Daerah aliran sungai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
perhatikan riwayat penyuntingan, ada upaya pengosongan artikel :) |
→Lihat pula: Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
(35 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Hydrographic basin.svg|
'''Daerah Aliran Sungai''' (disingkat '''DAS''') adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh pembatas [[topografi]] (punggung bukit) di mana air yang berasal dari air hujan yang jatuh, terkumpul dalam kawasan tersebut. DAS menerima, menyimpan, dan mengalirkan [[air]] [[hujan]] yang jatuh di atasnya ke [[sungai]].<ref>{{Cite web|last=UGM|date=10 September 2016|title=Konservasi DAS|url=https://konservasidas.fkt.ugm.ac.id/2016/09/10/daerah-aliran-sungai/|access-date=11 Agustus 2022}}</ref>
Air Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.<ref name="Repository IPB">[http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/13717 MODEL MATEMATIS PERUBAHAN KUALITAS AIR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CISADANE], Repository IPB.</ref>
Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami [[Siklus air|siklus hidrologi]] secara alamiah. Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke [[Atmosfer Bumi|atmosfer]] kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga akan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup.<ref name="Repository IPB"/>
Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.▼
Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk (terserap) ke dalam tanah ([[infiltrasi]]), sedangkan air yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah (''surface detention'') untuk kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (''runoff''), untuk selanjutnya masuk ke sungai. Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh [[gaya kapiler]] yang selanjutnya akan membentuk [[kelembaban]] tanah. Apabila tingkat kelembaban air tanah telah cukup jenuh maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horizontal) untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (''subsurface flow'') yang kemudian akan mengalir ke sungai.<ref name="Repository IPB"/>
▲Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain.
Masalah-masalah DAS di Indonesia:▼
{{utama|Delineasi daerah aliran sungai}}
== Masalah ==
# [[Banjir]]
# Produktivitas tanah menurun
Baris 17 ⟶ 21:
# Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering dan konservasi yang tidak tepat)
▲Metode perhitungan banyaknya hujan di DAS, dengan 2 cara. Yaitu:
# Metode Isohyet, yaitu garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki jumlah curah hujan yang sama selama periode tertentu. Digunakan apabila [[luas]] [[tanah]] lebih dari 5000 [[km²]]
# Metode Thiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit (luas
==
# Hulu sungai, berbukit-bukit dan lerengnya curam sehingga banyak jeram.
# Tengah sungai, relatif landai,terdapat [[Potongan kelokan|meander]]. Banyak
# Hilir sungai, landai dan subur. Banyak areal pertanian.
== Macam-macam DAS ==
DAS dibedakan menjadi dua, yakni:
* DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun [[sungai]] yang memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila terjadinya [[hujan]] di daerah hulu.
* DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil. Manakala hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang tidak terlalu hebat.
== Bentuk-bentuk DAS ==
[[Kategori:Sungai]]▼
Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:
* Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.<ref name="Repository IPB"/>
* Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.<ref name="Repository IPB"/>
* Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial dan berurutan.<ref name="Repository IPB"/>
== Lihat pula ==
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[
* [[Delineasi daerah aliran sungai]]
* [[Direktorat Jenderal Sumber Daya Air]]
* [[Hidrologi pegunungan]]
* [[Manajemen sumber daya air]]
* [[
== Referensi ==
{{reflist}}
▲[[Kategori:Sungai]]
|