Diabetes melitus tipe 2: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231013sim)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
| MeshID = D003924
}}
'''[[Diabetes melitus]] tipe 2''' atau '''diabetes tipe 2''', yang dahulu disebut '''diabetes melitus tidak tergantung insulin''' ({{lang-en|non-insulin-dependent diabetes melitus}}, disingkat ''NIDDM'') atau '''diabetes orang dewasa''' ({{lang-en|adult-onset diabetes}}), merupakan [[penyakit metabolik]] yang ditandai dengan kadar [[glukosa darah]] yang tinggi, yang diebabkan oleh tubuh yang [[Penolakan insulin|menolak atau resisten terhadap insulin]] atau karena kekurangan [[insulin]] pada tubuh.<ref name="Pathologic Basis of Disease"/> Menurut faktornya, penyakit [[diabetes melitus]] jenis ini merupakan kebalikan dari [[diabetes melitus tipe 1]], yang ditandai oleh ketiadaaketiadaan insulin sama sekali akibat rusaknya [[Islet Langerhans|sel islet]] di [[pankreas]].<ref name=Green2011>{{cite book|last=Shoback|first=edited by David G. Gardner, Dolores|title=Greenspan's basic & clinical endocrinology|url=https://archive.org/details/greenspansbasicc0000unse|year=2011|publisher=McGraw-Hill Medical|location=New York|isbn=0-07-162243-8|pages=Chapter 17|edition=9th}}</ref> Namun pasien dapat mengalami [[koma hiperosmolar nonketotik]].
 
{{TOC limit|3}}
 
== Tanda dan gejala ==
[[Berkas:Main symptoms of diabetes.png|jmpl|350px|Tinjauan gejala diabetes paling utama.]]
Gejala klasik diabetes antara lain [[poliuria]] (sering berkemih), [[polidipsia]] (sering haus), [[polifagia]] (sering lapar), dan [[berat badan turun]].<ref name=Vij2010>{{cite journal|last=Vijan|first=S|title=Type 2 diabetes|journal=Annals of internal medicine|date=2010-03-02|volume=152|issue=5|pages=ITC31–15; quiz ITC316|pmid=20194231|doi=10.1059/0003-4819-152-5-201003020-01003}}</ref> Gejala lain yang biasanya ditemukan pada saat diagnosis antara lain: adanya riwayat [[penglihatan kabur]], [[pruritus|gatal-gatal]], [[neuropati perifer]], [[vulvovaginitis|infeksi vagina]] berulang, dan [[kelelahan (medis)|kelelahan]].<!-- <ref name=Green2011/> --> Meskipun demikian, banyak orang tidak mengalami gejala apapun pada beberapa tahun pertama dan baru terdiagnosis pada pemeriksaan rutin.<!-- <ref name=Green2011/> -->Pasien dengan diabetes melitus tipe 2 jarang datang dalam keadaan [[koma hiperosmolar nonketotik]] (yaitu kondisi kadar glukosa darah sangat tinggi yang berhubungan dengan [[menurunnya kesadaran]] dan [[hipotensi|tekanan darah rendah]]).<ref name="Green2011">{{cite book|title=Greenspan's basic & clinical endocrinology|last=Shoback|first=edited by David G. Gardner, Dolores|publisher=McGraw-Hill Medical|year=2011|isbn=0-07-162243-8|edition=9th|location=New York|pages=Chapter 17}}</ref>
 
=== Komplikasi ===
Diabetes tipe&nbsp; 2&nbsp; merupakan penyakit kronik yang berhubungan dengan harapan hidup sepuluh&nbsp;tahun lebih pendek.<ref name=Will2011/> Hal ini sebagian disebabkan oleh berbagai komplikasi yang menyertai penyakit ini seperti: dua sampai empat kali lipat risiko [[penyakit kardiovaskular]], antara lain [[penyakit jantung iskemik]] dan [[stroke]], 20&nbsp; kali lipat kemungkinan [[amputasi]] tungkai bawah, dan meningkatnya angka perawatan rumah sakit.<ref name=Will2011/> Di negara maju, dan mulai diikuti di negara lainnya, diabetes tipe&nbsp; 2&nbsp; merupakan penyebab utama [[kebutaan]] non-traumatik dan [[Penyakit ginjal kronik|gagal ginjal]].<ref name=AFP09/> Penyakit ini juga banyak dihubungkan dengan meningkatnya risiko disfungsi kognitif dan [[demensia]] melalui proses penyakit seperti [[penyakit Alzheimer]] dan [[Demensia multi-infark|demensia vaskular]].<ref>{{cite journal|last=Pasquier|first=F|title=Diabetes and cognitive impairment: how to evaluate the cognitive status?|journal=Diabetes & metabolism|date=2010 Oct|volume=36 Suppl 3|pages=S100–5|pmid=21211730|doi=10.1016/S1262-3636(10)70475-4}}</ref> Komplikasi lain meliputi: [[akantosis nigrikans]], [[impotensi|disfungsi seksual]], dan sering mengalami infeksi.<ref name=Vij2010/>
 
== Penyebab ==
Diabetes tipe 2 tejadi akibat kombinasi antara gaya hidup dan faktor genetik.<ref name=AFP09/><ref name=Fat2009>{{cite journal |author=Risérus U, [[Walter Willett|Willett WC]], Hu FB |title=Dietary fats and prevention of type 2 diabetes |journal=Progress in Lipid Research |volume=48 |issue=1 |pages=44–51 |year=2009 |month=January|pmid=19032965 |doi=10.1016/j.plipres.2008.10.002 |pmc=2654180}}</ref> Terdapat beberapa hal yang dapat dikendalikan, misalnya diet dan [[kegemukan]], tetapi terdapat hal-hal lain yang tidak dapat dikendalikan seperti pertambahan usia, jenis kelamin wanita, dan genetik.<ref name=Will2011/> Kurang tidur juga dikaitkan dengan diabetes tipe 2.<ref name=Sleep2011>{{cite journal|last=Touma|first=C|coauthors=Pannain, S|title=Does lack of sleep cause diabetes?|url=https://archive.org/details/sim_cleveland-clinic-journal-of-medicine_2011-08_78_8/page/549|journal=Cleveland Clinic journal of medicine|date=2011 Aug|volume=78|issue=8|pages=549–58|pmid=21807927|doi=10.3949/ccjm.78a.10165}}</ref> Hal ini diduga terjadi melalui efek kurang tidur terhadap metabolisme.<ref name=Sleep2011/> Status gizi seorang ibu selama perkembangan janin dalam kehamilan juga dapat berperan melalui suatu mekanisme yang masih merupakan dugaan yaitu perubahan [[metilasi DNA]].<ref>{{cite journal|last=Christian|first=P|coauthors=Stewart, CP|title=Maternal micronutrient deficiency, fetal development, and the risk of chronic disease|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-nutrition_2010-03_140_3/page/437|journal=The Journal of nutrition|date=2010 Mar|volume=140|issue=3|pages=437–45|pmid=20071652|doi=10.3945/jn.109.116327}}</ref>
 
=== Gaya hidup ===
Banyak faktor gaya hidup yang diketahui berperan penting dalam menimbulkan penyakit diabetes tipe&nbsp;2 termasuk:[[kegemukan]] (yang ditentukan berdasarkan [[indeks massa tubuh]] yang lebih besar dari tiga puluh), kurangnya kegiatan fisik, asupan gizi yang tidak baik, stres, dan [[urbanisasi]].<ref name=Will2011/> Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan 30% kasus diabetes pada pasien keturunan China dan Jepang, 60-80% kasus pada pasien keturunan Eropa dan Afrika, dan 100% kasus pada pasien Indian Pima dan Kepulauan Pasifik.<ref name=Green2011/> Pasien yang tidak gemuk biasanya memiliki [[rasio pinggang-pinggul]]yang besar.<ref name=Green2011/>
 
Faktor diet juga mempengaruhi risiko munculnya penyakit diabetes tipe&nbsp; 2. Konsumsi minuman yang mengandung pemanis [[gula]] berlebihan juga berhubungan dengan peningkatan risiko.<ref name=SSB2010>{{cite journal|last=Malik|first=VS|coauthors=Popkin, BM, Bray, GA, Després, JP, Hu, FB|title=Sugar Sweetened Beverages, Obesity, Type 2 Diabetes and Cardiovascular Disease risk|journal=Circulation|date=2010-03-23|volume=121|issue=11|pages=1356–64|pmid=20308626|doi=10.1161/CIRCULATIONAHA.109.876185|pmc=2862465}}</ref><ref>{{cite journal|last=Malik|first=VS|coauthors=Popkin, BM, Bray, GA, Després, JP, Willett, WC, Hu, FB|title=Sugar-Sweetened Beverages and Risk of Metabolic Syndrome and Type 2 Diabetes: A meta-analysis|journal=Diabetes Care|date=2010 Nov|volume=33|issue=11|pages=2477–83|pmid=20693348|doi=10.2337/dc10-1079|pmc=2963518}}</ref> Tipe [[lemak]] dalam diet juga berpengaruh penting, dengan [[lemak jenuh]] dan [[asam lemak trans]] bisa meningkatkan risiko, sebaliknya [[lemak tidak jenuh ganda|tidak jenuh ganda]] dan [[lemak tidak jenuh tunggal]] menurunkan risiko.<ref name=Fat2009 /> Konsumsi [[beras putih]] yang terlalu banyak juga tampaknya berperan dalam meningkatkan risiko.<ref>{{cite journal|last=Hu|first=EA|coauthors=Pan, A, Malik, V, Sun, Q|title=White rice consumption and risk of type 2 diabetes: meta-analysis and systematic review|journal=BMJ (Clinical research ed.)|date=2012-03-15|volume=344|pages=e1454|pmid=22422870|doi=10.1136/bmj.e1454|pmc=3307808}}</ref> Kurang olahraga diyakini menyebabkan 7% kasus.<ref>{{cite journal|last=Lee|first=I-Min|coauthors=Shiroma, Eric J; Lobelo, Felipe; Puska, Pekka; Blair, Steven N; Katzmarzyk, Peter T|title=Effect of physical inactivity on major non-communicable diseases worldwide: an analysis of burden of disease and life expectancy|journal=The Lancet|date=1 July 2012|doi=10.1016/S0140-6736(12)61031-9}}</ref>
 
=== Genetik ===
Sebagian besar kasus diabetes melibatkan banyak gen yang masing-masing menyumbangkan pengaruh yang kecil terhadap meningkatnya kemungkinan terjadi diabetes tipe 2.<ref name=Will2011/> Bila salah satu dari pasangan [[kembar identik]] menderita diabetes maka peluang seumur hidup saudara kembarnya terkena diabetes adalah lebih dari 90% sedangkan untuk pasangan kembar tidak identik hanya 25-50%.<ref name=Green2011/> Hingga tahun 2011, lebih dari 36 [[gen]] telah diketahui memberikan pengaruh terhadap munculnya risiko diabetes tipe 2.<ref name=Genetic2011>{{cite journal|last=Herder|first=C|coauthors=Roden, M|title=Genetics of type 2 diabetes: pathophysiologic and clinical relevance|journal=European journal of clinical investigation|date=2011 Jun|volume=41|issue=6|pages=679–92|pmid=21198561|doi=10.1111/j.1365-2362.2010.02454.x}}</ref> Gabungan semua gen tersebut baru memberikan kontribusi 10% dari seluruh komponen keturunan dari penyakit ini.<!-- <ref name=Genetic2011/> -->Sebagai contoh, [[alel]] [[TCF7L2]] meningkatkan risiko timbulnya diabetes sebesar 1,5&nbsp; kali lipat dan merupakan risiko terbesar varian genetik yang sering dijumpai.<!-- <ref name=Green2011/> --> Sebagian besar gen yang berhubungan dengan diabetes terlibat dalam fungsi sel beta.<ref name=Green2011/>
 
Ada banyak kasus diabetes langka yang muncul akibat abnormalitas satu gen saja (yang dikenal dengan bentuk diabetes [[gangguan genetik|monogenik]] atau [[Diabetes melitus#Jenis lain|"jenis diabetes spesifik lainnya"]]).<ref name=Green2011/><ref name=Will2011/> Antara lain [[maturity onset diabetes of the young]] (MODY), [[sindrom Donohue]], dan [[sindrom Rabson-Mendenhall]].<ref name=Will2011/> MODY berjumlah sekitar 1–5 % dari semua kasus diabetes pada kaum muda.<ref>{{cite news|first=|last=|coauthors=|title=Monogenic Forms of Diabetes: Neonatal Diabetes Melitus and Maturity-onset Diabetes of the Young|date=|publisher=National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, NIH|url=http://www.diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/mody/|work=National Diabetes Information Clearinghouse (NDIC)|accessdate=2008-08-04|archive-date=2008-07-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20080704103703/http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/mody/|dead-url=yes}}</ref>
Baris 40 ⟶ 38:
 
== Patofisiologi ==
[[Berkas:Type 2 Diabetes Mellitus.jpg|jmpl|317x317px|Mekanisme penyerapan Gula Darah (kristal putih) normal (Kiri) Vs. resistensi insulin pada Diabetes Tipe 2 (Kanan)]]
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh [[sel beta]] pada keadaan [[resistensi insulin]].<ref name=Green2011/> Resistensi insulin merupakan ketidakmampuan [[sel (biologi)|sel]] untuk berespon terhadap kadar insulin normal, terutama di dalam otot, hati, dan jaringan lemak.<ref>{{cite book|title=Diabetes melitus a guide to patient care.|year=2007|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|location=Philadelphia|isbn=978-1-58255-732-8|page=15|url=http://books.google.ca/books?id=fiAclxvKblkC&pg=PA15}}</ref> Di hati, insulin biasanya bertugas menekan pelepasan glukosa. Namun, pada keadaan resistensi insulin, hati melepaskan glukosa secara tidak normal ke dalam darah.<ref name=Will2011/> Proporsi resistensi insulin versus disfungsi sel beta berbeda-beda pada masing-masing individu. Sebagian pasien dapat mengalami resistensi insulin yang nyata dengan hanya sedikit cacat dalam sekresi insulin sementara yang lain dapat mengalami hanya sedikit resistensi insulin namun berkurangnya sekresi insulin secara nyata.<ref name=Green2011/>
 
Baris 46 ⟶ 45:
== Diagnosis ==
Definisi diabetes menurut [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (untuk tipe 1 dan tipe 2) adalah peningkatan kadar glukosa darah pada satu kali pemeriksaan dengan disertai terdapatnya gejala klinis, atau peningkatan kadar glukosa darah pada dua kali pemeriksaan, dapat berupa:<ref name=who-99>{{Cite web|url=http://www.who.int/diabetes/publications/en/|author=World Health Organization |title=Definition, diagnosis and classification of diabetes melitus and its complications: Report of a WHO Consultation. Part 1. Diagnosis and classification of diabetes melitus |accessdate=29 May 2007}}</ref>
* glukosa plasma puasa ≥ 7.0&nbsp; mmol/l (126&nbsp; mg/dl)
:atau
* dengan suatu [[tes toleransi glukosa]], dua jam setelah pemberian glukosa secara oral, kadar glukosa plasma ≥ 11.1&nbsp;mmol/l (200&nbsp; mg/dl)
Kadar glukosa darah sewaktu yang lebih besar dari 11.1&nbsp; mmol/l (200&nbsp; mg/dL) disertai dengan gejala yang khas<ref name=Vij2010/> atau kadar [[glycated hemoglobin]] (HbA<sub>1c</sub>) yang lebih besar dari 6.5% adalah metode lain untuk mendiagnosis diabetes.<ref name=Will2011/> Pada tahun 2009, Komite Para Ahli Internasional (International Expert Committee) yang terdiri dari perwakilan dari American Diabetes Association (ADA), the International Diabetes Federation (IDF), dan European Association for the Study of Diabetes (EASD) merekomendasikan ambang batas HbA<sub>1c</sub> ≥6.5% digunakan untuk mendiagnosis diabetes.<!-- <ref name=Expert2009/> --> Rekomendasi ini kemudian diadopsi oleh American Diabetes Association pada tahun 2010.<ref>{{cite journal|author= |title=Diagnosis and classification of diabetes melitus |journal=Diabetes Care |volume=33 Suppl 1 |issue= Supplement_1|pages=S62–9 |year=2010 |month=January |pmid=20042775 |pmc=2797383 |doi=10.2337/dc10-S062 |url= |last1= American Diabetes |first1= Association}}</ref> Hasil tes positif harus diulang kecuali pasien menunjukkan adanya gejala yang khas dan kadar glukosa darah >11.1&nbsp; mmol/l (>200&nbsp; mg/dl).<ref name=Expert2009>{{cite journal|last=International Expert|first=Committee|title=International Expert Committee report on the role of the A1C assay in the diagnosis of diabetes|journal=Diabetes Care|date=2009 Jul|volume=32|issue=7|pages=1327–34|pmid=19502545|doi=10.2337/dc09-9033|pmc=2699715}}</ref>
 
Ambang batas untuk diagnosis diabetes didasarkan oleh hubungan antara hasil tes toleransi glukosa, glukosa puasa atau HbA<sub>1c</sub> dan komplikasi seperti [[retinopathy|masalah retina]].<ref name=Will2011/> Pemeriksaan glukosa darah puasa atau sewaktu lebih dipilih dibandingkan tes toleransi glukosa karena lebih nyaman bagi pasien.<ref name=Will2011/> Pemeriksaan HbA<sub>1c</sub> mempunyai kelebihan karena pasien tidak perlu puasa dan hasilnya lebih stabil, tetapi terdapat kekurangan berupa harga yang lebih mahal dibandingkan pemeriksaan glukosa darah.<ref>{{cite journal |author=|title=Diagnosis and classification of diabetes melitus |journal=Diabetes Care |volume=35 Suppl 1 |issue=|pages=S64–71 |year=2012 |month=January |pmid=22187472 |doi=10.2337/dc12-s064 |url= |last1= American Diabetes |first1= Association}}</ref> Diperkirakan sejumlah 20% dari penderita diabetes di Amerika Serikat tidak menyadari bahwa mereka mengalami penyakit ini.<ref name=Will2011/>
 
Diabetes melitus tipe 2 mempunyai karakterisitk kadar glukosa darah yang tinggi dalam konteks [[resistensi insulin]] dan defisiensi [[insulin]] relatif.<ref name="Pathologic Basis of Disease">{{Cite book|author=Kumar, Vinay; Fausto, Nelson; Abbas, Abul K.; Cotran, Ramzi S. ; Robbins, Stanley L.|authorlink=|title=Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease|year=2005|edition=7th|publisher=Saunders|location=Philadelphia, Pa.|isbn=0-7216-0187-1|pages=1194–1195}}</ref> Hal ini bertolak belakang dengan [[diabetes melitus tipe 1]] yang mana terjadi defisiensi insulin absolut akibat kerusakan [[Islet of Langerhans|sel islet]] di [[pankreas]] dan [[diabetes melitus gestasional]] yaitu onset baru kadar glukosa darah tinggi yang berhubungan dengan kehamilan.<ref name="Green2011"/>
 
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat dibedakan berdasarkan keadaan yang dimunculkan.<ref name="Expert2009" /> Apabila terdapat keraguan diagnosis, pemeriksaan [[antibody]] dapat membantu untuk memastikan diagnosis diabetes tipe 1 dan kadar [[C-peptide]] dapat membantu untuk memastikan diabetes tipe 2.<ref>{{cite book|title=Diabetes melitus a guide to patient care.|year=2007|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|location=Philadelphia|isbn=978-1-58255-732-8|page=201|url=http://books.google.ca/books?id=fiAclxvKblkC&pg=PA201}}</ref> Diabetes tipe 1 adalah penyakit kekebalan diri, ketika antibodi seseorang menghancurkan sel-sel pankreas penghasil insulin pada tubuh seseorang. Penderita diabetes tipe 1 cenderung kurus, tidak menghasilkan insulin dan membutuhkan suntikan insulin berkali-kali dalam sehari. Banyak diantara pasien ini membawa gen-gen tertentu yang mengkodekan unsur-unsur sistem kekebalan tubuh. Sebaliknya, diabetes tipe 2 melibatkan peningkatan penolakan sel-sel tubuh terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh itu sendiri, sehingga sel-sel gagal mengambil glukosa dengan laju normal. Selama pankreas dapat merespon dengan melepaskan lebih banyak insulin, penolakan sel-sel tersebut dapat diatasi sehingga glukosa darah tetap berada pada kisaran normal. Namun pada akhirnya pankreas akan kelelahan, yang memungkinkan tidak lagi dapat menghasilkan insulin yang cukup untuk menghadapi penolakan tersebut, sehingga kadar glukosa naik dan pasien terserang diabetes. Pasien diabetes tipe 2 ini cenderung obesitas.<ref>{{Cite book|last=Diamond|first=Jared|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_World_Until_Yesterday/xkBlDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=0|title=The World Until Yesterday|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=9786024241926|pages=538|url-status=live}}</ref>
 
== Skrining ==
Tidak terdapat organisasi besar yang merekomendasikan skrining universal untuk diabetes karena belum ada bukti yang menunjukkan bahwa program ini dapat memperbaiki luaran.<ref name=Screen09>{{cite journal |author=Valdez R |title=Detecting Undiagnosed Type 2 Diabetes: Family History as a Risk Factor and Screening Tool |journal=J Diabetes Sci Technol |volume=3 |issue=4 |pages=722–6|year=2009 |pmid=20144319 |pmc=2769984 |doi= |url=}}</ref> Skrining direkomendasikan oleh [[United States Preventive Services Task Force]] pada orang dewasa yang tidak menunjukkan gejala namun mempunyai [[tekanan darah]] lebih tinggi dari 135/80&nbsp; mmHg.<ref name=US08>{{cite web |url=http://www.uspreventiveservicestaskforce.org/uspstf/uspsdiab.htm |title=Screening: Type 2 Diabetes Melitus in Adults |year=2008 |work=U.S. Preventive Services Task Force |accessdate= |archive-date=2014-02-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140207214318/http://www.uspreventiveservicestaskforce.org/uspstf/uspsdiab.htm |dead-url=yes }}</ref> Untuk mereka yang mempunyai tekanan darah lebih rendah, belum terdapat bukti yang cukup kuat untuk merekomendasikan ataupun menolak skrining.<ref name=US08/> [[Organisasi Kesehatan Dunia]] hanya merekomendasikan skrining untuk kelompok dengan risiko tinggi.<ref name=Screen09/> Kelompok dengan risiko tinggi di Amerika Serikat adalah: usia diatas 45&nbsp; tahun, terdapat [[saudara pada level pertama]] dengan diabetes, kelompok etnik tertentu seperti keturunan Amerika Latin, Amerika keturunan Afrika, dan penduduk asli Amerika, riwayat [[diabetes gestasional]],[[sindrom ovarium polikistik]], kelebihan berat badan, dan kondisi yang berhubungan dengan [[sindrom metabolik]].<ref name="Vij2010" />
 
== Pencegahan ==
Onset diabetes tipe 2 dapat ditunda atau dicegah melalui pengaturan nutrisi dan olahraga yang teratur.<ref>{{cite journal|author=Raina Elley C, Kenealy T |title=Lifestyle interventions reduced the long-term risk of diabetes in adults with impaired glucose tolerance |journal=Evid Based Med |volume=13 |issue=6 |pages=173 |year=2008 |month=December|pmid=19043031 |doi=10.1136/ebm.13.6.173 }}</ref><ref>{{cite journal |author=Orozco LJ, Buchleitner AM, Gimenez-Perez G, Roqué I Figuls M, Richter B, Mauricio D |title=Exercise or exercise and diet for preventing type 2 diabetes melitus|journal=Cochrane Database Syst Rev |volume= |issue=3 |pages=CD003054 |year=2008 |pmid=18646086|doi=10.1002/14651858.CD003054.pub3 |url= |editor1-last=Mauricio |editor1-first=Didac}}</ref> Perubahan gaya hidup yang intensif dapat menurunkan risiko menjadi setengahnya.<ref name=AFP09/> Manfaat berolahraga akan tetap terjadi tanpa melihat berapa berat awal seseorang ataupun berapa berat badan yang hilang.<ref>{{cite journal|last=O'Gorman|first=DJ|coauthors=Krook, A|title=Exercise and the treatment of diabetes and obesity|url=https://archive.org/details/sim_medical-clinics-of-north-america_2011-09_95_5/page/953|journal=The Medical clinics of North America|date=2011 Sep|volume=95|issue=5|pages=953–69|pmid=21855702|doi=10.1016/j.mcna.2011.06.007}}</ref> Namun, bukti manfaat akibat perubahan diet saja masih terbatas,<ref>{{cite journal |author=Nield L, Summerbell CD, Hooper L, Whittaker V, Moore H |title=Dietary advice for the prevention of type 2 diabetes melitus in adults |journal=Cochrane Database Syst Rev |volume= |issue=3 |pages=CD005102 |year=2008 |pmid=18646120 |doi=10.1002/14651858.CD005102.pub2 |url=|editor1-last=Nield |editor1-first=Lucie}}</ref> dengan terdapat sejumlah bukti pada diet tinggi sayuran hijau <ref>{{cite journal|last=Carter|first=P|coauthors=Gray, LJ, Troughton, J, Khunti, K, Davies, MJ|title=Fruit and vegetable intake and incidence of type 2 diabetes melitus: systematic review and meta-analysis|journal=BMJ (Clinical research ed.)|date=2010-08-18|volume=341|pages=c4229|pmid=20724400|doi=10.1136/bmj.c4229|pmc=2924474}}</ref> dan pembatasan konsumsi minuman mengandung gula.<ref name=SSB2010/> Pada mereka yang mengalami [[gangguan toleransi glukosa]], diet dan olahraga saja atau dikombinasikan dengan [[metformin]] atau [[acarbose]] dapat menurunkan risiko terjadinya diabetes.<ref name=AFP09/><ref name=AHRQ05>{{cite journal |author=Santaguida PL, Balion C, Hunt D, ''et al.'' |title=Diagnosis, prognosis, and treatment of impaired glucose tolerance and impaired fasting glucose |journal=Evid Rep Technol Assess (Summ) |issue=128 |pages=1–11 |year=2005 |month=August |pmid=16194123 |url=http://www.ahrq.gov/downloads/pub/evidence/pdf/impglucose/impglucose.pdf |format=PDF |access-date=2013-08-12 |archive-date=2008-09-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080910035155/http://www.ahrq.gov/downloads/pub/evidence/pdf/impglucose/impglucose.pdf |dead-url=yes }}</ref> Intervensi gaya hidup lebih efektif dibandingkan metformin.<ref name=AFP09/>
 
== Tata laksana ==
Tata laksana diabetes tipe 2 berfokus pada intervensi gaya hidup, menurunkan faktor risiko kardiovaskular lainnya, dan menjaga kadar glukosa darah di dalam kisaran normal.<ref name=AFP09>{{cite journal |author=Ripsin CM, Kang H, Urban RJ|title=Management of blood glucose in type 2 diabetes melitus |journal=Am Fam Physician |volume=79 |issue=1|pages=29–36 |year=2009 |month=January |pmid=19145963 |doi= |url=}}</ref> Pemantauan mandiri kadar glukosa darah untuk pasien yang baru didiagnosis diabetes tipe 2 direkomendasikan oleh Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris atau British [[National Health Service]] pada tahun 2008,<ref>{{Cite web|title=Clinical Guideline:The management of type 2 diabetes (update)|url=http://www.nice.org.uk/guidance/index.jsp?action=byID&o=11983|access-date=2013-08-12|archive-date=2013-12-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20131216023110/http://www.nice.org.uk/guidance/index.jsp?action=byID&o=11983|dead-url=yes}}</ref> meskipun manfaat pemantauapemantauan mandiri bagi mereka yang tidak memakai insulin multi dosis masih dipertanyakan.<ref name=AFP09/><ref>{{cite journal|last=Farmer|first=AJ|coauthors=Perera, R, Ward, A, Heneghan, C, Oke, J, Barnett, AH, Davidson, MB, Guerci, B, Coates, V, Schwedes, U, O'Malley, S|title=Meta-analysis of individual patient data in randomised trials of self monitoring of blood glucose in people with non-insulin treated type 2 diabetes.|journal=BMJ (Clinical research ed.)|date=2012 Feb 27|volume=344|pages=e486|pmid=22371867}}</ref> Tata laksana berbagai faktor risiko kardiovascular lain, seperti [[hipertensi]], [[kolesterol tinggi]], dan [[mikroalbuminuria]], akan memperbaiki harapan hidup seseorang.<ref name=AFP09/> Tata laksana tekanan darah tinggi secara intensif (kurang dari 130/80 mmHg) dan bukan hanya tekanan darah standar (kurang dari 140-160/85-100 mmHg) akan memberikan sedikit penurunan risiko stroke namun tidak mempengaruhi risiko kematian secara keseluruhan.<ref>{{cite journal|last=McBrien|first=K|coauthors=Rabi, DM; Campbell, N; Barnieh, L; Clement, F; Hemmelgarn, BR; Tonelli, M; Leiter, LA; Klarenbach, SW; Manns, BJ|title=Intensive and Standard Blood Pressure Targets in Patients With Type 2 Diabetes Melitus: Systematic Review and Meta-analysis.|journal=Archives of internal medicine|date=2012 Aug 6|pages=1-8|pmid=22868819}}</ref>
 
Penurunan gula darah secara intensif (HbA1C<6%) dibandingkan penurunan gula darah standar (HbA1C of 7-7.9%) tampaknya tidak mengurangi mortalitas.<ref>{{cite journal|last=Boussageon|first=R|coauthors=Bejan-Angoulvant, T, Saadatian-Elahi, M, Lafont, S, Bergeonneau, C, Kassaï, B, Erpeldinger, S, Wright, JM, Gueyffier, F, Cornu, C|title=Effect of intensive glucose lowering treatment on all cause mortality, cardiovascular death, and microvascular events in type 2 diabetes: meta-analysis of randomised controlled trials|journal=BMJ (Clinical research ed.)|date=2011-07-26|volume=343|pages=d4169|pmid=21791495|doi=10.1136/bmj.d4169|pmc=3144314}}</ref><ref>{{cite journal|last=Webster|first=MW|title=Clinical practice and implications of recent diabetes trials|journal=Current opinion in cardiology|date=2011 Jul|volume=26|issue=4|pages=288–93|pmid=21577100|doi=10.1097/HCO.0b013e328347b139}}</ref> Tujuan terapi adalah kadar HbA1C kurang dari 7% atau kadar glukosa puasa kurang dari 6.7&nbsp;mmol/L (120&nbsp;mg/dL), tetapi target ini dapat berubah setelah konsultasi klinis professional, dengan pertimbangan risiko [[hipoglikemia]] dan harapan hidup.<ref name=Vij2010/> Semua pasien diabetes tipe 2 direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan[[optalmologikal|optalmologi]] secara rutin.<ref name=Green2011/>
Baris 102 ⟶ 101:
Tampaknya perempuan serta kelompok etnis tertentu mempunyai risiko yang lebih besar,<ref name=Will2011/><ref>{{cite journal |author=Abate N, Chandalia M |title=Ethnicity and type 2 diabetes: focus on Asian Indians |journal=J. Diabetes Complicat. |volume=15|issue=6 |pages=320–7 |year=2001 |pmid=11711326 |doi= 10.1016/S1056-8727(01)00161-1|url=}}</ref> seperti [[kelompok etnik Asia Selatan|Asia Selatan]], [[Penduduk kepulauan Pasifik]], [[Amerika Latin]], dan [[Penduduk asli Amerika|Penduduk Asli Amerika]].<ref name=Vij2010/> Hal ini dapat disebabkan oleh meningkatnya sensitivitas terhadap [[gaya hidup Barat]] pada kelompok etnik tertentu.<ref>{{cite journal|last=Carulli|first=L|coauthors=Rondinella, S, Lombardini, S, Canedi, I, Loria, P, Carulli, N|title=Review article: diabetes, genetics and ethnicity|journal=Alimentary pharmacology & therapeutics|date=2005 Nov|volume=22 Suppl 2|pages=16–9|pmid=16225465|doi=10.1111/j.1365-2036.2005.02588.x}}</ref> Diabetes tipe 2 yang dulu dianggap sebagai penyakit orang dewasa, kini mulai banyak didiagnosis pada anak-anak sejalan dengan meningkatnya [[kegemukan anak-anak|kegemukan]].<ref name=Will2011/> Diabetes tipe 2 kini didiagnosis sama seringnya dengan diabetes tipe 1 pada remaja di Amerika.<ref name=Green2011/>
 
Angka diabetes pada tahun 1985 diperkirakan sejumlah 30&nbsp;juta, meningkat menjadi 135&nbsp;juta pada tahun 1995 dan 217&nbsp;juta pada 2005.<ref name=Epi2006>{{cite journal|last=Smyth|first=S|coauthors=Heron, A|title=Diabetes and obesity: the twin epidemics|journal=Nature Medicine|date=2006 Jan|volume=12|issue=1|pages=75–80|pmid=16397575|doi=10.1038/nm0106-75}}</ref> Peningkatan ini dipercaya disebabkan terutama oleh bertambah tuanya populasi secara global, berkurangnya olahraga, dan meningkatnya angka kegemukan.<ref name=Epi2006/> Lima negara dengan jumlah pasien diabetes terbesar pada tahun 2000 adalah India dengan 31,7&nbsp;juta, Tiongkok 20,8&nbsp;juta, Amerika 17,7&nbsp;juta, Indonesia 8,4&nbsp;juta, dan Jepang 6,8&nbsp;juta.<ref name = "Wild 2004">{{cite journal |author=Wild S, Roglic G, Green A, Sicree R, King H |title=Global prevalence of diabetes: estimates for the year 2000 and projections for 2030 |journal=Diabetes Care |volume=27 |issue=5|pages=1047–53 |year=2004 |month=May |pmid=15111519|doi= 10.2337/diacare.27.5.1047|url=https://archive.org/details/sim_diabetes-care_2004-05_27_5/page/1047}}</ref> Hal ini dikenal sebagai [[epidemik]] global oleh [[Organisasi Kesehatan Dunia]].<ref>{{cite web|title=Diabetes Fact sheet N°312|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/|work=World Health Organization|accessdate=9 January 2012|month=Aug|year=2011}}</ref>
 
== Sejarah ==
Diabetes merupakan salah satu penyakit pertama yang dijelaskan<ref>{{cite book|last=Ripoll|first=Brian C. Leutholtz, Ignacio|title=Exercise and disease management|publisher=CRC Press|location=Boca Raton|isbn=978-1-4398-2759-8|page=25|url=http://books.google.ca/books?id=eAn9-bm_pi8C&pg=PA25|edition=2nd|date=2011-04-25}}</ref> dengan manuskrip Mesir dari [[Sekitar|c.]] tahun 1500 [[Masehi|SM]] yang menyinggung "pengosongan urin yang terlalu besar."<ref name=History2010/> Dipercaya bahwa kasus pertama yang digambarkan adalah diabetes tipe 1.<ref name=History2010>{{cite book|last=editor|first=Leonid Poretsky,|title=Principles of diabetes mellitus|year=2009|publisher=Springer|location=New York|isbn=978-0-387-09840-1|page=3|url=http://books.google.ca/books?id=i0qojvF1SpUC&pg=PA3|edition=2nd}}</ref> Dokter India pada sekitar waktu yang sama mengindentifikasi penyakit tersebut dan mengklasifikasikannya sebagai ''madhumeha'' atau ''kencing madu'' karena menemukan bahwa kencingnya mengundang semut.<ref name=History2010/> Istilah "diabetes" yang berarti "melewati" pertama kali digunakan pada tahun 230&nbsp; SM oleh bangsa Yunani [[Apollonius (dokter)|Appollonius dari Memphis]].<ref name=History2010/> Penyakit ini langka pada masa [[kerajaan Roma]] dan [[Galen]] berkomentar bahwa dia hanya menemukan dua kasus selama kariernya.<ref name=History2010/>
 
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 pertama kali diidentifikasi sebagai dua penyakit yang berbeda pertama kali oleh dokter India Sushruta dan Charaka pada tahun 400-500&nbsp; M dengan type 1 berhubungan dengan usia muda dan tipe 2 dengan kelebihan berat badan.<ref name=History2010/> Istilah "melitus" atau "dari madu" ditambahkan oleh Briton John Rolle di akhir 1700-an untuk membedakan kondisinya dari [[diabetes insipidus]] yang juga berhubungan dengan sering buang air kecil.<ref name=History2010/> Tata laksana yang efektif tidak berkembang hingga pada awal abad ke-20 ketika orang Kanada [[Frederick Banting]] dan [[Charles Herbert Best|Charles Best]] menemukan insulin pada tahun 1921 dan 1922.<ref name=History2010/> Hal ini kemudian diikuti dengan pengembangan insulin NPH kerja panjang pada tahun 1940-an.<ref name=History2010/>
 
== Referensi ==
Baris 119 ⟶ 118:
* [http://www.cdc.gov/diabetes/ Centers for Disease Control (Endocrine pathology)]
* [http://www.thediabetescheck.com/ Jauhkan Bahaya Diabetes dari Keluarga Kita]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [https://dmtipe2.com/ Diabetes Tipe 2] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200321034748/https://dmtipe2.com/ |date=2020-03-21 }}
* [https://klinikhijau.com/penyakit/kencing-manis/etiologi-diabetes-melitus/ Etiologi Diabetes Melitus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200125170649/https://klinikhijau.com/penyakit/kencing-manis/etiologi-diabetes-melitus/ |date=2020-01-25 }}
<!--========================({{No More Links}})============================-->