Perdukunan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
456ID (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(24 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Perdukunan''' adalah sebuah aktivitas [[Mistisisme|mistis]] yang dilakukan oleh [[dukun]] dan berkaitan dengan [[Adikodrati|supranatural]], sehingga menyebabkan seorang dukun dapat memahami hal tak kasat mata serta mampu berkomunikasi dengan [[Roh|arwah]] dan [[Adikodrati|alam gaib]], yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah di masyarakat, seperti penyakit, [[Sihir|gangguan sihir]], kehilangan barang, kesialan, dan lain-lain.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Sartini|first=Sartini|last2=Ahimsa-Putra|first2=Heddy Shri|date=2017-02-27|title=Redefining The Term of Dukun|url=https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/22565|journal=Humaniora|language=en|volume=29|issue=1|pages=46–60|issn=2302-9269}}</ref>
'''Perdukunan''' adalah istilah menghina yang digunakan untuk menggambarkan promosi dari terbukti atau praktik medis penipuan. Random House Dictionary menjelaskan "dukun" sebagai pura-pura "curang atau bodoh keterampilan medis" atau "orang yang berpura-pura, profesional atau umum, untuk memiliki keterampilan, pengetahuan, atau kualifikasi, padahal dia tidak memiliki; seorang penipu."<ref>[http://dictionary.reference.com/browse/quack "Quack"] - Dictionary.com Unabridged (v 1.1). Random House, Inc. 7 February 2007.</ref>
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een dukun (medicijman) bereid een drank TMnr 10006709.jpg|jmpl|ka|250px|Seorang dukun sedang mempersiapkan sebuah minuman.]]
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Sejarah ==
{{misteri-stub}}
Istilah dukun biasanya digunakan di daerah [[Desa|pedesaan]], sedangkan orang pintar atau [[paranormal]], untuk menyatakan hal yang sama, digunakan lebih umum diantara populasi [[Kawasan perkotaan|perkotaan]]. Penerimaan sosial terhadap istilah orang pintar pun biasanya lebih positif dibandingkan penggunaan istilah [[dukun]].
 
Sebab, meskipun memiliki persamaan karakteristik dengan dukun dalam hal bantuan yang diberikan, merujuk pada penggunaan istilah orang pintar biasanya tidak meminta [[Upah|imbalan]] atas jasa yang diberikan dan tak seperti tipikal dukun dalam penggunaannya secara istilah, keberadaan orang pintar di dalam masyarakat, tak berbeda dengan anggota komunitas lainnya.<ref name=":0" />
[[da:Kvaksalver]]
 
[[de:Quacksalber]]
Selain menarik bayaran untuk keuntungan pribadi serta kurang berinteraksi dan berbaur dengan [[komunitas]] masyarakat, [[konotasi]] negatif yang muncul apabila istilah dukun yang digunakan, yaitu cenderung bersifat oportunistik dan menjalani [[Ritual|praktik-praktik]] tidak bermoral, dengan dalih sebagai bagian dari ''treatment''.<ref>{{Cite news|url=http://indonesiaexpat.biz/featured/something-wicked-this-way-comes/|title=Something Wicked This Way Comes - Indonesia Expat|date=2012-10-23|newspaper=Indonesia Expat|language=en-US|access-date=2017-11-02}}</ref>
[[en:Quackery]]
 
[[es:Charlatán]]
Dukun dalam pengertiannya yang asli dan tak dibedakan dari istilah orang pintar, mempunyai peranan signifikan dalam masyarakat.<ref name=":0" /> Adanya pengobatan medis modern dan [[asuransi kesehatan]], terutama di daerah pelosok, tidak dapat menyingkirkan eksistensi pengobatan alternatif melalui dukun. Penyembuhan penyakit secara non-medis tersebut masih dipraktikkan dan masih menjadi pilihan utama masyarakat karena lebih murah dan lebih mudah.
[[ja:偽医療]]
 
[[nl:Kwakzalverij]]
Di [[Kota Kediri|Kediri]], dukun yang membantu menyembuhkan penyakit sangat dibutuhkan dan dihormati di masyarakat, sehingga mereka memegang peranan sosial yang cukup penting. Para pasien yang datang untuk berobat ke sana tidak hanya terbatas dari dalam Kediri saja, tetapi juga dari luar Kediri, hingga luar provinsi, bahkan luar [[Jawa|pulau Jawa]].<ref name=":1">{{Cite journal|last=Arini|first=Ratih Tyas|last2=Alimi|first2=Moh Yasir|last3=Gunawan|first3=Gunawan|date=2016-08-22|title=The Role of Dukun Suwuk and Dukun Prewangan in Curing Diseases in Kediri Community|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas/article/view/4461|journal=KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE|language=en|volume=8|issue=2|pages=328–338|doi=10.15294/komunitas.v8i2.4461|issn=2460-7320}}</ref>
[[nn:Kvakksalvar]]
 
[[no:Kvakksalver]]
Di samping peran signifikannya, keberadaan aktivitas perdukunan sering kali menjadi [[kontroversi]].<ref name=":0" /> Berdasarkan hasil penelitian tentang fenomena dukun yang dilakukan di [[Pulau Madura|Madura]], dapat diketahui bahwa melalui dukun adalah salah satu strategi yang digunakan untuk mendapatkan kedudukan [[Sosialisme|sosial]], [[ekonomi]], dan [[politik]] di masyarakat.
[[pl:Znachor]]
 
[[pt:Charlatanismo]]
Penggunaan kekuatan yang berasal dari sumber [[Mistisisme|gaib]] sebagai cara terpenting maupun sebagai cara alternatif untuk mencapai keinginan dan tujuan pribadi secara seketika, yang mana agama tak menjanjikan keinstanan tersebut, telah ada di Madura sejak bertahun-tahun lalu. Hal-hal pribadi yang diinginkan melalui perantara kekuatan gaib itu meliputi keinginan meningkatkan kedudukan sosial, mencapai kuota dan target [[bisnis]], kemajuan karier, kesuksesan pendidikan, kesehatan, hingga asmara.
[[ru:Шарлатанство]]
 
[[simple:Quack]]
Beberapa [[Suku Madura|orang Madura]] mengidentifikasikan diri sebagai [[Muslim]] dan mengamalkan ajaran serta kepercayaan agama, tetapi pada saat yang sama melibatkan diri dengan aktivitas yang berhubungan dengan alam gaib yang tidak diperbolehkan sekaligus dibenarkan dalam agama dan [[Keyakinan dan kepercayaan|kepercayaan]] tersebut.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Haryanto|first=Bangun Sentosa D.|date=2015-12-31|title=The Dukuns of Madura: Their Types and Sources of Magical Ability in Perspective of Clifford Geertz and Pierre Bourdieu|url=http://hubsasia.ui.ac.id/index.php/hubsasia/article/view/3479|journal=Hubs-Asia|language=en|volume=9|issue=1|pages=107–118|issn=2406-9183|access-date=2022-09-08|archive-date=2017-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20171107003032/http://hubsasia.ui.ac.id/index.php/hubsasia/article/view/3479|dead-url=yes}}</ref>
[[sl:Padarstvo]]
 
[[sv:Kvacksalveri]]
Dukun dan perdukunan merupakan suatu [[dilema]]. Pada satu sisi dipandang sebagai profesi dan aktivitas yang kotor, tetapi pada sisi yang lain setidaknya memainkan peran dinamis dalam sistem sosial, budaya, dan hubungan politik. Dalam terminologi yang oleh sosiologis [[Prancis]], [[Pierre Bourdieu]], sebut sebagai ''cultural capital,'' yang diakumulasikan untuk mendominasi masyarakat.
[[uk:Знахарство]]
 
Istilah dukun yang populer di daerah pedesaan itu pada perkembangannya menjadi jarang digunakan. Sebagai gantinya digunakan kata yang lebih halus atau yang lebih mengindikasikan orientasi keagamaan seperti ''Ki'' atau ''Aki'', ''Abah'', ''[[Haji (gelar)|Haji]]'', ''[[Kiai|Kyai]]'', atau ''[[Ustaz]]'', agar secara [[konsensus]] sosial tak berbahaya, sehingga dapat mengganggu aktivitas atau kebutuhan mereka.<ref name=":2" />
 
Kemajuan peradaban yang salah satunya diukur dengan keikutsertaan sebuah bangsa pada [[modernisasi]] yang berdasarkan rasionalitas, menyebabkan cara hidup [[Tradisionalisme|tradisional]] yang dipandang sebagai sebuah ''kemandegan'', harus ditinggalkan. Termasuk di dalam cara hidup tradisional adalah praktik dukun dalam membantu proses melahirkan.
 
Tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan di [[Indonesia]] memberikan kesadaran untuk lebih meningkatkan upaya kesehatan ibu, antara lain dengan cara menempatkan tenaga [[bidan]] di setiap desa, yang sedikit demi sedikit mulai menggeser peran dukun.<ref>{{Cite journal|last=Prabowo|first=Dhanu Priyo|date=2013-12-30|title=Marginalisasi Profesi Dukun Bayi dalam Puisi “NiniNini Dukun Bayi” Karya Iman Budhi Santosa|url=http://atavisme.web.id/index.php/atavisme/article/view/93|journal=ATAVISME|language=id|volume=16|issue=2|pages=195–203|doi=10.24257/atavisme.v16i2.93.195-203|issn=2503-5215}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Macam-macam aktivitas perdukunan ==
=== [[Klenik]] ===
Klenik adalah sebuah aktivitas mistis yang meminta bantuan terhadap [[dukun]] atau [[leluhur|roh leluhur]].<ref>{{Cite web|last=JEPARA|first=UNISNU|title=Memaknai Tradisi Nyekar - FTK UNISNU|url=https://ftk.unisnu.ac.id/memaknai-tradisi-nyekar|website=Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Unisnu Jepara|language=id-ID|access-date=2022-09-08}}</ref> Klenik identik dengan hal-hal [[Mistisisme|mistis]] yang cenderung [[Konotasi|berkonotasi]] negatif. [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] versi daring<ref>Klenik, [http://kbbi.web.id/ Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring], diakses tanggal 12 Maret 2014</ref> menempatkan klenik sebagai sebuah aktivitas perdukunan. Klenik juga dikaitkan dengan banyak hal yang tak dapat dicerna dengan akal namun dipercaya oleh banyak orang.
 
=== [[Besale]] ===
Besale adalah sebuah upacara atau [[ritual]] yang dilakukan oleh [[suku Kubu]] untuk menghormati [[Leluhur|nenek moyang]], mengharapkan keberkahan, dan dijauhkan dari segala [[Bencana|malapateka]].<ref name="Pipet">{{cite web| url= http://www.pipetmagz.com/artikel-455.html| title= Besale, Upacara Penyembuhan Suku Anak Dalam| publisher= Pipetmagz.com| accessdate= 18 Mei 2014.12.00}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Upacara Besale merupakan [[tradisi]] yang dilakukan turun-temurun dari nenek moyang hingga sekarang.<ref name="ebookbrowse">{{cite web|url= http://ebookbrowsee.net/upacara-besale-pada-suku-anak-dalam-2003-pdf-d367634981|title= ''Upacara Besale pada Suku Anak Dalam''| publisher= ebookbrowsee.net| accessdate= 18 Mei 2014.12.00}}</ref>
 
=== [[Novero]] ===
Novero adalah sebuah upacara penyembuhan ibu [[Kehamilan|hamil]] apabila sedang sakit yang dilaksanakan oleh masyarakat [[suku Kaili]].<ref name="Teluk Palu">{{cite web| url= http://telukpalu.com/2007/06/novero/| title= ''Novero''| publisher= TelukPalu.com| accessdate= 18 Mei 2014.22.00| archive-date= 2016-10-29| archive-url= https://web.archive.org/web/20161029044244/http://telukpalu.com/2007/06/novero/| dead-url= yes}}</ref> Penyakit yang akan dihilangkan melalui upacara Novero adalah penyakit yang disebabkan oleh makhluk halus. Tradisi upacara ini melibatkan makhluk halus yang bernama ''nilindo nuviata''.<ref name="Indonesia Wonder">{{cite web| url= http://www.indonesiawonder.com/id/tour/wisata-budaya/upacara-novero| title= ''Upacara Novero''| publisher= Indonesiawonder.com| accessdate= 18 Mei 2014.22.30| archive-date= 2014-05-18| archive-url= https://web.archive.org/web/20140518204915/http://www.indonesiawonder.com/id/tour/wisata-budaya/upacara-novero| dead-url= yes}}</ref> Pada umumnya masyarakat suku Kaili masih menganut [[animisme]], mereka meyakini keberadaan makhluk halus yang menghuni tempat-tempat seperti [[gunung]], [[sungai]], [[laut]], [[pohon]], dan lain sebagainya.<ref name="Indonesia Wonder"/>
 
=== [[Katiana]] ===
Katiana adalah sebuah upacara masa hamil [[suku Pamona]], yaitu upacara [[selamatan]] kandungan pada masa hamil yang pertama seorang ibu. Upacara Katiana ini biasanya dilakukan apabila kandungan itu sudah berumur 6 atau 7 bulan, saat kandungan dalam perut sang ibu sudah mulai membesar.<ref name=perpus>Perpustakaan Sejarah Kalimantan Barat - Pontianak. [http://www.bpsnt-pontianak.org/elibrary/index.php?page=ringkasankat&id=1703 UPACARA TRADISIONAL DAERAH SULAWESI TENGAH] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131030013953/http://www.bpsnt-pontianak.org/elibrary/index.php?page=ringkasankat&id=1703 |date=2013-10-30 }}.</ref><ref name=palu>Teluk Palu. 1 Juli 2007. [http://telukpalu.com/2007/07/katiana/ Katiana] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131029215512/http://telukpalu.com/2007/07/katiana/ |date=2013-10-29 }}. Sumber: Perpustakaan Daerah Propinsi.</ref>
 
=== [[Tumpang negeri]] ===
Tumpang negeri adalah sebuah upacara yang meliputi buang [[telur]] ke air, antar bubur abang, mencuci barang [[pusaka]], membuat dan mengantar [[tumpeng]], [[sedekah]] kampung selama 3 hari berturut-turut, yasinan, [[ziarah]] ke makam Raden Abdul Khara, Ratu Bongkok, dan Riam Serawak.<ref name="Ismed Eka Kusuma ">{{cite web| url= http://www.aktual.co/warisanbudaya/143925tumpang-negeri-landak-dimeriahkan-lagu-etnis| title= ''"Tumpang Negeri" Landak Dimeriahkan Lagu Etnis''| publisher= aktual.co| accessdate= 3 Juni 2014.21.50}}</ref> Dalam prosesi ini Pangeran Landak yang ke-39 dibantu seorang pawang menghaturkan sesajian nasi pulut untuk mencegah pengaruh buruk dari [[ritual]] tumpang negeri.<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"> {{cite web|url= http://news.liputan6.com/read/117080/tumpang-negeri-penolak-bala-raja-landak| title= ''Tumpang Negeri, Penolak Bala Raja Landak''| publisher= liputan6.com| accessdate= 2 Juni 2014.22.00}}</ref> Tumpang negeri sebagai lambang penghormatan dan permohonan kepada leluhur mereka dengan membuang sesajian di [[sungai]].<ref name="ORS/Hardjuno Pramundito dan Bondan Wicaksono"/>
 
=== [[Selamatan|Selametan]] ===
Selametan adalah sebuah tradisi [[ritual]] yang dilakukan oleh masyarakat [[Suku Jawa|Jawa]]. Selametan juga dilakukan oleh masyarakat [[Suku Sunda|Sunda]] dan [[Suku Madura|Madura]]. Selametan adalah suatu bentuk acara syukuran dengan mengundang beberapa kerabat atau tetangga. Secara tradisional acara syukuran dimulai dengan doa bersama, dengan duduk bersila di atas tikar, melingkari nasi [[tumpeng]] dengan lauk pauk.<ref>{{cite web |url=http://jagadkejawen.com/id/upacara-ritual/upacara-selamatansyukuran-untuk-diri-pribadi | title=Upacara selamatan |date=8 August 2012}}</ref>
 
=== [[Bersih desa]] ===
Bersih desa merupakan bagian dari [[slametan]] yang bertujuan untuk memberikan [[sesaji]] kepada [[danyang]] desa.<ref name="pustaka">{{cite book|title=Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa|author=Clifford Geertz|publisher=Pustaka Jaya|year=1983|location=Jakarta|page=32-33}}</ref> Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan.<ref name="pustaka"/> Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan [[desa]] dari [[Roh|roh-roh]] jahat yang mengganggu.<ref name="pustaka"/><ref name="KBBI">{{cite book|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|author=Depdiknas|year=2008|publisher=Gramedia|location=Jakarta|ISBN=978-979-22-3841-9|page=181}}</ref> Maka sesaji diberikan kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa.<ref name="pustaka"/> Dengan demikian, upacara bersih desa diadakan di makam danyang.<ref name="pustaka"/>
 
=== [[Pawang hujan]] ===
Pawang hujan adalah sebutan untuk seseorang dalam masyarakat [[Indonesia]] yang dipercaya memiliki [[Sihir|ilmu gaib]] dan dapat mengendalikan [[hujan]] atau [[cuaca]]. Umumnya, pawang hujan mengendalikan cuaca dengan memindahkan awan. Jasa pawang hujan biasanya dipakai untuk acara-acara besar seperti perkawinan, konser musik dan banyak lagi.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2016-02-17|title=Begini Cara Kerja Pawang Hujan Mengendalikan Hujan|url=https://www.liputan6.com/regional/read/2438216/begini-cara-kerja-pawang-hujan-mengendalikan-hujan|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-11-01}}</ref><ref>{{Cite book|date=2002|url=https://books.google.co.id/books?id=EI6sAAAAIAAJ&q=pawang+hujan&dq=pawang+hujan&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiZ_NHLquDsAhXF8XMBHdNMC0A4FBDoATAFegQIBBAC|title=Far Eastern Economic Review|publisher=Far Eastern Economic Review Limited|language=en}}</ref>
 
=== [[Basuh Lantai|Basuh lantai]] ===
Basuh lantai adalah sebuah upacara adat di [[Kabupaten Lingga]] yang dilakukan setelah masa persalinan. Upacara Basuh lantai lazimnya dilakukan oleh orang yang membantu proses persalinan yang biasa dipanggil ''Tok Bidan'' atau ''Mak Dukun'' dan dilakukan ketika bayi telah genap berumur 44 hari.<ref name="metroriau">{{Cite web|url=https://issuu.com/metroriau/docs/290712/5|title=metroriau 29/07/2012|last=|first=|date=|website=Issuu|publisher=|access-date=2019-03-25}}</ref>
 
== Referensi ==
{{ref-list}}
 
== Pranala luar ==
[[Kategori:Dukun]]
[[Kategori:Okultisme]]