Dursilawati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TXiKiBoT (bicara | kontrib)
k bot Menambah: th:ทุหศาลา
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(17 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{TMH Infobox
'''Dursala''' (atau '''Dushala''' atau '''Dussala''') adalah nama seorang tokoh dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'' sebagai adik dari [[Duryodana]], pemimpin para [[Korawa]]. Ia merupakan satu-satunya perempuan di antara anak-anak [[Dretarastra]] dan [[Gandari]].
| Tokoh = ''Mahabharata''
| Image = The Sister Of Duryodhana By 245CMR.jpg
| Caption = Ilustrasi Dursilawati dari Wikimedia Commons.
| Devanagari = दुश्शला
| Ejaan_Sanskerta = Duśśalā
=| Nama = Silsilah Dursilawati ==
| Ayah = [[Dretarastra]]
| Ibu = [[Gandari]]
| Suami = [[Jayadrata]]
| Saudara =
* [[Korawa]] (kandung)
* [[Yuyutsu]] (satu ayah, beda ibu)
| Tempat = [[kerajaan Sindhu]]
| Asal = [[Hastinapura]], [[kerajaan Kuru]]
| Kasta = [[kesatria]]
| Kitab = ''[[Mahabharata]]''
| Anak = Surata
}}
'''Dursilawati''' atau '''Dursala''' {{Sanskerta|दुश्शला|Duśśalā}} adalah nama seorang tokoh dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'' sebagai adik dari [[Duryodana]], pemimpin para [[Korawa]]. Ia merupakan satu-satunya perempuan di antara anak-anak [[Dretarastra]] dan [[Gandari]]. Sebagai satu-satunya putri yang terlahir dalam garis keturunan [[Dinasti Kuru]], ia sangat dimanjakan oleh seluruh keluarganya, terutama Duryodana.{{sfn|Mani|1975|p=263}}<ref>{{Cite web|date=2017-10-24|title=Unveiling the secret of Duhsala, the only sister of 100 Kaurava Brothers|url=https://detechter.com/duhsala-sister-100-kauravas/|access-date=2020-08-26|website=Detechter}}</ref>
 
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], tokoh DursalaDursilawati merupakan seorang laki-laki, yaituadalah anak dari prabu [[DursasanaDretarastra]]. Adapundengan namadewi adik perempuan Duryudana versi Jawa adalah '''Dursilawati'''[[Gandari]]
 
== SilsilahKisah Versidalam ''Mahabharata'' ==
dalamDalam naskah ''[[Mahabharata]]'', DursalaDursilawati merupakan anak perempuan pasangan [[Dretarastra]] dan [[Gandari]]. Ia memiliki seratus orang kakak laki-laki, yang kesemuanya terkenal dengan sebutan para [[Korawa]]. Selain itu, Dursala juga memiliki saudara yang lahir dari selir bernama [[Yuyutsu]].<ref>{{Cite web |last=www.wisdomlib.org |date=2017-06-28 |title=Dushshala, Duśśalā, Duśśala: 3 definitions |url=https://www.wisdomlib.org/definition/dushshala |access-date=2022-11-29 |website=www.wisdomlib.org |language=en}}</ref>
 
DursalaDursilawati menikah dengan [[Jayadrata]], rajapenguasa [[Kerajaan Sindhu]] dan [[Kerajaan Sauwira|Sauwira]]. Dari perkawinan itu lahir seorang putra bernama SurathaSurata. JayadrataDalam sendirikitab tewas''[[Wanaparwa]]'' dalamdikisahkan perangbahwa Jayadrata berusaha menculik [[BaratayudaDropadi]], diistri tanganpara [[ArjunaPandawa]]. BeberapaDropadi tahunberhasil setelahdiselamatkan, perangsementara berakhir,Jayadrata cucudiringkus. Suratha[[Bhima|Bima]] sempatmurka bertarungdan denganberniat Arjunauntuk ketikamenjatuhkan Arjunahukuman menarikmati upetikepada diJayadrata, Kerajaantetapi Sindhu[[Yudistira]] dalammengampuninya rangkakarena upacaratidak tega untuk membuat Dursilawati menjadi ''[[Aswamedhajanda]]''.<ref>{{Cite yangweb diselenggarakan|last=www.wisdomlib.org oleh|date=2019-01-28 |title=Story of Duśśalā |url=https://www.wisdomlib.org/hinduism/compilation/puranic-encyclopaedia/d/doc241571.html |access-date=2022-11-29 |website=www.wisdomlib.org }}</ref> Pada akhirnya, Jayadrata sendiri tewas dalam perang [[YudistiraBaratayuda]] di tangan [[Arjuna]].
 
Beberapa tahun setelah perang berakhir, putra Dursilawati yang bernama Surata sempat bertarung dengan Arjuna ketika Arjuna menarik upeti di Kerajaan Sindhu dalam rangka upacara ''[[Aswamedha]]'' yang diselenggarakan oleh [[Yudistira]]. Dalam pertarungan, Surata mengalami kekalahan. Kemudian Dursilawati muncul sambil menggendong anak Surata yang masih kecil. Hal tersebut meluluhkan hati Arjuna. Kemudian ia mengangkat anak tersebut menjadi Raja Sindhu.<ref>{{cite book|page=263|last = Mani|first = Vettam|title = Puranic Encyclopaedia: A Comprehensive Dictionary With Special Reference to the Epic and Puranic Literature|url = https://archive.org/details/puranicencyclopa00maniuoft|publisher = Motilal Banarsidass|year = 1975|location = Delhi|isbn = 978-0-8426-0822-0|authorlink =Vettam Mani}}</ref><ref>{{Cite book|last=Shalom|first=Naama|url=https://books.google.com/books?id=y9aEDgAAQBAJ&q=Duhsala&pg=PA191|publisher=SUNY press|title=Re-ending the Mahabharata: The Rejection of Dharma in the Sanskrit Epic|date=2017-03-27|isbn=978-1-4384-6501-2}}</ref>
== Silsilah Dursilawati ==
Dalam versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], adik perempuan para [[Korawa]] yang menikah dengan [[Jayadrata]] bernama Dursilawati. Ia memiliki tabiat buruk yaitu suka menggoda pria-pria tampan, antara lain [[Arjuna]], sepupunya sendiri.
 
== Adaptasi dalam budaya Indonesia ==
Semula Jayadrata datang ke [[Kerajaan Hastina]] untuk berguru ilmu pemerintahan kepada [[Pandu]], ayah para [[Pandawa]]. Namun karena Pandu sudah meninggal, [[Sangkuni]] berusaha menarik Jayadrata untuk menjadi sekutu Korawa. Antara lain ia menggunakan kecantikan Dursilawati untuk memikat Jayadrata.
Sebelum [[abad ke-15]] [[Masehi]], banyak karya [[sastra Hindu]] yang diterjemahkan ke dalam [[bahasa Kawi]] (Jawa Kuno), seiring dengan [[sejarah Nusantara era kerajaan Hindu-Buddha|perkembangan agama Hindu dan Buddha]] di [[Nusantara]]. Di antara sejumlah pustaka suci Hindu yang diterjemahkan, wiracarita ''Mahabharata'' juga termasuk di dalamnya. Penerjemahan tersebut memakai konsep "''mangjawakĕn byasamata''" yang bermakna membuat latar suasana dan kejadian dalam sastra tersebut seolah-olah terjadi di [[Jawa|Tanah Jawa]].
 
Budaya pertunjukan [[wayang]] pada masa itu pun banyak mengambil lakon dari cerita sastra Hindu, termasuk ''Mahabharata'' dengan perubahan seperlunya. Maka dari itu, sejumlah variasi cerita terjadi, demikian pula beberapa nama tokoh mengalami perubahan. Tokoh "Dussala" dalam ''Mahabharata'' diubah menjadi "Dursilawati" (membedakannya dengan "Dursala", anak [[Dursasana]]), dengan sejumlah perubahan dalam alur cerita.
Jayadrata tertarik dan bersedia menikahi Dursilawati. Namun menjelang hari perkawinan, Dursilawati hilang diculik seekor gajah putih. Arjuna membantu Jayadrata menemukan Dursilawati dan membunuh gajah tersebut.
 
=== Tokoh pewayangan Jawa ===
Perkawinan Jayadrata dan Dursilawati melahirkan dua orang putra bernama Kartiwindu dan Antisura. Kartiwindu sejak kecil diadopsi sebagai anak angkat Sangkuni. Dalam perang [[Baratayuda]] Kartiwindu melarikan diri ketika jumlah kekuatan pihak Korawa semakin menipis.
Dalam versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Dursilawati adalah adik perempuan para [[Korawa]] yang menikah dengan [[Jayadrata]]. Kisah pewayangan Jawa menggambarkannya sebagai wanita yang memiliki tabiat buruk yaitu suka menggoda pria-pria tampan, antara lain [[Arjuna]], sepupunya sendiri. Dalam pewayangan dikisahkan bahwa semula Jayadrata datang ke [[Kerajaan Hastina]] untuk berguru ilmu pemerintahan kepada [[Pandu]], ayah para [[Pandawa]]. Namun karena Pandu sudah meninggal, [[Sangkuni]] berusaha menarik Jayadrata untuk menjadi sekutu Korawa. Ia menggunakan kecantikan Dursilawati untuk memikat Jayadrata. Jayadrata tertarik dan bersedia menikahi Dursilawati. Namun menjelang hari perkawinan, Dursilawati hilang diculik seekor gajah putih. Arjuna membantu Jayadrata menemukan Dursilawati dan membunuh gajah tersebut.
 
Berbeda dengan kisah ''[[Mahabharata]]'' dari [[India]], perkawinan Jayadrata dan Dursilawati—menurut pewayangan Jawa—membuahkan dua orang putra bernama Kartiwindu dan Antisura. Kartiwindu sejak kecil diadopsi sebagai anak angkat Sangkuni. Dalam perang [[Baratayuda]] Kartiwindu melarikan diri ketika jumlah kekuatan pihak Korawa semakin menipis. Sementara itu Antisura masih kecil ketika perang terjadi. ia mendapatkan [[amnesti]] dan diterima sebagai perwira Kerajaan Hastina pada masa pemerintahan [[Parikesit]] cucu Arjuna. Antisura terkenal sombong dan suka membanggakan diri. Akibatnya, hubungan pergaulannya dengan para perwira lainnya yang masih keturunan Pandawa kurang baik.
 
KeduaMenurut cerita pewayangan Jawa, kedua anak Dursilawati, yaitu Kartiwindu dan Antisura menjadi pengacau dalam pemerintahan Parikesit. Kartiwindu merusak ketentraman Hastina dari luar, sedangkan Antisura dari dalam istana. Dursilawati sendiri meninggal dunia ketika perang Baratayuda terjadi karena nyawanya dicabut oleh [[Batara Kala]] sebagai tumbal untuk kemenangan pihak Korawa, khususnya Jayadrata. Sebagai bukti ialah keberhasilan Korawa pada hari ke-13 membunuh [[Abimanyu]] putra [[Janaka]].
 
=== Dursala putra Dursasana ===
Dursilawati sendiri meninggal dunia ketika perang Baratayuda terjadi karena nyawanya dicabut oleh [[Batara Kala]] sebagai tumbal untuk kemenangan pihak Korawa, khususnya Jayadrata. Sebagai bukti ialah keberhasilan Korawa pada hari ke-13 membunuh [[Abimanyu]] putra Arjuna.
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Dursilawati ({{unicode|ꦢꦸꦂꦱꦶꦭꦮꦠꦶ}}) dan Dursala ({{unicode|ꦢꦸꦂꦱꦭ}}) adalah nama dua tokoh berbeda. Tokoh '''Dursala''' adalah nama seorang laki-laki, yaitu anak dari [[Dursasana]], Korawa nomor dua. Dengan kata lain, Dursala versi Jawa adalah keponakan Dursilawati. Di antara anak-anak Korawa, Dursala adalah yang paling sakti. Ia memiliki Aji Pengabaran yang membuatnya mampu melumpuhkan kesaktian lawan. Dursala kemudian memimpin serangan untuk merebut [[Kerajaan Amarta]] dan membunuh para [[Pandawa]]. Dalam serangan itu, ia berhasil mengalahkan [[Gatutkaca]] putra [[Bimasena]], Pandawa nomor dua. [[Gatotkaca]] akhirnya berhasil mengalahkan Dursala setelah ia mendapatkan ilmu kesaktian baru bernama Aji Narantaka yang diperolehnya dari [[Arya Seta]], pangeran [[Kerajaan Wirata]]. Dalam perang tanding tersebut, Dursala akhirnya tewas di tangan Gatutkaca.
 
== Dursala Versi JawaSilsilah ==
{{silsilah Pratipa}}
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], tokoh Dursala adalah nama seorang laki-laki, yaitu anak dari [[Dursasana]], Korawa nomor dua. Dengan kata lain, Dursala versi Jawa adalah keponakan Dursilawati.
 
Di antara anak-anak Korawa, Dursala adalah yang paling sakti. Ia memiliki Aji Pengabaran yang membuatnya mampu melumpuhkan kesaktian lawan. Dursala kemudian memimpin serangan untuk merebut [[Kerajaan Amarta]] dan membunuh para [[Pandawa]]. Dalam serangan itu, ia berhasil mengalahkan [[Gatutkaca]] putra [[Bimasena]], Pandawa nomor dua.
 
Gatutkaca akhirnya berhasil mengalahkan Dursala setelah ia mendapatkan ilmu kesaktian baru bernama Aji Narantaka yang diperolehnya dari [[Arya Seta]], pangeran [[Kerajaan Wirata]]. Dalam perang tanding tersebut, Dursala akhirnya tewas di tangan Gatutkaca.
 
== Lihat pula ==
* [[Jayadrata]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Tokoh Mahabharata}}
Baris 37 ⟶ 57:
[[Kategori:Korawa]]
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
 
[[en:Duhsala]]
[[jv:Dursala]]
[[ta:துச்சலை]]
[[th:ทุหศาลา]]