beberapa gelar dan tingkatan bangsawan masih tetap dipertahankan di sebagian negara, tetapi kebanyakan dari gelar-gelar tersebut kehilangan kewenangan nyatanya. Sebagian besar dari pemegang gelar tersebut sudah tidak memiliki wilayah kekuasaan, menjadikan gelar yang disandang hanya sebatas status kehormatan semata.
 
== Catatan kaki ==
Baris 241 ⟶ 308:
* {{cite book|title=Property |last=Emanuel |first=Steven L. |date=2004 |publisher=Aspen Publishers, inc. |location=New York}}
* James, Liz (2009). ''"Men, Women, Eunuchs: Gender, Sex, and Power" in "A Social History of Byzantium"'', J. Haldon, ed. ISBN 978-1-4051-3241-1
* {{cite book
| authorlink = Stanley Weintraub
| last = Weintraub
| first = Stanley
| year = 1997
| title = Albert: Uncrowned King
| url = https://archive.org/details/albertuncrownedk0000wein
| location = London
| publisher = John Murray
| isbn = 0-7195-5756-9
| ref = harv
}}
 
== Lihat juga ==