Penyaliban dan kematian Yesus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210609)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
Kematian Yesus dapat dilihat melalui dua cara pandang yang berbeda:<ref name="Drane">John Drane. 1996. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.87-88.</ref>
# Kematian Yesus sebagai peristiwa sejarah.
# Kematian Yesus sebagai bagian dari rencana Allah.<ref>{{Alkitab|Lukas 19:10}}</ref>.
 
== Pemberitahuan Kematian Yesus ==
Baris 24:
==== [[Kitab Mazmur]] ====
* [[Mazmur 22]] menggambarkan bahwa [[Mesias]] akan menderita sengsara, ditinggalkan oleh Allah dan manusia, bahkan sahabat-sahabat-Nya dan dikelilingi musuh-musuhnya.
''Penggenapan:'' Yesus menjeritkan kata-kata pada permulaan [[Mazmur 22]] ketika sedang tergantung di atas kayu salib menjelang kematian-Nya. Dia ditinggalkan sendirian oleh sahabat-sahabat-Nya dan dikelilingi musuh-musuh-Nya.
 
==== [[Kitab Yesaya]] ====
Baris 33 ⟶ 32:
=== [[Perjanjian Baru]] ===
Kitab-kitab Injil mencatat bahwa [[Yesus]] sendiri jauh-jauh hari telah memberitahukan kematian-Nya dan kebangkitan-Nya sebanyak empat kali. Pemberitahuan terakhir dicatat di Injil Matius: "Dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia (=sebutan Yesus untuk diri-Nya) akan diserahkan untuk disalibkan."<ref>{{Alkitab|Matius 26:2}}</ref>
 
Dalam Perjanjian Baru dijelaskan bahwa kaum Yahudi memiliki tanggung jawab atas pembunuhan Yesus. Keterangan yang memberikan gambaran atas hal ini adalah dalam [[Surat Paulus kepada Jemaat di Roma]] pada bagian 11:28. Pembunuhan Yesus oleh kaum Yahudi diperjelas oleh [[Matius]] dan [[Yohanes]] yang telah memiliki permusuhan dengan [[agama Yahudi]]. Dalam Injil Matius bagian 27:25, disebutkan bahwa darah Yesus ditanggungkan kepada rakyat dan anak-anaknya. Sementara Yohanes dalam Injil Yohanes menyatakan bahwa kaum Yahudi identik dengan kekuatan jahat. Ia menyatakan bahwa bapak kaum Yahudi adalah [[Iblis]] yang keinginannya dituruti oleh mereka.<ref>{{Cite book|last=Husaini|first=Adian|date=2005|title=Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal|location=Jakarta|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-517-4|pages=52|url-status=live}}</ref>
 
== Kronologi Kematian Yesus ==
Baris 54 ⟶ 55:
# Di hadapan [[Imam Besar Yahudi|Imam Besar]] [[Kayafas]].<ref>{{Alkitab|Matius 26:53-66}}; {{Alkitab|Markus 14:57-64}}</ref>
# Di hadapan [[Sanhedrin|Mahkamah Agama (Sanhedrin)]].<ref>{{Alkitab|Lukas 22:66-71}}</ref>
Menurut hukum Yahudi, Yesus dituduh melakukan pelanggaran agama,<ref>{{Alkitab|Yohanes 18:12-14}}</ref>, karena mengaku sebagai "Anak Allah", berarti menyamakan diri-Nya dengan Allah dan ini merupakan penghujatan yang harus dihukum mati. Di bawah pemerintahan Romawi, pengadilan Yahudi tidak berhak menjatuhkan hukuman mati. Oleh sebab itu, mereka melimpahkan kasus ini kepada pengadilan Romawi, supaya hukuman mati dapat dijalankan.
 
=== Pengadilan Romawi ===
Baris 99 ⟶ 100:
 
=== Tulisan di kayu salib ===
Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum. Tulisan itu dibuat dalam 3 bahasa: Latin (bahasa resmi pemerintah Romawi), Yunani (bahasa yang lebih umum dipakai), Ibrani (bahasa setempat).<ref>{{Alkitab|Yohanes 19:20}}; [http://www.biblegateway.com/passage/?search=luke%2023:38&version=KJV Lukas 23:38 versi King James]</ref>. Para pakar menduga bahwa masing-masing Injil mencatat tulisan dalam bahasa yang mereka kenal baik: Matius mencatat tulisan bahasa Ibrani; Lukas mencatat tulisan Yunani; Yohanes, yang menulis Injil-Nya di kemudian hari, mengingat tulisan bahasa Latin; Markus mencatat kata-kata yang dipakai bersama di ketiga tulisan itu dalam Injilnya. Buktinya adalah bahwa jumlah huruf dan kata-kata akan membuat tulisan-tulisan itu kurang lebih sama panjangnya, jika mengikuti bahasa-bahasa tersebut.
* Matius mencatat: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."<ref>{{Alkitab|Matius 27:37}}</ref> &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;bahasa Ibrani:<big> זֶה הוּא יֵשׁוּעַ מֶלֶךְ הַיְּהוּדִים </big>
* Markus mencatat: "Raja orang Yahudi."<ref>{{Alkitab|Markus 15:26}}</ref>
Baris 151 ⟶ 152:
 
== Makna ==
Kayu salib tempat di mana Yesus mati merupakan misteri besar.<ref name="Norman">{{id}}Norman Geisler. 2006. Ketika Alkitab Dipertanyakan. Yogyakarta. ANDI. Hlm.142.</ref>. Misteri kematian Yesus dan maknanya yang sebenarnya, menyampaikan dua hal yang penting tentang hubungan Allah dan hubungannya dengan manusia.<ref name="Norman"/> Pertama, salah satu masalah yang paling mendesak dalam kehidupan adalah masalah dosa atau kejahatan.<ref name="Jacobs"/> Melalui Yesus, Anak Allah, Allah bermaksud melenyapkan penderitaan yang diakibatkan manusia. Oleh karena itu salib menunjukkan kepada kita bahwa walaupun Allah tidak melenyapkan penderitaan yang diakibatkan dosa manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, Ia ikut mengambil bagian di dalamnya bersama kita.<ref name="Drane"/> Allah bukanlah hakim yang kejam yang menjatuhkan vonis yang tidak wajar kepada Yesus yang tidak bersalah. Pada kayu salib itu, Allah sebenarnya ikut mengalami akibat yang paling buruk dari keadaan kita yang berdosa.
Kedua, salib menunjukkan kepada kita harga pengampunan dari Allah. Bagi kita sendiri, mengampuni orang lain sering menjadi hal yang sulit. Untuk mengampuni manusia, Allah menyerahkan AnakNya tunggal di kayu salib.<ref name="Drane"/>
 
Baris 157 ⟶ 158:
Pandangan tertua mengatakan bahwa Yesus sebenarnya sudah menyadari bahwa kematiannya sudah dekat. Ini adalah kehendak Allah yang harus dijalankan. Pandangan seperti ini tersurat di dalam Alkitab. Paulus dalam [[Surat 1 Korintus]] menggambarkan kisah ini sebagai sebuah peristiwa yang 'sesuai dengan kitab suci'. [[Mazmur 22]] dan [[Yesaya 53]] juga disebut-sebut sebagai salah satu bukti bahwa peristiwa kematian Yesus adalah peristiwa yang telah ditetapkan, bahkan jauh sebelum Yesus lahir.
Di kalangan pakar sejarah mengenai Yesus argumen ini tidak selalu diterima. Albert Schweitzer, salah seorang penggagas gerakan Yesus Seminar, melihat peristiwa kematian Yesus sebagai peristiwa pemberontakan yang gagal.<ref name="Jacobs"/> Yesus dituduh sebagai tokoh politik yang akan mengancam keberadaan Romawi dan Palestina, dan karena itu dia dibunuh. Kisah di dalam Injil tidak mereka terima sebagai peristiwa historis. Mereka memahami kisah kematian Yesus, yang tertulis di dalam injil, sebagai liturgi yang dipraktikkan di dalam gereja mula-mula.
 
== Tradisi [[Islam]] ==
{{main|Pandangan Islam mengenai kematian Yesus}}
* Berlawanan dengan pandangan ilmuwan dan pakar [[Alkitab]], ajaran Islam mengatakan bahwa Yesus tidak disalibkan dan tidak dibunuh dengan cara lain, melainkan langsung diangkat kepada Allah, sesuai kutipan di [[Al Qur'an]] berikut ini:<ref>{{Cite web |url=http://www.angelfire.com/psy/qalamullah/quran_translation_indonesia.htm#4 |title=Al Quran Surah An Nisaa' (4):157-158 |access-date=2011-09-21 |archive-date=2011-10-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111007195504/http://www.angelfire.com/psy/qalamullah/quran_translation_indonesia.htm#4 |dead-url=yes }}</ref>
{{cquote|Mereka(bani israel) berkata, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah ", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat 'Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.}}
 
== Lihat pula ==
Baris 196 ⟶ 192:
[[Kategori:Injil Lukas]]
[[Kategori:Injil Yohanes]]
[[Kategori:Kematian menurut tokoh]]
[[Kategori:Kematian abad ke-1]]
 
[[de:Kreuzigung#Neues Testament]]