Philippa dari Toulouse: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
 
== Kehidupan ==
Philippe lahir pada sekitar tahun 1073 dari [[Guilhem IV dari Toulouse|Comte Guilhem IV dari Toulouse dari Toulouse]], dan istrinya [[Emma dari Mortain]]. Ia merupakan putri tunggal dan oleh karena itu, berdasarkan hukum-hukum Toulouse, merupakan ahli waris harta orangtuanya. Pada tahun 1088, Guilhem pergi berziarah ke [[Palestina]], meninggalkan saudaranya [[Raymond dari Poitiers|Raymond dari Saint-Gilles]] sebagai pemangku takhta. Sebelum ia pergi, dikabarkan, ia juga menikahkan putrinya dengan [[Sancho Ramírez|Raja Aragon]] dalam rangka untuk mencabut hak warisnya;<ref name="ReferenceA">Meade, Marion, ''Eleanor of Aquitaine''</ref> namun, bukti menunjukkan bahwa Sancho masih menikah dengan istri sebelumnya pada saat ia meninggal pada tahun 1094.)<ref>Szabolcs de VAJAY, "Ramire II le Moine, roi d'Aragon et Agnes de Poitou dans l'histoire et la légende", in ''Mélanges offerts à René Crozet'', 2 vol, Poitiers, 1966, vol 2, p 727-750; and Ruth E Harvey, "The wives of the first troubadour Duke William IX of Aquitaine", in ''[[Journal of Medieval History]]'', vol 19, 1993, p 315. Harvey states that, contrary to prior assumptions, William IX was certainly Philippa of Toulouse's only husband. Vajay states that the marriage to an unnamed king of Aragon reported by a non-contemporary chronicler is imaginary even though it has appeared broadly in modern histories, and likewise he cites J de Salarrullana de Dios, ''Documentos correspondientes al reinado de Sancho Ramirez'', Saragossa, 1907, vol I, nr 51, p 204-207 to document that Sancho's wife Felicie was clearly still married to him just months before his death, making the marriage to Philippa several years earlier, as reported in several modern popular biographies of her granddaughter, completely unsupportable.</ref>
 
Kehidupan awal Philippe – apabila ia menikah dengan Sancho Ramírez dari Aragon – masih merupakan sebuah misteri. Diketahui bahwa ia tidak menikah dengan [[Guilhem IX dari Aquitaine]] sampai tahun 1094, setelah kematian ayahandanya dan suksesi pamandanya; keadaan di mana ia tinggal sebelum kematian ayahandanya, cara pencabutan hak waris, dan susunan pernikahannya, dengan demikian tidak diketahui. Para sejarawan meragukan bahwa ia mungkin menikah dengan [[Sancho Ramírez]] berpendapat bahwa pencabutan haknya dari Toulouse menghalanginya dari penetapan hak warisannya, dan bahwa dengan kematian Sancho, ia bebas untuk menikah kembali berdasarkan pilihan sendiri.<ref>Meade, Marion, ''Eleanor of Aquitaine''<name="ReferenceA"/ref> Yang pasti bahwa setelah kematian Comte Guilhem, tuntutan Philippe diabaikan, dan Raymond menjadi comte. Philippe kemudian menikah dengan Guilhem, yang dianggap layak karena ia berjasa banyak: seorang pria yang tampan dengan kemahirannya di dalam menggoda seorang wanita, ia bukan hanya merupakan salah satu adipati yang paling menonjol di Eropa, yang mampu memberinya kehidupan layak; kerajaannya juga memiliki lokasi yang ideal di sisi Toulouse, dan ia dapat dengan mudah kembali tanah airnya sendiri – karena memang, itu yang dijanjikan oleh sang adipati untuknya. Oleh karena itu, keduanya segera menikah.<ref>Meade, Marion, ''Eleanor of Aquitaine''<name="ReferenceA"/ref> Mengapa ia diizinkan oleh pamandanya untuk menikah dengan orang yang berbahaya, atau memang jika Raymond pilihan lain dalam hal ini, tidak diketahui.
 
Ketika [[Raymond IV dari Toulouse]] berangkat ke [[Perang Salib Pertama]] di musim semi tahun 1096, ia meninggalkan putranya [[Bertrand dari Toulouse|Bertrand]] untuk memerintah provinsi itu. Namun pada musim semi tahun 1098, Guilhem dan Philippe memasuki kota Toulouse, dan mengendalikan tanpa satu jiwapun yang hilang. Pada tahun berikutnya, ia melahirkan anak pertamanya di kota ini: [[Guilhem X dari Aquitaine]].
 
Pada tahun 1099, suaminya pergi perang salib dan ia meninggalkannya sebagai pemangku takhta di Poitou.<ref>{{cite book|title=Queens Consort, England's Medieval Queens|url=https://archive.org/details/queensconsorteng00hilt|page=[https://archive.org/details/queensconsorteng00hilt/page/112 112]|last=Hilton|first=Lisa|authorlink=Lisa Hilton|year=2008|publisher=Weidenfeld & Nichelson|location=Great Britain|isbn=978-0-7538-2611-9 }}</ref>
 
Ia adalah pengagum [[Robert dari Arbrissel]] dan membujuk suaminya untuk memberinya sebidang tanah di [[Poitou]] untuk mendirikan sebuah komunitas beragama yang dipersembahkan untuk [[Maria]].<ref>{{cite book|title=Eleanor of Aquitaine, a Life|url=https://archive.org/details/eleanorofaquitai00weir|last=Weir|first=Alison|authorlink=Alison Weir|pages=11–12[https://archive.org/details/eleanorofaquitai00weir/page/11 11]–12|year=1999|publisher=Jonathan Cape|location=London|isbn=0-345-40540-4 }}</ref> Pada tahun 1100 ia mendirikan [[Biara Fontevraud]] disana.
 
Ia terkejut ketika suaminya menggadaikan Toulouse pada tahun 1100 untuk sepupunya Bertrand yang ditukarkan dengan sejumlah besar uang, yang digunakan Adipati tersebut untuk pergi Perang Salib sendiri. Philippe, disingkirkan dari rumahnya, dan dikirim ke ibu kotanya di [[Poitiers]], dimana ia memerintah Aquitaine atas nama suaminya ketika ia absen.
Baris 37:
Setelah Guilhem kembali, ia dan Philippe untuk sementara hidup bahagia dan membuahkan lima orang putri dan seorang putra, Raymond. Obsesinya dengan doktrin dianggap ofensif oleh orang banyak pada saat itu, dikombinasikan dengan ketidakpuasan Guilhem yang meningkat kepadanya, dan ia mengejeknya (sebagai pendiri sebuah biara pelacur), yang menyebabkan perpecahan di dalam pernikahan tersebut.
 
Toulouse telah dimenangkan kembali oleh Guilhem untuk istrinya pada tahun 1113, setelah kematian Bertrand dari Suriah pada tahun 1112: ahli warisnya adalah saudara tirinya yang berusia sembilan tahun, [[Alphonse Jourdain]], yang ditentang oleh Guilhem. Oleh karena itu, pada tahun 1114, Philippe menghabiskan sebagian besar waktunya memerintah disana. Karena itu, ia kurang senang ketika sekembalinya dari Toulouse ke Poitiers pada tahun 1114, ia mendapatkan suaminya telah memindahkan gundiknya, [[Dangerosa|Vicomtesse Dangerosa]], ke tempat tinggalnya. Philippe menarik sahabat-sahabatnya dan gereja untuk bantuan mengusir gundik suaminya itu, namuntetapi upaya itu tidak berhasil – tidak ada yang dapat membujuk Adipati itu untuk mengabaikan gundiknya.
 
Pada tahun 1116, Philippe yang merasa malu dihancurkan oleh berbagai utang atas pelayanannya kepadanya selama bertahun-tahun, meninggalkan istana tersebut, mengungsi di [[Biara Fontevrault]]. Disana ia menjadi sahabat istri pertama suaminya, [[Ermengarde dari Anjou (wafat 1146)]], dan keduanya menghabiskan banyak waktu merenungkan kekurangan Guilhem. Namun, untuk seluruh pengabdian Philippe ke Biara dan cita-citanya, ia menemukan sedikit kedamaian di sana, baik marah dan kesal bahwa suaminya telah mengabaikannya demi wanita simpanannya. Ia meninggal disana tanpa diketahui penyebabnya pada tanggal 28 November 1118. Ermengarde, yang tak lama kemudian mencoba untuk membalas dendam demi Philippe dengan mencoba untuk membuat Dangerosa diusir dari Aquitaine.