Operasi Ten-Go: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: minor cosmetic change |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(24 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Military Conflict
|conflict=Operation Ten-Go{{br}}天號作戰 or 天号作戦
|partof=
|image=[[Berkas:Battleship Yamato under air attack April 1945.jpg|300px|''Yamato'' sedang tenggelam mulai dari bagian belakang]]
|caption=[[Kapal tempur Jepang Yamato|''Yamato'']] sedang diserang. Kebakaran besar melanda bagian atas kapal di sebelah belakang
|date=7 April 1945
|place=[[Samudra Pasifik]], antara [[Kyushu]] dan [[Kepulauan Ryukyu]], [[Jepang]]
Baris 13:
|strength1=11 kapal induk{{br}}386 pesawat terbang
|strength2=1 kapal tempur{{br}}1 kapal penjelajah ringan{{br}}8 kapal perusak
|casualties1=Serangan pada ''Yamato'': 10 pesawat terbang hancur{{br}}12 tewas
<br/>Serangan ''tokkōtai'': <br/>85 tewas & hilang<br> 122 terluka<br/>1 kapal induk rusak sedang <br/>1 kapal tempur rusak sedang<br/>1 kapal perusak rusak berat
|casualties2=1 kapal tempur tenggelam{{br}}1 kapal penjelajah ringan tenggelam{{br}}4 kapal perusak tenggelam{{br}}3.700–4.250 tewas<ref>Jentshura and CombinedFleet.com. Abe, Saburo, ''Tokko Yamato Kantai'' (''The Special Attack Fleet Yamato'')", Kasumi Syuppan Co. 1995, Buku berbahasa Jepang, memberi rincian korban tewas di pihak Jepang: ''Yamato'': 3056 tewas, 276 selamat; ''Yahagi'': 446 tewas; ''Isokaze'': 20 tewas; ''Hamakaze'': 100 tewas; ''Yukikaze'': 3 tewas; ''Kasumi'': 17 tewas; ''Asashimo'': 326 tewas (semua awak); ''Fuyuzuki'': 12 tewas; ''Suzutsuki'': 57 tewas.</ref>
<br/> ''Tokkōtai'': 100 pesawat hancur, 100+ tewas
}}
{{Kotak kampanye Perang Pasifik}}
[[Berkas:YamatoTenGoOfficers.jpg|
{{nihongo|'''Operasi Ten-Go'''|天號作戰 ([[kyūjitai]]) atau 天号作戦 ([[shinjitai]])|Ten-gō Sakusen}} adalah [[operasi militer]] besar yang terakhir dilakukan [[Angkatan Laut Kekaisaran
Pada April 1945,
Pertempuran ini mempertunjukkan supremasi udara Amerika Serikat dalam tahap terakhir [[Perang Pasifik]], dan betapa mudahnya kapal-kapal dijadikan sasaran [[serangan udara]] bila tidak dilindungi pesawat-pesawat tempur. Meskipun harus mengorbankan sejumlah besar nyawa dalam usaha yang sia-sia, pertempuran ini menunjukkan usaha terakhir Jepang dalam memperlambat gerak maju Sekutu menuju [[kepulauan Jepang]].
== Latar belakang ==
Setelah kalah berturut-turut dalam [[kampanye militer Kepulauan Solomon]], [[Pertempuran Laut Filipina]], dan [[Pertempuran Teluk Leyte]], [[Armada Gabungan]] [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] sudah dalam keadaan hancur. Pada awal tahun 1945, Jepang hanya memiliki sejumlah kapal perang yang masih operasional ditambah sejumlah kecil pilot dan pesawat terbang. Sebagian besar dari kapal-kapal perang Jepang Armada Gabungan yang tersisa disandarkan di beberapa pelabuhan di Jepang, sementara sebagian besar kapal-kapal besar berpangkalan di [[Kure, Hiroshima]].
Setelah invasi ke [[Pertempuran Saipan|Saipan]] dan [[Pertempuran Iwo Jima|Iwo Jima]], tentara Sekutu mulai melancarkan serangan ke pulau-pulau utama Jepang. Sebagai tahap berikut sebelum dilancarkannya [[Operasi Downfall|invasi]] ke pulau-pulau utama di Jepang, tentara Sekutu menginvasi [[Pertempuran Okinawa|Okinawa]] pada 1 April 1945. Pada bulan Maret, pemimpin militer Jepang menjelaskan dalam
Menurut rencana yang disusun dibawah arahan Panglima Tertinggi Armada Gabungan, Laksamana [[Toyoda Soemu]],<ref>Minear, ''Requiem'', xiii.</ref> ''Yamato'' dan kapal-kapal pengawalnya ditugaskan menyerang armada Amerika Serikat yang mengawal pendaratan pasukan Amerika Serikat di sebelah barat Okinawa. ''Yamato'' dan kapal-kapal pengawalnya harus membela diri sendiri dalam perjalanan menuju Okinawa, dan lalu mengandaskan diri antara [[Higashi, Okinawa|Higashi]] dan [[Yomitan, Okinawa|Yomitan]], dan bertarung sebagai [[meriam artileri]] hingga dihancurkan musuh. Setelah kapal-kapal mereka hancur, para awak yang selamat diharuskan meninggalkan kapal dan bertarung melawan pasukan Amerika Serikat di darat.
Sebagian pimpinan Angkatan Laut tidak menyambut dengan positif rencana misi yang dianggap mereka hanya membuang-buang nyawa dan bahan bakar. Kapten Atsushi Ōi, komandan armada pengawal menentang karena dialihkannya bahan bakar dan sumber daya yang sudah terbatas untuk operasi ini. Ketika kepadanya dikatakan bahwa operasi ini "untuk menjaga tradisi dan kehormatan angkatan laut," ia berseru:
<blockquote>Perang ini adalah perang yang melibatkan negara, lalu mengapa kehormatan dari "armada kapal-kapal" harus lebih dihormati? Siapa yang peduli dengan kehormatan mereka? Bodoh!
Baris 39 ⟶ 42:
Laksamana Muda [[Ryūnosuke Kusaka]] berangkat dengan pesawat terbang dari Tokyo, 5 April 1945 menuju Tokuyama dalam usaha terakhirnya meyakinkan para komandan Armada Gabungan, termasuk Laksamana Itō agar mau menerima rencana operasi. Setelah pertama kali mendengar rincian operasi (sebelumnya masih dirahasiakan, dan sebagian besar komandan Armada Gabungan tidak diberi tahu), para komandan Armada Gabungan dan kapten-kapten kapal secara bulat mendukung Laksamana Itō, dan menolak rencana operasi berdasarkan alasan yang sebelumnya dikemukakan Laksamana Itō. Laksamana Kusaka kemudian menjelaskan bahwa serangan angkatan laut berfungsi sebagai pengalih perhatian pesawat-pesawat Amerika Serikat dari serangan udara yang akan dilancarkan angkatan darat terhadap armada Amerika Serikat di Okinawa. Ia juga menjelaskan bahwa pemimpin nasional Jepang, termasuk kaisar, juga mengharapkan angkatan laut untuk berusaha sebaik-baiknya dalam mempertahankan Okinawa.
Setelah mendengar penjelasan tambahan dari Kusaka, sikap para komandan Armada Gabungan melunak, dan menerima rencana yang diusulkan. Awak kapal diberi briefing mengenai tujuan misi dan diberi kesempatan untuk tidak ikut berangkat bila mau,
== Pertempuran ==
[[Berkas:Ten-goMap1.png|250 px|
Pukul 16.00 tanggal 6 April 1945, ''Yamato'' dengan komandan Laksamana Itō, dikawal [[kapal penjelajah ringan]] [[kapal penjelajah Jepang Yahagi (1942)|''Yahagi'']] dan delapan [[kapal perusak]] berangkat dari Tokuyama untuk memulai misi.<ref>Yoshida, ''Requiem'', 30.</ref> Dua [[kapal selam]], [[USS Threadfin (SS-410)|USS ''Threadfin'']] dan [[USS Hackleback (SS-295)|USS ''Hackleback'']] sudah memergoki ''Yamato'' ketika mereka berlayar ke arah selatan melewati [[Selat Bungo]],
Dini hari 7 April, kapal-kapal perang Jepang melewati [[Semenanjung Ōsumi]] menuju laut terbuka dari [[Kyushu]] ke arah selatan menuju Okinawa. Mereka berlayar dalam formasi defensif, ''Yahagi'' berada di depan diikuti ''Yamato'', delapan kapal perusak membentuk lingkaran di sekeliling dua kapal yang lebih besar. Masing-masing kapal berada dalam jarak 1.500 m satu sama lainnya, dan berlayar dengan kecepatan 20 [[knot]].<ref>Yoshida, ''Requiem'', 47–49.</ref> Salah satu dari kapal perusak Jepang, [[Kapal perusak Jepang Asashimo|''Asashimo'']] mengalami kerusakan mesin dan kembali pulang. Pesawat pengintai Amerika Serikat mulai membayang-bayangi kapal-kapal perang Jepang. Pada pukul 10.00, kapal-kapal Jepang berbelok ke barat agar terlihat sedang ditarik mundur,
[[Berkas:Yamato2.jpg|
Sekitar pukul 10.00 tanggal 7 April, Angkatan Laut Amerika Serikat melancarkan serangan udara dalam beberapa gelombang yang melibatkan hampir 400 pesawat dari sebelas kapal induk [[Gugus Tugas 58]] di bawah komando Laksamana Madya [[Marc A. Mitscher]]. Kesebelas kapal induk tersebut adalah [[USS Hornet (CV-12)|''Hornet'']], [[USS Bennington (CV-20)|''Bennington'']], [[USS Belleau Wood (CVL-24)|''Belleau Wood'']], [[USS San Jacinto (CVL-30)|''San Jacinto'']], [[USS Essex (CV-9)|''Essex'']], [[USS Bunker Hill (CV-17)|''Bunker Hill'']], [[USS Hancock (CV-19)|''Hancock'']], [[USS Bataan (CVL-29)|''Bataan'']], [[USS Intrepid (CV-11)|''Intrepid'']], [[USS Yorktown (CV-10)|''Yorktown'']], dan [[USS Langley (CVL-27)|''Langley'']]) yang ditempatkan di sebelah timur Okinawa. Pesawat yang turut serta terdiri dari [[pesawat tempur]] [[F6F Hellcat]], [[pesawat pengebom tukik]] [[SB2C Helldiver]], dan [[pesawat pengebom torpedo]] [[TBF Avenger]]. Selain itu, enam kapal tempur ([[USS Massachusetts (BB-59)|''Massachusetts'']], [[USS Indiana (BB-58)|''Indiana'']], [[USS New Jersey (BB-62)|''New Jersey'']], [[USS South Dakota (BB-57)|''South Dakota'']], [[USS Wisconsin (BB-64)|''Wisconsin'']], dan [[USS Missouri (BB-63)|''Missouri'']]) yang dikawal kapal-kapal perusak (termasuk [[USS Alaska (CB-1)|''Alaska'']] dan [[USS Guam (CB-2)|''Guam'']]) ikut ditugaskan mengadang armada Jepang bila [[serangan udara]] gagal.<ref>[http://navweaps.com/index_oob/OOB_WWII_Pacific/OOB_WWII_Final_Sortie.htm Order of Battle - Final Sortie of the Imperial Japanese Navy - 7 April 1945]</ref>
Armada Jepang tidak dilindungi oleh kekuatan udara, sehingga pesawat-pesawat Amerika Serikat dengan mudah menyusun serangan tanpa takut adanya perlawanan dari pesawat-pesawat Jepang. Setelah penerbangan dua jam dari Okinawa, pesawat-pesawat Amerika Serikat tiba di atas armada Jepang, dan sempat memutar di atas formasi kapal-kapal Jepang,
Serangan gelombang pertama pesawat Amerika Serikat dimulai pada pukul 12.30. Kapal-kapal Jepang menambah kecepatan hingga {{convert|25|kn|km/h}}, memulai manuver-manuver pengelakan, dan membalas dengan tembakan senjata antipesawat. ''Yamato'' membawa hampir 150 senjata antipesawat, termasuk senapan kaliber besar 460 mm yang dapat menembakan peluru khusus antipesawat "Umum Tipe 3".<ref>Yoshida, ''Requiem'', 62–64.</ref> Pesawat pengebom torpedo sebagian besar hanya menyerang ke arah lambung kiri, maksudnya untuk meningkatkan kemungkinan kapal yang dijadikan sasaran untuk terbalik.<ref>Yoshida, ''Requiem'', 74.</ref>
[[Berkas:Yahagi 02.jpg|
Pada pukul 12.46, sebuah torpedo menghantam [[Kapal penjelajah Jepang Yahagi|''Yahagi'']] tepat di kamar mesin, menewaskan seluruh awak kamar mesin, dan mesin kapal terhenti. Delas buah bom tepat mengenai sasaran, dan ''Yahagi'' paling sedikit terkena oleh enam buah torpedo lainnya. Kapal perusak [[kapal perusak Jepang Isokaze|''Isokaze'']] mencoba membantu ''Yahagi'' tapi kena serangan, rusak berat, dan tenggelam tidak lama kemudian. ''Yahagi'' terbalik dan karam pada pukul 14.05. Para awak kapal ''Yahagi'' yang selamat terapung-apung di laut, dan dapat melihat ''Yamato'' di kejauhan. ''Yamato'' terlihat masih terus bergerak maju ke selatan, dan melawan serangan-serangan pesawat Amerika Serikat. Namun pada kenyataannya, nasib ''Yamato'' hanya tinggal beberapa menit lagi sebelum tenggelam.
Dalam serangan gelombang pertama, ''Yamato'' manuver pengelakan yang intensif. Sebagian besar bom-bom yang dijatuhkan ke arahnya tidak mengenai sasaran. Torpedo yang ditembakkan kapal-kapal Amerika Serikat juga luput. Namun, ''Yamato'' terkena dua bom penembus perisai dan sebuah torpedo.<ref>Yoshida, ''Requiem'', 66.</ref> Gerak laju ''Yamato'' tidak terpengaruh,
[[Berkas:Yamato damaged 7 apr 1945.jpg|
Antara 13.20 dan 14.15, serangan gelombang kedua dan ketiga menjadikan ''Yamato'' sebagai bulan-bulanan. ''Yamato'' dihantam oleh paling sedikit delapan torpedo dan 15 bom. Ledakan bom menyebabkan kerusakan menyeluruh pada bagian atas kapal, termasuk mematikan listrik ke [https://en.m.wiki-indonesia.club/wiki/Director_(military) sistem pengarah senjata otomatis]. Akibatnya, masing-masing senjata antipesawat harus diarahkan dan ditembakkan secara manual hingga mengurangi keefektifan dalam mengenai sasaran.<ref>Yoshida, ''Requiem'', 78.</ref> Torpedo berulang kali menghantam lambung kiri ''Yamato'' hingga miring, dan sewaktu-waktu bisa terbalik.<ref>Yoshida, ''Requiem'', 80.</ref> Pos-pos pengendali banjir telah hancur terkena bom hingga sulit untuk mengatasi banjir di dalam lambung kapal. Pada pukul 13.33, dalam keputusasaan untuk menjaga kapal dari terbalik, tim pengendali kerusakan ''Yamato'' membanjiri [[lambung kanan]] dan ruang [[boiler]] dengan air laut. Bahaya terbalik dapat dikurangi,
Setelah ''Yamato'' makin pelan dan makin mudah dijadikan sasaran, pesawat torpedo Amerika Serikat mulai berkonsentrasi untuk menghantam bagian buritan dan kendali. Mereka berhasil menyarangkan torpedo, dan ''Yamato'' tidak dapat lagi disetir.<ref>Yoshida, ''Requiem'', 95–96.</ref> Pada pukul 14.02, setelah diberi tahu bahwa ''Yamato'' sudah tidak bisa dikemudikan dan segera karam, Laksamana Itō memerintahkan misi dibatalkan, awak kapal segera
[[Berkas:
Pada pukul 14.05, ''Yamato'' tidak bergerak lagi dan mulai terbalik. Laksamana Itō dan para kapten menolak untuk meninggalkan kapal. Pada pukul 14.20, ''Yamato'' sudah terbalik dan mulai tenggelam ({{coord|30|22|N|128|04|E|type:event}}). Pada pukul 14.23, ''Yamato''tiba-tiba meledak dengan dahsyat sehingga menurut laporan suara ledakan bisa didengar dan asapnya bisa dilihat dari [[Kagoshima]] yang terpisah 200 km dari pusat ledakan. Asap ledakan berupa awan berbentuk jamur yang membubung setinggi 6 km.<ref name=Yoshida-118>Yoshida, ''Requiem'', 118.</ref> Menurut laporan, ledakan ikut menjatuhkan beberapa pesawat Amerika Serikat yang menyaksikan tenggelamnya ''Yamato''. Ledakan diperkirakan terjadi akibat kebakaran yang disebabkan ledakan bom menjalar ke ruang amunisi.<ref>Skulski, ''The Battleship Yamato'', 13.</ref>
Sewaktu mencoba pulang ke pangkalan, kapal perusak Jepang [[kapal perusak Jepang Asashimo|''Asashimo'']] dibom pesawat Amerika Serikat dan tenggelam bersama seluruh awaknya. Kapal perusak Jepang
Kapal-kapal perusak Jepang sisanya yang tidak begitu rusak ([[Kapal perusak Jepang Fuyuzuki|''Fuyuzuki'']], [[Kapal perusak Jepang Yukikaze|''Yukikaze'']], dan [[Kapal perusak Jepang Hatsushimo|''Hatsushimo'']]) berhasil menyelamatkan 280 awak kapal ''Yamato'' yang masih hidup (total awak kapal ''Yamato'' berbeda-beda menurut sumbernya, antara 2.750 hingga 3.300), ditambah 555 awak kapal yang selamat dari ''Yahagi'' (total awak kapal: 1.000), dan hanya di atas 800 awak kapal yang selamat dari ''Isokaze'', ''Hamakaze'', dan ''Kasumi''. Total 3.700 hingga 4.250 personel Angkatan Laut Kekaisaran Jepang tewas.<ref name="CF-web"/><ref>Jentshura, p. 39 mengatakan bahwa 2.498 awak kapal ''Yamato'' tewas. CombinedFleet.com mengatakan 3.063 awak kapal ''Yamato'' tewas. Salah satu alasan yang mungkin menjadi penyebab berbeda-bedanya total korban adalah tidak dimasukkannya para staf Laksamana Itō yang tewas ke dalam total awak kapal ''Yamato''. Abe, Saburo, ''Tokko Yamato Kantai'' (''The Special Attack Fleet Yamato'')", Kasumi Syuppan Co. 1995, buku berbahasa Jepang ini memberi rincian sebagai berikut: ''Yamato'': 3056 tewas, 276 selamat; ''Yahagi'': 446 tewas; ''Isokaze'': 20 tewas; ''Hamakaze'': 100 tewas; ''Yukikaze'': 3 tewas; ''Kasumi'': 17 tewas; ''Asashimo'': 326 tewas (semua awak kapal); ''Fuyuzuki'': 12 tewas; ''Suzutsuki'': 57 tewas.</ref> Pelaut yang selamat diangkut pulang ke Sasebo.<ref>Yoshida, ''Requiem'', 140.</ref>
[[Berkas:Yamato battleship explosion.jpg|
Total 10 pesawat Amerika Serikat ditembak jatuh oleh senjata antipesawat Jepang, beberapa dari awak pesawat diselamatkan oleh [[pesawat amfibi]] atau kapal selam. Secara keseluruhan, hanya 12 prajurit Amerika Serikat tewas. Beberapa awak kapal Jepang yang selamat melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat menembaki awak kapal yang terapung-apung di laut dengan [[senapan mesin]].<ref>"Lalu Amerika mulai menembaki orang-orang yang mengapung di laut dengan senapan mesin, hingga kami harus menyelam ke dalam laut."{{cite web | url=http://www.pbs.org/wgbh/nova/supership/surv-ishida.html | title=Survivor Stories: Ishida | author=Naoyoshi Ishida | coauthors=Keiko Bang | month=September | year=2005 | work=Sinking the Supership | publisher=[[NOVA (TV series)|NOVA]] }}</ref>
Selama pertempuran laut terjadi, sesuai rencana, Angkatan Darat Jepang melakukan serangan udara ke armada Angkatan Laut Amerika Serikat di Okinawa. Namun Jepang gagal menenggelamkan sebuah kapal pun. Sekitar 115 pesawat terbang, sebagian di antaranya melakukan serangan kamikaze, menghantam kapal-kapal Amerika Serikat sepanjang hari 7 April. Pesawat-pesawat Jepang menghujamkan diri ke [[USS Hancock (CV-19)|''Hancock'']], kapal tempur [[USS Maryland (BB-46)|''Maryland'']], dan kapal perusak [[USS Bennett (DD-473)|''Bennett'']] hingga menyebabkan kerusakan sedang di ''Hancock'' dan ''Maryland'',
== Pascapertempuran ==
Operasi Ten-Go adalah operasi angkatan laut Jepang yang terbesar dan terakhir. Kapal-kapal perang Jepang yang tersisa hanya sedikit terlibat dalam pertempuran-pertempuran yang terjadi sesudahnya. ''Suzutsuki'' tidak pernah diperbaiki. ''Fuyuzuki'' diperbaiki,
Setelah pertempuran sengit dan memakan korban besar, Okinawa dinyatakan aman oleh pihak Sekutu pada 21 Juni 1945.<ref>Minear, ''Requiem'', xiv.</ref> [[Penyerahan Jepang|Jepang menyerah]] pada bulan Agustus 1945 setelah [[Pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki|dijatuhi bom atom]]. Keinginan keras Jepang untuk mengorbankan begitu banyak nyawa dengan taktik-taktik bunuh diri seperti Operasi Ten-go dan Pertempuran Okinawa mendasari keputusan Sekutu untuk menggunakan bom atom terhadap Jepang.
Kisah seputar Operasi Ten-Go sering diangkat dalam berbagai film dan cerita. Peristiwa ini biasanya digambarkan sebagai simbol keberanian, tak mementingkan diri sendiri,
| last = IMDB.com
| year = 1990–2009
Baris 98 ⟶ 101:
| accessdate = 2009-03-26
}}</ref> Istilah ''Yamato'' juga sering dipakai sebagai nama puitis untuk Jepang, dan mungkin merupakan salah satu alasan peristiwa ini sering diangkat dalam budaya populer. Tamatnya riwayat kapal tempur ''Yamato'' merupakan metafora berakhirnya [[Kekaisaran Jepang]] dalam Perang Dunia II.<ref>Minear, ''Requiem'', xvii.</ref>
== Lihat pula ==
* [[Jun Henmi]]
* [[Kapal tempur Jepang Yamato]]
* ''[[Otoko-tachi no Yamato]]'' ({{lang-ja|男たちの大和|Orang-orang Yamato}}), film perang Jepang tahun 2005 berdasarkan buku karya Jun Henmi.
== Catatan kaki ==
Baris 109 ⟶ 117:
|chapter = Operation Heaven Number One
|title = The Battle of Okinawa: The Blood and the Bomb
|url = https://archive.org/details/battleofokinawab0000feif
|publisher = The Lyons Press
|location =
|isbn = 1-58574-215-5
|ref=harv
}}
* {{cite book
Baris 123 ⟶ 133:
|location = New York & Toronto
|isbn = 0-345-27894-1
|ref=harv
}} Catatan saksi mata pertempran oleh kapten kapal perusak Jepang ''Yahagi''.
* {{cite book
Baris 142 ⟶ 153:
|location =
|isbn = 4-05-901040-5
|language=bahasa Jepang
|oclc=55513036
|ref=harv
}}
* {{cite book
Baris 157 ⟶ 171:
|year = 1995
|title = A Glorious Way to Die: The Kamikaze Mission of the Battleship Yamato, April 1945
|url = https://archive.org/details/gloriouswaytodie00spur
|publisher = Newmarket Press
|location =
Baris 190 ⟶ 205:
| accessdate = 2009-07-25
}}
{{artikel pilihan}}
[[Kategori:
|