Gilgamesh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(45 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 17:
| successor = [[Ur-Nungal]]
}}
'''Gilgamesh''' adalah seorang pahlawan dalam [[Mitologi Mesopotamia|mitologi Mesopotamia kuno]] dan protagonis dalam [[Wiracarita Gilgamesh]], puisi epik yang ditulis pada akhir milenium ketiga SM dalam [[bahasa Sumeria]], dan kemudian [[bahasa Akkadia]]. Dia kemungkinan adalah raja yang pernah benar-benar ada dan berkuasa di [[negara kota]] [[Uruk]], [[Sumeria]], yang secara anumerta [[Apoteosis|didewakan]]. Masa pemerintahannya mungkin berlangsung pada awal [[Periode Dinasti Awal (Mesopotamia)]], sekitar 2900 – 2350 SM, dan kemudian menjadi tokoh utama dalam legenda Sumeria pada masa [[Dinasti Ketiga Ur]] (sekitar 2112 – 2004 SM).
'''Gilgamesh''' adalah sosok raja dalam sejarah [[negara-kota]] [[Uruk]] di [[Sumeria]] yang juga menjadi tokoh pahlawan dalam [[Agama Mesopotamia kuno|mitologi Mesopotamia Kuno]] dan tokoh utama dalam ''[[Wiracarita Gilgamesh|Epos Gilgamesh]]'', sebuah epos yang ditulis dalam [[bahasa Akkadia]] pada akhir milenium kedua SM. Ia kemungkinan berkuasa pada kisaran tahun 2800-2500 SM dan didewakan setelah ia meninggal. Ia menjadi tokoh utama dalam legenda Sumeria pada masa [[Dinasti Ketiga Ur]] (sekitar 2112 – 2004 SM). Legenda Gilgamesh dikisahkan dalam lima puisi Sumeria yang masih lestari hingga kini. Dari antara kelima puisi ini, yang tertua mungkin adalah ''[[Gilgamesh, Enkidu, dan Dunia Bawah]]''. Puisi ini berkisah tentang Gilgamesh yang membantu dewi [[Inanna]] mengusir makhluk-makhluk yang menjadi penunggu pohon ''huluppu'' milik sang dewi. Untuk menghargai jasa Gilgamesh, sang dewi memberinya dua benda yang disebut ''mikku'' dan ''pikku'', tetapi Gilgamesh kemudian kehilangan kedua benda tersebut. Setelah kematian [[Enkidu]] yang merupakan sahabat Gilgamesh, rohnya bercerita kepada Gilgamesh tentang keadaan di [[Dunia Bawah Sumeria Kuno|Dunia Bawah]]. Sementara itu, puisi ''Gilgamesh dan Agga'' mengisahkan Gilgamesh yang memberontak melawan [[Aga dari Kiš|Raja Agga]]. Puisi-puisi Sumeria lainnya bercerita tentang Gilgamesh yang mengalahkan raksasa [[Humbaba|Huwawa]] dan [[Banteng Surgawi]], sementara sebagian besar isi dari puisi kelima sudah hilang, meskipun puisi ini tampaknya berisi tentang kematian dan pemakaman Gilgamesh.
 
Catatan tertua yang berhasil ditemukan yang menceritakan tentang kisah petualangan legendaris Gilgamesh terdapat pada lima [[Wiracarita Gilgamesh#Puisi-puisi Sumeria|puisi Sumeria]], dengan yang terawal kemungkinan berjudul ''[[Gilgamesh, Enkidu, dan Dunia Bawah]],''<ref>{{Cite web|title=Gilgamesh, Enkidu and the nether world: translation|url=https://etcsl.orinst.ox.ac.uk/section1/tr1814.htm|website=etcsl|publisher=Oxford|access-date=2021-03-18|archive-date=2019-07-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20190715004822/http://etcsl.orinst.ox.ac.uk/section1/tr1814.htm|dead-url=no}}</ref> di mana Gilgamesh membantu dewi [[Inanna]] dan mengusir makhluk-makhluk yang menyerang pohon huluppu miliknya. Dewi Inanna memberinya dua benda yang tidak dikenal, mikku dan pikku, yang lantas hilang. Setelah kematian [[Enkidu]], bayangannya memberi tahu Gilgamesh tentang kondisi suram di Dunia Bawah. Puisi ''Gilgamesh dan Aga'' mendeskripsikan pemberontakan Gilgamesh terhadap tuannya, [[Aga dari Kiš|Aga dari Kish]]. Puisi-puisi Sumeria lainnya menjabarkan penaklukan yang dilakukan Gilgamesh atas raksasa [[Huwawa]] dan [[Banteng Surgawi]], sementara puisi kelima yang kondisinya kurang utuh menceritakan kematian dan pemakamannya.
Pada masa [[Babilonia]], puisi-puisi ini mulai menjadi suatu narasi yang saling terhubung. ''Epos Gilgamesh'' dicatat oleh seorang juru tulis yang bernama [[Sîn-lēqi-unninni]], kemungkinan pada [[Bangsa Kass|Periode Babilonia Pertengahan]] (sekitar 1600 – 1155 SM) dan didasarkan pada sumber yang lebih kuno. Dalam epos ini, Gilgamesh digambarkan sebagai sosok dua per tiga dewa yang sangat kuat. Ia berpetualang bersama Enkidu dan mengalahkan Humbaba (nama Huwawa dalam bahasa [[Rumpun bahasa Semit|Semitik Timur]]). Mereka juga membunuh Banteng Surgawi yang dikirim oleh dewi [[Ishtar]] (nama Inanna dalam bahasa Semitik Timur) untuk menyerang mereka karena Gilgamesh menolak permintaan sang dewi untuk menjadi pasangannya. Setelah Enkidu meninggal akibat penyakit sebagai hukuman dari para dewa karena telah membunuh sang banteng, Gilgamesh menjadi takut akan kematian dan mendatangi [[Utnapishtim]] (satu-satunya orang yang selamat dari [[mitos air bah Gilgamesh|Air Bah]]) untuk mendapatkan kehidupan abadi. Gilgamesh gagal menjalani percobaan yang diberikan kepadanya oleh Utnapishtim dan ia pun kembali ke Uruk.
 
PadaSelanjutnya pada masa [[Babilonia]], puisikisah-puisikisah ini mulaidijalin menjadi suatusebuah narasi yang saling terhubungberhubungan. ''Epos Gilgamesh'' dicatatdalam bahasa Akkadia standar disusun oleh seorang juru tulis yang bernama [[Sîn-lēqi-unninni]], kemungkinandiperkirakan pada [[Bangsa Kass|Periodeperiode Babilonia Pertengahan]] (sekitar 1600 – 1155 SM), danyang didasarkan pada sumber yang jauh lebih kunotua. Dalam epos initersebut, Gilgamesh digambarkanadalah sebagaiseorang sosok[[Manusia duaSetengah perDewa|manusia tigasetengah dewa]] dengan kekuatan super yang sangatberteman kuatdengan manusia liar [[Enkidu]]. IaBersama-sama, berpetualangmereka bersamamelakukan Enkidubanyak danpetualangan, mengalahkanyang Humbabapaling (namaterkenal Huwawaadalah dalamsaat bahasamereka menaklukkan [[RumpunHumbaba]] (bahasa Semit|SemitikSumeria: Timur]]Huwawa). Mereka juga membunuhdan [[Banteng Surgawi]], yang dikirim oleh dewi [[Ishtar]] (nama Inanna dalam bahasa SemitikSumeria: TimurInanna) untuk menyerang mereka karenasetelah Gilgamesh menolak permintaan sang dewitawarannya untuk menjadi pasangannyapendampingnya. Setelah Enkidu meninggal akibat penyakit yang dikirim sebagai hukuman dari para dewa karena telah membunuh sang banteng, Gilgamesh menjadipun takutmelakukan akanperjalanan kematianuntuk danmenemui mendatangitokoh bijak [[Utnapishtim]] (satu-satunya, orang yang selamat dari [[mitosMitos air bah GilgameshGilgames|Airbanjir Bahglobal]]) untukyang mendapatkanjuga kehidupanmerupakan abadileluhurnya, dengan harapan dapat menemukan [[keabadian]]. Gilgamesh berulang kali gagal menjalanidalam percobaanujian yang diberikan kepadanya oleh Utnapishtim dan ia pun kembali pulang ke Uruk, menyadari bahwa keabadian berada di luar jangkauannya.
Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa ''Epos Gilgamesh'' memengaruhi ''[[Iliad]]'' dan ''[[Odisseia]]'', dua epos yang ditulis dalam [[bahasa Yunani Kuno]] pada abad kedelapan SM. Kisah kelahiran Gilgamesh digambarkan dalam sebuah anekdot dari ''[[Claudius Aelianus|De Natura Animalium]]'' karya penulis Yunani [[Claudius Aelianus]] pada abad kedua M. Aelianus bercerita bahwa kakek Gilgamesh menjaga anak perempuannya agar tidak hamil, karena ia mendapatkan nubuat dari seorang peramal bahwa cucunya akan menjatuhkannya. Anak perempuan itu hamil dan para penjaga melempar anaknya dari sebuah menara, tetapi seekor elang menyelamatkannya dan membawanya ke sebuah kebun buah. Ia lalu dibesarkan oleh seorang tukang kebun.
 
Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa ''EposWiracarita Gilgamesh'' memengaruhiberpengaruh besar terhadap ''[[Iliad]]'' dan ''[[Odisseia]]'', dua epos yang ditulis dalam [[bahasa Yunani Kuno]] pada abad kedelapan SM. Kisah kelahiran Gilgamesh digambarkan dalam sebuah anekdot daridalam ''[[Claudius Aelianus|De Natura Animalium]]'' karya penulis Yunani [[Claudius Aelianus]] pada abad kedua M. Aelianus bercerita bahwa kakek Gilgamesh menjaga anak perempuannya agar tidak hamil, karena ia mendapatkan nubuat dari seorang peramal bahwa cucunya akan menjatuhkannya. Anak perempuanperempuannya pada ituakhirnya hamil dan para penjaga melempar anaknya dari sebuah menara, tetapi seekor elang menyelamatkannya di tengah musim gugur dan membawanya ke sebuah kebun buah. Ia lalu dibesarkan oleh seorang tukang kebun.
''Epos Gilgamesh'' sendiri ditemukan kembali di [[Perpustakaan Asyurbanipal]] pada tahun 1849. Setelah isi dari epos ini selesai diterjemahkan pada awal dasawarsa 1870-an, epos tersebut memicu perdebatan akibat kemiripan sebagian isinya dengan [[Alkitab Ibrani]]. Gilgamesh tetap menjadi sosok yang tidak dikenal oleh umum hingga pertengahan abad ke-20, tetapi setelah itu ia mulai digambarkan dalam kebudayaan modern.
 
''EposWiracarita Gilgamesh'' sendiri ditemukan kembali di [[Perpustakaan Asyurbanipal|Perpustakaan Ashurbanipal]] pada tahun 1849. Setelah isi dari epos ini selesai diterjemahkan pada awal dasawarsa 1870-an, epostimbul tersebutkontroversi memicuyang perdebatanmeluas akibat kemiripan sebagian isinya dengan [[Alkitab Ibrani]]. Gilgamesh tetap menjadimerupakan sosok yang tidak dikenal oleh umum hinggasebelum pertengahan abad ke-20, tetapinamun setelah itu, ia mulaimenjadi tokoh yang makin dan makin digambarkanterkemuka dalam kebudayaanbudaya modern.
 
== Raja dalam sejarah ==
Baris 63 ⟶ 65:
}}
{{main|Epos Gilgamesh}}
Seperti yang diungkapkan oleh Kramer, "Gilgamesh menjadi pahlawan dunia kuno terbaik—sosok yang berani, tetapi tragis dan melambangkan angan-angan manusia yang sia-sia untuk mendapatkan ketenaran, kejayaan, dan keabadian."{{sfn|Kramer|1963|page=45}} Pada [[Dinasti Babilonia Pertama|Periode Babilonia Kuno]] (sekitar 1830 – 1531 SM), legenda Gilgamesh sudah membentuk sebuah atau sejumlah [[epos]] yang panjang. ''Epos Gilgamesh'' merupakan kisah petualangan Gilgamesh yang paling lengkap. Epos ini ditulis dalam [[bahasa Akkadia]] pada [[Bangsa Kass|Periode Babilonia Pertengahan]] (sekitar 1600 — 1155 SM) oleh seorang juru tulis yang bernama [[Sîn-lēqi-unninni]].{{sfn|Black|Green|1992|page=89}} Versi ''Epos Gilgamesh'' yang paling lengkap ditulis di dua belas lauh tanah liat yang berasal dari abad ketujuh SM. Lauh-lauh ini ditemukan di [[Perpustakaan Asyurbanipal]]Ashurbanipal di ibu kota [[Asiria]], [[Niniwe]]. Banyak bagian dari epos ini yang sudah hilang atau rusak.{{sfn|Black|Green|1992|page=89}}{{sfn|Mark|2018}}{{sfn|Rybka|2011|pages=257–258}} Beberapa pakar dan penerjemah mencoba melengkapi bagian yang hilang dengan isi dari puisi Sumeria atau dari versi lain ''Epos Gilgamesh'' yang telah ditemukan.{{sfn|Black|Green|1992|page=89}}
 
[[Berkas:Tablet V of the Epic of Gligamesh.JPG|ka|jmpl|Lauh V ''Epos Gilgamesh'' di [[Museum Sulaymaniyah]], Irak]]
Menurut epos ini, Gilgamesh adalah sosok yang "dua per tiga dewata dan sepertiga manusia".{{sfn|Powell|2012|page=339}} Pada permulaan puisi, Gilgamesh digambarkan sebagai sosok penguasa yang keji.{{sfn|Black|Green|1992|page=89}}{{sfn|Powell|2012|page=339}} Para ahli berpendapat bahwa hal ini menunjukkan Gilgamesh memaksa semua bawahannya untuk melakukan kerja paksa, atau ia mungkin menindas semua bawahannya secara seksual. Untuk menghukum kekejaman Gilgamesh, dewa [[Anu (dewa)|Anu]] menciptakan seorang manusia liar yang bernama Enkidu. Setelah dijinakkan oleh seorang pelacur yang bernama [[Shamhat]], Enkidu datang ke Uruk untuk menghadapi Gilgamesh. Lauh kedua kemudian mengisahkan bahwa mereka saling bergulat. Walaupun Gilgamesh berhasil menang, ia mengagumi kekuatan lawannya, dan mereka pun bersahabat. Dalam puisi-puisi Sumeria, Enkidu digambarkan sebagai hamba, tetapi dalam ''Epos Gilgamesh'', mereka berdua adalah sahabat dengan kedudukan yang setara.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}
 
Dalam Lauh III dan IV, Gilgamesh dan Enkidu berkelana ke [[Hutan Aras]] yang dijaga oleh seorang raksasa yang bernama Humbaba (nama Huwawa dalam bahasa Akkadia).{{sfn|Black|Green|1992|page=90}} Mereka melintasi tujuh gunung untuk mendatangi hutan tersebut, dan mereka lalu mulai menebang pohon untuk menantang Humbaba.{{sfn|Fontenrose|1980|page=168}} Humbaba mengamuk dan membuat takut Gilgamesh. Gilgamesh pun berdoa kepada dewa matahari [[Utu|Shamash]] (nama dewa Utu dalam bahasa SemitikSemit Timur).{{sfn|Fontenrose|1980|page=168}} Sang dewa kemudian meniupkan delapan angin ke mata Humbaba dan membutakannya.{{sfn|Fontenrose|1980|page=168}} Humbaba memohon belas kasihan, tetapi para pahlawan dalam kisah ini tetap memenggalnya.{{sfn|Fontenrose|1980|page=168}} Lauh VI kemudian berkisah tentang Gilgamesh yang kembali ke Uruk.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}} Dewi [[Ishtar]] (nama Inanna dalam bahasa Akkadia) mendatanginya dan meminta agar ia menjadi pasangannya.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=168}}{{sfn|Pryke|2017|pages=140–159}} Gilgamesh menolaknya karena Ishtar telah memperlakukan semua mantan pasangannya dengan buruk.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=168}}{{sfn|Pryke|2017|pages=140–159}} Untuk membalas dendam, Ishtar mendatangi ayahnya, Anu, dan meminta Banteng Surgawi darinya.{{snf|Dalley|1989|pages=81–82}}{{sfn|Fontenrose|1980|pages=168–169}}{{sfn|Tigay|2002|pages=24–25}} Ishtar lalu mengirim banteng ini untuk menyerang Gilgamesh.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}{{snf|Dalley|1989|pages=81–82}}{{sfn|Fontenrose|1980|pages=168–169}}{{sfn|Tigay|2002|pages=24–25}} Gilgamesh dan Enkidu berhasil membunuh si banteng dan mempersembahkan jantungnya kepada Shamash.{{snf|Dalley|1989|page=82}}{{sfn|Fontenrose|1980|pages=168–169}} Ketika Gilgamesh dan Enkidu sedang beristirahat, Ishtar berdiri di tembok [[Uruk]] dan mengutuk Gilgamesh.{{snf|Dalley|1989|page=82}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=169}} Enkidu memutuskan paha kanan si banteng dan melemparnya ke wajah Ishtar.{{snf|Dalley|1989|page=82}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=169}} Enkidu berteriak "Jika aku bisa menyentuhmu, inilah yang akan kulakukan padamu, dan akan kucambukkan isi perutmu ke arahmu."{{sfn|George|2003|page=88}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=169}} Ishtar lalu memanggil para pelacur dan perempuan jalang{{snf|Dalley|1989|page=82}} dan memerintahkan agar mereka berduka atas kematian Banteng Surgawi.{{snf|Dalley|1989|page=82}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=169}} Sementara itu, Gilgamesh merayakan kemenangannya.{{snf|Dalley|1989|page=82-83}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=169}}
 
Lauh VII dimulai dengan kisah Enkidu yang menceritakan mimpinya ketika ia melihat Anu, [[Enki|Ea]], dan [[Utu|Shamash]] yang mengatakan bahwa salah satu dari Gilgamesh atau Enkidu harus mati sebagai hukuman karena telah membunuh Banteng Surgawi. Mereka memilih Enkidu, dan Enkidu kemudian jatuh sakit. Ia bermimpi tentang Dunia Bawah dan lalu mati. Lauh VIII menceritakan duka cita yang dialami Gilgamesh atas kematian sahabatnya, dan juga mengisahkan pemakaman Enkidu.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}} Lauh IX hingga XI menceritakan bagaimana Gilgamesh dirundung duka dan rasa takut atas ajal. Ia lalu berkelana untuk mencari rumah [[Utnapishtim]], satu-satunya orang yang selamat dari [[mitos air bah Gilgames|Air Bah]], yang telah dihadiahi kehidupan abadi oleh para dewa.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=171}}
Baris 74 ⟶ 76:
[[Berkas:Mesopotamian - Cylinder Seal with Scorpion Man Shooting at Winged Creatures - Walters 42807.jpg|jmpl|upright=1.3|kiri|Cap gelinding [[Kekaisaran Asiria Pertengahan|Asiria Pertengahan]] dari kisaran tahun 1400 hingga 1200 SM yang menggambarkan seorang lelaki dengan sayap burung dan ekor kalajengking yang menembakkan anak panah ke arah seekor [[griffin]] di atas bukit kecil. [[Manusia kalajengking]] adalah salah satu makhluk yang dijumpai oleh Gilgamesh saat ia sedang melakukan perjalanan ke tempat tinggal [[Utnapishtim]].{{sfn|Fontenrose|1980|page=171}}]]
 
Perjalanan untuk menemui Utnapishtim tidaklah mudah dan Gilgamesh harus menghadapi berbagai tantangan. Awalnya tantangan-tantangan tersebut mungkin merupakan bagian dari kisah petualangannya sendiri, tetapi dalam epos ini kisah tersebut sudah menjadi "insiden yang cukup tidak berbahaya" menurut [[Joseph Fontenrose|Joseph Eddy Fontenrose]]. Pertama-tama Gilgamesh menjumpai singa-singa di jalur gunung dan lalu membunuhnya. Setelah mencapai gunung [[Mashu]], Gilgamesh berjumpa dengan seorang [[manusia kalajengking]] dan istrinya. Tubuh mereka mengeluarkan sinar terang yang amat menakutkan, tetapi setelah Gilgamesh memberitahu kepada mereka maksud dari kedatangannya, mereka mengizinkan Gilgamesh lewat. Gilgamesh melalui kegelapan selama dua belas hari sebelum akhirnya kembali ke wilayah yang terang. Ia berjumpa dengan kebun yang indah di pinggir laut, dan di situ ia bertemu dengan dewi [[Siduri]]. Pada mulanya Siduri mencoba mencegat Gilgamesh agar ia tidak memasuki kebun tersebut. Sesudah itu Siduri mencoba meyakinkan Gilgamesh agar ia mau menerima kematian sebagai suatu hal yang tak terhindarkan dan tidak meneruskan perjalanannya menyeberangi lautan. Gilgamesh menolaknya, dan Siduri pun mengarahkannya untuk bertemu dengan [[Ursyanabi|Urshanabi]], pendayung para dewa. Sang pendayung membawa Gilgamesh menyeberangi lautan menuju tanah air Utnapishtim.{{sfn|Fontenrose|1980|page=171}} Setelah Gilgamesh tiba di tempat tersebut, Utnapishtim memberitahukan kepadanya bahwa untuk memperoleh kehidupan abadi, ia harus berhenti tidur. Gilgamesh gagal melakukan hal tersebut dan tertidur selama tujuh hari penuh.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}
 
Sesudah itu, Utnapishtim memberitahukan kepadanya bahwa walaupun ia tidak bisa hidup abadi, ia bisa kembali muda dengan khasiat sebuah tumbuhan. Gilgamesh mengambil tumbuhan tersebut, tetapi meninggalkannya di pantai saat sedang berenang. Tumbuhan tersebut kemudian dicuri oleh seekor ular, dan hal ini menjadi penjelasan mengapa ular bisa mengganti kulitnya.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=172}} Gilgamesh merasa putus asa dan kembali ke Uruk,{{sfn|Black|Green|1992|page=90}} dan menunjukkan kotanya kepada sang pendayung UrsyanabiUrshanabi.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}} Pada momen ini ''Epos Gilgamesh'' tidak lagi memiliki narasi yang koheren.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=172}}{{sfn|Tigay|2002|pages=26–27}} Lauh XII adalah bagian tambahan yang terkait dengan puisi Sumeria ''Gilgamesh, Enkidu, dan Dunia Bawah'', yang menceritakan kisah hilangnya ''pikku'' dan ''mikku''.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=172}}{{sfn|Tigay|2002|pages=26–27}} Berbagai unsur dalam narasinya tampak menyimpang dari unsur-unsur yang sudah ditetapkan dalam kisah-kisah sebelumnya. Pada permulaan Lauh XII, Enkidu masih hidup, padahal ia sudah mati dalam Lauh VII. Gilgamesh juga berbaik hati kepada Ishtar, padahal mereka menjadi musuh bebuyutan dalam Lauh VI. Selain itu, walaupun sebagian besar bagian dari epos ini memang diadaptasi dari kesusateraankesusasteraan Sumeria, Lauh XII merupakan terjemahan harfiah dari bagian terakhir puisi ''Gilgamesh, Enkidu, dan Dunia Bawah''.{{sfn|Tigay|2002|pages=26–27}} Maka dari itu, para ahli menyimpulkan bahwa narasi ini mungkin diletakkan di bagian akhir karena tidak sesuai dengan narasi secara keseluruhan.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}{{sfn|Fontenrose|1980|page=172}}{{sfn|Tigay|2002|pages=26–27}} Di bagian tersebut, Gilgamesh melihat penampakan hantu Enkidu, yang berjanji akan mengembalikan barang-barang Gilgamesh yang hilang dan menceritakan keadaan di Dunia Bawah kepada temannya tersebut.{{sfn|Black|Green|1992|page=90}}{{sfn|Fontenrose|1980|pages=172–173}}
 
=== Dalam karya seni Mesopotamia ===
Walaupun kisah mengenai Gilgamesh sangat populer di Mesopotamia kuno, karya seni kuno yang menggambarkannya sangat jarang ditemukan. Tulisan-tulisan populer menyebutkan bahwa Gilgamesh digambarkan sebagai seorang pahlawan dengan rambut panjang dengan empat atau enam ikal sebagai penggambaran Gilgamesh, tetapi pernyataan ini terbukti salah. Meskipun begitu, terdapat segelintir karya seni Mesopotamia kuno yang benar-benar menggambarkan Gilgamesh. Karya-karya ini biasanya berupa lempengan tanah liat atau [[Segel silinder|cap gelinding]]. Pada umumnya, tokoh yang digambarkan dalam suatu karya seni hanya dapat dikenali sebagai Gilgamesh jika karya tersebut jelas-jelas menggambarkan salah satu adegan dari ''Epos Gilgamesh''. Contohnya adalah karya-karya seni yang menggambarkan Gilgamesh dan Enkidu bertarung melawan raksasa (kemungkinan besar Humbaba). Karya-karya lain menggambarkan sepasang pahlawan yang berhadapan dengan seekor banteng raksasa bersayap (kemungkinan besar Banteng Surgawi).{{sfn|Black|Green|1992|page=91}}
 
== Tinggalan sejarah ==
Baris 87 ⟶ 89:
''Epos Gilgamesh'' sangat memengaruhi ''[[Iliad]]'' dan ''[[Odisseus]]'', dua epos yang ditulis dalam [[bahasa Yunani Kuno]] pada abad kedelapan SM.{{sfn|West|1997|pages=334–402}}{{sfn|Anderson|2000|pages=127–128}}{{sfn|Burkert|2005|pages=297–301}}{{sfn|Powell|2012|pages=338–339}} Menurut sejarawan Amerika [[Barry B. Powell]], orang Yunani kuno mungkin memperoleh keterangan mengenai tradisi lisan Mesopotamia dari hubungan mereka dengan peradaban-peradaban di Timur Dekat.{{sfn|Powell|2012|page=338}} Sejarawan Jerman [[Walter Burkert]] berpendapat bahwa kisah dalam Lauh VI ''Epos Gilgamesh'' tentang Ishtar dan Gilgamesh mirip dengan kisah dalam Buku V ''Iliad''.{{sfn|Burkert|2005|pages=299–300}} Dalam buku tersebut, [[Afrodit]] dilukai oleh seorang pahlawan yang bernama [[Diomedes]]. Ia melarikan diri ke [[Gunung Olimpus]], menangis di hadapan ibunya [[Dione (mitologi)|Dione]], dan ditegur oleh ayahnya [[Zeus]].{{sfn|Burkert|2005|pages=299–300}}
 
Powell berpendapat bahwa pembukaan ''Odisseus'' tampaknya menyerupai pembukaan ''Epos Gilgamesh''.{{sfn|Powell|2012|page=339}} Selain itu, alur cerita ''Odisseus'' juga mirip dengan ''Epos Gilgamesh''.{{sfn|Anderson|2000|page=127}}{{sfn|Burkert|2005|pages=299–301}} Gilgamesh dan Odisseus sama-sama bertemu dengan seorang wanita yang bisa mengubah manusia menjadi hewan: Ishtar (dalam kisah Gilgames) dan [[Kirke]] (dalam kisah Odisseus).{{sfn|Anderson|2000|page=127}} Dalam epos ''Odisseus'', Odisseus membutakan raksasa [[Kiklops]] yang bernama [[Polifemos]], mirip dengan kisah Gilgamesh yang membunuh Humbaba dalam ''Epos Gilgamesh''.{{sfn|Anderson|2000|pages=127–128}} Gilgamesh dan Odiseus sama-sama pernah mengunjungi di dunia bawah. Mereka sama-sama tidak bahagia saat tinggal di dunia lain yang seperti surga walaupun ada seorang wanita yang sangat menawan: Siduri (dalam cerita Gilgames) dan [[Kalipso]] (dalam kisah Odisseus). Selain itu, kedua pahlawan ini sama-sama mendapatkan kesempatan untuk memperoleh kehidupan abadi, tetapi gagal mewujudkannya (Gilgamesh saat kehilangan tumbuhan peremaja dan Odisseus saat ia meninggalkan pulau Kalipso).{{sfn|Anderson|2000|page=127}}
 
Dalam gulungan [[Qumran]] yang dikenal dengan sebutan ''[[Kitab Raksasa|Buku Raksasa]]'' (sekitar 100 SM), nama Gilgamesh dan [[Humbaba]] muncul sebagai nama dua raksasa pada [[Masa sebelum air bah (mitologi)|masa sebelum air bah]],{{sfn|George|2003|page=60}}{{sfn|Burkert|2005|page=295}} yang ditulis (dalam bentuk [[konsonan]]tal) ''glgmš'' dan ''ḩwbbyš''. Naskah yang sama digunakan oleh penganut [[Maniisme]] di Timur Tengah, dan ''Gilgamish''/''Jiljamish'' dalam bahasa Arab digunakan sebagai nama salah satu setan oleh seorang [[ulama]] Mesir [[Jalaluddin as-Suyuthi|As-Suyuthi]] (sekitar 1500).{{sfn|George|2003|page=60}}
Baris 108 ⟶ 110:
| width2 = 246
}}
Teks ''Epos Gilgamesh'' dalam bahasa Akkadia pertama kali ditemukan pada tahun 1849 di [[Perpustakaan Asyurbanipal]]Ashurbanipal di [[Niniwe]] oleh arkeolog Inggris [[Austen Henry Layard]].{{sfn|Mark|2018}}{{sfn|Rybka|2011|pages=257–258}}{{sfn|The Norton Anthology of World Literature|2012|pages=95}} Layard saat itu sedang mencari bukti yang dapat membuktikanmenunjukkan bahwa kisah dalam [[Perjanjian Lama]] merupakan peristiwa sejarah, dan pada masa itu Perjanjian Lama juga dianggap sebagai teks tertua di dunia. Namun, hasil penggaliannya malah menemukan keberadaan teks Mesopotamia yang jauh lebih tua, dan penemuan ini juga menimbulkan dugaan bahwa berbagai kisah dalam Perjanjian Lama diambil dari mitos yang sudah ada terlebih dahulu di wilayah Timur Dekat.{{sfn|Mark|2018}} Terjemahan pertama ''Epos Gilgamesh'' dibuat pada awal dasawarsa 1870-an oleh [[George Smith (sejarawan)|George Smith]], seorang pakar di [[British Museum]],{{sfn|Ziolkowski|2012|pages=1–25}}{{sfn|Rybka|2011|page=257}}{{sfn|Ziolkowski|2011}} dan pada tahun 1880 ia menerbitkan kisah air bah dari Lauh XI dengan judul ''The Chaldean Account of Genesis''. Pada awalnya terjadi kesalahan dalam upaya untuk membaca nama Gilgamesh, alhasil nama yang dipakai dalam naskah tersebut adalah ''Izdubar''.{{sfn|Ziolkowski|2012|pages=1–25}}
 
''Epos Gilgamesh'' lantas menarik perhatian akibat keberadaan kisah air bah dalam Lauh XI. Kisah ini memicu perdebatan yang sengit di kalangan pakar, sementara bagian yang lainnya dari epos ini malah diabaikan.{{sfn|Ziolkowski|2012|pages=23–25}} Epos ini sangat menarik perhatian di negara-negara berbahasa Jerman,{{sfn|Ziolkowski|2012|pages=28–29}} dengan kontroversi yang terkait dengan hubungan antara ''Babel und Bibel'' ("Babilon dan Alkitab").{{sfn|Ziolkowski|2012|pages=23–25, 28–29}} Pada Januari 1902, sejarawan Jerman [[Friedrich Delitzsch]] menyampaikan kuliah umum di [[Sing-Akademie zu Berlin]] di hadapan [[Kaisar Jerman|Kaisar]] [[Wilhelm II dari Jerman|Wilhelm II]] dan istrinya. Ia berpendapat bahwa kisah Air Bah dalam Kitab Kejadian disalin secara langsung dari ''Epos Gilgamesh''. Ia juga sempat menggelar kuliah umum kedua mengenai keterkaitan antara [[Undang-undang Hammurabi]] dengan [[Hukum Musa]]. Kuliah umum yang disampaikan Delitzsch sangat memicu kontroversi. Pada September 1903, terdapat 1.350 artikel pendek dari koran dan jurnal, lebih dari 300 artikel panjang, dan 28 selebaran yang ditulis untuk menanggapi kuliah umumnya. Artikel-artikel ini sangat mengkritik Delitzsch. Sang kaisar menjauhkan dirinya dari pendapat Delitzsch yang radikal. Pada musim gugur tahun 1904, Delitzsch terpaksa menggelar kuliah umum ketiganya di [[Köln]] dan [[Frankfurt am Main]] alih-alih di Berlin. Delitzsch kemudian menerbitkan sebuah buku yang berjudul ''Die große Täuschung'' pada tahun 1920–21 dengan argumen bahwa Alkitab Ibrani sudah "dikontaminasi" oleh pengaruh dari Babilonia. Ia mengklaim bahwa orang Kristen baru dapat mengimani pesan [[Arya]] dalam [[Perjanjian Baru]] jika Perjanjian Lama yang dibuat oleh manusia dihapuskan dari Alkitab.{{sfn|Ziolkowski|2012|pages=23–25}}
 
=== Penafsiran pada zaman modern awal ===
Baris 144 ⟶ 146:
{{refbegin|30em}}
* {{citation|title=The Norton Anthology of World Literature|edition=3|volume=A|date=2012|publisher=W. W. Norton & Company|ref={{sfnref|The Norton Anthology of World Literature|2012}}}}
* {{citation|last=Anderson|first=Graham|year=2000|title=Fairytale in the Ancient World|url=https://books.google.com/books/about/Fairytale_in_the_Ancient_World.html?id=B2DAAlUrbBIC|publisher=Routledge|location=New York City, New York and London, England|isbn=978-0-415-23702-4|pages=127–131|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805132845/https://books.google.com/books/about/Fairytale_in_the_Ancient_World.html?id=B2DAAlUrbBIC|dead-url=no}}
* {{citation|last=Black|first=Jeremy|first2=Anthony|last2=Green|title=Gods, Demons and Symbols of Ancient Mesopotamia: An Illustrated Dictionary|location=Austin, Texas|publisher=University of Texas Press|year=1992|isbn=978-0-7141-1705-8|pages=166–168|ref=harv}}
* {{citation|last=Burkert|first=Walter|authorlink=Walter Burkert|date=1992|title=The Orientalizing Revolution: Near Eastern Influence on Greek Culture in the Early Archaic Age|location=[[Cambridge, Massachusetts|Cambridge]]|translator=Margaret E. Pinder dan Walter Burkert|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0674643642|ref=harv}}
* {{citation|last=Burkert|first=Walter|date=2005|chapter=Chapter Twenty: Near Eastern Connections|title=A Companion to Ancient Epic|url=https://books.google.com/?id=V4mZmoZhG68C&printsec=frontcover|editor-last=Foley|editor-first=John Miles|location=New York City, New York and London, England|publisher=Blackwell Publishing|isbn=978-1-4051-0524-8|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805132858/https://books.google.com/books?id=V4mZmoZhG68C&printsec=frontcover&hl=en|dead-url=no}}
* {{citation|last=Dalley|first=Stephanie|authorlink=Stephanie Dalley|title=Myths from Mesopotamia: Creation, the Flood, Gilgamesh, and Others|date=1989|publisher=Oxford University Press|location=Oxford, England|isbn=978-0-19-283589-5|url=https://books.google.com/?id=7ERp_y_w1nIC&printsec=frontcover|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805132842/https://books.google.com/books?id=7ERp_y_w1nIC&printsec=frontcover&hl=en|dead-url=no}}
* {{citation|last=Damrosch|first=David|date=2006|title=The Buried Book: The Loss and Rediscovery of the Great Epic of Gilgamesh|url=https://books.google.com/?id=6jJQLrJXrakC&printsec=frontcover|location=New York City, New York|publisher=Henry Holt and Company|isbn=978-0-8050-8029-2|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805132934/https://books.google.com/books?id=6jJQLrJXrakC&printsec=frontcover&hl=en|dead-url=no}}
* {{citation|last=Delorme|first=Jean|date=1981|orig-year=1964|chapter=The Ancient World|title=The Larousse Encyclopedia of Ancient and Medieval History|editor1-last=Dunan|editor1-first=Marcel|editor2-last=Bowle|editor2-first=John|location=New York City, New York|publisher=Excaliber Books|isbn=978-0-89673-083-0|ref=harv}}
* {{citation|last=George|first=Andrew R.|authorlink=Andrew R. George|date=2003|origyear=1999, 2000|title=The Epic of Gilgamesh: The Babylonian Epic Poem and Other Texts in Akkadian and Sumerian|edition=3|location=London|publisher=Penguin Books|series=Penguin Classics|oclc= 901129328|isbn=978-0-14-044919-8|url=https://books.google.com/books?id=eCZRK_61adMC&printsec=frontcover|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2020-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200913194724/https://books.google.com/books?id=eCZRK_61adMC&printsec=frontcover%2F|dead-url=no}}
* {{citation|last1=Kramer|first1=Samuel Noah|title=Sumerian Mythology: A Study of Spiritual and Literary Achievement in the Third Millennium B.C.: Revised Edition|date=1961|publisher=University of Pennsylvania Press|location=Philadelphia, Pennsylvania|isbn=978-0-8122-1047-7|url=http://www.sacred-texts.com/ane/sum/|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2020-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200808160325/https://www.sacred-texts.com/ane/sum/|dead-url=no}}
* {{citation|last1=Kramer|first1=Samuel Noah|title=The Sumerians: Their History, Culture, and Character|url=https://books.google.com/books?id=iY9xp4pLp88C&pg=PA46|date=1963|publisher=University of Chicago Press|location=Chicago, Illinois|isbn=978-0-226-45238-8|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805132846/https://books.google.com/books?id=iY9xp4pLp88C&pg=PA46|dead-url=no}}
* {{citation|last=Mark|first=Joshua J.|date=29 March 2018|title=Gilgamesh|website=ancient.eu|publisher=Ancient History Encyclopedia|url=https://www.ancient.eu/gilgamesh/|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2020-09-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200911143122/https://www.ancient.eu/gilgamesh/|dead-url=no}}
* {{citation|last=Fontenrose|first=Joseph Eddy|date=1980|orig-year=1959|title=Python: A Study of Delphic Myth and Its Origins|url=https://books.google.com/?id=wqeVv09Y6hIC&pg=PA167|location=Berkeley, California, Los Angeles, California, and London, England|publisher=The University of California Press|isbn=978-0-520-04106-6|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805133409/https://books.google.com/books?id=wqeVv09Y6hIC&pg=PA167&hl=en|dead-url=no}}
* {{citation|last=Powell|first=Barry B.|author-link=Barry B. Powell|date=2012|orig-year=2004|chapter=Gilgamesh: Heroic Myth|title=Classical Myth|edition=7|url=https://books.google.com/?id=dqOSAgAAQBAJ&dq=Classical+Myth+by+Barry+Powell+seventh+edition|location=London, England|publisher=Pearson|pages=336–350|isbn=978-0-205-17607-6|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805133350/https://books.google.com/books?id=dqOSAgAAQBAJ&dq=Classical+Myth+by+Barry+Powell+seventh+edition&hl=en|dead-url=no}}
* {{citation|last=Pryke|first=Louise M.|date=2017|title=Ishtar|url=https://books.google.com/?id=fggqDwAAQBAJ&pg=PA94|location=New York City, New York and London, England|publisher=Routledge|isbn=978-1-315-71632-9|ref=harv}}
* {{citation|last=Rybka|first=F. James|date=2011|section=''The Epic of Gilgamesh''|title=Bohuslav Martinu: The Compulsion to Compose|url=https://books.google.com/?id=5xZjejJ4wh4C&pg=PA258|location=Lanham, Maryland|publisher=Scarecrow Press, Inc.|isbn=978-0-8108-7762-7|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805133350/https://books.google.com/books?id=5xZjejJ4wh4C&pg=PA258&hl=en|dead-url=no}}
* {{citation| author-link=N.K. Sandars | first=N.K. | last=Sandars |chapter=Introduction|title=The Epic of Gilgamesh| publisher=Penguin | date=1972}}
* {{citation|last=Tigay|first=Jeffrey H.|date=2002|orig-year=1982|title=The Evolution of the Gilgamesh Epic|url=https://books.google.com/?id=cxjuHTH6I2sC&pg=PA36|location=Wauconda, Illinois|publisher=Bolchazzy-Carucci Publishers, Inc.|isbn=978-0-86516-546-5|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805133426/https://books.google.com/books?id=cxjuHTH6I2sC&pg=PA36&hl=en|dead-url=no}}
* {{citation|url=http://sydney.edu.au/museums/publications/muse/past-issues/2781_Muse_July_web.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20180529232346/http://sydney.edu.au/museums/publications/muse/past-issues/2781_Muse_July_web.pdf|archive-date=30 May 2018|dead-url=no|last=Stone|first=D.|date=2012|title=The Epic of Gilgamesh: Statue brings ancient tale to life|magazine=MUSE|issue=12/2781|page=28|ref=harv}}
* {{citation|last=West|first=M. L.|authorlink=Martin Litchfield West|title=The East Face of Helicon: West Asiatic Elements in Greek Poetry and Myth|date=1997|publisher=Clarendon Press|location=Oxford, England|isbn=978-0-19-815221-7|url=https://books.google.com/books?id=fIp0RYIjazQC&q=Adonis|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-04-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230409220530/https://books.google.com/books?id=fIp0RYIjazQC&q=Adonis|dead-url=no}}
* {{citation|last1=Wolkstein|first1=Diane|last2=Kramer|first2=Samuel Noah|title=Inanna: Queen of Heaven and Earth: Her Stories and Hymns from Sumer|year=1983|publisher=Harper&Row Publishers|location=New York City, New York|isbn=978-0-06-090854-6|ref=harv}}
* {{citation|last=Ziolkowski|first=Theodore|authorlink=Theodore Ziolkowski|date=1 November 2011|title=Gilgamesh: An Epic Obsession|url=http://www.berfrois.com/2011/11/theodore-ziolkowski-gilgamesh/|website=Berfrois|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2011-11-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20111104134406/http://www.berfrois.com/2011/11/theodore-ziolkowski-gilgamesh/|dead-url=no}}
* {{citation|last=Ziolkowski|first=Theodore|date=2012|title=Gilgamesh among Us: Modern Encounters with the Ancient Epic|url=https://books.google.com/?id=snz_Wle6zvgC&pg=PA28|location=Ithaca, New York and London, England|publisher=Cornell University Press|isbn=978-0-8014-5035-8|ref=harv|accessdate=2019-07-21|archive-date=2023-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230805133423/https://books.google.com/books?id=snz_Wle6zvgC&pg=PA28&hl=en|dead-url=no}}
{{refend}}
 
== Bacaan lanjut ==
{{refbegin}}
* {{cite web |website= [[Electronic Text Corpus of Sumerian Literature]] |url= http://etcsl.orinst.ox.ac.uk/cgi-bin/etcsl.cgi?text=c.1.8.1* |title= Narratives featuring… Gilgameš |accessdate= 8 Oktober 2017 |archive-date= 2009-09-29 |archive-url= https://web.archive.org/web/20090929090227/http://etcsl.orinst.ox.ac.uk/cgi-bin/etcsl.cgi?text=c.1.8.1* |dead-url= no }}
* {{citation|last=Ackerman|first=Susan|authorlink=Susan Ackerman (biblical scholar)|date=2005|title=When Heroes Love: The Ambiguity of Eros in the Stories of Gilgamesh and David|location=New York City, New York|publisher=Columbia University Press|isbn=978-0-231-50725-7|ref=harv}}
* {{cite book |last= Gmirkin |first= Russell E |title= Berossus and Genesis, Manetho and Exodus |location= New York |publisher=T & T Clark International |date=2006}}
* {{cite book |editor=Foster, Benjamin R. |translator=Foster, Benjamin R. |title= The Epic of Gilgamesh |url=https://archive.org/details/isbn_9780393975161 |location=New York |publisher=W.W. Norton & Company |year=2001 |isbn=978-0-393-97516-1 }}
* {{cite book |last1=Hammond |first1=D. |last2=Jablow |first2=A. |chapter= Gilgamesh and the Sundance Kid: the Myth of Male Friendship |editor-last=Brod |editor-first=H. |title= The Making of Masculinities: The New Men's Studies |location= Boston |date=1987 |pages= 241–258}}
* {{cite book |author= Jackson, Danny |title= The Epic of Gilgamesh |url= https://archive.org/details/epicofgilgamesh0000unse |location= Wauconda, IL |publisher= Bolchazy-Carducci Publishers |year= 1997 |isbn= 978-0-86516-352-2 }}
* {{cite book |translator=Kovacs, Maureen Gallery |title= The Epic of Gilgamesh |location= Stanford University Press |publisher= Stanford, California |date=1989 |orig-year=1985 |isbn= 978-0-8047-1711-3}} Glossary, Appendices, Appendix (Chapter XII=Tablet XII).
* {{cite web |last=Maier |first=John R. |title=Gilgamesh and the Great Goddess of Uruk |date=2018 |url=https://digitalcommons.brockport.edu/sunybeb/4/ |access-date=2019-07-21 |archive-date=2019-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190130053150/https://digitalcommons.brockport.edu/sunybeb/4/ |dead-url=yes }}
* {{cite book |author= Mitchell, Stephen |title= Gilgamesh: A New English Version |url= https://archive.org/details/gilgameshnewengl0000mitc |location= New York |publisher= Free Press |year=2004 |isbn=978-0-7432-6164-7}}
* {{cite book |editor= Oberhuber, K. |title= Das Gilgamesch-Epos |location= Darmstadt |publisher= Wege der Forschung |year=1977 | id=}}
* {{cite book |author= Parpola, Simo |author2= Mikko Luuko |author3= Kalle Fabritius |title= The Standard Babylonian, Epic of Gilgamesh |url= https://archive.org/details/standardbabyloni0000unse |publisher= The Neo-Assyrian Text Corpus Project |year= 1997 |isbn= 978-9514577604 }}
* {{cite book |author= Pettinato, Giovanni |title= La saga di Gilgamesh |location= Milan, Italy |publisher= Rusconi Libri |year=1992 |isbn= 978-88-18-88028-1}}
{{refend}}
Baris 198 ⟶ 200:
{{Penguasa Sumer terkemuka}}
{{Ancient Mesopotamia}}
{{Artikel baguspilihan}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Epos Gilgamesh|*]]