Lutung emas gee: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20211209)) #IABot (v2.0.8.3) (GreenC bot
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 28:
}}
 
'''Lutung emas gee''' atau '''langur emas gee''' atau '''lutung emas''' (''Trachypithecus geei''), adalah spesies [[monyet dunia lama]] yang ditemukan di [[Assam|Negara Bagian Assam]] di [[India]] dan di perbukitan [[Bhutan]]. Binatang yang dianggap suci oleh penduduk [[Himalaya]] ini pertama kali menarik perhatian dunia barat setelah diperkenalkan oleh naturalis Edward Pritchard Gee pada 1950-an. Lutung jantan dewasa memiliki bulu berwarna krem ​​hinggahingga keemasan dengan bagian samping tubuh yang tampak lebih gelap sedangkan betina dan remaja memiliki warna yang lebih cerah. Binatang ini memiliki wajah hitam dan ekor yang panjangnya hingga 50  cm (19,69 in). Lutung emas hidup di pepohonan yang tinggi dan memakan tumbuhan seperti buah-buahan, daun, biji, dan bunga. Satwa ini hidup dalam kelompok yang beranggotakan delapan ekor, di mana jumlah lutung betina mendominasi. Lutung emas adalah salah satu [[primata]] yang paling terancam punah di India dan Bhutan.
 
== Penemuan dan etimologi ==
Catatan paling awal tentang lutung emas adalah dalam makalah tahun 1838 oleh Robert Boileau Pemberton yang menceritakan keberadaan hewan ini di dekat Tongso di Bhutan Tengah.{{Sfn|Pemberton|1838|p=}}{{Sfn|Khajuria|1978|p=}} Namun, karena karya Pemberton hilang dan tidak ditemukan hingga tahun 1970-an, keberadaan lutung emas terungkap oleh orang yang berbeda. Pada tahun 1907, Edward Oswald Shebbeare—yang sedang berjalan-jalan bersama sekelompok pemburu dan penjaga hutan—melaporkan melihat "lutung berwarna krem" di sekitar Jamduar, Assam.{{Sfn|Gee|1961|p=}} Namun, tidak ada foto spesimen hidup atau mati yang disisipkan sebagai bukti. Referensi pertama tentang lutung emas di media cetak, sebagai binatang dengan status taksonomi tak dikenal, adalah dalam publikasi tahun 1919 yang menyatakan: "Pithecus sp? – Lutung berwarna kuning pucat yang bisa ditemukan di distrik Goalpara (Assam). Jerdon melaporkan penampakan seekor di kawasan [[Terai]], di distrik yang berdekatan di sebelah (barat), yang menurut Blanford adalah hewan ''P. entellus''."{{Sfn|Inglis|Travers|O'Donel|Shebbeare|1919|p=}}{{Sfn|Gee|1961|pp=1-4}}
 
Pada bulan Februari 1947, dalam buku pengunjung Wilayah Peristirahatan Hutan di Raimona, beberapa mil di selatan Jamduar, CG Baron melaporkan melihat beberapa lutung yang "seluruh tubuh dan ekornya memiliki satu warna – emas keperakan cerah, mirip rambut pirang." Setahun kemudian, di Jamduar, HE Tyndale, seorang penanam teh, melaporkan penampakan "lutung krem Sankosh."{{Sfn|Gee|1961|pp=1-4}} Namun, upaya yang serius untuk mencari lutung emas baru dilakukan beberapa tahun kemudian oleh Gee yang melakukan perjalanan ke Jamduar pada November 1953. Timnya berhasil mengamati tiga kelompok lutung emas, semuanya di tepi timur Sungai Sankosh. Kelompok pertama diamati di perbatasan di sisi Bhutan; kelompok kedua, suatu kawanan besar yang terdiri dari 30 sampai 40 individu, ditemukan satu mil di utara Jamduar di India; dan kelompok ketiga empat sampai lima mil (6,44  km sampai 8,05  km) di selatan. Rekaman berwarna yang mengabadikan kelompok kedua dibuat oleh Gee.{{Sfn|Gee|1961|pp=1-4}}
 
Pada bulan Agustus 1954, Gee melaporkan temuannya kepada seorang ahli di Zoological Society of London, yang menduga kalau lutung emas adalah spesies baru. Pada Januari 1955, Gee juga melaporkan hasilnya ke Zoological Survey of India (ZSI) dan setelah menayangkan rekamannya tentang lutung emas, Gee menyarankan agar Jamduar disertakan dalam survei ZSI yang akan diadakan di sekitar kawasan itu.{{Sfn|Gee|1955|p=}} Usulan tersebut didukung oleh Dr. Sunder Lal Hora, selaku Direktur ZSI, dan pada tahun itu enam spesimen lutung emas dikumpulkan oleh pihak pensurvei.{{Sfn|Gee|1961|pp=1-4}} Tahun berikutnya, Dr. H. Khajuria, seorang ahli taksonomi yang mempelajari satwa tersebut, mendeskripsikan spesies baru yang ia namakan ''Presbystis geei'' untuk menghormati Gee.{{Sfn|Khajuria|1956|p=}}
Baris 47:
== Deskripsi Fisik ==
[[Berkas:Trachypithecus geei (Assam, 2006).jpg|jmpl|Wajah lutung dari dekat]]
Kulit lutung emas dewasa berwarna krem hingga emas, dengan bagian samping tubuh dan dadanya berwarna lebih gelap sementara kulit individu remaja dan betina lebih terang, dari putih keperakan hingga cerah.{{Sfn|Prater|1971|p=42}} Kulitnya berubah warna secara musiman, dari putih atau krem ​​​​didi musim panas menjadi emas gelap atau cokelat di musim dingin. Mereka memiliki kumis panjang yang melindungi mata dari guyuran air di [[musim penghujan]].{{Sfn|Khajuria|1977|p=}} Lutung emas juga memiliki wajah hitam dan fitur rambut yang melingkar di kepalanya.{{Sfn|Khajuria|1956|p=}}
 
Lutung emas menunjukkan [[dimorfisme seksual]]. Tubuh jantan lebih besar dan lebih kuat daripada betina. Jantan dewasa memiliki berat rata-rata {{Convert|10.8|kg}} dan berat betina dewasa {{Convert|9.5|kg}}.{{Sfn|Fleagle|1999}} Panjang tubuhnya berkisar antara {{Convert|50-75|cm}},{{Sfn|Gurung|Singh|1996|p=}} sedangkan ekornya sepanjang {{convert|70-100|cm}}.{{Sfn|Wangchuk|2003|p=}}{{Sfn|Gurung|Singh|1996|p=}}
Baris 69:
*{{Cite journal | last = Choudhury | first = A. U. | year = 1988a | title = Priority ratings for conservation of Indian primates | journal = Oryx | volume = 22 | issue = 2 | pages = 89–94 | doi=10.1017/S0030605300027551| doi-access = free }}
*{{Cite journal | last = Choudhury | first = A. U. | year = 1988b | title = Conservation in Manas Tiger Reserve | journal = Tigerpaper | volume = 15 | issue = 2 | pages = 23–27 }}
*{{Cite journal | last = Choudhury | first = A. U. | year = 1990 | title = Primates in Bhutan | url = https://archive.org/details/sim_oryx_1990-07_24_3/page/125 | journal = Oryx | volume = 24 | issue = 3 | page = 125 | doi=10.1017/S0030605300033834| doi-access = free }}
*{{Cite journal | last = Choudhury | first = A. U. | year = 2002 | title = S.O.S. Golden langur | journal = The Rhino Found. NE India Newsletter | volume = 4 | pages = 24–25 }}
*{{Cite journal | last = Choudhury | first = A. U. | year = 2008 | title = Primates of Bhutan and observations of hybrid langurs | journal = Primate Conservation | volume = 23 | pages = 65–73 | doi=10.1896/052.023.0107 | doi-access = free}}
Baris 79:
*{{Cite book | editor1-last = Gurung | editor1-first = K. K. | editor2-last = Singh |editor2-first = R. | year = 1996 | title = Field Guide to the Mammals of the Indian Subcontinent | url = https://archive.org/details/fieldguidetomamm0000guru | publisher = Academic Press | location = San Diego | isbn = 978-0123093509}}
*{{Cite journal | last1 = Inglis | first1 = C. M. | last2 = Travers | first2 = W. L. | last3 = O'Donel | first3 = H. V. | last4 = Shebbeare | first4 = E. O. | title = A tentative list of the vertebrates of the Jalpaiguri District, Bengal | journal = Journal of the Bombay Natural History Society | volume = 26 | issue = 4 | year = 1919 | pages = 819–825 }}
*{{Cite book | editor1-last = Israel | editor1-first = S. | editor2-last = Sinclair | editor2-first = T. | year = 2001 | title = Indian Wildlife | url = https://archive.org/details/indianwildlife0000unse_e5d2 | publisher = Discovery Channel and APA Publications | isbn = 978-981-234-555-4 }}
*{{Cite journal | last1=Khajuria | first1=H. | title=A new langur (Primates: Colobidae) from Goalpara District, Assam | journal=Annals and Magazine of Natural History | volume=9 | issue= 98| year=1956 | pages=86–88 | doi=10.1080/00222935608655728}}
*<!--Khajuria|1978-->{{Cite journal | last1 = Khajuria | first1 = H. | doi = 10.1007/BF02373243 | title = The golden langur, ''Presbytis geei'' Khajuria: Its discovery, authorship, taxonomic status, and bibliography | journal = Primates | volume = 19 | pages = 237–324 | year = 1978 | s2cid = 24146936 }}
Baris 85:
*<!--Mukherjee|1974-->{{Cite journal | last1 = Mukherjee | first1 = R. P. | last2 = Saha | first2 = S. S. | doi = 10.1007/BF01791670 | title = The golden langurs (''Presbytis geei'' Khajuria, 1956) of Assam | journal = Primates | volume = 15 | issue = 4 | pages = 327 | year = 1974 | s2cid = 42076853 }}
*{{Cite book | last1 = Pemberton | first1 = R. B. | year=1838 | title = Report on Bootan Indian Studies Past and Present | publisher = G. G. Huttman, Bengal Military Orphan Press | location = Calcutta }}
*{{Cite book | last1 = Prater | first1 = S. H. | author-link = Stanley Henry Prater | year = 1971 | title = The book of Indian Animals | url = https://archive.org/details/bookofindiananim0000prat | publisher = Bombay Natural History Society and Oxford University Press | location = Mumbai | pages = [https://archive.org/details/bookofindiananim0000prat/page/324 324] | isbn = 978-0-19-562169-3}}
*{{Cite journal | last1 = Ram | first1 = M. S. | last2 = Kittur | first2 = S. | last3 = Biswas | first3 = J. | last4 = Nag | first4 = S. | last5 = Shil | first5 = J. | last6 = Umapath | first6 = G. | year = 2016 | title = Genetic diversity and structure among isolated populations of the endangered Gee's golden langur in Assam, India | journal = PLOS ONE | volume = 11 | issue = 8 | pages = e0161866 | doi = 10.1371/journal.pone.0161866 | pmid = 27564405 | pmc = 5001631 | bibcode = 2016PLoSO..1161866R | doi-access = free}}
*<!--Srivastava_etal2001-->{{Cite journal | last1 = Srivastava | first1 = A. | last2 = Biswas | first2 = J. | last3 = Das | first3 = J. | last4 = Bujarbarua | first4 = P. | title = Status and distribution of golden langurs (''Trachypithecus geei'') in Assam, India | doi = 10.1002/ajp.1035 | journal = American Journal of Primatology | volume = 55 | issue = 1 | pages = 15–23 | year = 2001 | pmid = 11536313| s2cid = 21377476 }}