Penyaliban dan kematian Yesus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(18 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
Kematian Yesus dapat dilihat melalui dua cara pandang yang berbeda:<ref name="Drane">John Drane. 1996. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.87-88.</ref>
# Kematian Yesus sebagai peristiwa sejarah.
# Kematian Yesus sebagai bagian dari rencana Allah.<ref>{{Alkitab|Lukas 19:10}}</ref>
== Pemberitahuan Kematian Yesus ==
Baris 24:
==== [[Kitab Mazmur]] ====
* [[Mazmur 22]] menggambarkan bahwa [[Mesias]] akan menderita sengsara, ditinggalkan oleh Allah dan manusia, bahkan sahabat-sahabat-Nya dan dikelilingi musuh-musuhnya.
==== [[Kitab Yesaya]] ====
Baris 33 ⟶ 32:
=== [[Perjanjian Baru]] ===
Kitab-kitab Injil mencatat bahwa [[Yesus]] sendiri jauh-jauh hari telah memberitahukan kematian-Nya dan kebangkitan-Nya sebanyak empat kali. Pemberitahuan terakhir dicatat di Injil Matius: "Dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia (=sebutan Yesus untuk diri-Nya) akan diserahkan untuk disalibkan."<ref>{{Alkitab|Matius 26:2}}</ref>
Dalam Perjanjian Baru dijelaskan bahwa kaum Yahudi memiliki tanggung jawab atas pembunuhan Yesus. Keterangan yang memberikan gambaran atas hal ini adalah dalam [[Surat Paulus kepada Jemaat di Roma]] pada bagian 11:28. Pembunuhan Yesus oleh kaum Yahudi diperjelas oleh [[Matius]] dan [[Yohanes]] yang telah memiliki permusuhan dengan [[agama Yahudi]]. Dalam Injil Matius bagian 27:25, disebutkan bahwa darah Yesus ditanggungkan kepada rakyat dan anak-anaknya. Sementara Yohanes dalam Injil Yohanes menyatakan bahwa kaum Yahudi identik dengan kekuatan jahat. Ia menyatakan bahwa bapak kaum Yahudi adalah [[Iblis]] yang keinginannya dituruti oleh mereka.<ref>{{Cite book|last=Husaini|first=Adian|date=2005|title=Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal|location=Jakarta|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-517-4|pages=52|url-status=live}}</ref>
== Kronologi Kematian Yesus ==
Baris 54 ⟶ 55:
# Di hadapan [[Imam Besar Yahudi|Imam Besar]] [[Kayafas]].<ref>{{Alkitab|Matius 26:53-66}}; {{Alkitab|Markus 14:57-64}}</ref>
# Di hadapan [[Sanhedrin|Mahkamah Agama (Sanhedrin)]].<ref>{{Alkitab|Lukas 22:66-71}}</ref>
Menurut hukum Yahudi, Yesus dituduh melakukan pelanggaran agama,<ref>{{Alkitab|Yohanes 18:12-14}}</ref>
=== Pengadilan Romawi ===
Baris 99 ⟶ 100:
=== Tulisan di kayu salib ===
Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum. Tulisan itu dibuat dalam 3 bahasa: Latin (bahasa resmi pemerintah Romawi), Yunani (bahasa yang lebih umum dipakai), Ibrani (bahasa setempat).<ref>{{Alkitab|Yohanes 19:20}}; [http://www.biblegateway.com/passage/?search=luke%2023:38&version=KJV Lukas 23:38 versi King James]</ref>
* Matius mencatat: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."<ref>{{Alkitab|Matius 27:37}}</ref> bahasa Ibrani:<big> זֶה הוּא יֵשׁוּעַ מֶלֶךְ הַיְּהוּדִים </big>
* Markus mencatat: "Raja orang Yahudi."<ref>{{Alkitab|Markus 15:26}}</ref>
Baris 105 ⟶ 106:
* Yohanes mencatat: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi."<ref>{{Alkitab|Yohanes 19:19}}</ref> bahasa Latin: IESVS·NAZARENVS·REX·IVDÆORVM (disingkat [[INRI]])
Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam 3 bahasa. Imam-imam kepala orang Yahudi menyampaikan keluhan kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi." Jawab Pilatus: "[[Quod scripsi, scripsi|Apa yang kutulis, tetap tertulis]]."<ref>{{Alkitab|Yohanes 19:20-22}}</ref>
=== Perkataan Yesus di atas salib ===
Baris 135 ⟶ 136:
== Catatan Sejarah ==
Sejumlah sumber non-Kristen mencatat penyaliban dan kematian Yesus:
* Mara Bar-Serapion, penulis dari Suriah yang menyebut ada seorang "raja yang bijak" dihukum mati oleh orang Yahudi.<ref>{{cite book|last=Bruce|first=F.F.|title=The New Testament Documents: Are They Reliable?|year=1981|publisher=Eerdmans Publishing Co.|isbn=0802822193|url=http://www.worldinvisible.com/library/ffbruce/ntdocrli/ntdocc10.htm|archiveurl=
* Sejarahwan Romawi, [[Tacitus]], dalam tulisannya ''Annals'' (~116 M), mencatat "Kristus...menderita hukuman ekstrem pada pemerintahan [[Tiberius]] di tangan salah seorang ''[[prefek|prokurator]]'' kami (=[[Pontius Pilatus]])..."<ref>{{cite web| title=''Annals'', XXV.44 |author=Tacitus |url=http://www.ancienttexts.org/library/roman/tacitus/annals/bookxv.html }}</ref>
* Satiris Yunani, Lucian, menyebut Yesus sebagai "persona terkemuka yang mengajarkan ritual baru dan disalibkan karena hal itu."<ref>{{cite book|author=Lucian|title=The Death of Peregrine, 11-13|editor=H. W. Fowler|publisher=The Clarendon Press|location=Oxford|url=http://www.sacred-texts.com/cla/luc/wl4/wl420.htm}}</ref>
Baris 142 ⟶ 143:
* Suatu referensi Yahudi tentang penyaliban ("digantung" seperti istilah yang dipakai dalam {{Alkitab|Lukas 23:39}}; {{Alkitab|Galatia 3:13}}) ditemukan dalam [[Talmud]] Babylonian:<ref>Sanhedrin 43a ''Babylonian Talmud'' (Soncino Edition)</ref>
{{cquote|Pada petang hari sebelum [[Paskah Yahudi|Pesakh]] [[Yesus|Yeshu]] digantung. Selama 40 hari sebelum hukuman dijalankan, seorang bentara berjalan ke depan dan berteriak, ‘Orang ini akan segera dihukum lempar batu sampai mati, karena ia melakukan sihir dan membujuk Israel pada kesesatan. Barangsiapa yang dapat membelanya, silakan maju dan mengajukan permohonan untuknya.' Namun, karena tidak ada pembelaan yang diajukan untuknya, ia digantung di sore sebelum petang hari sebelum [[Paskah Yahudi|Pesakh]]!}}
Meskipun ada keraguan bahwa Yeshu ini sama dengan Yesus, banyak sejarawan sependapat bahwa bagian ini tampaknya tentang Yesus.<ref>{{cite book|author=Goldstein, Morris|title=Jesus in the Jewish Tradition|url=https://archive.org/details/jesusinjewishtra0000unse|publisher=Macmillan Co.|location=New York|year=1950}}</ref>
* Ada referensi lain yang secara tidak langsung merujuk kepada pengorbanan Yesus Kristus sebagai anak domba Allah untuk menghapus dosa dan mendapat perkenan Allah:
:''Selama 40 tahun terakhir sebelum kehancuran Bait Suci, undi [‘Untuk Tuhan’] tidak muncul di tangan kanan; juga pita yang berwarna kirmizi tidak menjadi putih; pula cahaya di ujung barat tidak bersinar; dan pintu-pintu Hekal terbuka dengan sendirinya, sampai R. Johanan b. Zakkai memarahi mereka, katanya: Hekal, Hekal, mengapa engkau menjadi pembawa berita buruk itu sendiri? Aku tahu tentang engkau bahwa engkau akan dihancurkan, karena Zakharia bin Ido telah bernubuat mengenai engkau: Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon, supaya api dapat memakan pohon-pohon arasmu.<ref>{{Alkitab|Zakharia 11:1}}</ref> (Yoma 39b)
Bait Suci itu dihancurkan pada tahun 70 M oleh orang Romawi, maka ada yang menafsirkan bahwa penyaliban Yesus, yang menggenapi korban "Untuk Tuhan" terjadi sekitar tahun 30 M.<ref>
Ada pula yang menulis mengenai peristiwa di seputar kematian Yesus
Baris 151 ⟶ 152:
== Makna ==
Kayu salib tempat di mana Yesus mati merupakan misteri besar.<ref name="Norman">{{id}}Norman Geisler. 2006. Ketika Alkitab Dipertanyakan. Yogyakarta. ANDI. Hlm.142.</ref>
Kedua, salib menunjukkan kepada kita harga pengampunan dari Allah. Bagi kita sendiri, mengampuni orang lain sering menjadi hal yang sulit. Untuk mengampuni manusia, Allah menyerahkan AnakNya tunggal di kayu salib.<ref name="Drane"/>
Baris 157 ⟶ 158:
Pandangan tertua mengatakan bahwa Yesus sebenarnya sudah menyadari bahwa kematiannya sudah dekat. Ini adalah kehendak Allah yang harus dijalankan. Pandangan seperti ini tersurat di dalam Alkitab. Paulus dalam [[Surat 1 Korintus]] menggambarkan kisah ini sebagai sebuah peristiwa yang 'sesuai dengan kitab suci'. [[Mazmur 22]] dan [[Yesaya 53]] juga disebut-sebut sebagai salah satu bukti bahwa peristiwa kematian Yesus adalah peristiwa yang telah ditetapkan, bahkan jauh sebelum Yesus lahir.
Di kalangan pakar sejarah mengenai Yesus argumen ini tidak selalu diterima. Albert Schweitzer, salah seorang penggagas gerakan Yesus Seminar, melihat peristiwa kematian Yesus sebagai peristiwa pemberontakan yang gagal.<ref name="Jacobs"/> Yesus dituduh sebagai tokoh politik yang akan mengancam keberadaan Romawi dan Palestina, dan karena itu dia dibunuh. Kisah di dalam Injil tidak mereka terima sebagai peristiwa historis. Mereka memahami kisah kematian Yesus, yang tertulis di dalam injil, sebagai liturgi yang dipraktikkan di dalam gereja mula-mula.
== Lihat pula ==
Baris 196 ⟶ 192:
[[Kategori:Injil Lukas]]
[[Kategori:Injil Yohanes]]
[[Kategori:Kematian menurut tokoh]]
[[Kategori:Kematian abad ke-1]]
[[de:Kreuzigung#Neues Testament]]
|