Ismail Al-Khalidi Al-Minangkabawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menyunting artikel rintisan Tag: BP2014 |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(23 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Ulama Muslim
|notability =
|honorific_prefix =
|above_end_special =
<!-- --------- -->
|image
|
|image_size =
|alt =
<!-- --------- -->
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m =
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m =
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1712
|tempat_lahir = Teluk Belanga
|negara_dilahirkan = [[Simabur, Pariangan, Tanah Datar|Simabur]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], [[Ranah Minang|Minangkabau]] {{negara|Pagaruyung}}
|nama_ayah
|nama_ibu
|nama_lahir
|hari_lahir =
<!-- --------- -->
|glr_islam_dpn = [[Syekh]]
|gelar_aka_dpn =
|glr_tengah =
|gelar_aka_akhir =
|gelar_bangsawan =
|gelar_adat =
|judul_gelarlain1 =
|gelar_lainnya1 =
|judul_gelarlain2 =
|gelar_lainnya2 =
|judul_gelarlain3 =
|gelar_lainnya3 =
<!-- --------- -->
|kunya =
|name = Ismail
|nama_arabic =
|nisbah = al-Khalidi al-Minangkabawi
|nama_lainnya =
<!-- --------- -->
|etnis = [[Orang Minang|Minangkabau]]
|nationality = [[Indonesia]]
|marga =
|negara1 = {{negara|Pagaruyung}}
|negara2 =
|negara3 =
<!-- --------- -->
|jalur_ayah =
|jalur_ibu =
<!-- --------- -->
|occupation = [[Ulama]]
|known_for = Penyebar ajaran [[Tarekat Naqsyabandiyah|Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiah]]
|thariqah_sunni_1 = [[Tarekat Naqsyabandiyah|Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiah]]
<!-- --------- -->
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Tanah Datar
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m =
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m =
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 1844
|tempat_makam =
|hari_dimakamkan =
|negara_makam =
<!-- --------- -->
}}
'''
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Syekh Ismail lahir di lingkungan keluarga yang taat beragama.<ref name="Ensiklopedi"/> Ia telah mendapat pendidikan agama sejak kanak-kanak.<ref name="Ensiklopedi"/> Setelah mengaji [[al-Qur'an]] di beberapa [[surau]] di kampungnya, kemudian ia mempelajari dasar-dasar ilmu keislaman melalui kitab-kitab berbahasa [[Bahasa Melayu|Melayu]] dan [[kitab kuning]] berbahasa [[Bahasa Arab|Arab]].<ref name="Ensiklopedi"/> Berbagai bidang keilmuan Islam yang ia pelajari meliputi ilmu fikih, [[tauhid]], [[tafsir]], [[hadits]], dan ilmu alat ([[bahasa Arab]], [[Ilmu nahwu|nahwu]], [[sharaf]], [[balaghah]]).<ref name="Ensiklopedi"/>
[[Berkas:Mekkah-1850.jpg|jmpl|300px|kiri|Kota Makkah merupakan tempat Syekh Ismail al-Khalidi memperdalam ilmu keislamannya selama 30 tahun]]
Selanjutnya, ia pergi ke [[Makkah]] untuk menunaikan [[Haji|ibadah haji]] sekaligus untuk memperdalam ilmu-ilmu keislaman yang sebelumnya ia dapatkan.<ref name="Ensiklopedi"/> Di samping itu, ia juga sempat belajar di [[Madinah]] selama lima tahun.<ref name="academia">[http://www.academia.edu/6609095/SEJARAH_KEMASUKAN_TAREKAT_DI_MALAYSIA www.academia.edu: Sejarah Kemasukan Tarekat di Malaysia]. Diakses 3 Mei 2014</ref>
Di Mekah, Syekh Ismail berguru kepada beberapa ulama besar yang memiliki keahlian pada masing-masing bidangnya.<ref name="Ensiklopedi"/> Ia mempelajari ilmu kalam kepada Syekh Muhammad Ibnu 'Ali Assyanwani,seorang ulama besar ahli ilmu kalam.<ref name="Ensiklopedi"/> Di bidang ilmu fikih, ia belajar kepada Syekh al-Azhar dan Syekh Abdullah asy-Syarqawi, keduanya terkenal sebagai ulama ahli fikih dari [[mazhab Syafi'i]].<ref name="Ensiklopedi"/> Syekh Ismail juga mempelajari ilmu tasawuf kepada dua orang [[sufi]] besar bernama Syekh 'Abdullah Afandi dan Syekh Khalid al-Utsmani al-Kurdi (Syekh Dhiyauddin Khalid).<ref name="Ensiklopedi"/> Keduanya merupakan mursyid (guru pembimbing rohani) tarekat Naqsyabandiyah.<ref name="Ensiklopedi"/>
Setelah belajar dari Mekah selama 30 tahun, ia pulang dan memulai penyebaran ajaran tarekat ini dari kampung halamannya, [[Simabur, Pariangan, Tanah Datar|Simabur]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]], Minangkabau.<ref name="academia"/> Ajaran Tarekat Syekh Ismail kemudian menyebar dan berkembang ke luar Minangkabau, seperti [[Riau]], [[Kerajaan Langkat]] serta [[Deli]], dan berlanjut sampai ke [[Kesultanan Johor]].<ref name="academia"/><ref>[http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/tasawuf/12/04/12/m2cl0x-ini-dia-dua-tarekat-tasawuf-yang-ditakuti-penjajah-belanda ''Ini Dia Dua Tarekat Tasawuf yang Ditakuti Penjajah Belanda''] www.republika.co.id, 12 April 2012. Diakses 18 Agustus 2013.</ref>
== Mengembangkan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah ==
Setiba di kampung halamannya, Syekh Ismail mulai mendidik, mengajar dan membina masyarakat Minangkabau.<ref name="Ensiklopedi"/> Ia mengajarkan ilmu tauhid berdasarkan paham [[Asy'ariyah|As'ariyah]] atau [[Ahlus Sunnah wal Jamaah|Ahlussunah wal Jama'ah]] dan mengajarkan ilmu fikih berdasarkan mahzab Syafi'i.<ref name="Ensiklopedi"/> Sedangkan dalam mengajar ilmu tasaawuf, Syekh Ismail mengikuti tasawuf [[Sunni]] dari [[Al-Ghazali|Syekh Juneid Imam Abu Hamid al-Ghazali]].<ref name="Ensiklopedi"/>
Syekh Ismail mulai menyebarkan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah setelah dibai'at oleh Syekh Khalid al-Kurdi, salah seorang gurunya di Mekah.<ref name="Ensiklopedi"/> Ketika Syekh Ismail menyebarkan tarekatnya, di Minangkabau sendiri telah berkembang [[Tarekat Syattariyah|Tarekat Shatariyah]] yang dikembangkan oleh [[Burhanuddin Ulakan|Syekh Burhanuddin Ulakan]] sebelumnya.<ref name="Ensiklopedi"/> Syekh Burhanuddin telah mengembangkan tarekatnya tersebut pertama kali di Nusantara pada abad ke-17.<ref name="Ensiklopedi"/> Namun tarekat tersebut tidak menghalangi usaha Syekh Ismail dalam mengembangkan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah.<ref name="Ensiklopedi"/> Keduanya dapat berkembang di masyarakat Minangkabau.<ref name="Ensiklopedi"/>
== Karya-karya ==
Selain mengajar dan mengembangkan tarekat, Syekh Ismail juga menulis beberapa kitab dan risalah.<ref name="pelitatengerang">[http://pelitatangerang.xtgem.com/index/__xtblog_entry/93641-syekh-ismail-al-minankabawi?__xtblog_block_id=1 www.pelitatangerang.xtgem.com: Syekh Ismail Al Minankabawi]. Diakses 5 Mei 2014</ref> Di antara kitab dan risalah karya Syekh Ismail yaitu:
# Kitab ''Ar-Rahmatul Habithah fi Zikri Ismiz Zati wa ar-Rabithah'', membahas tentang masalah-masalah tasawuf seperti ''rabithah'' (hubungan) dan ''washilah'' (perantara) dalam beribadah kepada Allah.<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="pelitatengerang"/>
# Risalah ''Muqaranah Sembahyang'', membahas tentang niat sembahyang ([[Salat|shalat]]).<ref name="pelitatengerang"/>
# Kitab ''Kifayatul Ghulam fi Bayani Arkanil Islam wa Syurutihi'', membahas tentang masalah-masalah ''rubu' ibadat'' (dalam artian sempit: [[rukun Islam]]) dalam fikih.<ref name="academia"/><ref name="pelitatengerang"/>
# Kitab ''Al-Muqaddimatul Kubra allati Tafarra'at minhan Nuskhatus Shughra''.<ref name="pelitatengerang"/>
# Kitab ''Muqaddimatul Mubtadin''.<ref name="pelitatengerang"/>
# Kitab ''Mawabib Rabbil Falaq Syarh Bintil Milaq'', membahas tentang persoalan tasawuf.<ref name="pelitatengerang"/>
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Kelahiran 1712]]
[[Kategori:Kematian 1844|Kematian 1844]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
[[Kategori:
|